Slag Nikel adalah sisa proses dari kegiatan peleburan bijih nikel yang
memiliki kategori bahaya 2, yaitu : Limbah B3 yang memiliki efek tunda
(delayed effect), dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan
lingkungan hidup serta memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis.
NPI: Nickel Pig Iron
Sumber:https://pt.slideshare.net/pengolahan-nikel-laterit
Pengelolaan Limbah B3
Pasal 1 angka 11 PP 101 Tahun 2014
Prioritas
• Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3
PENGURANGAN
WAJIB melakukan Pengelolaan Limbah B3.
kewenangannya.
PENGOLAHAN
• Dalam hal setiap orang TIDAK MAMPU
melakukan sendiri pengelolaan Limbah B3,
PENIMBUNAN
pengelolaannya diserahkan kepada PIHAKAlternatif Akhir
LAIN (Pengumpul, Pemanfaat, Pengolah
dan/atau Penimbun Limbah B3 dengan OPEN DUMPING !
1. Mengurangi RESIKO
Limbah B3 terhadap
KESEHATAN MANUSIA
dan LINGKUNGAN HIDUP.
2. Mendukung tercapainya
Lingkungan Hidup yang
Bersih dan Sehat guna
mewujudkan
Pembangunan
Berkelanjutan.
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN LIMBAH B3
1 Kehati-hatian
(Precautionary)
2 Tanggung
② Tanggung Jawab
Jawab
MutlakMutlak
(Strict
(strict Liability)
Liability)
3 ③Pencemar
Pencemar Bertanggung
Jawab
Bertanggung Jawab
(Polluter
(Polluter Pays) Pays)
PENGELOLAAN SLAG NIKEL
PASAL 54 PP 101 TAHUN 2014
2. PT VALE INDONESIA Soroako- SK MenLHK Nomor: 121 1. substitusi bahan baku material
Sulawesi Tahun 2018 pilihan untuk konstruksi jalan
Selatan khusus tambang; dan
2. substitusi bahan baku untuk
konstruksi lapis atas (base course)
jalan khusus tambang.
PENGHASIL SLAG NIKEL YANG TELAH MEMILIKI
IZIN PEMANFAATAN LIMBAH B3
NOMOR SK IZIN JENIS PEMANFAATAN
NO PERUSAHAAN LOKASI
PLB3 LIMBAH B3
3. PT TRIMEGAH Halmahera SK MenLHK Nomor: 5 1. substitusi bahan baku
BANGUN Selatan- Maluku Tahun 2018
pembuatan paving block,
PERSADA Utara
batako, dan beton pracetak
lainnya;
2. substitusi bahan baku
pembuatan beton siap
pakai; dan
3. substitusi bahan baku
agregat untuk konstruksi
perkerasan jalan
ALTERNATIF PENGELOLAAN LIMBAH B3 SLAG NIKEL
NO JENIS PENGELOLAAN KETERANGAN
1. Penimbunan dengan cara ✓ Pelaku kegiatan backfilling adalah
BACKFILLING Penghasil Limbah B3 Nikel Slag untuk
ditimbun di areal bekas tambang nikel.
ALTERNATIF PENGELOLAAN LIMBAH B3 SLAG NIKEL
NO JENIS PENGELOLAAN KETERANGAN
2. Penempatan Limbah di dalam ✓ Penghasil mengajukan permohonan
Dump Tailing kepada MENLHK setelah
mendapatkan Rekomendasi dari
Komisi Keamanan Bendungan Kemen
PUPR.
Persyaratan Persyaratan
Kegiatan Proses Waktu Keterangan
Adm. Teknis
RANCANGAN PERATURAN MENTERI LHK
TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH B3
RANCANGAN PERMEN LHK TENTANG PEMANFAATAN LB3
II. PEMOHON 1. Penghasil Limbah Spesifik Khusus Limbah yang dihasilkan dan
2. Pengolah hasil tambang (PLTU/Smelter dan akan ditimbun harus
Perusahaan Penghasil Bahan Tambang) dipastikan tidak tercampur
dengan limbah lain
III. JENIS FASILITAS Tidak ada penentuan kelas, desain fasilitas sesuai
dengan desain tambang
IV. PERSYARATAN Tidak ada sistem pelapisan, desain fasilitas sesuai
FASILITAS dengan desain tambang
Rencana penutupan dan pasca penutupan sesuai
dengan Rencana Reklamasi & Rencana Pasca
Tambang
V. PERSYARATAN Bebas banjir seratus tahunan
LOKASI
Tidak ada persyaratan Permeabilitas tanah
(3) Terhadap Limbah B3 tertentu dari sumber spesifik yang telah diketahui
karakteristiknya melalui pengujian pada laboratorium terakreditasi, dapat
dilakukan penyederhanaan prosedur uji karakteristik Limbah B3.
(4) Limbah B3 tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi:
a. slag nikel, dari proses peleburan biji nikel;
b. fly ash, dari proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkit
listrik tenaga uap;
c. steel slag, dari proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja;
dan
d. spent bleaching earth ekstraksi, dari proses ekstraksi minyak nabati
hingga memiliki kadar minyak paling banyak 3% (tiga persen).
PENGECUALIAN LIMBAH B3 DARI PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pengecualian Limbah B3 Slag Nikel dan Fly Ash
Pengecualian Limbah B3 dari Sumber Spesifik Umum
dan Sumber Spesifik Khusus (Umum) (Penyederhaan prosedur dan uji karakteristik yang
dilakukan)
Pengajuan
permohonan dan
validasi dokumen Pengajuan permohonan
permohonan dalam dan validasi dokumen Memperhatikan
bentuk Kerangka permohonan (tanpa Quality Assurance
Acuan (KA) APPROVED (QA) & Quality Control
Kerangka Acuan)
(QC) dari data dan
metode sampling
Evaluasi KA
oleh tim ahli
Surat
persetuju
an KA
dari Dirjen
Evaluasi PSLB3
persetujuan Pemohon melakukan uji
hasil uji Evaluasi hasil uji
pengecualia karakteristik persetujuan
penolakan oleh tim penolakan karakteristik oleh tim ahli
n → menyampaikan hasil
ahli Menjadi pengecualian pengecualian
pengecualian uji karakteristik
dasar
terdiri dari : mudah Uji Karakteristik hanya
pengujian
meledak, mudah uji beracun terdiri dari:
oleh
menyala, reaktif, TCLP, LD50, Uji Total
pemohon
infeksius, korosif, Konsentrasi Logam Berat,
beracun PELAPORAN
dan Sub Kronis
TERIMA KASIH