Anda di halaman 1dari 5

Praktik Klinik Kebidanan Lima (PKK V A)

Bendungan ASI
Keterangan : Pr : Preseptor
Mh : Mahasiswa

Pr : “De, tadikan kamu sudah melakukan anamnesa dan juga melakukan pemeriksaan.
Jadi menurut adik itu tadi pasiennya kenapa ?”
Mh :”iya ka, tadi saya sudah melakukan anamnesa ternyata ibunya terlihat seperti nahan
sakit dibagian payudaranya.”
Pr :”Kalau menurut adik biasanya kalua ada ibu dengan gejala tanda tanda seperti itu, dia
ngalamin apa de?”
Mh : “Menurut saya sih ibunya alamin bendungan ASI. Ny. Ria post partum 14 hari
dengan bendungan ASI.”
Pr : “Bendungan ASI itu apa sih de?”
Mh : “Bendungan ASI adalah pembengkakan yang terjadi pada payudara ka, ciri cirinya :
- biasanya terjadi di awal – awal ibu menyusui.
- payudara teraba panas, keras, terlihat lebih besar dan membengkak terus terasa
nyeri
-biasanya disertai demam, bahkan ibu terlihat lemas.
Pr : “terus faKtor penyebabnya karena apa?”
Mh : “factor penyebab utama biasanya disebabkan karena ibunya tidak menyusui bayinya
sesering mungkin ka.”
Pr : “memang setelah melakukan anamnesa, hal hal apa saja yang bisa adik gali dari
pasien? ”
Mh : “jadi ka, ibunya mengeluh nyeri sakit dibagian payudara sejak 3 hari ini dan
ternyata ibu selama 3 hari belakangan ini sudah mulai bekerja kembali, sehingga kurang
untuk memberikan ASI pada bayinya.”
Pr : “jadi ibunya kurang dalam memberikan ASI pada bayinya? Terus tadi kamu sudah
melakukan pemeriksaan apa saja kepada pasien tersebut?”
Mh : “iya ka jarang memberi ASI karena ibunya sudah mulai bekerja, tadi saya sudah
melakukan pengukuran suhu dan suhunya 38 derajat Celcius, saya juga melakukan
pemeriksaan dengan cara melihat dan melakukan perabaan pada payudara ibu, terlihat
payudara ibu bengkak dan saat diraba panas serta keras, ibunya juga terlihat kesakitan
saat payudaranya disentuh.”
Pr : “Adik tadi tanya juga tidak ke si ibunya,selama alamin sakit tetap memberikan
ASInya apa tidak terus sudah minum obat penurun demam atau penghilang rasa nyerinya
juga belum?”
Mh : “sudah ditanya ka, ibu bilang karena terasa nyeri payudaranya jadi ibu tidak berani
atau merasa takut untuk memberikan ASI serta ibunya juga belum berani untuk minum
obat apapun.”
Pr : “oh ya jdi gini de, diagnose yang ade sebut tadi benar, ade juga paham mengenai
bendungan ASI itu apa. Tadi juga sudah menyebutkan ciri –cirinya. Nah dari bendyngan
ASI ini juga bisa jadi mastitis terus parahnya lagi jika tidak mendapatkan penanganan
dengan tepat akan terjadiu juga abses payudara. Hal oni juga penting adik ketahui, untuk
diberitahukan kepada pasien. Nah upaya pencegahan bendungan ASI itu salah satunya ibu
harus menyusui bayinya secara ondemand atau kapanpun bayi mau dan sesering
mungkin, tidak perlu menunggu bayi lapar atau nunggu beberapa jam dsb. Bagaimana
kalo ibunya bekerja? Jelas, kalo ibunya bekerja bisa dilakukan breastpump sebelum ibu
berangkat kerja atau saat sela –sela waktu segang ibu sedang bekerja. Nah tentunya ASI
yang tadi dipompa bisa disimpan di dalam kulkas terus bisa di berikan pada bayi
kapanpun bayi mau, jika ASI perah tadi simpan dalam kotak pendingin (ice pack) bisa
bertahan hingga 24 jam, sedangkan ASI perah yang disimpan pada suhu ruangan sekitar
25 derajat celcius akan bertahan selama 6 jam. Untuk ASI perah yang disimpan didalam
kulkas dengan suhu min 4 derajat celcius akan bertahan selama 5 hari. Dan ASI perah
yang di simpan dalam freezer dengan suhu minimal 18 derajat celcius atau lebih rendah
lagi bisa bertahan hingga 6 bulan.
Tadi yang adik lakukan sudah sangat bagus, bisa melakukan anamnesa dengan baik
sebelumnya juga sudah melakukan informed consent terlebih dahulu. Sudah melakukan
dan mengajarkan ibu caranya melakukan breastcare dengan baik. Dan memberikan
informasi kepada ibu tentang apa yang sedang dialaminya dengan baik. Untuk
kedepannya apa yang sudah kamu capai tolong dipertahankan dan ditingkatkan. Nah tadi
hanya saja ada beberapa yang ketinggalan karena mungkin adik lupa saat mengajarkan
breastcare, perhatikan putting ibu tadi kakak lihat kurang menonjol atau tenggelam
putingnya. Nanti ajarkan juga bagaimana cara agar putingnya menonjol dan itu tadi
seperti yang kakak jelaskan sebelumnya, adik juga belum menyampaikan cara
penyimpanan ASInya yang telah dipompa dan bagaimana cara memberikannya pada si
bayi.
Mh : “oh, iya ka, tadi saya lupa untuk menjelaskan hal itu.”
Pr : “ iya, tidak mengapa, untuk dipertemuan selajutnya saat menemukan kasus seperti ii
karena ini juga masuk kedalam target kamu, nanti kita langsung praktekan kembali
secara lengkap dan lebih terperinci seperti apa yang tadi sudah kakak sampaikan. Nanti
kakak yang akan langsng mendampingi dan adik yang langsung melakukannya kepada si
pasien.”
Mh : “oh iya ka, siap. Terimaksih banyak ka .”
Pr : “sama sama de.”
PENUNTUN BELAJAR PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

PENUNTUN BELAJAR
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
NO LANGKAH / TUGAS
1 2 3 4 5
PERSIAPAN
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
PELAKSANAAN
3. Mencuci tangan sebelum tindakan dan keringkan.
4. Menyiapkan posisi ibu, baju bagian atas dibuka dan meletakkan handuk di bahu dan
pangkuan ibu.
5. Mengompres kedua putting susu dan areola mamae dengan menggunakan kapas yang telah
diolesi minyak kelapa/baby oil selama 2-5 menit.
6. Membersihkan putting susu dan areola mamae dengan kapas.
7. Melicinkan kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/baby oil.
8. Mengurut payudara dimulai ke arah atas, lalu ke samping.
9. Mengurut payudara secara melintang, telapak tangan mengurut ke depan, lalu kedua tangan
dilepas dari payudara secara perlahan-lahan.
10. Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, lalu dua atau tiga jari tangan kanan membuat
gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada putting
susu.
11. Menyokong payudara kiri dengan satu tangan, sedangkan tangan kanan mengurut payudara
dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah putting susu.
12. Menyokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara
dengan tangan mengepal dari arah tepi ke arah putting susu.
13. Mengompres payudara dengan waslap menggunakan air hangat dan air dingin secara
bergantian.
14. Membantu ibu untuk memakai kembali pakaiannya dan menganjurkan ibu untuk memakai BH
yang menyokong payudara.
15. Membereskan alat-alat dan mencuci alat-alat yang telah dipakai
Mencuci tangan setelah melakukan tindakan dan keringkan.
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
45
TANGGAL
PARAF PEMBIMBING

Anda mungkin juga menyukai