MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
Seminar Kasus di Ruang Dewi Kunthi RSUD Kota Semarang
pada mata kuliah PKK 1 Semester Tiga
Disusun Oleh:
SEMARANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusuan makalah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Nifas Patologis Pada Ny. R, P1 A0, Umur 19 Tahun Post SC Dengan
Anemia Sedang Di RSUD Kota Semarang”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah PKK 1 Diploma III Kebidanan di
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Atas dukungan moral dan material yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga
kepada :
1. Allah S.W.T yang telah mengizinkan penulis menjalankan praktik ini
sampai selesai.
2. Dukungan orangtua yang telah diberikan kepada penulis.
3. Dewi Puspitaningrum, S.SiT., M.Kes., selaku Kepala Program Studi
Diploma III Kebidanan UNIMUS.
4. Lia Mulyanti, S.SiT., selaku Koordinator PKK 1 RSUD KOTA
SEMARANG.
5. Fitriani Nur Damayanti, S.SiT, M.H.Kes selaku dosen Pembimbing
Akademik
6. Seluruh CI, Dokter, Bidan, Perawat, serta Karyawan RSUD KOTA
SEMARANG.
7. Seluruh Dosen DIII Kebidanan UNIMUS.
8. Teman-teman sejawat DIII Kebidanan UNIMUS.
Kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusun
makalah ini baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penyusun.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, 6 Februari 2017
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................4
A. Pengertian Masa Nifas...............................................................................4
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas.......................................................................4
C. Periode Masa Nifas....................................................................................4
D. Kunjungan Masa Nifas..............................................................................5
E. Pengertian Anemia....................................................................................6
F. Patofisiologi Anemia.................................................................................7
G. Gejala Anemia............................................................................................8
H. Penyebab Anemia.......................................................................................8
I. Pengaruh Anemia........................................................................................8
J. Anemia Sedang..........................................................................................10
BAB III KASUS....................................................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................27
BAB V PENUTUP................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal yaitu kurang dari 11 gr% (Proverawati,2011).
Asuhan masa nifas di perlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis
baik ibu maupun bayinya. Di perkirakan bahwa 60% kematian ibu termasuk
kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam
24 jam (Dewi dan Sunarsih, 2013).
Berdasarkan hasil studi kasus pendahuluan yang terdapat 205 ibu nifas,
130 orang (63,41%) ibu nifas normal dan 75 orang (36,59%) ibu nifas dengan
komplikasi, 18 orang (24%) ibu nifas dengan perdarahan, 27 orang (36%) ibu
nifas dengan anemia ringan, 20 orang3 (26,67%) ibu nifas dengan anemia sedang,
10 orang (13,33%) ibu nifas dengan anemia berat.
1
Berdasarkan data diatas, angka kejadian ibu nifas dengan anemia masih
cukup tinggi dan apabila anemia tidak segera ditangani dengan baik akan menjadi
anemia sedang, sehingga penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul
“Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Pada Ny. R Umur 19 Tahun P1 A0 dengan
Anemia Sedang di RSUD KOTA SEMARANG”.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu :
2
5) Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan yang menyeluruh
ibu nifas pada Ny. R Umur 19 Tahun PIA0 post SC dengan anemia
sedang.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-
minggu, bulanan, atau tahunan.
4. Kunjungan Masa Nifas
5
a) Memastikan involusi uterus berjalan baik (normal) uterus
berkontraksi, fundus dibawah umbilikus tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau.
a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ibu atau bayi alami.
B. Anemia
1. Pengertian Anemia
6
3. Klasifikasi anemia menurut Wiknjosastro (2005), adalah sebagai berikut:
1) Anemia megaloblastik
2) Anemia hipoplastik
3) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran seldarah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.
4) Anemia defisiensi zat besi
Anemia defisiensi zat besi paling sering dijumpai pada ibu yang
mengalami masa nifas. Anemia ini dapat disebabkan karena kurang
masuknya unsur besi dengan makanan di dalam tubuh, gangguan re-
absorbsi, atau terlampau banyaknya zat besi keluar dari tubuh seperti
pendarahan.
4. Patofisiologi Anemia
7
peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal 1 mg/dl, kadar diatas 1,5
mg/dl mengakibatkan ikterik pada sklera) (Dimas, 2009).
5. Gejala-gejala Anemia
1) Cepat lelah
2) Sering pusing
3) Mata berkunang-kunang
4) Lidah luka
6) Konsentrasi hilang
9) Conjungtiva pucat
6. Penyebab Anemia
3) Malabsorpsi
4) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-
lain
7. Pengaruh Anemia
8
Anemia pada masa nifas memberikan pengaruh yang kurang baik
bagi ibu dan pada nifas selanjutnya. Berbagai penyulit dapat timbul
akibat anemia, seperti:
b) Persalinan prematuritas
f) Hiperemesis gravidarum
g) Pendarahan antepartum
9
b) Memudahkan infeksi puerperium
a) Abortus
2) Memberi tambahan asam folat 15 – 30 mg/ hari, vitamin B12 1,25 mg/
hari, sulfas ferrosus 500 mg / hari
C. Anemia Sedang
1. Pengertian
10
Menurut Manuaba (2007), pada anemia akan didapatkan keluhan
sebagai berikut:
1) Cepat lelah
2) Sering pusing
3) Mata berkunang-kunang
4) Badan lemas.
Komplikasi anemia sedang pada ibu nifas dapat terjadi, hal ini
dikarenakan ibu mengalami pendarahan saat persalinan, proses persalinan
berlangsung sangat lama, atau si ibu sudah menderita anemia sejak masa
kehamilan. Pada kasus anemia sedang pada masa nifas bila tidak segera
diatasi, dapat menyebabkan rahim tidak mampu berkontraksi (anonia) atau
kontraksi sangat lemah (hipotonia). (Ayah Bunda, 2012).
Pada tahap awal, simpanan zat-zat besi yang berbentuk ferritin dan
hemosiderin menurun dan absorbsi besi meningkat. Daya ikat besi dalam plasma,
selanjutnya besi yang tersedia untuk sistem eritropoisis di dalam sumsum tulang
berkurang. Terjadilah penurunan jumlah sel darah merah dalam jaringan, pada
tahap akhir hemoglobin menurun dan eritrosit mengecil, maka terjadilah anemia.
11
5. Penatalaksanaan Anemia Sedang
Menurut Manuaba (2002), penatalaksanaan anemia sedang antara
lain:
1) Meningkatkan gizi penderita
Faktor utama penyebab anemia ini adalah faktor gizi,
terutama protein dan zat besi, sehingga pemberian asupan zat besi
sangat diperlukan oleh ibu nifas yang mengalami anemia sedang.
2) Memberi suplemen zat besi
a) Peroral
Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per os gram
besi sebanyak 600-1000 mg sehari seperti sulfas ferrosus atau
glukonas ferosus. Hb dapat dinaikkan sampai 10 g/ 100 ml atau
lebih. Vitamin C mempunyai khasiat mengubah ion ferri
menjadi ferro yang lebih mudah diserap oleh selaput usus.
b) Parental
Diberikan apabila penderita tidak tahan akan obat besi
peroral, ada gangguan absorbsi, penyakit saluran pencernaan.
Besi parental diberikan dalam bentuk ferri secara intramuskular/
intravena. Diberikan ferum desktran 100 dosis total 1000-2000
mg intravena.
c) Transfusi darah
Transfusi darah sebagai pengobatan anemia sedang dalam
masa nifas sangat jarang diberikan walaupun Hb-nya kurang
dari 6 g/ 100 ml, apabila tidak terjadi perdarahan.
12
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN DATA
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Nama : Tn. A
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
13
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
3. Keluhan Utama : Ibu mengatakan nyeri pada luka operasi, badannya terasa
lemas dan pusing.
4. Riwayat Kesehatan
14
Lama : 6-7 hari
Banyaknya darah : 3x ganti pembalut
Bau : khas darah
Warna : merah segar
Konsistensi : cair
Dismenorhoe : tidak ada
Flour Albus : tidak ada
HPHT : 25 Mei 2016
HPL : 2 Maret 2017
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama, dan
belum pernah keguguran (G1P0A0)
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 25 Mei 2016, dan hari
perkiraan lahir tanggal 2 Maret 2017
Riwayat ANC
ANC : 10x di BPM
Trimester I : ANC 3x di Bidan, keluhan pusing dan mual
muntah. Terapi yang diberikan tablet Fe 60 mg 1x1,
Vit. C 50 mg 1x1, B6 Complex 50 mg 1x1.
Trimester II : ANC 3X di bidan, keluhan tidak ada. Terapi yang
diberikan Calcium 500 mg 1x1, Vit. C 50 mg 1x, B6
Complex 50 mg 1x1. Fe 60 mg 1x1. Pemeriksaan
laborat Hb : 9,2 gr%
Trimester III : ANC 4x di Bidan. Keluhan : sering BAK, pegel-
pegel pada punggung dan sering pusing. Terapi yang
diberikan Fe 60 mg 1x1, Calcium 500 mg 1x1.
c. Riwayat Persalinan Sekarang
a. Tempat melahirkan : RSUD Kota Semarang
b. Ditolong oleh : Dokter
c. Jenis persalinan : Sectio Caesarea
d. Lama persalinan :-
e. Komplikasi/kelainan dalam persalinan : tidak ada
15
f. Plasenta
Kotiledon : lengkap,
ukuran : 15 cm,
berat : 500 gram
Kelainan plasenta : tidak ada
Panjang tali pusat : 50 cm
Kelainan tali pusat : tidak ada
g. Perineum : Utuh
h. Perdarahan
Kala IV : ±150 cc
i. Tindakan lain : infus cairan RL+Oxcitosin 10unit, 20 tpm.
j. Bayi
a. Lahir :17-2-2017 jam 09.50 WIB
b. BB : 3000 gram
c. PB : 46 cm
d. LK : 34 cm
e. LD : 33 cm
f. Nilai APGAR : 9-9-10
g. Cacat bawaan : tidak ada
h. Masa Gestasi : 38 Minggu
i. Komplikasi : tidak ada
a. Pola Nutrisi
Makan
16
Minum
Setelah melahirkan : Ibu mengatakan minum + 9 gelas air teh dan air
putih.
b. Pola Eliminasi
BAB
BAK
e. Personal Hygiene
Selama hamil : Ibu mengatakan selama hamil mandi 2x/hari, sikat
gigi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, keramas 3x/minggu.
Setelah melahirkan : Ibu mengatakan belum disibin, ganti pakaian
1x/hari, mengganti pembalut apabila terasa penuh.
f. Pola Seksual
17
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual
2x/mingggu
Setelah melahirkan : Ibu mengatakan belum melakukan hubungan
seksual
8. Psikososial Spiritual
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD =100/ 60 mmHg, N = 98 x/ menit,
S = 36,6°C, R= 20x/menit
d. TB : 154 cm
18
e. BB sebelum hamil: 55 kg
f. BB sekarang : 63 kg
g. Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : rambut hitam, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok,
tidak ada massa
b. Muka : pucat, tidak ada oedema
c. Mata : simetris, konjungtiva pucat, sclera putih
d. Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada infeksi
e. Mulut :bibir tidak pecah-pecah, tidak stomatitis, tidak ada
cariesdentis
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada limfe, dan
tidak ada pembesesaran vena jugularis.
g. Dada : simetris, tidak ada pengeluaran dada, putting susu
menonjol
h. Ketiak : tidak ada massa, tidak ada pembesaran getah bening.
i. Abdomen : ada bekas luka operasi, kandung kemih kosong, kontraksi
uterus baik, keras, TFU : 2 jari dibawah pusat.
j. Genetalia : perineum utuh, pengeluaran lochea rubra, warna merah
kehitaman, konsistensi cair.
k. Ekstremitas Atas : simetris, tidak ada oedema, tidak sianosis,
terpasang infus Rl + Oxitocin 20 tpm di tangan sebelah kiri, turgor
kulit baik.
l. Ekstremitas Bawah : simetris, tidak ada oedema, tidak sianosis, tidak
ada varises, turgor kulit baik, terpasang kateter.
m. Anus : tidak ada hemorhoid
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
19
Hemoglobin 9,2 g/dL 11.7 - 15.6
Hematokrit 29.50 38 – 47
Leukosit 15.6 /uL 9.6 - 11.0
Trombosit 306/uL 100 – 400
Kimia Klinik
Glukosa Darah 68 ml/dl 70-11.5 ml/dl
Sewaktu
Albumin 3.4 g/dl 3.4-4.0 g/dl
Natrium l 132.0 mmo/ll 135-147.0 mmol/l
Kalium 4.00 mmol/l 3.50-8.0 mmol/l
Calsium 1.34 mmol/dl 1.13-1.32 mmol/dl
Imunologi
HbsAg Negative
B. INTREPRETASI DATA
1. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar:
Data Subyektif:
20
1) Ibu mengatakan melahirkan bayi pada tanggal 17 Februari 2017 pukul
09.50 WIB secara sectio caesarea.
2) Ibu mengatakan ini adalah kehamilan anak yang pertama.
3) Ibu mengatakan nyeri pada luka operasi, badannya terasa lemas dan
pusing.
Data Obyektif:
2) Kesadaran : Composmentis
N = 98 x/ menit S = 36,6°C
4) Conjungtiva : Pucat
6) Muka : Pucat
9) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
21
Natrium l 132.0 mmo/ll 135-147.0 mmol/l
Kalium 4.00 mmol/l 3.50-8.0 mmol/l
Calsium 1.34 mmol/dl 1.13-1.32 mmol/dl
Imunologi
HbsAg Negative
2. Masalah
Ibu merasa lemas, pusing dan nyeri pada luka operasi post SC.
3. Kebutuhan
C. DIAGNOSA POTENSIAL
Perdarahan
D. ANTISIPASI
E. PLANNING
22
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung zat besi seperti
sayuran dan daging yang berwarna merah.
4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
5. Anjurkan ibu untuk mobilisasi.
6. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya.
7. Lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
8. Lakukan informed consent dengan suami dan keluarga untuk tindakan
yang akan dilakukan.
9. Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, perdarahan pervaginam,
dan jahitan pada oprasi..
10. Berikan terapi sesuai advis dokter.
F. IMPLEMENTASI
G. EVALUASI
23
1. Ibu mengerti tentang keadaan yang dialaminya.
2. Ibu mengerti tentang nutrisi pada ibu nifas dengan anemia.
3. Ibu mengerti dan memakan makanan yang mengandung zat besi seperti
sayuran dan daging yang berwarna merah.
4. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup, tidur siang 2 jam, dan tidur
malam 8 jam.
5. Ibu bersedia untuk mobilisasi seperti miring kanan, kiri, duduk, dan
berjalan.
6. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dan setiap
bayinya mau.
7. Telah dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG.
8. Telah dilakukan informed consent kepada suami dan keluarga untuk
tindakan pemberian transfusi darah PRC 1 kolf.
9. Telah diobservasi keadaan umum : Lemah, kesadaran : Composmentis
TTV : TD =100/ 70 mmHg, N = 98 x/ menit, S = 36,6°C, R= 20x/menit.
perdarahan pervaginam 20 cc dan besok ganti balutan.
24
DATA PERKEMBANGAN I
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
Kesadaran : Composmentis
R: 20 x/menit, S: 36,3°C
Pemeriksaan Penunjang
25
Pemeriksaan Hasil Normal
Hematologi
Golongan Darah O+
Hemoglobin 9,2 g/dL 11.7 - 15.6
Hematokrit 29.50 38 – 47
Leukosit 15.6 /uL 9.6 - 11.0
Trombosit 306/uL 100 – 400
Kimia Klinik
Glukosa Darah 68 ml/dl 70-11.5 ml/dl
Sewaktu
Albumin 3.4 g/dl 3.4-4.0 g/dl
Natrium l 132.0 mmo/ll 135-147.0 mmol/l
Kalium 4.00 mmol/l 3.50-8.0 mmol/l
Calsium 1.34 mmol/dl 1.13-1.32 mmol/dl
Imunologi
HbsAg Negative
ASSESMENT
Ny. R PIA0, umur 19 tahun, nifas 5 jam, Post SC dengan Anemia Sedang
PLANNING
EVALUASI
26
2. Telah masuk transfusi PRC 1 kolf pada pukul 16.15 WIB
3. Ibu bersedia tidur dengan bantal tinggi selama 24 jam
DATA PERKEMBANGAN II
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan sudah tidak lemas lagi, ibu sudah bisa miring kanan kiri.
OBYEKTIF
Kesadaran : Composmentis
R: 21x/menit, S: 36,6°C
uterus keras,
27
Hemoglobin 8,2 g/dL 11.7 - 15.6
Hematokrit 26.50 38 – 47
Leukosit 21.2 /uL 9.6 - 11.0
Trombosit 312/uL 100 – 400
ASSESMENT
Ny. R PIA0, umur 19 tahun, nifas 1 hari, Post SC dengan Anemia Sedang.
PLANNING
EVALUASI
28
DATA PERKEMBANGAN III
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
R: 20x/menit, S: 36,6 °C
ASSESMENT
29
Ny. R, P1A0, umur 19 tahun, nifas 2 hari, Post SC dengan Anemia
sedang.
PLANNING
EVALUASI
30
DATA PERKEMBANGAN IV
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan, dan ingin pulang atas
permintaan sendiri.
OBYEKTIF
kesadaran : Composmentis
R: 20x/menit, S: 37°C
ASSESMENT
Ny. R, PIA0, umur 19 tahun, nifas 3 hari, Post SC dengan Anemia sedang.
PLANNING
EVALUASI
31
1. Keadaan umum : baik. TD : 120/70 mmHg, N: 80x/menit, S:36,5°C, R:
22x/menit. PPV ±10 cc
2. Memberikan terapi cefadroxil 3x 500 mg, asam mefenamat 3x 500 mg,
etabion 2x1 tablet.
3. Melatih untuk mobilisasi
4. Pasien pulang atas permintaan sendiri.
5. Memberikan edukasi kepada pasien tentang dampak atau resiko apabila
pulang dengan hb yang masih rendah (7,2 g/dl) yaitu :
a) Terjadi sub involusio uteri yang menyebabkan perdarahan
karena kontraksi otot uterus yang kurang baik.
b) Memudahkan infeksi puerperium.
c) Pengeluaran ASI berkurang
d) Mudah terjadi infeksi mamae.
32
BAB 1V
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara konsep
dasar dengan penerapan manajemen asuhan kebidanan pada Ny.”R” masa gestasi
38 minggu 2 hari post SC dengan Anemia Sedang di RSUD KOTA
SEMARANG.
Pembahasan ini disusun berdasarakan teori dan alasan nyata dengan
pendekatan manajemen kebidanan yang terdiri dari 7 langkah
A. Identifikasi Data Dasar
Pada langkah awal ini penulis melakukan pengkajian data dasar yang
meliputi identitas klien, data biologis, data psikologis, sosial, ekonomi dan
spiritual. Informasi yang diperoleh mengenai data-data tersebut penulis dapatkan
dengan mengadakan wawancara langsung dari klien dan keluarganya serta
sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Data lainnya diperoleh dari petugas
kesehatan yang menangani klien. Dalam mengumpulkan informasi ini penulis
tidak mendapatkan hambatan yang berarti karena sikap serta respon klien dan
keluarga cukup terbuka
Berdasarkan teori untuk mendiagnosa kasus ini diperlukan data yang
menunjang seperti tanda dan gejala anemia meliputi lemas, pusing, cepat lelah,
mudah mengantuk, pandangan berkunang-kunang terutama bila mau berdiri dan
konjungtiva tampak pucat.
Pada kasus Ny.”R” data yang diperoleh menunjukkan adanya persamaan gejala
yang terdapat pada teori dan fakta yaitu cepat lelah, pusing, konjungtiva pucat
serta ditunjang oleh pemeriksaan darah Hb pasien yaitu 8,2 gr%. Dan kenyataan
yang penulis dapatkan dilahan masuk pada kategori ibu mengalami anemia
sedang.
33
B. Interpretasi Data Dasar
Berdasarkan dalam konsep dasar bahwa dalam menegakkan suatu
diagnosa/masalah kebidanan harus berdasarkan pada pendekatan asuhan
kebidanan yang didukung dan ditunjang oleh beberapa data baik data subjektif
maupun data objektif.
Berdasarkan teori dan diagnosa masalah aktual yang dapat diidentifikasi pada
Ny.”R” adalah: G1P0A0, gestasi 38 minggu, situs membujur, punggung kiri,
presentase kepala, convergen, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu
dengan anemia sedang. Dengan ini penulis mendapatkan adanya kesesuaian antara
teori dan fakta dilahan dan masuk pada kategori pasien mengalami anemia
sedang.
C. Diagnosa/Masalah Potensial
Pada tinjauan asuhan kebidanan identifikasi masalah potensial yang mungkin
terjadi pada Ny.”R” berdasarkan pengumpulan data, pengamatan yang cermat dan
observasi yang akurat kemudian dievaluasi apakah terdapat kondisi yang
abnormal dan apabila tidak mendapatkan penanganan yang akurat dapat
menimbulkan keadaan yang berbahaya dalam kehamilan sehingga mengancam
kehidupan ibu dan janin.
Berdasarkan teori, bahaya atau potensial yang akan terjadi pada kehamilan
yaitu potensial terjadi perdarahan, tumbuh kembang janin terlambat dengan
manifestasi kliniknya, menimbulkan heperemesis gravidarum, menimbulkan
plasenta previa, serta dapat menimbulkan solusio plasenta. Sedangkan yang
ditemukan dilahan menunjukkan adanya kesamaan antara teori dan praktek
dilahan sehingga memudahkan penulis dalam melanjutkan proses asuhan ke
langkah berikutnya..
D. Antisipasi
Dalam kasus ini penulis melaksanakan antisipasi dengan tindakan memberikan
ergometrin 0,2 mg secara IM dan memasang infus RL 20 dengan 20 unit
Oksitosin.
Perencanaan adalah proses penyusunan suatu rencana atau tindakan
berdasarkan identifikasi masalah saat ini serta diagnosa dan masalah lain yang
34
mungkin terjadi. Perencanaan tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai
disertai kriteria keberhasilannya.
Adapun rencana tindakan pada kasus Ny.”R” adalah :
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
2. Berikan KIE pada ibu tentang nutrisi pada ibu nifas dengan anemia.
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung zat besi seperti
sayuran dan daging yang berwarna merah.
4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
5. Anjurkan ibu untuk mobilisasi.
6. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya.
7. Lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
8. Lakukan informed consent dengan suami dan keluarga untuk tindakan
yang akan dilakukan.
9. Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, perdarahan pervaginam, dan
jahitan pada operasi.
10. Berikan terapi sesuai advis dokter.
Dari teori dan asuhan kebidanan pada Ny.”R” berdasarkan pada rencana
tindakan, ditemukaan adanya persamaan antara apa yang ada diteori dengan yang
dilakukan di lahan praktek.
F. Implementasi
Tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai rencana dan pada
tahap pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan ini, penulis tidak menemukan
hambatan yang berarti karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari
pasien dan keluarga yang kooperatif dan adanya sarana dan fasilitas yang
mendukung dalam pelaksanaan tindakan.
Adapun yang di laksanakan pada Ny.”R” dengan anemia sedang adalah :
mengkomsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi selama kehamilan,
mengkomsumsi dengan teratur tablet Fe
G. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses manajemen asuhan kebidanan
dimana pada tahap ini dinilai adanya kemajuan dan keberhasilan dalam mengatasi
masalah yang dihadapi oleh pasien. Dalam evaluasi pada Ny.”R” yang telah
35
dilakukan untuk menangani anemia diperoleh hasil yang menunjukkan adanya
perubahan dari anemia sedang menjadi normal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada Ny’’R’’gestasi 38 minggu
post SC dengan anemia sedang di RSUD KOTA SEMARANG
2. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny’’R’’gestasi 38 minggu post
SC dengan anemia sedang di RSUD KOTA SEMARANG.
3. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada pada Ny’’R’’gestasi 38
minggu post SC dengan anemia berat di RSUD KOTA SEMARANG.
4. Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada pada
Ny’’R’’gestasi 38 minggu post SC dengan anemia sedang di RSUD KOTA
SEMARANG. Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada pada
Ny’’R’’gestasi 38 minggu post SC dengan anemia sedang di RSUD KOTA
SEMARANG.
6. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada pada
Ny’’R’’gestasi 38 minggu post SC dengan anemia sedang di RSUD KOTA
SEMARANG
7. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah di laksanakan pada pada
Ny’’R’’gestasi 38 minggu post SC dengan anemia sedang di RSUD KOTA
SEMARANG.
36
8. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah di berikan pada
pada Ny’’R’’gestasi 38 minggu post SC dengan anemia sedang di RSUD
KOTASEMARANG.
B. Saran
1. Bagi pelaksana pelayanan kesehatan :
a. Melaksanakan penyuluhan kepada ibu hamil secara berkesinambungan tentang
peningkatan makanan bergizi bagi kesehatan
b. Diharapkan agar petugas kesehatan dapat mengenal dan mendetaksi secara dini
setiap kemungkinan terjadinya resiko komlikasi dan dapat memberikan
pelayanan sedini mungkin pada setiap ibu hamil yang bermasalah, khususnya
pada kasus anemia sedang.
2. Bagi institusi pendidikan agar penerapan manajemen kebidanan dalam
pemecahan masalah lebih ditingkatkan dan dikembangkan , mengingat proses
tersebut sangat bermanfaat dan membina tenaga Bidan guna menciptakan
sumber daya manusia yang berpotensi dan professional.
37
DAFTAR PUSTAKA
38