Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGARUH MEDIA TANAM


TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
PADA MEDIA KAPAS, TANAH MERAH
DAN TANAH BIASA

Oleh :
RISKA AYU DESTA THAYEB
Kelas : X.IPA
Mata Pelajaran : IPA Biologi

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN


BOMBANA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BOMBANA
TAHUN PELAJARAN
i
2023/2024

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah tentang “Pengaruh Media
Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Pada Media Kapas, Tanah Merah dan Tanah
Biasa” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya dan juga saya berterima kasih
pada Ibu Nafilah, S.Si selaku Guru mata pelajaran Biologi yang telah memberikan tugas ini kepada
saya.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mata a pelajaran
Biologi sebagai syarat penilaian proses belajar mengajar semester ganjil dan untuk mengamati
Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Pada Media Kapas, Tanah Merah
dan Tanah Biasa yang telah dilaksanakan
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pertumbuhan danp erkembangan pada tanaman kacang hijau, dan juga
bagaimana proses kegiatan praktikum. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan laporan yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya,
sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Kabaena, November 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………ii


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………1
1
C. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………………..
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………………….
2
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ………………………………………………
B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman ………………………………………….2
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman …………2
2
D. Tanah ……………………………………………………………………………………….
E. Perkecambahan …………………………………………………………………………….3
F. Tipe Perkecambahan ………………………………………………………………………3
G. Pertumbuhan Primer ………………………………………………………………………4
H. Pertumbuhan Sekunder ……………………………………………………………………4
I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan ……………………………………….. 5
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………………………….. 6
A. Rumusan Hipotesis ………………………………………………………………………..6
B. Identifikasi Variabel ……………………………………………………………………….6
C. Jadwal Penelitian ………………………………………………………………………….6
D. Alat dan Bahan ……………………………………………………………………………6
E. Cara Kerja …………………………………………………………………………………6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………8
A. Hasil Pengamatan …………………………………………………………………………8
B. Pembahasan ………………………………………………………………………………..9
C. Uji Hipotesis ……………………………………………………………………………….9
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………………..10
A. Simpulan …………………………………………………………………………………..10
10
B. Saran …………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………..11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu ciri organsime adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktivitas kehidupan ini
tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara ireversibel. Irreversibel maksudnya
tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan.
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang
diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan
proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji.
Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses perkecambahan itu terjadi beserta kondisi –
kondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor – faktor penyebab perkecambahan. Setiap
makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Begitu pula dengan tanaman.
Dalam proses pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh banyak factor diantaranya tanah.
Tanah merupakan suatu medium yang memungkinkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Begitu banyak macam tanah yang ada di lingkungan kita. Penulis menggunakan tanah
biasa, dan tanah merah sebagai sample penelitian. Penelitian diharapkan untuk memperoleh
tanah yang baik diantara ketiga tanah tersebut yang memungkinkan tanaman kacang hijau
tumbuh dan berkembang lebih cepat.

B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh tanah terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau ?
2. Tanah jenis apa yang memungkinkan tanaman kacang hijau tumbuh lebih cepat ?
3. Diantara akar, batang, daun tanaman kacang hijau manakah yang tumbuh lebih cepat ?
4. Apakah media tumbuh tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau ?
5. Apa tipe perkecambahan pada tumbuhan kacang hijau?
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada kacang hijau?
7. Adakah perbedaan antara tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap dengan
tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat terang?

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumubuhan kacang hijau.
2. Melakukan penelitian pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
3. Mengetahui tipe perkecambahan tumbuhan kacang hijau.
4. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan paling cepat diantara akar, batang, dan daun.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pperkembangan tanaman
kacang hijau.
6. Mengetahui pengaruh tanah terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau.

C. Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
2. Dapat menyimpulkan bagian tanaman kacang hijau yang lebih cepat tumbuh.
3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau dengan menentukan beberapa variable.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini
tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan merupakan proses
bertambahnya ukuran meliputi volume, massa, tinggi yang irreversibel. Irreversibel maksudnya
tidak dapat kembali pada keadaan awal. Pertumbuhan bersifat kuantitatif karena dapat diukur
atau dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan atau terspesialisasinya sel - sel
menuju ke struktur dan fungsi tertentu / proses perubahan bentuk (morfogenesis).
Perkembangan bersifat kualitatif karena tidak dapat dinyatakan dalam satuan ukuran atau tidak
dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula ). Pertumbuhan bersifat kuantitatif yang
artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Perkembangan merupakan proses menuju
kedewasaan yang bersifat kualitatif yang berarti tidak dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
Pertumbuhan pada tanaman melalui empat tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan
primer, pertumbuh sekunder, dan pertumbuhan terminal. Namun tidak semua jenis tanaman
melalui empat tahap tersebut.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhirnya masa
dormansi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali.
Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan perkecanbahan
epigeal. Perkecambahan hypogeal merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga
menyebabkan plumula keluar dan menembus kulit biji yang nantinya akan muncul di atas tanah,
sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Perkecambahan epigeal merupakan
pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan kotiledon dan plumula keluar ke
atas tanah.
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung
akar. Pertumbuhan primer dan pertumbuhan terminal sama-sama memiliki tiga daerah
pertumbuhan, yaitu daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan sel, dan daerah diferensiasi.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder
dan floem sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tanaman dikotil dan
gymnospermae. Tanaman dikotil seperti kacang hijau juga mengalami pertumbuhan sekunder.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman


Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh factor dalam (internal) dan factor luar
(eksternal). Faktor dalam terdiri dari gen dan hormone tumbuhan (fitohormon) yang memiliki
peran masing-masing. Fitohormon tersebut ialah auksin, sitokinin, asam absisat, giberelin,
etilen, asam traumalin, dan kalin.
Faktor luar (eksternal) yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkambangan pada
tanaman ialah cahaya, air, nutrisi, kelembapan, suhu, dan derajat keasaman (pH). Angin, gas,
struktur dan tekstur tanah, bahan organic serta gulma, serangga dan mikroorganisme penyebab
penyakit juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

D. Tanah
Tanah merupakan lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil pelapukan dan
pengendapan batuan yang dalam proses terjadimya telah bercampur dengan macam-macam

2
bahan organik. Terbentuknya tanah dipengaruhi oleh factor bahan induk, iklim, organisme,
bentuk wilayah, dan waktu.
Perbandingan komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman adalah bahan mineral
45 persen, bahan organic 5 persen, air 25 persen, dan udara 25 persen. Jika di dalam tanah
terdapat sedikit nitrogen, maka pertumbuhan akar lebih cepat. Sebaliknya jika di dalam tanah
kaya nitrogen maka pertumbuhan akar akan lambat.

E. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio atau
munculnya plantula(tumbuhan kecil dari dalam biji). Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam
beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji
yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan
makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan
fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air
yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan
juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim
– enzim akan mulai mencerna bahan – bahan yang disimpan pada kotiledon, dan nutrient –
nutrientnya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam
penceranaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase, dan protease. Hormon
giberelin berperan penting untuk aktifitas dan mensintesis enzim – enzim tersebut.

F. Tipe Perkecambahan
1. Perkecambahan epigeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan
oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke
permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang
tanah (Arachis hypogaea).
3
2. Perkacambahan hipogeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini
disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah,
misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi
(Oryza sativa).

G. Pertumuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3
daerah yaitu:
1. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel – sel di daerah ini aktif membelah
(bersifat meristematik).
2. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel – sel di daerah ini
memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
3. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel – selnya berdefisiasi menjadi sel – sel
yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
4.

H. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder dalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium yang
bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar.
Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktifitas pembelahan

4
kambium mengarah ke arah luar dan dalam. Aktifitas kambium kedua arah mengakibatkan
bertambah tebal dan besar diameter batang.

I. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Faktor eksternal:
1. Cahaya matahari
Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan terutama berkaitan dengan proses
fotosintesis tetapi cahaya juga menghambat pertumbuhan. Pertumbuhan akan semakin
cepat apabila tumbuhan ditempatkan pada tempat gelap.
2. Air
Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses
fotosintesis dan menjaga kelembaban.
3. Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Nutrisi dapat berupa
unsur makro dan unsur mikro.
4. Suhu
Berpengaruh terhadap pertumbuhan karena berkaitan dengan aktivitas enzim dan
kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
5. Kelembaban
Kelembaban sangat berpengaruh pada pertumbuhan terutama untuk perkecambahan biji.

Faktor internal:
1. Hormon
 Auksin : pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel merangsang aktivitas
kambium.
 Sitokinin : merangsang pembelahan sel merangsang pembesaran batang dan akar.
 Giberelin : menyebabkan tanaman kerdil menjadi normal. merangsang pertumbuhan
raksasa.
 Gas etilen : menghambat perkembangan akar menghambat pembentukan bunga.
 Asam absisat : mempercepat proses penuaan daun menyebabkan dormansi pada biji.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rumusan Hipotesis
1. Mungkin tanah sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau.
2. Mungkin tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh dan berkembang pada medium tanah
biasa.
3. Mungkin bagian akar tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh.
4. Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami
kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang
diletakkan di tempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang
dipengaruhi oleh cahaya matahari.

B. Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas : jenis-jenis tanah (tanah biasa, tanah biasa, tanah merah).
2. Varibel terikat : kecepatan pertumbuhan tanaman jagung dlihat dari akar, batang, dan daun
tanaman kacang hijau.
3. Variabel control : volume air untuk menyiram, sinar matahari langsung, tempat penanaman.
waktu penanaman, jumlah tanah, jenis biji jagung, jumlah biji jagung yang di tanam.

C. Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan Waktu


1 Menyiapkan alat dan bahan 24 September 2023
2 Melakukan penelitian 25 September 2023
3 Mengambil data 09 Oktober 2023
4 Menulis laporan penelitian 05 November 2023

D. Alat dan Bahan


Media Tanah Merah dan Tanah Biasa :
1. Gelas plastic bekas air mineral 2 buah
2. Penggaris
3. Biji kacang hijau 5 buah
4. Tanah biasa dan tanah merah
5. Air

Media Kapas :
 1 gelas aqua plastic
 Kapas
 Biji kacang hijau
 Air

E. Cara Kerja
Media Tanah Merah dan Tanah Biasa :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Masukkan tanah biasa dan tanah merah ke dalam gelas plastik masing-masing yang telah
tersedia dengan jumlah yang sama.
3. Tanamlah 5 buah biji kacang hijau pada masing-masing tanah yang telah di siapkan.
4. Tempatkan tanaman kacang hijau di tempat yang teduh.
6
5. Siram dengan air pada pagi hari dengan jumlah yang sama.
6. Lakukan pengambilan data hari terakhir.
7. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

Media Kapas :
1. Biji kacang hijau direndam dalam air selama semalam.
2. 1 gelas aqua plastik disiapkan dan di dalamnya diberi kapas yang sudah ditetesi air.
3. Biji kacang hijau yang telah direndam semalaman diletakkan di dalam 1 gelas aqua berisi 5
biji kacang hijau
4. Setiap hari kedua tanaman tersebut ditetesi air secukupnya.
5. Amati setiap hari perubahan panjang akar, panjang batang, jumlah daun, dan warna daun
selama 7 hari.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Media Tanah Merah dan Tanah Biasa :

Mulai menanam tanggal 25 September 2023

Jenis Tanah
Tanggal Minggu Ke Tanah Biasa Tanah Merah Jumlah Daun
(cm) (cm)
02 Oktober 2023 1 8 10 2
9 11 2
12 11 2
10 2
8 2

09 Oktober 2023 2 10 12 4
11 13 4
14 13 4
12 4
10 4

16 Oktober 2023 3 15 14 6
13 15 6
16 15 6
15 6
13 6

23 Oktober 2023 4 20 17 8
16 20 8
19 20 8
20 8
19 8

Tabel Pengamatan Panjang Tanaman kacang hijau

2. Media Kapas :

Mulai menanam tanggal 25 September 2023

Tinggi Tanaman
Tanggal Minggu Ke Jumlah Daun
(cm)

02 Oktober 2023 1 3 2

09 Oktober 2023 2 8 2

8
B. Pembahasan

1. Media Tanah Merah dan Tanah Biasa :


Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman kacang hijau mulai berkecambah saat usia 2
hari. Saat itu terlihat kuncup batang mulai terlihat di atas permukaan tanah dengan panjang
rata-rata 1 cm. walaupun akar kacang hijau terdapat dalam tanah, ujung akar yang tumbuh
memenjang tetap terlihat pada gelas plastik bekas air mineral. Sedangkan daun pertama
tunbuh pada hari ke-6.
Tumbuhan kacang hijau yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan paling
cepat terdapat dalam medium tanah biasa. Akar, batang, dan daunnya paling panjang
diantara yang lainnya. Namun kecepatan pertumbuhan tersebut mempengaruhi keadaan
tanaman. Hal ini dapat dilihat dari daun dan batangnya. Bentuk daun tipis, warnanya hijau
kekuningan dengan ukuran panjang namun sempit. Sedangkan bentuk batangnya kecil
dengan ukuran panjang dan berwarna hijau muda.
Kondisi di atas berbanding terbalik dengan kondisi tanaman kacang hijau yang
terdapat dalam tanah merah. Tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah merah
memang lebih pendek daripada tanaman kacang hijau yang terdapat dalam medium tanah
biasa. Namun kondisi tanamannya sangat baik. Batangnya lebih besar dan kuat dengan
warna yang sama yaitu hijau muda. Daunnya tebal, lebar, dan warnanya hijau segar.
Semua pengamatan di atas dipengaruhi oleh tanah. Tanah biasa sedikit mengandung
unsure hara tanah seperti nitrogen. Di dalam tanah biasa juga tidak terdapat mikroorganisme
maupun bahan organik yang membantu proses penyuburan tanah. Padahal kondisi tanah
yang baik untuk pertumbuhan mempunyai perbandingan komponen tanah, yaitu mineral 45
persen, bahan organik 5 persen, air 25 persen, dan udara 25 persen.

2. Media Kapas :
Perkecambahan kacang hijau termasuk tipe perkecambahan epigeal karena
kotiledonnya terletak di atas permukaan tanah yang setiap harinya akan terus naik seiring
dengan tumbuhnya batang tanaman yang semakin tinggi.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhannya sangat cepat. Hal
ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari. Dalam hal ini,
kecambah yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada
cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel – sel sehingga kecambah di tempat gelap
tumbuh lebih panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil,
kurus, dan daunnya tidak berkembang.
Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat terang mengalami hal
sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga
pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut
dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun
berkembang sempurna, dan berwarna hijau.

C. Uji Hipotesis
a. Tanah sangat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
b. Tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh dan berkembang pada jenis tanah biasa.
c. Bagian akar semua tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh dan berkembang.

9
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan penulis menyimpulkan bahwa proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dimulai dengan tumbuhnya akar, batang,
baru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu yang berbeda. Oleh sebab itu, akar
tumbuh lebih panjang dibandingkan batang ataupun daun.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian itu, dipengaruhi oleh tanah
sebagai medium. Tanah biasa yang miskin unsur hara, merupakan medium paling baik untuk
kecepatan pertumbuhan. Walaupun keadaan tanaman kacang hijau tidak sebaik tanaman yang
terdapat dalam tanah humus. Baiknya keadaan tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah
humus disebabkan karena tanah humus kaya akan unsur hara.
Tipe perkecambahan tumbuhan kacang hijau adalah epigeal karena kotiledonnya berada
di atas tanah. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut mempengaruhi. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap
pertumbuhannya akan lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang diletakkan
di tempat terang. Tetapi tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap warnanya lebih
pucat dan batangnya lemah / lemas. Sedangkan tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat
terang warnanya hijau dan batangnya kuat.

B. Saran
1. Perlu diadakan penelitian ulang untuk lebih memperkuat hasil penelitian.
2. Sebaiknya faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
juga harus diperhatikan.
3. Penanaman kacang hijau sebaiknya tetap dalam keadaan tanah yang subur.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fachruddin, L. 2000. Budidaya Kacang Kacangan. Kanisius. Yogyakarta.

Gomez, K.A dan Gomez, A.A.2000. Prosedur Statstika Untuk Penelitian Pertanian (Terjemahan A.
Sjamsudin dan J.S. Baharsyah). Edisi Kedua.UI Press. Jakarta.

Hanafiah, K.A. 2010. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Radja Grafindo Persada. Jakarta

Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Mustakim, 2016.Budidaya Kacang Hijau Secara Internsif. Pustaka Baru Press. Yogyakarta

Purwono; Hartono, R. 2005.Kacang Hijau. Penebar Swadaya.Jakarta

Syofia, I; Khair, H; Anwar, K.,2014. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Hijau
(Vigna radiata L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair.J.
Agrium, 19(1): 68-76.

(Capsicum annum L). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah.
Surakarta.

(Lestari, Wiji). 2019. Laporan. Percobaan Perkecambangan Kacang Hijau. MTs Negeri 8 Klaten.

https://id.scribd.com/document/393491399/

11

Anda mungkin juga menyukai