Ketapang – Kalimantan
- 736 - 4.767
Barat
Mentawa, Darab dan
Katingan – Kalimantan 623 10.241 - 2.261
Tengah
Kawat, Mahakam Hulu –
- 17.861 - -
Kalimantan Timur
Bangka - Belitung 2.840 26.939 4.729 121.478
Singkep, Kep. Riau - 1.298 - 433
15.331 62.133 4.729 128.939
Total
77.464 133.668
Sumber: BATAN 2016
Keterangan:
*) Th terbentuk umumnya berupa mineral monasit sebagai mineral ikutan komoditasTimah. Monasit mempunyai rumus kimia: ((Ce, La,
Pr, Nd, Th, Y)PO4) dengan kandungan LTJ/REE=91%-94% (rata-rata 92,5%) dan Thorium 6%-12% (rata-rata 9%)
Penawaran Rosatom
4
Kep. Bangka Belitung dan Penawaran Rosatom
Penawaran Rosatom
• Rencana Lokasi pembangunan PLTN:
Bangka Belitung
• Jumlah: 4 unit reactor
• Kapasitas: 4600 MW.
• Investasi: USD 18,5 milyar, asumsi
bahwa pembangunan dimulai pada
tahun 2016,
• Lama konstruksi: sekitar 7 tahun.
• Tarif jual listriknya berdasar tarif standar
listrik
(Rp 1280/kWh dengan kenaikan per
tahun sebanyak 2%).
6
Trend Produksi Listrik Pembangkit Nuklir Dunia
Sumber: World Nuclear Association, IAEA Power Reaction Information Service PRIS
• RENEWABLE ENERGIES Stronger than ever before, 2016 highlighted the diverging trends
in the deployment of new renewable energy sources and nuclear power.
• While new records have been set for renewables in many fields, from capacity additions
to cost reductions, no significant developments have been registered on the nuclear
front.
• The record-low prices achieved for solar and wind power are particularly
groundbreaking: on a full-cost basis, renewable generation is becoming cheaper than
new nuclear power plants in most regions of the world, and is even competing with the
cheapest conventional generation technologies (generally coal and some U.S. gas) and
wholesale market prices in some countries.
• Considering these new economic fundamentals and the national objectives set out in
the Paris climate agreement, the gap between the rising development of renewable
sources and the decline of nuclear power can be expected to accelerate even further in
the coming years.
• The 163 U.N. Member States that don’t use nuclear power.
• But even in countries that do, or are considering adding nuclear power, it should play an
even smaller role compared to renewable energies.
Gambaran Pembangkit Nuklir Beberapa Negara (akhir 2016)
Operasi Pembangunan Produksi Listrik 2016
Negara Kapasitas Kapasitas
Unit Unit TWh % dari total
MW(e) MW(e)
United States of
99 99,869 4 4,468 804.9 19.6
America
France 58 63,130 1 1,630 386.5 72.8
Japan 42 39,752 2 2,653 17.5 1.8
China 36 31,384 21 21,622 197.8 3.5
Russian Federation 35 26,111 7 5,520 184.1 18.1
Korea, Republic of 25 23,077 3 4,020 154.3 29.2
Canada 19 13,554 95.7 14.0
Ukraine 15 13,107 2 2,070 76.1 50.2
Germany 8 10,799 80.1 13.0
Sweden 10 9,740 60.6 40.1
United Kingdom 15 8,918 65.1 20.4
Spain 7 7,121 56.1 21.2
India 22 6,240 5 2,990 35.0 2.6
Belgium 7 5,913 41.4 51.2
Czech Republic 6 3,930 22.7 29.3
Pakistan 4 1,005 3 2,343 5.4 5.2
United Arab Emirates 4 5,380
a
World Total 448 391,116 61 61,264 2,476.2 10.6
Sumber: International Atomic Energy Agency (IAEA)
Kondisi Saat Ini (Akhir 2016)
Produksi Pembangkit Nuklir di Setiap Negara Share Penggunaan Nuklir terhadap total pembangkit
Nuclear Share (%)
TW-h
USA 804.9 France 72.8
France 386.5 Slovakia 54.1
China 197.8 Hungary 51.3
Russian Federation 184.1 Belgium 51.2
Korea 154.3 Ukraine 50.2
Canada 95.7 Sweden 40.1
Germany 80.1 Slovenia 35.2
Ukraine 76.1 Bulgaria 35
UK 65.1
Switzerland 34.4
Sweden 60.6
Spain Finland 33.7
56.1
Belgium 41.4 Armenia 31.4
India 35 Czech Republic 29.3
Czech Republic 22.7 Korea 29.2
Finland 22.3 Spain 21.2
Switzerland 20.3 Ukraine 20.4
Japan 17.5 USA 19.6
Hungary 15.2 Russian 18.1
South Africa 15.2 Romania 16.5
Bulgaria 15.1 Canada 14
Brazil 15 Germany 13
Slovakia 13.7 South Africa 6.5
Romania 10.4 Pakistan 5.2
Mexico 10.3 Argentina 5.1
Argentina 7.7 Mexico 3.5
Iran 5.9
China 3.5
Pakistan 5.4
Slovenia Netherlands 3.4
5.4
Netherlands 3.7 Brazil 2.6
Armenia 2.2 India 2.6
Iran 2.1
0 200 400 600 800 1000 Japan 1.8
Sumber: International Atomic Energy Agency (IAEA) 0 20 40 60 80
Proyeksi Kapasitas Pembangkit Nuklir Dunia
Pembangkit Nuklir (GW(e)) 391 345 554 332 717 382 874
Keterangan:
*) Asumsi skenario Rendah
1. Tahun 2030, 147 GW(e) pembangkit akan Retired , sedangkan kapasitas tambahan sebesar 101 GW(e)
2. Tahun 2030-2050, 181 GW(e) pembangkit akan Retired , sedangkan kapasitas tambahan sebesar 218 GW(e)
3. Tidak ada peremajaan pembangkit untuk pembangkit-pembangkit lama
27
Perbandingan Harga Listrik
KEMENTERIAN
ESDM
TERIMA KASIH
Kapasitas Pembangkit Listrik Nuklir Dunia
60%
59.70%
64.10%
49.50% 52.93%
40%
20%
0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
• Annual public opinion is conducted to measure public acceptance on NPP
program;
• The results within 6 years show dynamics of acceptance, especially
effected by Fukushima Daiichi accident in 2011;
• 2016 result showed public confident tends to show increasing trends for
the last 4 years.
32
Survey period: Nov-Dec 2016
4,000 respondents
33
Kebijakan Pemanfaatan Energi Nuklir
STRATEGI
• Pengembangan energi nuklir yang dimanfaatkan dengan mempertimbangkan keamanan
pasokan energi nasional dalam skala besar, mengurangi emisi karbon dan tetap mendahulukan
potensi energi baru dan energi terbarukan sesuai nilai keekonomiannya, serta
mempertimbangkan-nya sebagai pilihan terakhir dengan memperhatikan faktor keselamatan
secara ketat
PROGRAM
• Pengkajian pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
KEGIATAN
1. Meneliti pengembangan teknologi PLTN disertai aspek-aspek keekonomian dan keselamatan
2. Mendorong penguasaan teknologi PLTN sejalan dengan perkembangan terkini kemajuan
teknologi PLTN di dunia
3. Membangun kerja sama internasional terkait studi pengembangan PLTN
4. Melakukan analisis multi kriteria terhadap implementasi PLTN mencakup kepentingan
mendesak, skala besar, jaminan pasokan, keseimbangan pasokan energi, pengurangan emisi
karbon, faktor keselamatan, dan skala keekonomian dengan melibatkan berbagai pandangan
dari berbagai stakeholder
5. Menyusun peta jalan (roadmap) implementasi PLTN sebagai pilihan terakhir dalam prioritas
pengembangan energi nasional
Matriks Program dan Kegiatan RUEN (Kementerian Ristekdikti)
STRATEGI
• Setiap pengusahaan instalasi nuklir wajib memperhatikan
keselamatan dan risiko kecelakaan serta menanggung seluruh ganti
rugi kepada pihak ketiga yang mengalami kerugian akibat
kecelakaan nuklir
PROGRAM
• Penguatan kapasitas nasional di bidang keselamatan penggunaan
tenaga nuklir
KEGIATAN
1. Menerapkan standar internasional keselamatan PLTN
2. Menyusun pra studi kelayakan (kajian akademik) untuk
memutuskan perencanaan pembangunan PLTN
3. Melaksanakan secara konsisten Perpres Nomor 74 Tahun 2012
tentang Pertanggungjawaban Kerugian Nuklir
Matriks Program dan Kegiatan RUEN (Kementerian Ristekdikti)
STRATEGI
• Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah melakukan penguatan bidang penelitian, pengembangan, dan
penerapan energi
PROGRAM
• Peningkatan penelitian dan pengembangan serta penguasaan dan penerapan teknologi energi
KEGIATAN
1. Memprioritaskan kegiatan penelitian dan pengembangan serta penerapan teknologi bersih (clean technology) di bidang
energi
2. Melakukan penguasaan dan alih teknologi asing (reverse engineering) bidang energi terutama pengembangan EBT
3. Memperkuat penelitian, pengembangan dan penerapan sistem dan komponen industri energi terutama untuk
pemanfaatan EBT
4. Mengembangkan teknologi dan inovasi peralatan/permesinan/ sarana transportasi untuk pemanfaatan biofuel
5. Mengembangkan purwarupa kendaraan (berbahan bakar sintetis, dan hidrogen), bertenaga matahari dan bertenaga
listrik/hibrida, hingga siap komersial
6. Membuat purwarupa pembangkit listrik yang berasal dari EBT hingga siap komersial
7. Mengembangkan purwarupa PLTU dengan TKDN 100% sampai dengan kapasitas 200 MW hingga siap komersial
8. Menyiapkan peta jalan peningkatan penguasaan dan pemanfaatan teknologi PLTGB dalam negeri
9. Menyiapkan penguasaan teknologi PLTN
Layout Ruangan DAMAR
LAYAR
Investasi
68%
46
Rundown FGD Permasalahan Dalam Pembangunan PLTN
No Waktu Materi Narasumber/PIC
1 08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Biro Perencanaan
2 09.00 – 09.30 Pembukaan Wamen ESDM
3 09.30 – 10.30 Kesiapan Tapak dan Sosial Kemasyarakatan kepualauan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
(masing-masing Bangka Belitung terhadap Pembangunan PLTN
paparan @ 20 menit
dan tanggapan @ 20 Perkembangan Teknologi PLTN (termasuk aspek Kepala BATAN
menit)
keselamatan dan keamanan)
Aspek Komersial PLTN (antara lain: aspek Tapak, Sosial Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero)
Masyarakat, Infrastruktur dan Investasi)
4 10.30 – 11.30 Tanggapan dari masing-masing Penanggap 1. Komisi VII DPR RI
2. Koordinator Bulanan AUPK DEN
3. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, SDA, dan LH,
Kemenko Perekonomian
4. Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir, Bapeten
5 11.30 – 13.30 ISHOMA Seluruh Peserta
6 13.30 – 14.10 Penyediaan Kebutuhan Listrik Nasional (RUPTL) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
(masing-masing
paparan @ 20 menit Roadmap Pengembangan PLTN dengan Diektur Jenderal EBTKE
dan tanggapan @ 20
menit)
Mempertimbangkan Proyeksi Kebutuhan Listrik
• FGD ini juga diinisiasi dan merupakan tindak lanjut RDP Kementerian ESDM dengan Komisi VII
DPR RI beberapa waktu yang lalu
Pointer Pembukaan dan Arahan Wamen ESDM (2/2)
• FGD ini kami beri judul “Permasalahan Dalam Pembangunan PLTN”, sehingga apa yang menjadi kendala dan
permasalahan dalam pembangunan PLTN dapat kita kupas bersama.
• agenda serta rundown FGD disiapkan mengalir untuk menjawab permasalahan-permasalahan apa saja yang
dapat kita identifikasi, kita pahami betul apa permasalahan sebenarnya dan secara bersama agar dapat kita
pikirkan solusi dari permasalahan tersebut;
• Untuk sesi pagi, kita akan mulai dari Kesiapan Tapak dan Sosial Kemasyarakatan Kepulauan Bangka Belitung
terhadap Pembangunan PLTN yang akan disampaikan oleh Bapak Gubernur Kepulauan Bangka Belitung;
Kemudian dilanjutkan oleh Kepala BATAN dengan judul Perkembangan Teknologi PLTN (termasuk aspek
keselamatan, keamanan) baik dari sisi teknologi maupun kesiapan SDM setelah itu kita akan dengarkan
Aspek Komersial PLTN (antara lain: aspek Tapak, Sosial Masyarakat, Infrastruktur dan Investasi) yang akan
disampaikan oleh PT. PLN
• Pada Sesi siang kita akan mendengarkan proyeksi dan rencana Penyediaan Kebutuhan Listrik Nasional
(RUPTL) oleh Dirjen Ketenagalistrikan, da penutup FGD ini akan kita tutup dengan paparan dari Dirjen EBT
KE yang telah menyiapkan Roadmap Pengembangan PLTN dengan Mempertimbangkan Proyeksi Kebutuhan
Listrik sebagaimana yang diamanahkan pada Sidang Paripurna DEN ke-3 pada tanggal 22 Juni 2016
• Pada FGD kali ini kami juga mengundang Komisi VII DPR RI (Bapak Dr. Kurtubi) sebagai pembahas bersama
dengan Korbul AUPK DEN, Kemenko Perekonomian, dan Bapeten
• Dengan demikian kami berharap bahwa polemik yang berkembang dimasyarakat terkait dengan
pembangunan PLTN ini dapat kita luruskan dan selesaikan melalui forum ini.
• Dengan mengucapkan Bismillahir Rahmanir Rahim FGD ini kita mulai
Cadangan Uranium dan Thorium di Indonesia
50