Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Asuhan Kebidanan yang
berjudul “Asuhan Kebidanan dengan aksetor KB suntik 3 bulan pada Ny Sumiati di BPM
Winastuti,SST- Demak. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata
kuliah Asuhan Kebidanan (kespro). Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan (kespro) yaitu Ibu Ester Ratnaningsih,
SST.,M.Keb dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesai
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Semarang, 25 Juni 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................1
Daftar isi.................................................................................................................2
Bab 1 pendahuluan...............................................................................................3
A. Latar belakang.............................................................................................3
B. Rumusan masalah........................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
D. Sistematika penulisan...................................................................................5
Bab II tinjauan teori..............................................................................................6
A. Pengertian KB suntik 3 bulan......................................................................6
B. Manfaat KB suntik 3 bulan..........................................................................6
C. Kekurangan KB suntik 3 bulan....................................................................8
D. Kebutuhan dasar sehari-hari.........................................................................8
E. Teori manajemen asuhan kebidanan helen varney.......................................9
Bab III Tinjauan Kasus........................................................................................12
Bab IV Pembahasan..............................................................................................22
Bab V Penutup.......................................................................................................24
Daftar Pustaka.........................................................................................................26

BAB I
2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat
ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan
anak apabila diinginkan. Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan
untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Hampir semua pasangan
suami-istri memerlukan perencanaan kehamilan dan sekaligus membatasi jumlah anak.
Karena itu, kontrasepsi menjadi dibutuhkan. Alasan penggunaan kontrasepsi bisa macam-
macam, mulai dari menunda kehamilan hingga menghentikan kehamilan. Secara garis
besar, alat kontrasepsi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : Kontrasepsi tanpa alat bantu (sistem
kalender atau abstinesia) dan Kontrasepsi dengan alat bantu, seperti : Kondom, pil KB,
KB suntik, IUD, Implan.

Dalam materi ini saya mengambil KB Suntik 3 bulan, Suntik KB 3 bulan adalah
metode kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestin, namun tidak
mengandung estrogen. Kontrasepsi ini bekerja dengan mencegah pengeluaran sel telur
sehingga tidak akan terjadi pembuahan sel telur oleh sperma. Satu suntikan diberikan
setiap tiga bulan dan suntikan tersebut sangat efektif apabila rutin diberikan secara tepat
waktu. Banyak ibu yang memiliki beberapa keluhan setelah memakai suntik KB 3 bulan.
Agar tidak muncul ketakutan yang berlebihan, akan lebih baik untuk mengetahui
beberapa hal yang mungkin terjadi setelah pemakaian suntik KB 3 bulan sebelum
membulatkan niat untuk memilih metode tersebut.

Perubahan haid bulanan merupakan efek samping yang sangat umum bagi pengguna
suntik KB 3 bulan, yang biasanya terjadi selama beberapa bulan pertama pemakaian.
Perubahan ini bisa berupa haid yang tidak teratur dan munculnya flek. Perdarahan banyak
juga merupakan salah satu efek samping suntik KB 3 bulan, namun tidak banyak
pengguna yang mengalaminya.

Dalam beberapa bulan pemakaian sering terjadi Amenore (tidak haid) pada pengguna
suntik KB 3 bulan. Namun jangan khawatir karena hal ini tidak mempengaruhi kesuburan
secara permanen dan jarang merupakan tanda kehamilan. Kebanyakan ibu khawatir,
apakah darah akan menumpuk di tubuh apabila tidak haid? Tentu saja tidak. Haid

3
disebabkan oleh peluruhan dinding rahim apabila sel telur yang dilepaskan tidak dibuahi.
Apabila sel telur tidak dilepaskan, maka haid tidak terjadi.

Beberapa ibu juga mengeluh karena terjadi perubahan berat badan. Rata-rata berat
badan bisa naik sebesar 1-2kg tiap tahun, namun terkadang bisa juga lebih. Mengatasi
kenaikan berat badan sebagai efek samping dari suntik KB 3 bulan erat hubungannya
dengan asupan gizi dan gaya hidup sehat. Untuk itu, kenaikan berat badan dapat dikontrol
dengan pola makan yang baik dan olahraga yang cukup.

Beberapa keluhan lain yang mungkin terjadi adalah sakit kepala ringan, nyeri
payudara, perubahan suasana hati, mual-mual, rambut rontok, penurunan gairah seksual,
maupun munculnya jerawat. Keluhan ini sangat tidak umum dialami pengguna suntik KB
3 bulan. Sakit kepala dapat diatasi dengan minum obat parasetamol atau ibuprofen. Efek
samping yang disebabkan oleh pemakaian suntik kb 3 bulan biasanya tidak berbahaya dan
bukan tanda-tanda penyakit. Namun, apabila meresahkan, sebaiknya konsultasikan ke
dokter atau bidan terdekat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada maka yang menjadi rumusan masalah adalah
“Bagaimana Asuhan Kebidanan Akseptor KB suntik 3 bulan pada Ny Sumiati di BPM
Winastuty- Demak”.

C. Tujuan Penulisan
1. Mampu melakukan pengkajian (pengumpulan data dasar) ibu dengan akseptor KB
suntik 3 bulan di BPM Winastuty- Demak.
2. Mampu melakukan Diagnosa Kebidanan dan masalah ibu dengan akseptor KB suntik
3 bulan di BPM Winastuty- Demak.
3. Mampu mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial pada ibu akseptor KB
suntik 3 bulan di BPM Winastuty- Demak.
4. Mampu melakukan tindakan yang memerlukan penanganan segera, konsultasi,
kolaborasi pada ibu akseptor KB suntik 3 bulan di BPM Winastuty- Demak.
5. Mampu merencanakan asuhan kebidanan ibu akseptor KB suntik 3 bulan di BPM
Winastuty- Demak.
6. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu akseptor KB suntik 3 bulan di
BPM Winastuty- Demak.

4
7. Mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan pemasangan KB pada ibu akseptor KB
suntik 3 bulan di BPM Winastuty- Demak.

D. Sistematika Penulisan
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 pendahuluan
E. Latar belakang
F. Rumusan masalah
G. Tujuan
H. Sistematika penulisan
Bab II tinjauan teori
F. Pengertian KB suntik 3 bulan
G. Manfaat KB suntik 3 bulan
H. Kekurangan KB suntik 3 bulan
I. Kebutuhan dasar sehari-hari
a. Nutrisi dan cairan
Untuk mengetahui bagaimana pola makan dan minum ibu, frekuensi makan
dan minum ibu, serta banyak makan dan minum ibu yang berkaitan dengan
pemenuhan gizi ibu.
b. Eliminasi
Untuk mengetahui kebiasaan BAB dan BAK ibu sebelum dan sesudah
pemasangan KB suntik 3 bulan serta ada gangguan atau tidak
c. Aktivitas
Untuk mengetahui aktivitas ibu sehari-hari yang dapat berpengaruh saat
menjadi akseptor KB suntik 3 bulan
d. Istirahat
Untuk mengetahui pola istirahat ibu, berapa lama ibu beistirahat dalam satu
hari yang dapat mempengaruhi kondisi ibu

e. Personal higiene
Berkaitan dengan kejadian infeksi yang dikarenakan personal higiene yang
kurang
f. Seksual
Untuk mengetahui bagaimana pola seksual ibu sebelum dan sesudah
pemakaian KB suntik 3 bulan
J. Teori manajemen asuhan kebidanan helen varney

5
Helen Varney merupakan lamppiran teori pola pikir dalam manajenen kebidanan yang
terdiri dari 7 langkah : pengumpulan data dasar, interprestasi data untuk mengidentifikasi
diagnosa/ masalah, mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya, menetapkan kebutuhan terdapat tindakan segera, merencanakan Asuhan
yang menyeluruh, penatalaksanaan Asuhan yang efisien dan aman, dan Mengevaluasi.

Bab III Tinjauan Kasus


Menguraikan askeb komprehensif pada ibu dengan akseptor Kb suntik 3 bulan berdasarkan
menejemen kebidanan 7 langkah Helen Varney dengan metode SOAP (Subyektif, Obyektif,
Assesment, Planning)

Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
Merupakan sintesa dari hasil bahasan yang dapat menjawab permasalahan dan tujuan
penyusunan studi kasus

Daftar Pustaka

6
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini
atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak
apabila diinginkan. Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk
mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Hampir semua pasangan suami-
istri memerlukan perencanaan kehamilan dan sekaligus membatasi jumlah anak. Karena itu,
kontrasepsi menjadi dibutuhkan. Alasan penggunaan kontrasepsi bisa macam-macam, mulai
dari menunda kehamilan hingga menghentikan kehamilan.

Suntik KB 3 bulan adalah metode kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon


progestin, namun tidak mengandung estrogen. Kontrasepsi ini bekerja dengan mencegah
pengeluaran sel telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan sel telur oleh sperma. Satu
suntikan diberikan setiap tiga bulan dan suntikan tersebut sangat efektif apabila rutin
diberikan secara tepat waktu. Banyak ibu yang memiliki beberapa keluhan setelah
memakai suntik KB 3 bulan. Agar tidak muncul ketakutan yang berlebihan, akan lebih baik
untuk mengetahui beberapa hal yang mungkin terjadi setelah pemakaian suntik KB 3 bulan
sebelum membulatkan niat untuk memilih metode tersebut.

B. Manfaat KB suntik 3 bulan


 Sangat efektif.
 Pencegahan kehamilan jangka panjang.
 Tidak berpangaruh pada hubungan suami istri.
 Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
 Dapat digunakan oleh perempuan berusia > 35 tahun sampai perimenaupause
 Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
 Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
 Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
 Menurunkan krisis anemia bulan sabit

C. Kekurangan KB suntik 3 bulan


 Sering ditemukan gangguan haid, seperti: siklus haid yang memendek atau
memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama sekali.

7
 Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk suntikan)
 Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.
 Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
 Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual, hepatitis
B virus, atau infeksi virus HIV.
 Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentikan pemakaian.
 Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan pada
organ genetalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari
deponya (tempat suntikan)
 Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas, jerawat.

D. Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi dan cairan
Ibu mengatakan makan 3 kali dalam sehari, jenis makanannya nasi, sayur,lauk,
buah-buahan dan minum air putih kurang lebih 8 gelas dalam sehari
b. Eliminasi
Ibu mengatakan BAB kurang lebih 2 hari 1 kali dan BAK kurang lebih 4-5 kali
dalam sehari
c. Aktivitas
Ibu mengatakan selama ini tidak ada kendala atau masalah dalam bekerja,
aktivitasnya seperti biasa pagi-siang ibu mengajar setelah itu mengerjakan
pekerjaan rumah seperti masak, nyapu, nyuci dan megurus suami.

d. Istirahat
Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam beristirahat, kurang lebih tidur 8 jam
dalam sehari.
e. Personal higiene
Ibu mengatakan mandi minimal 2 kali dalam sehari, keramas minimal 3 kali
dalam seminggu dan sering mengganti pakian dalam 2 kali dalam sehari dan tidak
ada masalah serius yang terjadi pada ibu.
f. Seksual
Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam pola seksual, dan aktifitas seksualnya
kurang lebih dalam 1 minggu 3-4 kali melakukan hubungan seks, dan setelah
menggunakan Kb suntik 3 bulan sampai saat ini belum ada masalah serius yang
dialami ibu.

8
E. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan Helen Varney
Teori kebidanan manajemen kebidanan helen varney digunakan untuk
membuat asuhan kebidanan yang terdiri asuhan kebidanan yang terdiri dari asuhan
kebidanan tentang kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan kb. Manajemen
kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tinndakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
ketrampilan dan rangkaian atau harapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan
yang berfokus pada klien.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berururtan yang
dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah –
langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam
semua situasi. Proses manajemen kebidanan terdiri dari langkah – langkah berikut :

Langkah I : Tahap pengumpulan data dasar.

Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang
diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap yaitu :

a. Riwayat kesehatan
b. Pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan
c. Meninjau catatan terbaru atau sebelumnya
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua data yang akurat dari semua sumber yang
berhbungan dengan kondisi klien.

Langkah II : Interpretasi data dasar

Pada langkah ini, dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah dan
kebutuhan klien berdasarkan intepretasi data yang benar yang telah dikumpulkan. Data dasar
yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosis yang
spesifik. Kata masalah dan diiagnnosa keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak
dapat diselesaikan dengan diagnosis, tetapi membutuhhkan penanganan yanng dituangkan ke

9
dalam rencana asuhan terhadap klien. Masalah sering berkaitan dengan wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan masalah yang menyertai diagnosa.

Langkah III : Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi


penanganannya.

Pada langkah ini, bidan mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Sambil mengamati
klien, bidan diharapkan dapat bersiap diri dalam diagnosis atau masalah potensial yang benar
– benar terjadi. Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.

Langkah IV : Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan


konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.

Langkah empat memerlukan kesinambungan dari manajemen kebidanan. Identifikasi


perlunya tindakan segera oleh bidan untuk di konsulkan atau ditangani bersama anggota tim
kesehatan lain untuk mengatasi kondisi ibu.

Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh.

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan oleh langkah –
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan dari manajemen terhadap diagnosis
atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi atau data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuha yang menyeluruh tidak hanya dari
setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita.
Semua keputusan yang dibuat dalam merancanakan asuhan yang komprehensif harus
merefleksikan alasan yang benar. Berdasarkan pengatahuan, teori yang berkaitan serta
validasi keinginan dan kebutuhan klien. Agar terarah, perencanaan dibuat menggunakan pola
pikir dengan menentukan rencana tindakan yang sesuai dengan masalah atau diagnosa.

Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman.

Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah
ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini dapat dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian klien atau anggota kesehatan lain. Jika bidan tidak melakukannya sendiri,
ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksananya. Dalam situasi ketika
bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi
10
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bersama yang menyeluruh. Manajemen yang
efisien akan menyingkat waktu dan menghemat biaya serta meningkatkan mutu asuhan klien.

Langkah VII : Mengevaluasi

Pada kangkah ini, melaksanakan evaluasi untuk mengetahui apakah asuhan kebidanan
yang diberikan pada ibu nifas normal sudah terlaksana secara efektif/belum, meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah diidentifikasikan di dalam
diagnosa dan masalah yang dihadapi sehingga dapat mencapai hasil yang sesuai seperti yang
diharapkan yaitu ibu dapat merawatdan mengurus anaknya, masa nifas dapat berjalan dengan
baik dan tidak ada masalah.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN

Pengkajian I

Langkah 1 : Pengumpulan data dasar

Dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Juni 2018 pukul 16.00 WIB di BPM Winastuty, S,SiT-
Demak.

A. Data subyektif
a. Biodata Pasien
11
Nama : Ny. Sumiati

Umur : 26 tahun

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru

Alamat : Jalan Wringingjajar No. 6 RT 03/03 - Demak

Biodata penanggung jawab

Nama : Tn. Sutarno

Umur : 27 tahun

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru

Alamat : Jalan Wringingjajar No. 6 RT 03/03 - Demak

No. Telpon : 082 134 665 774

Hubungan dengan pasien : Suami

2. Alasan Datang :
Ibu ingin suntik KB 3 bulan, dan ini kunjungan yang ke dua

3. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan mengalami kenaikan berat badan dan nafsu makan bertambah selama
2 bulan terakhir.

4. Riwayat Kesehatan :

12
a) Riwayat kesehatan dahulu : Ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit
jantung, asma, hipertensi, diabetes melitus, ginjal dan penyakit hati.
b) Riwayat kesehatan sekarang : Ibu mengatakan saat ini tidak mengalami
penyakit yang dapat berpengaruh terhadap kb suntik 3 bulan.
c) Riwayat kesehatan keluarga : Ibu menyatakan dalam keluarga tidak ada
riwayat penyakit seperti jantung, asma, hipertensi, diabetes melitus, ginjal,
tidak ada keturunan cacat fisik maupun psikologis dan keturunan kembar

5. Riwayat perkawinan
Ibu menikah 1x pada umur 25 tahun dengan suami pada umur 26 tahun, lamanya
pernikahan sampai sekarang 1 tahun.

6. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun

Siklus/lama : 28 hari/7hari

Banyaknya : 3 x ganti pembalut

Sifat darah : cair

Dismenorcha : tidak ada

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Hamil Tahun Umur Jenis Penolong JK/BB Keadaan nifas


ke berapa kehamilan persalinan bayi

1 2018 39 mggu normal Bidan P/3,2 sehat Normal

7. Riwayat KB

Ibu menyatakan akseptor aktif KB suntik 3 bulan dan belum pernah menggunakan
kontrasepsi lain.

8. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari


a. Nutrisi dan cairan
Ibu mengatakan makan 3 kali dalam sehari, jenis makanannya nasi, sayur,lauk,
buah-buahan dan minum air putih kurang lebih 8 gelas dalam sehari
b. Eliminasi

13
Ibu mengatakan BAB kurang lebih 2 hari 1 kali dan BAK kurang lebih 4-5
kali dalam sehari
c. Aktivitas
Ibu mengatakan selama ini tidak ada kendala atau masalah dalam bekerja,
aktivitasnya seperti biasa pagi-siang ibu mengajar setelah itu mengerjakan
pekerjaan rumah seperti masak, nyapu, nyuci dan megurus suami.
d. Istirahat
Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam beristirahat, kurang lebih tidur 8 jam
dalam sehari.

e. Personal higiene
Ibu mengatakan mandi minimal 2 kali dalam sehari, keramas minimal 3 kali
dalam seminggu dan sering mengganti pakian dalam 2 kali dalam sehari dan
tidak ada masalah serius yang terjadi pada ibu.
f. Seksual
Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam pola seksual, dan aktifitas
seksualnya kurang lebih dalam 1 minggu 3-4 kali melakukan hubungan seks,
dan setelah menggunakan Kb suntik 3 bulan sampai saat ini belum ada
masalah serius yang dialami ibu.

9. Psikososiospiritual
a. Tanggapan ibu tentang dirinya
Ibu mengatakan sedikit cemas
b. Tanggapan keluarga terhadap keadaan Ibu
Ibu mengatakan bahwa keluarga sangat mendukung ibu untuk menggunakan
KB suntik 3 bulan
c. Ketaatan Beribadah
Ibu mengatakan selalu beribadah
d. Koping
Ibu mengatakan ketika ada masalah dalam keluarga, selalu menyelesaikan
masalah tersebut bersama suami
e. Pengambilan Keputusan dalam keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga yang mengambil keputusan pertama suami
dan yang kedua ibu sendiri
f. Lingkungan yang berpengaruh
Ibu mengatakan tinggal bersama suami dan lingkungan ibu cukup bersih
karena tidak ada penimbunan sampah di sekitar lingkungan rumah ibu
g. Keadaan sosial Ekonomi
Ibu mengatakan penghasilan suami dan ibu tiap bulannya sangat lebih dari
cukup untuk kebutuhan sehari-hari ibu dan keluarga.

14
B. Data obyektif

1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Tingkat kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu : 37,30C
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Tinggi badan : 155 cm
BB 3 bulan lalu : 53 kg
BB sekarang : 55 kg

1. Status present
Kepala : mesochepal, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok

Muka : tidak oedema, tidak pucat

Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Hidung : bersih, tidak ada serumen

Mulut : bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada gigi caries, tidak pecah – pecah

Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Data : simetris, tidak ada benjolan abnormal

Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembesaran hati dan limpa

Genetalia : tidak ada oedema,tidak ada varises

Anus : tidak ada hemorroid

Ekstremitas : tidak oedema, tidak ada varises.

3. Pemeriksaan Ginekologi
Mammae : puting susu menonjol, ASI keluar positif

Genitalia : tidak ada cairan atau bercak darah yang keluar


15
4. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 12 g/dL

Langkah II : Interpretasi data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah

1. Diagnosa Kebidanan
Ny Sumiati P1 A0 umur 26 tahun, akseptor KB suntik 3 bulan kunjungan ke-2
dengan kenaikan berat badan.

Dasar:
 Ibu menyatakan nama Ny. Sumiati
 Ibu menyatakan pernah melahirkan 1 kali dan belum pernah keguguran
 Ibu menyatakan berumur 26 tahun
 Ibu menyatakan ini kunjungan KB 3 bulanan yang ke
 Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu : 37,30C
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Tinggi badan : 155 cm
BB 3 bulan lalu : 53 kg
BB sekarang : 55 kg

2. Masalah
Ibu merasa cemas berhubungan dengan kenaikan berat badan dan nafsu makannya
bertambah.

Dasar :
 Ibu menyatakan berat badannya naik dan nafsu makan bertambah selama 2
bulan terakhir
 Pemeriksaan fisik
status emosional : ibu tampak cemas
tinggi badan : 155 cm
BB 3 bulan lalu : 53 kg

16
BB sekarang : 55 kg

Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa / Masalah Potensial dan Mengantisipasi


Penanganannya
` Tidak ada

Langkah IV : Menentukan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera untuk Melakukan


Konsultasi, Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain Berdasarkan Kondisi Klien
Tidak ada

Langkah V : Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh


Dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2018 pada pukul 16.00 WIB di BPM Winastuty, S,SiT-
Demak.

1. Beri tahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan


2. Siapkan alat dan obat untuk melakukan suntik KB 3 bulan
3. Anjurkan ibu untuk berbaring ditempat tidur dan membantu ibu untuk membebaskan
daerah yang akan disuntik dari pakaian
4. Lakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan secara IM
5. Berikan konseling tentang efek samping KB suntik 3 bulan pada ibu dan
keluarga.Anjurkan pada ibu untuk diet rendah kalori.
6. Anjurka pada ibu untuk berolahraga teratur.
7. Anjurkan pada ibu untuk menghentikan pemakaian suntikan dan diganti dengan cara
kontrasepsi yang non hormonal (misal IUD) bila cara diatas tidak menolong dan berat
badan ibu bertambah terus.
8. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 1 september 2018

Langkah VI : Penatalaksanaan Asuhan yang Efisien dan Aman


Dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2018 di BPM Winastuty, S,SiT-Demak.

1. Pukul 16.02 WIB : Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
Keadaan Umum : baik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
17
suhu : 36ºC
nadi : 82 x/menit
pernapasan : 20 x/menit
tinggi badan : 155 cm
BB : 53 kg
BB sekarang : 55 kg
2. Pukul 16.06 WIB : menyiapkan alat dan obat untuk melakukan suntik KB 3 bulan

 spuit 3cc
 bengkok
 obat: 1 vial Depo Progestin
 Alkohol swab
3. Pukul 16.08 WIB : menganjurkan ibu untuk berbaring ditempat tidur dan membantu
ibu untuk membebaskan pakaian pada daerah penyuntikan
4. Pukul 16.10 WIB :melakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan pada ibu secara IM.
5. Pukul 16.12 WIB :memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang efek samping
KB suntik 3 bulan antara lain Amenorea (tidak terjadi perdarahan), Perdarahan bercak
(spotting), Mual dan Muntah, Nyeri payudara, Pusing dan sakit kepala dan Meningkat
atau Menurunnya Berat Badan.Terjadinya kenaikan berat badan, karena hormon
progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga
lemak dibawah kulit bertambah dan juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan
menurunkan aktivitas fisik. pertambahan BB ini bersifat sementara dan tidak terjadi
pada semua pemakai suntik progestin.
6. Pukul 16.15 WIB :menganjurkan pada ibu untuk diet rendah kalori yaitu membatasi
kandungan energinya dibawah kebutuhan normal, cukup vitamin dan mineral yang
cukup serta banyak mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan
7. Pukul 16.17 WIB : menganjurkan pada ibu untuk berolahraga teratur, olahraga yang
biasa digunakan adalah olahraga aerobik dan anaaerobik seperti : berjalan, joging,
renang, bersepeda dan senam
8. Pukul 16.19 WIB : Menganjurkan pada ibu untuk menghentikan pemakaian suntikan
dan diganti dengan cara kontrasepsi yang non hormonal (misal IUD) bila cara diatas
tidak menolong dan berat badan ibu bertambah terus dan mengganggu aktivitas ibu.
9. Pukul 16.21 WIB : Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 1
september 2018
18
Langkah VII : Mengevaluasi
Dilaksanakan pada tanggal 09 Juni 2018 di BPM Winastuty, S,SiT-Demak.

1. Pukul 16.05 WIB : Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan ibu
yaitu :
Keadaan Umum : baik
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu : 37,30C
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Tinggi Badan : 155 cm
BB 3 bulan lalu : 53 kg
BB sekarang : 55 kg
2. Pukul 16.07 WIB : peralatan dan obat untuk melakukan suntik KB 3 bulan sudah

 spuit 3cc
 bengkok
 obat : 1 vial Depo Progestin
 Alkohol swab
3. Pukul 16.09 WIB : Ibu sudah berbaring ditempat tidur dan daerah penyuntikan sudah
terbebas dari pakaian.
4. Pukul 16.11 WIB : obat KB suntik 3 bulan sudah suntikan secara IM pada ibu
5. Pukul 16.14 WIB :Ibu dan keluarga sudah mengerti dan mengetahui tentang efek
samping KB suntik 3 bulan antara lain Amenorea (tidak terjadi perdarahan),
Perdarahan bercak (spotting), Mual dan Muntah, Nyeri payudara, Pusing dan sakit
kepala dan Meningkat atau Menurunnya Berat Badan. Dan kenaikan berat badan,
karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi
lemak, sehingga lemak dibawah kulit bertambah dan juga menyebabkan nafsu makan
bertambah dan menurunkan aktivitas fisik. pertambahan BB ini bersifat sementara
dan tidak terjadi pada semua pemakai suntik progestin.
6. Pukul 16.16 WIB : Ibu bersedia untuk diet rendah kalori yaitu membatasi kandungan
energinya dibawah kebutuhan normal, cukup vitamin dan mineral yang cukup serta
banyak mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan

19
7. Pukul 16.18 WIB : Ibu bersedia untuk berolahraga teratur, yaitu berjalan setiap pagi
hari dan mengikuti senam.
8. Pukul 16.20 WIB : Ibu masih akan berkonsultasi dengan suami di rumah untuk
menghentikan pemakaian suntikan dan diganti dengan cara kontrasepsi yang non
hormonal (misal IUD) apa bila cara diatas tidak menolong dan berat badan ibu
bertambah terus dan menganggu aktivitas ibu.
9. Pukul 16.22 WIB : Ibu dan keluarga sudah mengetahui jadwal kunjungan ulang pada
tanggal

BAB IV
PEMBAHASAN

20
Pada bab pembahasan ini, penulis akan membahas dari langkah I sampai dengan langkah
VII dengan cara melihat kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus pada Ny
Sumiati P1A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan di
BPM Winastuti - Demak

1. Pengkajian
Pengkajian pada Ibu KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan dilakukan
dengan pengumpulan anamnesa (wawancara), data subyektif dan data obyektif.
 Data subyektif (keluhan utama) pada Ibu KB suntik 3 bulan, Ibu mengatakan
mengalami kenaikan berat badan.
 Data obyektif, didapatkan :
keadaan umum : Baik
kesadaran : composmentis
TTV
Tekanan Darah :120/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37,3 0C
Tinggi Badan : 155 cm
BB sebelum : 53 kg
BB sekarang : 55 kg

Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang
ada di lahan.

2. Interpretasi data
Pada langkah ini interpretasi data ini dilakukan identifikasi yang besar terhadap
diagnosa masalah dan kebutuhan klien. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang
ditegakan oleh profesi bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur (tata nama) diagnosa kebidanan(Rismalinda, 2014).
Diagnosa kebidanan pada kasus yaitu Ny. Sumiati P1A0 umur 26 tahun dengan akseptor
KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan. Masalah yang timbul adalah cemas.
(Sulistyawati dkk, 2010)
Diagnosa kebidanan dari kasus ini adalah Ny. Sumiati P1A0, umur 26 tahun dengan
akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badannya sekarang dan mengganggu

21
aktivitasnya. Masalah: Ibu mengatakan merasa cemas dengan kenaikan berat badannya
sekarang.

Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus
yang ada di lahan.

3. Diagnosa potensial
Diagnosa potensial adalah rangkaian masalah dan diagnosa yang telah diidentifikasi,
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, bidan dapat bersiap-
siap bila diagnosa atau masalah potensial benar-benar terjadi. Diagnosa potensial pada
kasus peningkatan berat badan adalah obesitas (Rismalinda,2012)
Pada kasus ini diagnosa potensial adalah obesitas. Diagnosa yang mungkin terjadi
tidak muncul.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus
yang ada di lahan.

BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan

22
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah
pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Suntik KB 3 bulan adalah metode kontrasepsi
hormonal yang mengandung hormon progestin, namun tidak mengandung estrogen.
Kontrasepsi ini bekerja dengan mencegah pengeluaran sel telur sehingga tidak akan terjadi
pembuahan sel telur oleh sperma. Satu suntikan diberikan setiap tiga bulan dan suntikan
tersebut sangat efektif apabila rutin diberikan secara tepat waktu. Banyak ibu yang memiliki
beberapa keluhan setelah memakai suntik KB 3 bulan.

Adapun manfaat dan kekurangan dari KB suntik 3 bulan :


Manfaat KB suntik 3 bulan
 Sangat efektif.
 Pencegahan kehamilan jangka panjang.
 Tidak berpangaruh pada hubungan suami istri.
 Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
 Dapat digunakan oleh perempuan berusia > 35 tahun sampai perimenaupause
 Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
 Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
 Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
 Menurunkan krisis anemia bulan sabit

Kekurangan KB suntik 3 bulan


 Sering ditemukan gangguan haid, seperti: siklus haid yang memendek atau
memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama sekali.
 Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk suntikan)
 Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.
 Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
 Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual, hepatitis
B virus, atau infeksi virus HIV.
 Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentikan pemakaian.
 Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan pada
organ genetalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari
deponya (tempat suntikan)
 Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas, jerawat.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. 2002. Pedoman Penanggulangan Efek Samping/ Komplikasi Kontrasepsi.


Jawa Timur: Bagian Proyek Peningkatan Upaya Kesehatan SM-PEA.
2. Syaifuddin, A.B, Biran Affandi, Enriquito R. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta: YBPSP
3. Glasier, A & Ailsa Gebbie (Ed). 2006. Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi
(Ed 4). Jakarta : EGC
4. Uliyah,maratul. 2010. Panduan aman dan sehat memilih alat KB: Pustaka insan madani.
5. Manuba,Chandra ayu ida,2010.ilmu kebidanan penyakit,penyakit kandungan,dan
KB.Jakarta :EGC 2010.
24
25

Anda mungkin juga menyukai