Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA

TERHADAP
PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH :

ANDRI ANDRIANA RAHMAN


MUHAMMAD GHALIB PERMANA
NURIFAH ARUM
RIZKHA ANDESTI SURYANI
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas laporan mengenai
“PENGARUH INTENSITAS CAHAYA PADA PERTUMBUHAN KACANG HIJAU”.

Dalam penyusunannya, Kami mengucapkan terimakasih kepada Guru Biologi yang telah
memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Laporan ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan suatu kerjasama kelompok kami
sehingga bisa menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang
telah bekerja dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini.

Meskipun Kami berharap isi dari laporan ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar tugas laporan hasil percobaan ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata Kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan percobaan Kami ini
bermanfaat.

Terima Kasih

Bandung,06 Agustus 2015

Penyusun

i
Daftar Isi
Katapengantar.............................................................................................................................i
Daftarisi......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................1
1.4 Manfaat.......................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori,Konsep,dan Fakta…........................................................................................... 2
2.1.A Pertumbuhan dan Perkembangan..............................................................................2
2.1.B Tahap Perumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan..................................................2
2.1.C FaktorYangMempengaruhiPertumbuhan&PerkembanganTumbuhan………..........4
2.1.D Objek Penelitian : Kacang Hijau ............................................................................. 9
2.2 Kajian Hasil Penelitian Sebelumnya............................................................................ 9
2.3 Hipotesis.......................................................................................................................10

BAB III METODE PENELITIHAN


3.1 Jenis penelitian.............................................................................................................. 10
3.2 Variabel Peneleitian.......................................................................................................10
3.3 Waktu & Tempat Pelaksanaan Penelitian......................................................................11
3.4 Alat dan Bahan Penelitian..............................................................................................11
3.5 CaraKerja…....................................................................................................................11
3.6 Cara Pengambilan Data .................................................................................................11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan...........................................................................................................12
4.2 Analisis Data..................................................................................................................12
4.3 Pembahasan....................................................................................................................12

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................................ 13
5.2 Saran.......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iv
LAMPIRAN............................................................................................................................v

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkecambahan (Ing. germination) merupakan tahap awal
perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini,
embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami
sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi
tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Dalam ekosistem selain terdapat komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Terdapat juga komponen abiotik antara lain : udara, gas,
angina, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik
saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk
melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup
lainny.Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam perkecambahannya
atau pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada penelituian ini akan
membahas mengenai perbedaan pertumbuhan kacang hijau yang akan
ditimbulkan dari pemberian intensitas cahya yang berbeda.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan perkecambahan kacang
hijau?
2) Apakah tipe perkecambahan kacang hijau?
3) Adakah perbedaan pertumbuhan ditempat terang,gelap,dan redup?
4) Apakah ada hormon yang mempengaruhi pertumbuhan perkecambahan
kacang hijau?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1) Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
2) Untuk mengetahui seperti apa tipe perkecambahan kacang hijau
3) Untuk mengetahui adakah perbedaan pertumbuhan kacang hijau ditempat
yang gelap,redup,dan terang
4) Untuk mengetahui hormon apa yang mempengaruhi pertumbuhan kacang
hijau dengan sinar matahari

1
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Dengan melakukan penelitian ini,selain dapat memberikan pengalaman
khususnya untuk kami sebagai peneliti,juga untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan & perkembangan
kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau
yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI,KONSEP,DAN FAKTA

2.1.A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Sedangkan perkembangan merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke
bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat
kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.

2.1.B. TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi
perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Perkecambahan epigeal
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan
tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh: perkecambahan kacang hijau.

2
b. Perkecambahan hipogeal
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul
di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).

2. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem primer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat
pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa
embrio.
3. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik
kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai dinding yang
tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya
belum berspesialisasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif,sel-sel
meristem membelah membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru yang terbentuk itu
pada awalnya rupanya sama, tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi berdiferensiasi
menjadi jaringan lain. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
a. Jaringan meristem apex
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk
mewujudkan pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang
sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan
pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Contoh
yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan
berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
4. Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh.
Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.

3
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat
terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif
besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian
dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali
dibandingkan sel-sel meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel- sel
di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di
antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel
yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan
jaringan pengangkut (xilem dan floem).

2.1.C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN


DAN PERKEMBANGAN

Faktor Dalam (Internal) yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan Tumbuhan
1.Gen
Gen dapat mengatur pola pertumbuhan dan perkembangan melalui sifat yang
diturunkan.
2.Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon untuk tumbuhan di antaranya
adalah : auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, asam absisat, Asam Traumalin,
dan Kalim. Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh tumbuhan, tetapi
dipengaruhi oleh kondisi eksternal.

4
a. Auksin
Hormon Auksin ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun
pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan jaringan
yang masih bersifat meristematis. Fungsi auksin adalah untuk membantu
pertumbuhan tanaman pada : Pembentangan sel, Pembelahan sel, dan
Merangsang pembentukan buah dan bunga.Aktivitas auksin dapat terhambat
oleh sinar yang berlebihan. Jika salah satu sisi batang terkena cahaya, auksin
beralih ketempat yang tidak terkena cahaya.
1. Auksin akan terakumulasi di sisi batang yang tidak terkena sinar.
2. Konsentrasi auksin yang tinggi di sisi yang tidak terkena sinar akan
mempercepat pembelahan dan pembentangan sel batang ataupun
koleoptil.
3. Pertumbuhan sel yang lebih banyak di sisi tumbuhan yang kurang sinar
menyebabkan batang menjadi bengkok sehingga akan terlihat bahwa
tanaman tumbuh menuju ke arah cahaya.
b. Giberelin
Giberelin terdapat pada bagian batang dan bunga. Fungsi hormon giberelin
adalah :
1. Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
2. Menyebabkan tumbuh tinggi pada tanaman
3. Memacu aktivitas kambium
4. Menghasilkan buah yang tidak memiliki biji
5. Membantu perkecambahan biji
c. Gas etilen
Ada berbagai macam fungsi gas etilen. Salah satunya adalah interaksi gas etilen
dengan auksin dapat memacu pembungaan pada buah, misalnya mangga dan
nanas. Pada beberapa tumbuhan, interaksi gas etilen dengan giberelin dapat
mengatur perbandingan bunga jantan dan betina. Fungsi utama dari gas etilen
adalah :
1. Mempercepat pemasakan buah
2. Mempertebal pertumbuhan batang
3. Pengguguran bunga

5
d. Sitokinin
Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada tubuh tumbuhan yang
dibentuk pada sistem perakaran. Fungsi hormon Sitokinin adalah :
1. Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang
2. Mempercepat pelebaran daun
3. Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
4. Merangsang aktivitas pembelahan sel
5. Membantu perkecambahan biji
e. Asam absisat
Berbeda dengan hormon yang lain yang berfungsi membantu pertumbuhan,
asam absisat mempunyai fungsi menghambat pertumbuhan.

Fungsi asam abisat adalah :


1. Mengurangi kecepatan pembelahan
2. Mengurangi pemanjangan sel
3. Membantu pengguguran bunga
4. Menyebabkan dormansi

Faktor Luar (Eksternal) yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan Tumbuhan
Seperti telah kita pelajari sebelumnya, hormon diproduksi dalam tubuh
tumbuhan, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal (lingkungan). Pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangatlah
besar. Faktor-faktor eksternal dari lingkungan tersebut meliputi suhu udara,
cahaya, kelembapan udara, serta ketersediaan air tanah dan mineral.

a. Pengaruh Suhu pada Pertumbuhan


Suhu merupakan faktor eksternal dari lingkungan yang penting bagi tumbuhan
karena suhu berhubungan dengan kemampuan tumbuhan dalam melakukan
proses fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan memiliki

6
suhu optimum yang ideal untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum
merupakan suhu yang terbaik untuk pertumbuhan suatu jenis tanaman secara
ideal. Selain suhu optimum, suatu tanaman juga memiliki batas suhu maksimum
dan minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu
paling tinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat mempertahankan
hidupnya. Suhu minimum merupakan suhu paling rendah yang memungkinkan
tumbuhan masih dapat mempertahankan hidupnya. Sebagian besar tumbuhan
memerlukan temperatur sekitar 10°C – 38°C untuk pertumbuhannya.

b. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan


Sinar cahaya merupakan faktor eksternal yang berperan penting dalam proses
fotosintesis. Apabila sumber makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis
berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan bisa menjadi mati karena kekurangan
makanan. Namun demikian sinar cahaya yang diterima oleh tumbuhan
jumlahnya tidak boleh terlalu banyak. Cahaya yang terlalu berlebihan justru
akan menghambat pertumbuhan. Demikian juga jika kekurangan cahaya, hal itu
juga berakibat buruk bagi tanaman.

Contoh akibat dari hasil fotosintesis yang melemah adalah tanaman yang
tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya menjadi jauh lebih panjang
dibandingkan tumbuhan yang memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman
tersebut akan berwarna pucat dengan batang yang lemah dan kurus.
Pertumbuhan dalam tempat gelap karena kekurangan cahaya semacam ini
disebut etiolasi.

c. Pengaruh Kelembaban pada Pertumbuhan


Tanah yang lembab sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman, terutama saat
perkecambahan biji. Hal ini terjadi karena tanah yang lembab menyediakan
cukup air untuk mengaktifkan enzim di dalam biji serta melarutkan makanan di
dalam jaringan. Tingkat pengaruh kelembaban udara atau tanah bisa berbeda-
beda pada masing-masing jenis tumbuhan. Ada tanaman yang memerlukan
kelembaban udara dan kelembaban tanah yang tinggi, misalnya lumut hati.
Sebaliknya, ada pula tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada dengan
kelembaban udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya tanaman Aloe vera
(lidah buaya) dan beberapa jenis tanaman anggrek.

d. Pengaruh Air dan mineral pada Pertumbuhan


Tumbuhan sangat membutuhkan air, CO2, dan mineral untuk pertumbuhannya.
Air dan CO2 merupakan bahan utama untuk berlangsungnya proses fotosintesis.
Gas CO2 diambil melalui stomata dan lentisel. Sedangkan air dan mineral

7
diambil dari tanah melalui akar, kecuali pada tumbuhan tertentu, seperti
tanaman kantong semar (Venus sp. atau Nephentes sp.). Tanaman tersebut
memperoleh senyawa nitrogen (protein asam amino) dan mineral dari serangga
yang masuk ke dalam perangkapnya.
Air merupakan faktor eksternal yang juga sangat diperlukan dalam
perkecambahan biji. Air digunakan saat masa perkecambahan untuk
mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Perkecambahan biji akan tertunda
(dormansi) tanpa air. Mineral sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan pada
tanaman. Misalnya pembentukan klorofil sangat membutuhkan mineral Mg.
Tumbuhan yang kekurangan magnesium terlihat menguning. Mineral yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1)
makroelemen dan (2) mikroelemen. Makroelemen adalah elemen mineral yang
dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan mikroelemen adalah elemen mineral
yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit.
e. Pengaruh Ketersediaan oksigen pada Pertumbuhan
Setiap makhluk hidup, termasuk tumbuhan memerlukan oksigen untuk respirasi
aerob dalam tubuh. Melalui respirasi aerob, tumbuhan dapat memperoleh energi
untuk pertumbuhannya. Biji-biji pada tumbuhan tidak akan berkecambah tanpa
adanya oksigen.
Khusus pada proses perkembangan tumbuhan, selain ditentukan oleh faktor-
faktor di atas juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, di antaranya adalah
letak sel dalam jaringan. Bagaimana letak sel dapat mempengaruhi
perkembangan tumbuhan?
Meristem sekunder terletak di daerah lingkaran kambium. Meristem sekunder
berfungsi memperbesar diameter batang tanaman karena kambium selalu
membelah ke arah samping. Sel-sel kambium yang terletak di bagian dalam
akan terdiferensiasi menjadi xilem, sedangkan bagian luarnya akan
terdiferensiasi menjadi floem. Kambium kemudian akan membelah kembali dan
terjadi lagi pengulangan proses seperti di atas.
Setelah memperlajari dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, diharapkan agar kita dapat
mempraktekkannya untuk menanam suatu jenis tumbuhan yang akan dapat
tumbuh dan berkembang lebih baik.

8
2.1.D OBJEK PENELITIAN : KACANG HIJAU
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur
pendek(kurang lebih 60 hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini
diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi,
antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian
utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang
hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan
letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari
daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau
berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan
dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan
panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong
berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat

2.2 KAJIAN HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA


NO PERLAKUAN PERTAMBAHAN TINGGI HARI KE-
1 2 3 4 5 6 7
1 GELAP 2,3 3,4 5 5,5 6,1 8,0 8,6
2 REDUP 1,5 1,8 2,2 2,3 2,6 3,1 4,5
3 TERANG 0,8 0,9 1,3 1,5 1,5 2,2 3

9
Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya
cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda.Dari data hasil penelitian
sebelumnya,dapat kita ketahui bahwa pertumbuhan perkecambahan ditempat
yang gelap lebih cepat daripada pertumbuhan perkecambahan ditempat yang
terang.Hal ini disebabkan karana cahaya memperlambat/menghambat kerja
hormon auksin,yang dimana hormon auksin itu sendiri berfungsi untuk
mempercepat pertumbuhan primer.
2.3 HIPOTESIS
Dugaan sementara kami bahwa memang ada pengaruh yang diberikan
cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau baik
itu dari segi kecepatan pertumbuhan ataupun dari segi kesehatan tumbuhan.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN


Kami melakukan penelitian ini menggunakan metode eksperimen,
metode eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan
manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Eksperimen ini
dilakukan dengan percobaan menggunakan objek kacang hijau pada media
kapas basah dan disimpan di tempat yang berbeda, yaitu pada tempat terang dan
gelap.

3.2 VARIABEL PENELITIAN


1) Variabel Bebas :
Variasi pemberian intensitas cahaya yaitu gelap,redup,dan terang.
2) Variabel Terikat :
Pertumbuhan Kacang hijau dengan pemberian yang intensitas cahaya yang
berbeda
3) Variabel Kontrol :
a. Kualitas biji kacang hijau yang sama

10
b. Jumlah kacang hijau yang sama
c. Media tanam yang sama
d. Waktu pemberian air yang sama
e. Pemberian jumlah air yang sama
3.3 WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN PENELITIAN
1) Waktu : 28 Juli 2015 – 04 Agustus 2015
2) Tempat : Dirumah masing – masing anggota kelompok
3.4 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
1) Alat :
a) Solder
b) Penggaris
2) Bahan :
a) Gelas Plastik 3 buah
b) Kapas
c) Kacang Hijau 30 biji
d) Kardus
3.5 CARA KERJA
1. Rendamlah biji kacang hijau selama berberapa jam
2. Bolongi bagian bawah dari ketiga gelas plastik menggunakan solder
3. Ambil kapas lalu basahi
4. Kemudian masukan kapas yang sudah dibasahi kedalam gelas plastik
5. Setelah itu masukan biji kacang hijau kedalam gelas,1 gelas berisi 10 biji
kacang hijau
6. Lalu letakan gelas ke tempat yang berbeda.Gelas yang pertama diletakan
ditempat yang terang,gelas kedua ditutupi oleh kardus,dan gelas yang
ketiga diletakn ditmpat yang gelap
7. Siramlah masing – masing wadah pada rentang waktu yang sama
8. Amatilah dan ukur setiap perubahan yang terjadi selama 7 hari
9. Catatlah hasil pengamatan tersebut
3.6 CARA PENGAMBILAN DATA
Cara pengambilan data dalam metode panelitian yang kami lakukan
adalah dengan mengamati setiap perubahan pada biji kacang hijau setiap hari
selama 1 minggu,lalu mencatatnya dan memfotonya.

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN


PERLAKUAN TINGGI KECAMBAH HARI KE- RATA-
1 2 3 4 5 6 7 RATA
TERANG - - - 1 3 5 7 1
REDUP - 3 5 10,5 15 21 27 3,8
GELAP 1 4 6 13 20 26 30 4,3

4.2 ANALISIS DATA


 Dari data diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan lebih cepat pada
tanaman yang berada ditempat gelap
 Pekecambahn kacang hijau ditempat terang baru terjadi setelah hari ke-4
 Perkecambahan ditempat redup terjadi saat hari ke-2
 Pada tempat gelap perkecambahan langsung terjadi pada hari pertama

4.3 PEMBAHASAN
Pertumbuhan kacang hijau ditempat yang gelap lebih cepat daripada
pertumbuhan kacang hijau ditempat yang terang,hal ini disebabkan karena
adanya hormon auksin.Hormon auksin bekerja di jaringan meristem apikal
untuk merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh.Jika dalam
kondisi terang atau mendapat banyak sinar matahari hormon auksin akan terurai
sehingga kerjanya terhambat,oleh sebab itulah mengapa pertumbuhan kacang
hijau ditempat yang terang lebih lambat dari pertumbuhan di tempat yang gelap.
Jika dilihat dari fisiologis,terlihat bahwa tanaman kacang hijau ditempat
yang gelap warnanya pucat,daunnya kuning layu,batangnya tidak kokoh,serta
pertumbuhannya pun tidak tegak lurus.Berbeda dengan kacang hijau yang
diletakan ditempat yang terang,terlihat jika warnanya pun lebih hijau dan
segar,batangnya kokoh,dan daunnya tidak layu,serta pertumbuhannya yang
tegak lurus.

12
Pada pertumbuhan kacang hijau terlihat bahwa ketika tumbuh kotiledon
terangkat keatas,hal ini menandakan bahwa kacang hijau memiliki tipe
perkecambahan Epigeal.Jika dibandingkan dengan perkecambahan jagung,maka
perkecambahan kacang hijau lebih cepat,hal ini dikarenakan kacang hijau
merupakan tanaman yang Dikotil atau memiliki 2 kotiledon sehingga energi
yang dihasilkan untuk tumbuh lebih besar.

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan,terbukti bahwa cahaya
memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman,khususnya kacang hijau.Terlihat bahwa ditempat yang gelap atau
tempat dengan intensitas cahaya yang sedikit,pertumbuhan semakin cepat,naun
kondisi lemah,batang tidak kokoh,daun kecil,tumbuhan tampak pucat,hal ini
bisa disebut sebagai Etiolasi.Hal ini dapat terjadi karena aktivitas hormon
auksin,yaitu hormon yang aktif di sel-sel pertumbuhan,namun hormon auksin
akan terurai jika terken cahaya.Dan dapat kita ketahui dalam penelitian bahwa
tipe perkecambahan dari kacang hijau adalah epigeal karena kotiledon terangkat
keatas saat pertumbuhan.

5.2 SARAN
Dalam melakukan percobaan ini agar hasilnya sesuai dengan apa yang
kita harapkan,ada beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan.Pertama
lakukanlah penyiraman yang teratur pada setiap biji kacang yang dijadikan
percobaan.Kedua jangan merendam biji terlalu lama karna bisa menyebabkan
biji menjadi busuk.Itulah saran yang bisa kami sampaikan agar tidak ada
kesalahan jika ingin melakukan percobaan seperti yang kami lakukan

13
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
http://www.artikelbiologi.com/2013/01/tahap-tahap-pertumbuhan-
dan-perkembangan-pada-tumbuhan-berbunga.html
http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan
http://www.cagkhie.com/2014/04/contoh-makalah-atau-laporan.html
http://www.plantamor.com/index.php?plant=981

iv
LAMPIRAN

HARI GELAP REDUP TERANG


KE-
1

2 5 cm 3 cm -
3

4 13 cm 10,5 cm 1 cm
5 20 cm 15 cm 3 cm
6 26 cm 21 cm 5 cm
7

8 7 cm 27 cm 30 cm
9 9 cm 28 cm 30 cm

v
10

PERTUMBUHAN KACANG HIJAU


Terang Redup Gelap

35
30
25
20
15
10
5
0
Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Terang 0 0 0 1 3 5 7 7 8 10
Redup 0 3 5 10.5 15 21 27 27.5 28 30
Gelap 1 4 6 13 20 26 30 30 30 30.5

vi

Anda mungkin juga menyukai