Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

READING JURNAL TENTANG PENERAPAN TERAPI RENDAM KAKI


AIR HANGAT PADA IBU NIFAS DENGAN RIWAYAT PREEKLAMSIA
BERAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Disusun Oleh :

Indah Retnani
2010106056

Dosen Pembimbing Pendidikan : Rosmita Nuzuliana, S.ST., M.Keb

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA

i
HALAMAN PENGESAHAN
READING JURNAL TENTANG PENERAPAN TERAPI RENDAM KAKI
AIR HANGAT PADA IBU NIFAS DENGAN RIWAYAT PREEKLAMSIA
BERAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Temanggung, 20 Februari 2021

Pembimbing Pendidikan Perceptor Mahasiswa

Rosmita Nuzuliana, S.ST, M.Keb Lutfia Khoirunisa, S.Si.T Indah Retnani

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan laporan
hasil kegiatan Stase Kehamilan di RS PKU Muhammadiyah Temanggung
sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Praktik Klinik bagi para
Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Sarjana Kebidanan Profesi
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Praktek klinik ini merupakan syarat wajib
dalam menyelesaikan tugas mata kuliah. Dan kami harap praktek klinik ini akan
memberi banyak manfaat bagi kami para mahasiswa maupun bagi pembaca. Di
kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Warsiti, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat., selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
2. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Herlin Fitriani K. S.SiT., M.Kes selaku Kaprodi Sarjana Kebidanan
Profesi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
4. Rosmita Nuzuliana, S.ST., M.Keb selaku dosen pembimbing Praktik
klinik
5. Seluruh Dosen Program Studi Kebidanan Sarjana Kebidanan Profesi,
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
6. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah mendukung proses
Praktik Klinik sampai selesai
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil kegiatan Praktik
Klinik Kebidanan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang penulis harapkan guna penyempurnaan laporan dimasa yang akan
datang. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Yogyakarta, Februari 2021


Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Masalah...................................................................................................... 1
B. Skala.......................................................................................................... 4
C. Kronologi................................................................................................... 4
D. Solusi......................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Askeb Logbook.......................................................................................... 6
B. Telaah Jurnal.............................................................................................. 7
C. Deskripsi Askeb didukung oleh Reading Jurnal ....................................... 9
D. Teori Tambahan..........................................................................................
11

BAB III KESIMPULAN dan SARAN


A. Kesimpulan................................................................................................
16
B. Saran..........................................................................................................
18

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Masalah kasus

Preeklamsia merupakan penyakit khas pada kehamilan yang


memperlihatkan gejala trias (hipertensi, edema, proteinuria) kadang-
kadang hanya hipertensi dan edema atau hipertensi dan proteinuria (dua
gejala dari trias dan satu gejala yang harus ada yaitu hipertensi).
Preeklamsia merupakan penyulit utama dalam kehamilan dan penyebab
utama morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Angka kematian ibu yang
disebabkan oleh preeklamsia masih tinggi (Pusdatin, 2014).
Menurut World Health Organization (WHO) angka kejadian
preeklamsia berkisar antara 0,51% - 38,4%. World Health Organization
(WHO) memperkirakan bahwa ada 39.8% per 500.000 kematian ibu
melahirkan diseluruh dunia setiap tahunnya, 99% diantaranya terjadi di
negara berkembang. Angka kejadian preeklamsia didunia sebesar 46%, di
Indonesia 75%, di Afrika 62%, di Asia Selatan 24%, India 17% dan
Singapura 6,6%. Di Indonesia preeklamsia masih merupakan salah satu
penyebab kematian ibu, yang berkisar 15%-25%, sedangkan kematian bayi
antara 45%-50% (Pratiwi, 2015) .
Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) 2016, di
Indonesia terdapat kenaikan angka kematian ibu (AKI) dari 291 per
100.000 kelahiran menjadi 412 per 100.000 kelahiran. SDKI (2016),
menyebut penyebab AKI anatara lain perdarahan 22%, preeklamsia dan
eklamsia 45%, partus lama 26% dan komplikasi aborsi 18% (Sabattani,
2016)

B. Skala

Dari data register persalinan bulan januari 2021 ada 14 kasus ibu PEB
yang dirawat. Dan dari laporan PONEK RS PKU Muhammadiyah

1
Temanggung tahun 2020 ada 1 kematian ibu dari 2 kematian ibu, l
kematian ibu yang disebabkan karena PEB.

C. Kronologi

Tinjauan kasus yang dilakukan oleh Aisyah tahun 2019 kepada Ny.
D post SC dengan PEB dengan memberikan terapi rendam kaki untuk
menurunkan tekanan darah yang dilakukan observasi selama 3 hari.
Kesimpulan dari laporan Tugas Akhir ini yaitu Asuhan kebidanan
pemberian terapi rendam air pada ny D post sc dengan PEB telah
dilaksanakan secara komprehensif dan menunjukkan adanya penurunan
tekanan d arah pada ny D.

D. Solusi

Penyakit preeklamsia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain umur,


paritas, riwayat kehamilan yang lalu, status gizi, riwayat keluarga, ibu hamil
dengan gangguan fungsi organ (diabetes mellitus, penyakit ginjal, migrain,
dan hipertensi). Perempuan hamil dengan dengan usia < 20 tahun dan > 35
tahun dianggap beresiko mengalami preeklamsia. Hal ini disebabkan seiring
peningkatan usia akan terjadi proses degeneratif yang meningkatkan resiko
hipertensi kronis dan wanita dengan resiko hipertensi kronik akan lebih besar
mengalami preeklamsia. Preeklamsia dapat menimbulkan gangguan baik bagi
janin maupun ibu. Kondisi preeklamsia dan eklamsia akan memberi pengaruh
buruk bagi kesehatan janin akibat penurunan perfusi utero plasenta,
hipovolemia, vasospasme, dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta
(Asmana, 2013).
Preeklamsia dapat menimbulkan gejala-gejala seperti nyeri
kepala berat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti
dengan peningkatan tekanan darah yang abnormal, gangguan
penglihatan, pandangan kabur dan terkadang bisa menjadi kebutaan
sementara, ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi dengan suara
berisik atau gangguan lainnya, edema, nyeri perut pada bagian ulu hati
yang kadang disertai mual dan muntah, gangguan pernafasan, terjadi

2
gangguan kesadaran, dengan pengeluaran proteinuria keadaan berat,
karena terjadi fungsi ginjal (Nurarif, 2015)
Peran bidan sangat penting disini, bidan murupakan bagian dari
pemberi pelayanan kesehatan diharapkan mempunyai perhatian yang
tinggi dalam membantu ibu untuk meminimalkan dampak dari
preeklamsia berat baik seacara fisik maupun psikologis.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan kebidanan ( logbook data focus )


Asuhan Kebidanan Ibu nifas pada Ny. S, 30 tahun dengan P2A0 dengan post SC PEB di RS PKU Muhammadiyah Temanggung
Deskripsi Kegiatan Responsi TTD

Pembimbing

CI
Tanggal:19 Februari 2021 Subyektif : Ibu mengatakan sedikit pusing,nyeri ulu hati, pandangan kabur,sedikit mual dan kaki TTD Mahasiswa
jam 09.00 masih bengkak dan khawatir dengan keadaannya
No. CM : 290331 no Jenis Umur penyulit penolong nifas Riwayat Tempat Ket
persalinan hamil pemberian persalinan
Identitas Pasien : asi
Nama : Ny. S 1 Spontan 9bl Tidak Bidan normal Asi 2 BPM 12
ada tahun tahun
Umur : 30 th laki2
2 SC a.i kala 2 38mg Kala 2 DSOG PEB IMD RS PKU Tgl 18 TTD CI
Agama: Islam lama, PEB 3hr lama, feb
PEB 2021
Suku : Jawa
Objektif : a. Keadaan umum : Baik
Pendidikan : SMP 1. Kesadaran : Compos mentis TTD Pembimbing
2. Keadaan emosional : Stabil PKK
Pekerjaan : IRT
b. Tanda vital
Alamat : Gedongsari 1. Tekanan darah : 159/109 mmHg
JumoTemanggung 2. Denyut nadi : 98 x/menit
3. Pernapasan : 22 x/menit ________________
No. HP : - o
4. Suhu : 36,2 C
5. BB : 59 kg
6. Lila : 24 cm
7. TB : 156 cm :

4
c. Pemeriksaan fisik
1. Rambut : Penyebaran merata,bersih, tidak
mudah rontok
2. Muka : oedema
3. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik
4. Mulut dan gigi : Bersih tidak ada caries dan gigi
berlubang
5. Lidah dan geraham : Bersih dan utuh
6. Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan
7. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan
8. Payudara : Bentuk simetris, tidak ada
pemebesaran, aerola
hiperpigmentasi, puting susu
menonjol, tidak ada benjolan, dan
rasa nyeri.
9. Ekstremitas : odema kaki kanan kiri dan refleks
patella(+)
10. Abdomen : ada bekas operasi, uterus keras, TFU
setengah pusat simpisis
11. Genetalia : Tidak ada varises, tidak ada laserasi
jalan lahir
12. Anus : Anus tidak ada hemoroid
d. Pemeriksaan penunjang:
Hb: 13,8, Wbc 18.5, PLT 199, protein urine +3,GDS 91

Analisa : Ny. S 30 th P2 A0 post sc hari ke 2 dengan PEB


Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
2. Mengobservasi Tanda-tanda vital
3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan melatih ibu mobilisasi
4. Memberikan terapi rendam air hangat pada ibu dan menjelaskan maksud dan
tujuannya
A. Evaluasi
1. Ibu mengerti bahwa keadaannya saat ini dalam keadaan baik, sehingga ibu lebih tenang dan

5
kecemasan ibu berkurang.
2. keadaan ibu saat ini masih perlu untuk di observasi yang ditandai dengan:
a) Tanda – tanda vital
TD :159/109mmHg S : 36,2oC
N :98 x/menit R : 22x/menit
b) Ibu mengerti dan sudah mampu melakukan tekhnik relaksasi.
c) Ibu berlatih mobilisasi
d) Ibu melakukan terapi rendam air dan mengerti maksud dan tujuannya

B. Telaah jurnal

Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasion Outcame Time


Jurnal Stikes Ibu Nifas PEB di Melakukan terapi rendma air TD sebelum Hasilnya menunjukkan terjadi penurunan 1-3 Januari
Perintis, 2019 Penerapan RSAM Bukit Tinggi hangat pada kaki ibu nifas dan setelah tekanan darah pada hari ketiga tekanan darah 2019
Jessy Heriani terapi post sc dengan Riwayat dilakukan
150/100 mmHg menjadi 130/90 mmHg, namun
rendam kaki PEB, melakukan observasi terapi rendam
TTV sebelum dan setelah air hangat tidak terlalu signifikan dikarenakan
air hangat keterbatasan waktu pemberian terapi yang
dilakukan terapi. Terapi selama 15-20
pada ibu dilakukan selama 3 hari menit yang terlalu singkat hanya 3 hari sehingga tidak
nifas dengan berturut-turut 15- 20 menit diobservasi efektif
riwayat pada pagi dan malam hari, dalam 3 hari
reeklamsi perawatan
berat di
ruangangan
kebidanan
RSAM
Bukittimnggi
tahun 2019

6
C. Deskripsi ASKEB (Log Book) Didukung oleh Reading Jurnal
Hipertensi dalam kehamilan terjadi karena adanya vasokonstriksi arteriol, vasospasme,
sistemik, dan kerusakan pembuluh darah merupakan karakteristik trejadinya hipertensi dalam
kehamilan. Sirkulasi arteri terganggu karena adanya segmen yang menyempit dan melebar yang
berselang seling. Kerja vasospastik tersebut merusak pembuluh darah akibat adanya penurunan
suplai darah dan penyempitan pembuluh darah di area tempat terjadinya pelebaran. Apabila
terjadi kerusakan pada endotelium pembuluh darah, trombosit, fibrinogen, dan hasil darah
lainnya akan dilepaskan ke dalam interendotelium. Kerusakan pembuluh darah akan
mengakibatkan peningkatan permeabelitas albumin dan akan mengakibatkan perpindahan
cairan dari ruang intravaskular ke ruang ektravaskular yang terlihat secara klinis sebagai edema
(Ambarwati, 2017).
Pada kasus Ibu. S post SC dengan Riwayat kehamilan preeklamsia berat didapatkan
keluhan utama Ibu. S mengeluh nyeri pada luka post op menjalar hingga ke pinggang,
pusing, penglihatan kabur dan tekanan darah meningkat sejak kehamilan trimester II,
TTV : 159/109 mmHg, RR : 22x/menit, N : 98 x/menit, T : 36.2°C. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, terdapat edema pada
ekstremitas bawah kanan dan kiri.
Pemberian terapi rendam kaki dengan air hangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan
darah. Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh. Pertama berdampak
pada pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi besar dan lancar,
yang kedua adalah faktor pembebanan didalam air yang akan menguatkan otot-otot dan
ligamen yang mempengaruhi sendi tubuh (Rahim, 2015). Merendam kaki dengan air hangat
mempunyai efek fisik panas/hangat yang dapat menyebabkan zat cair, padat, dan gas
mengalami pemuaian ke segala arah dan dapat meningkatkan reaksi kimia. Pada jaringan akan
terjadi metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan
cairan tubuh. Efek biologis panas/hangat dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah yang
meningkatkan sirkulasi darah. Secara fisiologis respon tubuh terhadap panas yaitu
menyebabkan pelebaran pembuluh darah, menurunkan kekentalan darah, munurunkan
ketegangan otot, meningkatkan metabolisme jaringan dan meningkatkan permeabelitas kapiler
(Sabattani,2016).
Hasil implementasi pemberian terapi dengan rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan
darah pada Ibu. S dapat dilihat pada tabel :
NO sebelum terapi setelah terapi
Hari/tgl Pagi ( jam 10.00) Malam jam 20.00 pagi malam
1 Jumat/19 Februari 169/109 160/100 165/101 156/99
2021
2 Sabtu/ 20 Februari 150/98 139/95 140/90 130/86
7
2021

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sabattani, (2016) menyatakan penerapan terapi
rendam kaki dengan air hangat selama 15-20 menit mendapatkan hasil yang signifikan dalam
penurunan tekanan darah pada pasien preeklamsia dari TD : 158/95 mmHg mengalami
penurunan TD : 148/85 mmHg dengan p value 0.001. Pada kasus ini terapi rendam kaki air
hangat memang terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada ibu nifas dengan preeklamsia
namun tidak terlalu signifikan karena waktu pemberian terapi terlalu singkat hanya 2 hari
sehingga tidak efektif. Pemberian rendam kaki air hangat ini tidak efektif disebabkan juga
karena klien mendapat obat antihipertensi sehingga hasilnya bias. Rendam kaki air hangat ini
efektif bila dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama sesuai dengan penelitian Rahim,
(2015).
Menurut (Rottie, 2017) rendam kaki dengan air hangat mempunyai dampak
fisiologis bagi tubuh, pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah
menjadi lancar, menstabilkan aliran darah dan kerja jantung serta faktor pembenahan
didalam air yang akan menguatkan otot-otot dan ligament yang mempengaruhi sendi
tubuh.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan kasus asuhan kebidanan pada ibu post sc dengan Riwayat
preeklamsia berat pada kehamilan dengan diberikan terapi rendam air hangat pada
kaki selama 15-20 menit 2 kali sehari dapat membantu meringankan keluhan yang
diakibatkan oleh PEB dan membantu menurunkan TD sesuai dengan yang
diharapkan.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu, agar dapat menjadi sumber informasi,
mempertahankan kualitas dan mempromosikan kesehatan serta memberikan
manfaat untuk menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas
PEB.
Untuk Peneliti, bisa dijadikan bahan untuk melakukan penelitian
selanjutnya mengenai pengaruh terapi rendam air hangat untuk menurunkan TD
pada ibu hamil dengan PEB.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, W. N. (2017). Hubungan Preeklamsia Dengan Kondisi Bayi Yang Dilahirkan


Secara Sectio Caesarea Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Berita Ilmu
Keperawatan, 2(1), 1–6.

Asmana, S. K., Syahredi, & Hilbertina, N. (2013). Hubungan Usia dan Paritas dengan
Kejadian Preeklampsia Berat di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun
2012-2013. 5(3), 640–646.

http://repo.stikesperintis.ac.id/912/ diakses 21 Februari 2021

Nurarif, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawata Berdasarkan Diagnosa Medis dan


Nanda Nic-Noc. Yogyakarta: Medication Jogja.

Pratiwi, D. A. (2015). Angka Kematian Ibu di Indonesia Masih Jauh dari Target MDGs
2015. Retrieved January 5, 2019, from www.compasiana.com website:
https://www.kompasiana.com/ditaanugrah/54f940b8a33311ba078b4928/angk a-
kematian-ibu-di-indonesia-masih-jauh-dari-target-mdgs-2015

Pusdatin. (2014). Mothers Day Situasi Kesehatan Ibu. Retrieved January 5, 2019, from
www.depkes.go.id website:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu .pdf

Rahim, R., Saadah, S., & Rismawati, S. (2015). Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Ibu Hamil Hipertensi.

Rottie, J. V. (2017). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat.

10
Sabattani, C. F., Machmudah, & Supriyono, M. (2016). Efektivitas Rendam Kaki Dengan
Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Penderita
Preeklamsi di Puskesmas Ngaliyan Semarang.

11

Anda mungkin juga menyukai