Disusun Oleh :
Indah Retnani
2010106056
i
HALAMAN PENGESAHAN
READING JURNAL TENTANG PENERAPAN TERAPI RENDAM KAKI
AIR HANGAT PADA IBU NIFAS DENGAN RIWAYAT PREEKLAMSIA
BERAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Masalah...................................................................................................... 1
B. Skala.......................................................................................................... 4
C. Kronologi................................................................................................... 4
D. Solusi......................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Masalah kasus
B. Skala
Dari data register persalinan bulan januari 2021 ada 14 kasus ibu PEB
yang dirawat. Dan dari laporan PONEK RS PKU Muhammadiyah
1
Temanggung tahun 2020 ada 1 kematian ibu dari 2 kematian ibu, l
kematian ibu yang disebabkan karena PEB.
C. Kronologi
Tinjauan kasus yang dilakukan oleh Aisyah tahun 2019 kepada Ny.
D post SC dengan PEB dengan memberikan terapi rendam kaki untuk
menurunkan tekanan darah yang dilakukan observasi selama 3 hari.
Kesimpulan dari laporan Tugas Akhir ini yaitu Asuhan kebidanan
pemberian terapi rendam air pada ny D post sc dengan PEB telah
dilaksanakan secara komprehensif dan menunjukkan adanya penurunan
tekanan d arah pada ny D.
D. Solusi
2
gangguan kesadaran, dengan pengeluaran proteinuria keadaan berat,
karena terjadi fungsi ginjal (Nurarif, 2015)
Peran bidan sangat penting disini, bidan murupakan bagian dari
pemberi pelayanan kesehatan diharapkan mempunyai perhatian yang
tinggi dalam membantu ibu untuk meminimalkan dampak dari
preeklamsia berat baik seacara fisik maupun psikologis.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembimbing
CI
Tanggal:19 Februari 2021 Subyektif : Ibu mengatakan sedikit pusing,nyeri ulu hati, pandangan kabur,sedikit mual dan kaki TTD Mahasiswa
jam 09.00 masih bengkak dan khawatir dengan keadaannya
No. CM : 290331 no Jenis Umur penyulit penolong nifas Riwayat Tempat Ket
persalinan hamil pemberian persalinan
Identitas Pasien : asi
Nama : Ny. S 1 Spontan 9bl Tidak Bidan normal Asi 2 BPM 12
ada tahun tahun
Umur : 30 th laki2
2 SC a.i kala 2 38mg Kala 2 DSOG PEB IMD RS PKU Tgl 18 TTD CI
Agama: Islam lama, PEB 3hr lama, feb
PEB 2021
Suku : Jawa
Objektif : a. Keadaan umum : Baik
Pendidikan : SMP 1. Kesadaran : Compos mentis TTD Pembimbing
2. Keadaan emosional : Stabil PKK
Pekerjaan : IRT
b. Tanda vital
Alamat : Gedongsari 1. Tekanan darah : 159/109 mmHg
JumoTemanggung 2. Denyut nadi : 98 x/menit
3. Pernapasan : 22 x/menit ________________
No. HP : - o
4. Suhu : 36,2 C
5. BB : 59 kg
6. Lila : 24 cm
7. TB : 156 cm :
4
c. Pemeriksaan fisik
1. Rambut : Penyebaran merata,bersih, tidak
mudah rontok
2. Muka : oedema
3. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik
4. Mulut dan gigi : Bersih tidak ada caries dan gigi
berlubang
5. Lidah dan geraham : Bersih dan utuh
6. Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan
7. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan
8. Payudara : Bentuk simetris, tidak ada
pemebesaran, aerola
hiperpigmentasi, puting susu
menonjol, tidak ada benjolan, dan
rasa nyeri.
9. Ekstremitas : odema kaki kanan kiri dan refleks
patella(+)
10. Abdomen : ada bekas operasi, uterus keras, TFU
setengah pusat simpisis
11. Genetalia : Tidak ada varises, tidak ada laserasi
jalan lahir
12. Anus : Anus tidak ada hemoroid
d. Pemeriksaan penunjang:
Hb: 13,8, Wbc 18.5, PLT 199, protein urine +3,GDS 91
5
kecemasan ibu berkurang.
2. keadaan ibu saat ini masih perlu untuk di observasi yang ditandai dengan:
a) Tanda – tanda vital
TD :159/109mmHg S : 36,2oC
N :98 x/menit R : 22x/menit
b) Ibu mengerti dan sudah mampu melakukan tekhnik relaksasi.
c) Ibu berlatih mobilisasi
d) Ibu melakukan terapi rendam air dan mengerti maksud dan tujuannya
B. Telaah jurnal
6
C. Deskripsi ASKEB (Log Book) Didukung oleh Reading Jurnal
Hipertensi dalam kehamilan terjadi karena adanya vasokonstriksi arteriol, vasospasme,
sistemik, dan kerusakan pembuluh darah merupakan karakteristik trejadinya hipertensi dalam
kehamilan. Sirkulasi arteri terganggu karena adanya segmen yang menyempit dan melebar yang
berselang seling. Kerja vasospastik tersebut merusak pembuluh darah akibat adanya penurunan
suplai darah dan penyempitan pembuluh darah di area tempat terjadinya pelebaran. Apabila
terjadi kerusakan pada endotelium pembuluh darah, trombosit, fibrinogen, dan hasil darah
lainnya akan dilepaskan ke dalam interendotelium. Kerusakan pembuluh darah akan
mengakibatkan peningkatan permeabelitas albumin dan akan mengakibatkan perpindahan
cairan dari ruang intravaskular ke ruang ektravaskular yang terlihat secara klinis sebagai edema
(Ambarwati, 2017).
Pada kasus Ibu. S post SC dengan Riwayat kehamilan preeklamsia berat didapatkan
keluhan utama Ibu. S mengeluh nyeri pada luka post op menjalar hingga ke pinggang,
pusing, penglihatan kabur dan tekanan darah meningkat sejak kehamilan trimester II,
TTV : 159/109 mmHg, RR : 22x/menit, N : 98 x/menit, T : 36.2°C. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, terdapat edema pada
ekstremitas bawah kanan dan kiri.
Pemberian terapi rendam kaki dengan air hangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan
darah. Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh. Pertama berdampak
pada pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi besar dan lancar,
yang kedua adalah faktor pembebanan didalam air yang akan menguatkan otot-otot dan
ligamen yang mempengaruhi sendi tubuh (Rahim, 2015). Merendam kaki dengan air hangat
mempunyai efek fisik panas/hangat yang dapat menyebabkan zat cair, padat, dan gas
mengalami pemuaian ke segala arah dan dapat meningkatkan reaksi kimia. Pada jaringan akan
terjadi metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan
cairan tubuh. Efek biologis panas/hangat dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah yang
meningkatkan sirkulasi darah. Secara fisiologis respon tubuh terhadap panas yaitu
menyebabkan pelebaran pembuluh darah, menurunkan kekentalan darah, munurunkan
ketegangan otot, meningkatkan metabolisme jaringan dan meningkatkan permeabelitas kapiler
(Sabattani,2016).
Hasil implementasi pemberian terapi dengan rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan
darah pada Ibu. S dapat dilihat pada tabel :
NO sebelum terapi setelah terapi
Hari/tgl Pagi ( jam 10.00) Malam jam 20.00 pagi malam
1 Jumat/19 Februari 169/109 160/100 165/101 156/99
2021
2 Sabtu/ 20 Februari 150/98 139/95 140/90 130/86
7
2021
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sabattani, (2016) menyatakan penerapan terapi
rendam kaki dengan air hangat selama 15-20 menit mendapatkan hasil yang signifikan dalam
penurunan tekanan darah pada pasien preeklamsia dari TD : 158/95 mmHg mengalami
penurunan TD : 148/85 mmHg dengan p value 0.001. Pada kasus ini terapi rendam kaki air
hangat memang terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada ibu nifas dengan preeklamsia
namun tidak terlalu signifikan karena waktu pemberian terapi terlalu singkat hanya 2 hari
sehingga tidak efektif. Pemberian rendam kaki air hangat ini tidak efektif disebabkan juga
karena klien mendapat obat antihipertensi sehingga hasilnya bias. Rendam kaki air hangat ini
efektif bila dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama sesuai dengan penelitian Rahim,
(2015).
Menurut (Rottie, 2017) rendam kaki dengan air hangat mempunyai dampak
fisiologis bagi tubuh, pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah
menjadi lancar, menstabilkan aliran darah dan kerja jantung serta faktor pembenahan
didalam air yang akan menguatkan otot-otot dan ligament yang mempengaruhi sendi
tubuh.
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan kasus asuhan kebidanan pada ibu post sc dengan Riwayat
preeklamsia berat pada kehamilan dengan diberikan terapi rendam air hangat pada
kaki selama 15-20 menit 2 kali sehari dapat membantu meringankan keluhan yang
diakibatkan oleh PEB dan membantu menurunkan TD sesuai dengan yang
diharapkan.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu, agar dapat menjadi sumber informasi,
mempertahankan kualitas dan mempromosikan kesehatan serta memberikan
manfaat untuk menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas
PEB.
Untuk Peneliti, bisa dijadikan bahan untuk melakukan penelitian
selanjutnya mengenai pengaruh terapi rendam air hangat untuk menurunkan TD
pada ibu hamil dengan PEB.
9
DAFTAR PUSTAKA
Asmana, S. K., Syahredi, & Hilbertina, N. (2013). Hubungan Usia dan Paritas dengan
Kejadian Preeklampsia Berat di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun
2012-2013. 5(3), 640–646.
Pratiwi, D. A. (2015). Angka Kematian Ibu di Indonesia Masih Jauh dari Target MDGs
2015. Retrieved January 5, 2019, from www.compasiana.com website:
https://www.kompasiana.com/ditaanugrah/54f940b8a33311ba078b4928/angk a-
kematian-ibu-di-indonesia-masih-jauh-dari-target-mdgs-2015
Pusdatin. (2014). Mothers Day Situasi Kesehatan Ibu. Retrieved January 5, 2019, from
www.depkes.go.id website:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu .pdf
Rahim, R., Saadah, S., & Rismawati, S. (2015). Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Ibu Hamil Hipertensi.
10
Sabattani, C. F., Machmudah, & Supriyono, M. (2016). Efektivitas Rendam Kaki Dengan
Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Penderita
Preeklamsi di Puskesmas Ngaliyan Semarang.
11