Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN REFLEKSI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KB DAN PELAYANAN


KONTRASEPSI

Disusun oleh :
YUNI WIDAYATI
NIM. G03E021024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021/2022
ESSAY REFLEKSI
ASUHAN KEBIDANAN KB DAN PELAYANAN KONTRASEPSI
SUNTIK KB 3 BULAN DENGAN EFEK SAMPING PENAMBAHAN
BERAT BADAN DI PMB ANI PURWANTI, S.ST

Introduction
Essay pada kasus ini menggunakan Gibss reflection cycle 1988). Melalui
refleksi ini dapat sebagai bahan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan
saya kedepannya tentang efek samping pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan
dengan penambahan berat badan.

Description
Pada stase 8 yaitu asuhan kebidanan KB dan pelayanan kontrasepsi, saya
mendapat lahan praktik di PMB Ani Purwanti, S.ST di Semarang. PMB Ani
Purwanti, S.ST merupakan tempat praktek mandiri bidan di wilayah
Mangunharjo, Kecamatan Tugurejo Semarang. Tempat praktik bidan Ani
Purwanti ini sangatlah strategis, karena berada dilingkungan rumah padat
penduduk. PMB Ani Purwanti, sebenarnya masih tergolong baru, karena baru
beroperasi tahun 2018, akan tetapi karena memang pelayanan kebidanan terutama
ibu dan anak serta KB di wilayah ini cukup tinggi. Masyarakat dilingkungan PMB
Ani Purwanti sebagian besar adalah nelayan, petani dan pekerja buruh pabrik,
sehingga keberadaan PMB Ani Purwanti sangat menolong masyarakat yang ada di
wilayah tersebut. Terutama masyarakat yang membutuhkan alat kontrasepsi untuk
mencegah dan mengatur kehamilan mereka.

Evaluation
Ketika saya melakukan kegiatan praktik stase 8 yaitu tentang KB dan
Pelayanan kontrasepsi di PMB Ani Purwanti selama 2 minggu, saya banyak
mendapatkan pasien yang akan melakukan KB. Mayoritas pasien (akseptor) yang
datang adalah menginginkan KB suntik. Dari banyaknya akseptor yang
menginginkan KB suntik tersebut, mereka lebih memilih KB suntik 3 bulan yang
sediaan 1cc. Meskipun mereka mempunyai keluhan efek samping dari KB suntik
yang 3 bulan, mereka tetap mantap menggunakan kontrasepsi tersebut. Bahkan
tak jarang dari akseptor tersebut mendapatkan efek samping dari kontrasepsi
tersebut menyebabkan penambahan berat badan, mereka tetap memakainya.

Analysis
Akseptor mengungkapkan dengan menggunakan kontrasepsi suntik
mereka merasa lebih praktis dalam proses KB. Berdasarkan dari data yang saya
peroleh selama praktik di PMB Ani Purwanti, bahwa 75% akseptor KB yang
datang menggunnakan pilihan kontrasepsi suntik. Di sini disediakan beberapa
macam pilihan alat kontrasepsi (alkon)bkhususnya suntik, yaitu ada yang suntik 1
bulan, suntik 2 bulan dan suntik 3 bulan. Sedangkan untuk alkon suntik 3 bulan
ada dua sediaan yaitu sediaan 1 cc dan sediaan 3 cc. Sebagian besar akseptor KB
suntik memilih menggunakan alkon 3 bulan yang sediaan 1 cc. hal ini karena efek
samping dari alkon lebih sedikit, yaitu tidak terlalu sakit dibandingkan yang 3 cc.
KB suntik 3 bulan sering disebut KB Depo yaitu alkon yang berisikan
hormon 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi
parenteral, yang mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
Penggunaan alat kontrasepsi suntik memang menjadi primadona untuk akseptor
yang ingin ber-KB, meskipun efek samping yang ditimbulkan banyak. Efek
samping suntik 3 bulan seperti : Gangguan haid (Siklus haid memendek atau
memanjang), perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama
sekali, penambahan berat badan yang merupakan efek samping tersering,
lambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian KB suntik, dan lain
sebagainya.

Conclusion and Action Plan


Setelah mengetahui dan memahami efek samping dari pemakaian KB
suntik 3 bulan, saya berharap masyarakat mau memperhatikan kondisi yang
dialami selama pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan. Efek samping dari KB
suntik yang paling banyak adalah penambahan berat badan dari akseptor.
Meskipun akseptor merasa efek samping itu tidak berbahaya, tetapi sebagai bidan
saya merasa harus memberikan informasi yang lebih jelas tentang efek samping
tersebut. Karena dengan penambahan berat badan oleh pengaruh hormonal DMPA
dapat memacu timbulnya beberapa penyakit seperti hipertensi, osteoporosis,
peningkatan lipid yang berakibat arterosklerosis (jantung) dan lain-lain.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ade Ayu Prawita (2018) didapatkan
responden yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan 56 orang (62,2%), dan
yang naik berat badan sebanyak 40 orang (44,4%). Berdasarkan hasil uji Chi-
square diperoleh nilai P = 0,001 < α = 0,05, artinya ada Pengaruh Kontrasepsi
Suntik 3 Bulan Terhadap Kenaikan Berat Badan Ibu Di Klinik Linez Kota
Gunungsitoli. Pemberian konseling dan screening pra pemakaian kontrasepsi
sangat penting untuk mencegah efek samping yang serius pada akseptor KB juga
dapat mencegah kejadian drop out KB. Apabila pasien sudah mengalami efek
samping KB hormonal sebaiknya melakukan motivasi pada akseptor untuk beralih
ke kontrasepsi non hormonal misalnya IUD atau MOW/MOP.

REFERENSI :
Saifuddin, AB. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 296
Sulistyawati, Ari. (2011). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika.
Roza, E & Zita, A. (2017). Hubungan penggunaan kontrasepsi suntik DMPA
dengan peningkatan berat badan pada akseptor di Puskesmas Tapus
Sumatera Barat tahun 2017. Tarumanegara Medical Journal 2
Ade Ayu Prawita (2018) Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan
Dengan Kenaikan Berat Badan Ibu Di Klinik Linez Kota Gunungsitoli.
Jurnal Bidan Komunitas, Vol. II No. 3 Hal. 153-159, e-ISSN 2614-7874.
http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk/article/view/4469/269
Pembimbing Klinik Praktikan

(Ani Purwanti, S.ST) (Yuni Widayati)


NIP.19860208 202221 2 003 NIM.G3E021024

Mengetahui,

(Ariyani Lutfitasari, S.Si.T, M.Keb)


NIK. 28.6.1026.449

Anda mungkin juga menyukai