Anda di halaman 1dari 25

KEBIJAKAN DAN REGULASI

TERKAIT SLAG NIKEL

Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2020
DASAR HUKUM
PENGELOLAAN SLAG NIKEL
DEFINISI SLAG NIKEL
Berdasarkan Tabel 4 Lampiran 1 PP
101/2014
tentang Pengelolaan Limbah B3

Slag Nikel adalah sisa proses dari kegiatan peleburan bijih nikel yang
memiliki kategori bahaya 2, yaitu : Limbah B3 yang memiliki efek tunda
(delayed effect), dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan
lingkungan hidup serta memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis.
NPI: Nickel Pig Iron

Sumber:https://pt.slideshare.net/pengolahan-nikel-laterit
Pengelolaan Limbah B3
Pasal 1 angka 11 PP 101 Tahun 2014

Kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan,


pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan
penimbunan limbah B3.

PENYIMPANAN & PENGANGKUTAN PEMANFAATAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN


PENGUMPULAN

 Wajib memiliki Izin dan/atau Rekomendasi


HIRARKI PENGELOLAAN LIMBAH B3

Prioritas
• Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3
PENGURANGAN
WAJIB melakukan Pengelolaan Limbah B3.

• Pengelolaan Limbah B3 WAJIB MEMILIKI PENYIMPANAN /


PENGUMPULAN

IZIN dari Menteri, gubernur, atau


bupati/walikota sesuai dengan PEMANFAATAN

kewenangannya.
PENGOLAHAN
• Dalam hal setiap orang TIDAK MAMPU
melakukan sendiri pengelolaan Limbah B3,
PENIMBUNAN
pengelolaannya diserahkan kepada PIHAKAlternatif Akhir
LAIN (Pengumpul, Pemanfaat, Pengolah
dan/atau Penimbun Limbah B3 dengan OPEN DUMPING !

menggunakan Pengangkut Limbah B3


berizin. Bukan Pilihan!
TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

1. Mengurangi RESIKO
Limbah B3 terhadap
KESEHATAN MANUSIA
dan LINGKUNGAN HIDUP.

2. Mendukung tercapainya
Lingkungan Hidup yang
Bersih dan Sehat guna
mewujudkan
Pembangunan
Berkelanjutan.
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN LIMBAH B3

1 Kehati-hatian
(Precautionary)

2 Tanggung
② Tanggung Jawab
Jawab
MutlakMutlak
(Strict
(strict Liability)
Liability)

3 ③Pencemar
Pencemar Bertanggung
Jawab
Bertanggung Jawab
(Polluter
(Polluter Pays) Pays)
PENGELOLAAN SLAG NIKEL
PASAL 54 PP 101 TAHUN 2014

PEMANFAATAN LIMBAH B3 BERUPA:


1. SUBSTITUSI BAHAN BAKU
2. SUBSTITUSI SUMBER ENERGI
3. BAHAN BAKU
4. LAINNYA SESUAI IPTEK
PEMANFAATAN LIMBAH B3 NIKEL SLAG
NO PEMANFAATAN LIMBAH B3 KETERANGAN
1 a. Substitusi material alam untuk road base ✓ Kegiatan dilakukan oleh internal
jalan tambang. penghasil limbah Nikel slag atau
b. Lapisan dasar kegiatan reklamasi lahan pihak jasa pengelola.
tambang. ✓ Dilakukan melaui PROSEDUR IZIN
Pemanfaatan.
PENGHASIL SLAG NIKEL YANG TELAH MEMILIKI IZIN
IZIN PEMANFAATAN LIMBAH B3
NO PERUSAHAAN LOKASI NOMOR SK IZIN PLB3 JENIS PEMANFAATAN LIMBAH B3
1. PT ANTAM TBK Pomala- SK MenLHK Nomor: 39 1. substitusi bahan baku pembuatan
Sulawesi tahun 2017 paving block, batako, dan beton;
Tenggara 2. substitusi bahan baku agregat
kasar untuk konstruksi road base;
dan
3. substitusi bahan baku agregat
kasar untuk konstruksi yard base.

2. PT VALE INDONESIA Soroako- SK MenLHK Nomor: 121 1. substitusi bahan baku material
Sulawesi Tahun 2018 pilihan untuk konstruksi jalan
Selatan khusus tambang; dan
2. substitusi bahan baku untuk
konstruksi lapis atas (base course)
jalan khusus tambang.
PENGHASIL SLAG NIKEL YANG TELAH MEMILIKI
IZIN PEMANFAATAN LIMBAH B3
NOMOR SK IZIN JENIS PEMANFAATAN
NO PERUSAHAAN LOKASI
PLB3 LIMBAH B3
3. PT TRIMEGAH Halmahera SK MenLHK Nomor: 5 1. substitusi bahan baku
BANGUN Selatan- Maluku Tahun 2018
pembuatan paving block,
PERSADA Utara
batako, dan beton pracetak
lainnya;
2. substitusi bahan baku
pembuatan beton siap
pakai; dan
3. substitusi bahan baku
agregat untuk konstruksi
perkerasan jalan
ALTERNATIF PENGELOLAAN LIMBAH B3 SLAG NIKEL
NO JENIS PENGELOLAAN KETERANGAN
1. Penimbunan dengan cara ✓ Pelaku kegiatan backfilling adalah
BACKFILLING Penghasil Limbah B3 Nikel Slag untuk
ditimbun di areal bekas tambang nikel.
ALTERNATIF PENGELOLAAN LIMBAH B3 SLAG NIKEL
NO JENIS PENGELOLAAN KETERANGAN
2. Penempatan Limbah di dalam ✓ Penghasil mengajukan permohonan
Dump Tailing kepada MENLHK setelah
mendapatkan Rekomendasi dari
Komisi Keamanan Bendungan Kemen
PUPR.
Persyaratan Persyaratan
Kegiatan Proses Waktu Keterangan
Adm. Teknis
RANCANGAN PERATURAN MENTERI LHK
TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH B3
RANCANGAN PERMEN LHK TENTANG PEMANFAATAN LB3

➢ Merupakan revisi dari Permen LH No. 02 Tahun 2008


tentang Pemanfaatan Limbah B3
➢ Memuat kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 dapat
dilakukan oleh Instansi Pemerintah dan/atau Pemda
➢ Pemutakhiran kriteia Pemanfaatan Limbah B3 sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
➢ Progres: dalam revies Biro Hukum SekJen KLHK
PENYEDERHANAAN IZIN PENIMBUNAN LIMBAH SPESIFIK KHUSUS PADA
FASILITAS PENEMPATAN KEMBALI PADA AREA BEKAS TAMBANG
NO PENEMPATAN KEMBALI DI AREA BEKAS
PERSYARATAN KETERANGAN
TAMBANG
I. JUDUL Persyaratan dan Tata Cara Penimbunan Limbah Area Bekas Tambang yang
Spesifik Khusus pada Fasilitas Penempatan Kembali di dapat ditimbun adalah lokasi
Area Bekas Tambang bekas kegiatan penambangan

II. PEMOHON 1. Penghasil Limbah Spesifik Khusus Limbah yang dihasilkan dan
2. Pengolah hasil tambang (PLTU/Smelter dan akan ditimbun harus
Perusahaan Penghasil Bahan Tambang) dipastikan tidak tercampur
dengan limbah lain
III. JENIS FASILITAS Tidak ada penentuan kelas, desain fasilitas sesuai
dengan desain tambang
IV. PERSYARATAN Tidak ada sistem pelapisan, desain fasilitas sesuai
FASILITAS dengan desain tambang
Rencana penutupan dan pasca penutupan sesuai
dengan Rencana Reklamasi & Rencana Pasca
Tambang
V. PERSYARATAN Bebas banjir seratus tahunan
LOKASI
Tidak ada persyaratan Permeabilitas tanah

Daerah yang secara geologis aman, stabil, tidak rawan


bencana, dan di luar kawasan lindung
Tidak merupakan daerah resapan air tanah pada dasar
fasilitas penimbunan dan jika terdapat lapisan aquifer
minimal berjarak 4 meter atau dapat dilakukan
rekayasa teknologi
Tidak ada persyaratan jarak Persyaratan Hidrologi Lokasi kegiatan sesuai dengan
permukaan lokasi tambang
PENYEDERHANAAN IZIN PENIMBUNAN LIMBAH SPESIFIK KHUSUS
PADA FASILITAS PENEMPATAN KEMBALI PADA AREA BEKAS
TAMBANG (BACKFILLING) (2)
NO PENEMPATAN KEMBALI DI AREA BEKAS
PERSYARATAN KETERANGAN
TAMBANG
VI. TATA CARA A. Pengujian: Uji kuat tekan dilakukan
PENIMBUNAN 1. TCLP (hanya 20 parameter dari total 73 untuk Limbah Spesifik
LIMBAH paramater, hanya parameter anorganik Khusus yang diolah
dan anion, kecuali parameter Nitrat dan secara solidifikasi
Nitrit, serta tanpa menguji parameter
organik)
2. Tingkat kontaminasi radioaktif
3. Kuat tekan
B. Tata cara: Tidak ada pengelolaan air
1. Penempatan (memperhatikan kestabilan) lindi dan sistem
2. Pengelolaan air drainase dan/ atau air pendeteksi kebocoran
tambang (disesuaikan dengan rencana
tata kelola air di lokasi tambang)
VII. PEMANTAUAN Pemantauan kualitas air tanah pada sumur
LINGKUNGAN pantau yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan kajian hidrogeologi
VIII. PENGHENTIAN Desain penutupan dan periode pemantauan
KEGIATAN pasca penutupan disesuaikan dengan
PENIMBUNAN Rencana Reklamasi dan/atau Rencana Pasca
Tambang

Progres: dalam tahap review di Bagian Hukum Setditjen PSLB3 KLHK


REGULASI TERBARU
PENGELOLAAN SLAG NIKEL
Penyederhaan prosedur dan uji karakteristik Pengecualian Limbah B3 dari
Pengelolaan Limbah B3
Pasal 13

(3) Terhadap Limbah B3 tertentu dari sumber spesifik yang telah diketahui
karakteristiknya melalui pengujian pada laboratorium terakreditasi, dapat
dilakukan penyederhanaan prosedur uji karakteristik Limbah B3.
(4) Limbah B3 tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi:
a. slag nikel, dari proses peleburan biji nikel;
b. fly ash, dari proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkit
listrik tenaga uap;
c. steel slag, dari proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja;
dan
d. spent bleaching earth ekstraksi, dari proses ekstraksi minyak nabati
hingga memiliki kadar minyak paling banyak 3% (tiga persen).
PENGECUALIAN LIMBAH B3 DARI PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pengecualian Limbah B3 Slag Nikel dan Fly Ash
Pengecualian Limbah B3 dari Sumber Spesifik Umum
dan Sumber Spesifik Khusus (Umum) (Penyederhaan prosedur dan uji karakteristik yang
dilakukan)
Pengajuan
permohonan dan
validasi dokumen Pengajuan permohonan
permohonan dalam dan validasi dokumen Memperhatikan
bentuk Kerangka permohonan (tanpa Quality Assurance
Acuan (KA) APPROVED (QA) & Quality Control
Kerangka Acuan)
(QC) dari data dan
metode sampling

Evaluasi KA
oleh tim ahli

Surat
persetuju
an KA
dari Dirjen
Evaluasi PSLB3
persetujuan Pemohon melakukan uji
hasil uji Evaluasi hasil uji
pengecualia karakteristik persetujuan
penolakan oleh tim penolakan karakteristik oleh tim ahli
n → menyampaikan hasil
ahli Menjadi pengecualian pengecualian
pengecualian uji karakteristik
dasar
terdiri dari : mudah Uji Karakteristik hanya
pengujian
meledak, mudah uji beracun terdiri dari:
oleh
menyala, reaktif, TCLP, LD50, Uji Total
pemohon
infeksius, korosif, Konsentrasi Logam Berat,
beracun PELAPORAN
dan Sub Kronis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai