Anda di halaman 1dari 50

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

FGD Permasalahan Dalam


Pembangunan PLTN
Jakarta, 3 November 2017
Peta Potensi Bahan Bakar Nuklir di Indonesia

Sumber: BATAN 2016


Potensi Bahan Bakar Nuklir di Indonesia

Uranium (Ton) Thorium (Ton)*)


Lokasi
Discovered Undiscovered Discovered Undiscovered

Kalan – Kalimantan Barat 11.868 5.058 - -

Ketapang – Kalimantan
- 736 - 4.767
Barat
Mentawa, Darab dan
Katingan – Kalimantan 623 10.241 - 2.261
Tengah
Kawat, Mahakam Hulu –
- 17.861 - -
Kalimantan Timur
Bangka - Belitung 2.840 26.939 4.729 121.478
Singkep, Kep. Riau - 1.298 - 433
15.331 62.133 4.729 128.939
Total
77.464 133.668
Sumber: BATAN 2016
Keterangan:
*) Th terbentuk umumnya berupa mineral monasit sebagai mineral ikutan komoditasTimah. Monasit mempunyai rumus kimia: ((Ce, La,
Pr, Nd, Th, Y)PO4) dengan kandungan LTJ/REE=91%-94% (rata-rata 92,5%) dan Thorium 6%-12% (rata-rata 9%)
Penawaran Rosatom

4
Kep. Bangka Belitung dan Penawaran Rosatom
Penawaran Rosatom
• Rencana Lokasi pembangunan PLTN:
Bangka Belitung
• Jumlah: 4 unit reactor
• Kapasitas: 4600 MW.
• Investasi: USD 18,5 milyar, asumsi
bahwa pembangunan dimulai pada
tahun 2016,
• Lama konstruksi: sekitar 7 tahun.
• Tarif jual listriknya berdasar tarif standar
listrik
(Rp 1280/kWh dengan kenaikan per
tahun sebanyak 2%).

Kondisi Kelistrikan Kep. Bangka Belitung


1. Sistem kelistrikan Kep. Bangka Belitung merupakan sistm isolated besar terdiri dari 2 sistem yaitu sistem bangka dan sistem
belitung
2. Kapasitas Pembangkit eksisting (2016) telah mencapai 378,6 MW tumbuh rata-rata 11,9% pertahun dalam 5 tahun terakhir
3. Penjualan listrik eksisting mencapai 920 GWh diseluruh sektor pengguna
4. Diperkirakan pertumbuhan kebutuhan listrik 10 tahun kedepan mencapai 10,8% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dapat
mencapai rata-rata 6% pertahun.
5. Rencana pembangunan Transmisi 150 Kv yang menghubungkan Kepulauan Bangka dan Sumatera pada tahun 2023
Trend PLTN Dunia

6
Trend Produksi Listrik Pembangkit Nuklir Dunia

Sumber: World Nuclear Association, IAEA Power Reaction Information Service PRIS

Badan Tenaga Nuklir Nasional 7


STATUS PLTN DUNIA SAAT INI
PROFIL TEKNOLOGI PLTN DUNIA
Jumlah PLTN Dunia : 448 Jumlah PLTN yang Ditutup : 164

Jumlah PLTN Dalam Masa Konstruksi : 57


PLTN Dalam Masa Pembangunan
Rata-rata Masa Konstruksi 10 tahun
MASA PEMBANGUNAN PLTN SEMAKIN CEPAT
BEBERAPA PEMBANGUNAN PLTN DIBATALKAN
12% PROYEK DIBATALKAN PADA MASA KONTRUKSI

Sejak 1951: dari 755 Proyek Pembangunan 91 (12%) dibatalkan


• 87, according to the IAEA, between 1977 and 2012
• July 2017, konstruksi 2 PLTN V.C. Summer site in the U.S
• 70 pembatalan pada periode 1982 and 1993,
• 11 were decided prior to this period, and only
• 10 over the 23-year period between 1993 and 2015.
• Pembatalan 64 unit di 4 negara:
• U.S. (40, not including V.C. Summer),
• Russia (12),
• Germany and Ukraine (six each)..
• Since the mid-1970s, Indonesia has discussed and brought forward plans to
develop nuclear power, releasing its first study on the introduction of nuclear
power, supported by the Italian government, in 1976. The analysis was
updated in the mid-1980s with help from the IAEA, the United States,
France and Italy. Numerous discussions took place over the following
decade, and by 1997 a Nuclear Energy Law was adopted that gave
guidance on construction, operation, and decommissioning. A decade later,
the 2007 Law on National Long-Term Development Planning for 2005–25
stipulated that between 2015 and 2019, four units should be completed with
an installed capacity of 6 GW.495 In July 2007, Korea Electric Power Corp.
(KEPCO) and Korea Hydro & Nuclear Power Co. (KHNP) signed a
Memorandum of Understanding with Indonesia’s PT Medco Energi
Internasional to undertake a feasibility study for building two 1000 MW units
at a cost of US$3 billion. Then, in December 2015, the Indonesian
government pulled the plug on all nuclear plans, even for the longer-term
future. Trade journal Nuclear Engineering International commented: “This
effectively cancels a previous [US]$8bn plan to operate four nuclear plants
with a total capacity of 6 GWe by 2025.”496 Indonesia plans to achieve an
ambitious build-up of electricity generating capacity—from currently less
than 50 GW to 137 GW by 2025 and 430 GW by 2050—without nuclear
power. Beyond 2050, nuclear power could be a “last resort” option.
STATUS NEGARA YANG SEDANG MENYIAPKAN PLTN
PERSAINGAN INVESTASI PLTN VS RENEWABLE
PERSAINGAN PLTN VS RENEWABLE
PERSAINGAN INVESTASI PLTN VS RENEWABLE

• RENEWABLE ENERGIES Stronger than ever before, 2016 highlighted the diverging trends
in the deployment of new renewable energy sources and nuclear power.
• While new records have been set for renewables in many fields, from capacity additions
to cost reductions, no significant developments have been registered on the nuclear
front.
• The record-low prices achieved for solar and wind power are particularly
groundbreaking: on a full-cost basis, renewable generation is becoming cheaper than
new nuclear power plants in most regions of the world, and is even competing with the
cheapest conventional generation technologies (generally coal and some U.S. gas) and
wholesale market prices in some countries.
• Considering these new economic fundamentals and the national objectives set out in
the Paris climate agreement, the gap between the rising development of renewable
sources and the decline of nuclear power can be expected to accelerate even further in
the coming years.
• The 163 U.N. Member States that don’t use nuclear power.
• But even in countries that do, or are considering adding nuclear power, it should play an
even smaller role compared to renewable energies.
Gambaran Pembangkit Nuklir Beberapa Negara (akhir 2016)
Operasi Pembangunan Produksi Listrik 2016
Negara Kapasitas Kapasitas
Unit Unit TWh % dari total
MW(e) MW(e)
United States of
99 99,869 4 4,468 804.9 19.6
America
France 58 63,130 1 1,630 386.5 72.8
Japan 42 39,752 2 2,653 17.5 1.8
China 36 31,384 21 21,622 197.8 3.5
Russian Federation 35 26,111 7 5,520 184.1 18.1
Korea, Republic of 25 23,077 3 4,020 154.3 29.2
Canada 19 13,554 95.7 14.0
Ukraine 15 13,107 2 2,070 76.1 50.2
Germany 8 10,799 80.1 13.0
Sweden 10 9,740 60.6 40.1
United Kingdom 15 8,918 65.1 20.4
Spain 7 7,121 56.1 21.2
India 22 6,240 5 2,990 35.0 2.6
Belgium 7 5,913 41.4 51.2
Czech Republic 6 3,930 22.7 29.3
Pakistan 4 1,005 3 2,343 5.4 5.2
United Arab Emirates 4 5,380
a
World Total 448 391,116 61 61,264 2,476.2 10.6
Sumber: International Atomic Energy Agency (IAEA)
Kondisi Saat Ini (Akhir 2016)
Produksi Pembangkit Nuklir di Setiap Negara Share Penggunaan Nuklir terhadap total pembangkit
Nuclear Share (%)
TW-h
USA 804.9 France 72.8
France 386.5 Slovakia 54.1
China 197.8 Hungary 51.3
Russian Federation 184.1 Belgium 51.2
Korea 154.3 Ukraine 50.2
Canada 95.7 Sweden 40.1
Germany 80.1 Slovenia 35.2
Ukraine 76.1 Bulgaria 35
UK 65.1
Switzerland 34.4
Sweden 60.6
Spain Finland 33.7
56.1
Belgium 41.4 Armenia 31.4
India 35 Czech Republic 29.3
Czech Republic 22.7 Korea 29.2
Finland 22.3 Spain 21.2
Switzerland 20.3 Ukraine 20.4
Japan 17.5 USA 19.6
Hungary 15.2 Russian 18.1
South Africa 15.2 Romania 16.5
Bulgaria 15.1 Canada 14
Brazil 15 Germany 13
Slovakia 13.7 South Africa 6.5
Romania 10.4 Pakistan 5.2
Mexico 10.3 Argentina 5.1
Argentina 7.7 Mexico 3.5
Iran 5.9
China 3.5
Pakistan 5.4
Slovenia Netherlands 3.4
5.4
Netherlands 3.7 Brazil 2.6
Armenia 2.2 India 2.6
Iran 2.1
0 200 400 600 800 1000 Japan 1.8
Sumber: International Atomic Energy Agency (IAEA) 0 20 40 60 80
Proyeksi Kapasitas Pembangkit Nuklir Dunia

2030 2040 2050


Kapasitas Pembangkit 2016
Rendah*) Tinggi**) Rendah*) Tinggi**) Rendah*) Tinggi**)
Total Pembangkit (GW(e)) 6.671 9.826 11.518 12.908

Pembangkit Nuklir (GW(e)) 391 345 554 332 717 382 874

Proporsi Nuklir terhadap


5,86% 3,52% 5,63% 2,88% 6,22% 2,96% 6,77%
Total
Sumber: International Atomic Energy Agency (IAEA) 2016

Keterangan:
*) Asumsi skenario Rendah
1. Tahun 2030, 147 GW(e) pembangkit akan Retired , sedangkan kapasitas tambahan sebesar 101 GW(e)
2. Tahun 2030-2050, 181 GW(e) pembangkit akan Retired , sedangkan kapasitas tambahan sebesar 218 GW(e)
3. Tidak ada peremajaan pembangkit untuk pembangkit-pembangkit lama

*) Asumsi skenario Tinggi


1. Terdapat usaha untuk meremajakan pembangkit untuk pembangkit-pembangkit lama sehingga dapat menambah usia
pembangkit
2. Tahun 2030, 44 GW(e) pembangkit akan Retired , sedangkan kapasitas tambahan sebesar 206 GW(e)
3. Tahun 2030-2050, 241 GW(e) pembangkit akan Retired , sedangkan kapasitas tambahan sebesar 561 GW(e)
Gambaran Global Pembangunan PLTN
1. pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) global meningkat sebesar 1,4% pada tahun 2016, karena
kenaikan 23% di cina, meskipun pangsa energi nuklir pada pembangkit listrik stagnan sebesar 10,5% (-
0,2%)
2. sepuluh reaktor mulai beroperasi pada tahun 2016, dua reaktor terhubung ke grid pada awal tahun 2017
(cina dan pakistan).
3. pada tahun 2016, terdapat 3 konstruksi PLTN yaitu 2 di cina dan satu pakistan, turun dari 15 PLTN di
tahun 2010, dimana 10 di antaranya di cina. satu konstruksi dimulai di india pada awal tahun 2017
4. jumlah unit yang sedang dibangun mengalami penurunan dalam 4 tahun terakhir dari 68 reaktor pada
akhir tahun 2013 menjadi 53 pada pertengahan 2017.
5. Rusia dan A.S. menutup reaktor nuklir pada tahun 2016, sementara swedia dan korea selatan keduanya
menutup unit tertua mereka pada paruh pertama tahun 2017. Selain itu, Korea selatan juga akan
menutup satu pabrik dan juga menunda pembangunan dua reaktor nuklirnya
6. WNISR2016 mencatat 17 reaktor dijadwalkan untuk memulai pada tahun 2017. Pada pertengahan 2017,
hanya dua dari unit ini telah dimulai dan 11 tertunda sampai setidaknya 2018
7. Toshiba mengajukan kebangkrutan anak perusahaannya menyusul kerugian besar-besaran atas proyek-
proyek konstruksi nuklirnya.
8. AREVA telah mengumpulkan kerugian US4 12,3 Miliar selama enam tahun terakhir, pemerintah perancis
telah menyediakan dana talangan sebesar US $ 5,3 Miliar dan melanjutkan strategi pemutusan
hubungan kerja.
Trend Konstruksi PLTN

Badan Tenaga Nuklir Nasional 25


Negara-Negara yang mempertimbangkan
menggunakan/membangun PLTN

Operasi (30) Mempertimbangkan (43) Berkeinginan (25)


Source: Power Reactor Information System, IAEA

Badan Tenaga Nuklir Nasional 26


Harga PLTN

27
Perbandingan Harga Listrik
KEMENTERIAN

ESDM

TERIMA KASIH
Kapasitas Pembangkit Listrik Nuklir Dunia

Badan Tenaga Nuklir Nasional 30


Current Status of NPP Site Study in Indonesia

11/2/2017 Badan Tenaga Nuklir Nasional 31


Fukushima
NPP Acc
100%

80% 72.00% 75.30% 77.53%

60%
59.70%
64.10%
49.50% 52.93%
40%

20%

0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
• Annual public opinion is conducted to measure public acceptance on NPP
program;
• The results within 6 years show dynamics of acceptance, especially
effected by Fukushima Daiichi accident in 2011;
• 2016 result showed public confident tends to show increasing trends for
the last 4 years.
32
Survey period: Nov-Dec 2016
4,000 respondents

33
Kebijakan Pemanfaatan Energi Nuklir

Dalam prioritas penggunaan energi nasional, energi nuklir


dimanfaatkan dengan mempertimbangkan keamanan pasokan
KEN energi nasional dalam skala besar, mengurangi emisi karbon
dan tetap mendahulukan potensi EBT sesuai nilai
PP 79/2014
keekonomiannya, serta mempertimbangkannya sebagai pilihan
terakhir dengan memperhaikan faktor keselamatan secara ketat.
(ref. Ps 11 ayat 3)
2016 2017 2050
RUEN
• Penguasaan teknologi PLTN
SIDANG • Kerja sama internasional pengembangan PLTN
PARIPURNA • Analisis multi kriteria terhadap implementasi PLTN
DEN KE-3 • Menyusun roadmap implementasi PLTN sebagai pilihan
22 Juni 2016 terakhir dalam prioritas pengembangan energi nasional
Matriks Program dan Kegiatan RUEN (Kementerian Ristekdikti)

STRATEGI
• Pengembangan energi nuklir yang dimanfaatkan dengan mempertimbangkan keamanan
pasokan energi nasional dalam skala besar, mengurangi emisi karbon dan tetap mendahulukan
potensi energi baru dan energi terbarukan sesuai nilai keekonomiannya, serta
mempertimbangkan-nya sebagai pilihan terakhir dengan memperhatikan faktor keselamatan
secara ketat
PROGRAM
• Pengkajian pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
KEGIATAN
1. Meneliti pengembangan teknologi PLTN disertai aspek-aspek keekonomian dan keselamatan
2. Mendorong penguasaan teknologi PLTN sejalan dengan perkembangan terkini kemajuan
teknologi PLTN di dunia
3. Membangun kerja sama internasional terkait studi pengembangan PLTN
4. Melakukan analisis multi kriteria terhadap implementasi PLTN mencakup kepentingan
mendesak, skala besar, jaminan pasokan, keseimbangan pasokan energi, pengurangan emisi
karbon, faktor keselamatan, dan skala keekonomian dengan melibatkan berbagai pandangan
dari berbagai stakeholder
5. Menyusun peta jalan (roadmap) implementasi PLTN sebagai pilihan terakhir dalam prioritas
pengembangan energi nasional
Matriks Program dan Kegiatan RUEN (Kementerian Ristekdikti)

STRATEGI
• Setiap pengusahaan instalasi nuklir wajib memperhatikan
keselamatan dan risiko kecelakaan serta menanggung seluruh ganti
rugi kepada pihak ketiga yang mengalami kerugian akibat
kecelakaan nuklir
PROGRAM
• Penguatan kapasitas nasional di bidang keselamatan penggunaan
tenaga nuklir
KEGIATAN
1. Menerapkan standar internasional keselamatan PLTN
2. Menyusun pra studi kelayakan (kajian akademik) untuk
memutuskan perencanaan pembangunan PLTN
3. Melaksanakan secara konsisten Perpres Nomor 74 Tahun 2012
tentang Pertanggungjawaban Kerugian Nuklir
Matriks Program dan Kegiatan RUEN (Kementerian Ristekdikti)

STRATEGI
• Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah melakukan penguatan bidang penelitian, pengembangan, dan
penerapan energi
PROGRAM
• Peningkatan penelitian dan pengembangan serta penguasaan dan penerapan teknologi energi
KEGIATAN
1. Memprioritaskan kegiatan penelitian dan pengembangan serta penerapan teknologi bersih (clean technology) di bidang
energi
2. Melakukan penguasaan dan alih teknologi asing (reverse engineering) bidang energi terutama pengembangan EBT
3. Memperkuat penelitian, pengembangan dan penerapan sistem dan komponen industri energi terutama untuk
pemanfaatan EBT
4. Mengembangkan teknologi dan inovasi peralatan/permesinan/ sarana transportasi untuk pemanfaatan biofuel
5. Mengembangkan purwarupa kendaraan (berbahan bakar sintetis, dan hidrogen), bertenaga matahari dan bertenaga
listrik/hibrida, hingga siap komersial
6. Membuat purwarupa pembangkit listrik yang berasal dari EBT hingga siap komersial
7. Mengembangkan purwarupa PLTU dengan TKDN 100% sampai dengan kapasitas 200 MW hingga siap komersial
8. Menyiapkan peta jalan peningkatan penguasaan dan pemanfaatan teknologi PLTGB dalam negeri
9. Menyiapkan penguasaan teknologi PLTN
Layout Ruangan DAMAR

LAYAR

PESERTA PESERTA PESERTA PESERTA


FGD Permasalahan Dalam Pembangunan PLTN
PESERTA
JUMAT 1. Komisi VII DPR RI 13. BPPT
2. Gubernur Provinsi Kepulauan 14. DEN
3 November 2017 Bangka Belitung 15. BATAN
Pukul 09.00 - Selesai 3. SAM Staf Ahli Menteri Bidang 16. BAPETEN
Perencanaan Strategis 17. Himpunan Masyarakat Energi
4. Staf Ahli Menteri Bidang Nuklir Indonesia (HIMNI)
RUANG RAPAT SIMUK 18. Masyarakat Energi Terbarukan
Investasi dan Pengembangan
Heritage KESDM Infrastruktur Indonesia (METI)
5. Staf Ahli Menteri Bidang 19. Pengurus Pusat Pengkajian
Pimpinan FGD Lingkungan Hidup dan Tata Pengembangan Energi Nuklir
Ruang Ikatan Cendekiawan Muslim se-
Wakil Menteri ESDM 6. Kementerian ESDM (DJE, DJK, Indonesia (PUSKANGEN ICMI)
BLB, BPSDM, Setjen DEN) 20. Dewan Riset Nasional (DRN)
TUJUAN 7. Kemenko Maritim 21. UGM (Ir. Yudi Utomo Imardjoko,
8. Kemenko Perekonomian MSc., PhD & Ir. Kusnanto, Dr-Ing.)
Mengupas permasalahan 22. ITB (Dr. Eng Sidik Permana, M.Eng
dalam pembangunan PLTN 9. Kementerian KLH
10. Kementerian PPN/Bappenas & Zaki Suud)
11. Kemenristekdikti 23. Tenaga Ahli: Hardiv Situmeang
12. Kementerian Perindustrian 24. BUMN: PT. PLN (Persero), PT. Timah
(Persero), PT. Inuki (Persero)
Agenda FGD Permasalahan Dalam Pembangunan PLTN
No Waktu Materi Narasumber/PIC Penanggap
1 08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Biro Perencanaan
2 09.00 – 09.30 Pembukaan Wamen ESDM
3 09.30 – 11.30 1. Penyediaan Kebutuhan Listrik Direktur Jenderal 1. Komisi VII DPR RI
(masing-masing Nasional (RUPTL) Ketenagalistrikan 2. Koordinator Bulanan AUPK DEN
paparan @ 20 menit
3. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan
dan tanggapan @ 20 2. Perkembangan Teknologi PLTN Deputi Bidang
menit) Energi, Sumber Daya Alam, dan
(termasuk aspek keselamatan dan Teknologi Energi
Lingkungan Hidup, Kemenko
keamanan) Nuklir, BATAN
Perekonomian
3. Kesiapan Tapak dan Soisal Gubernur 4. Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan
Kemasyarakatan kepualauan Kepulauan Bangka Nuklir, Bapeten
Bangka Belitung terhadap Belitung
Pembangunan PLTN
4 11.30 – 13.30 ISHOMA Seluruh Peserta
5 13.30 – 14.50 4. Aspek Komersial PLTN (antara lain: Direktur 1. Komisi VII DPR RI
(masing-masing aspek Tapak, Sosial Masyarakat, Perencanaan 2. Koordinator Bulanan AUPK DEN
paparan @ 20 menit
dan tanggapan @ 20 Infrastruktur dan Investasi) Korporat PT PLN 3. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan
menit) (Persero) Energi, Sumber Daya Alam, dan
Lingkungan Hidup, Kemenko
5. Roadmap Pengembangan PLTN Diektur Jenderal
Perekonomian
dengan Mempertimbangkan EBTKE
4. Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan
Proyeksi Kebutuhan Listrik
Nuklir, Bapeten
6 14.50 – 16.00 Diskusi dan Penutup Wamen ESDM
Daftar Undangan
1. Ketua Komisi VII DPR RI
2. Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
3. Direktur Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM
4. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM
5. Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM, Kementerian ESDM
6. Badan Pengembangan SDM ESDM, Kementerian ESDM
7. Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional
8. Staf Ahli Menteri Bidang Perencanaan Strategis, Kementerian ESDM
9. Staf Ahli Menteri Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur, Kementerian ESDM
10. Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Kementerian ESDM
11. Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kemenko Maritim
12. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup, Kemenko
Perekonomian
13. Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian LHK
14. Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian LHK
15. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas
16. Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas, Kementerian Ristekdikti
17. Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristekdikti
18. Direktur Jenderal ILMATE, Kementerian Perindustrian
19. Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka , Kementerian Perindustrian
Daftar Undangan
19. Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi, BPPT
20. Anggota Unsur Pemangku Kepentingan Dewan Energi Nasional
21. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir, BATAN
22. Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir, BAPETEN
23. Ketua Himpunan Masyarakat Energi Nuklir Indonesia (HIMNI)
24. Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI)
25. Direktur Kerjasama Dalam Negeri, Perhimpunan Prodfesi Nuklir Indonesia (APRONUKI)
26. Pengurus Pusat Pengkajian Pengembangan Energi Nuklir Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia
(PUSKANGEN ICMI)
27. Ketua Dewan Riset Nasional (DRN)
28. Dr. Ir. Yudi Utomo Imardjoko, M.Sc. (UGM)
29. Dr-Ing. Ir. Kusnanto (UGM)
30. Dr. Eng Sidik Permana, S.Si., M.Eng (ITB)
31. Prof. Dr. Zaki Su’ud, M.Eng. (ITB)
32. Hardiv Situmeang
33. Direktur Utama PT. PLN (Persero),
34. Direktur Utama PT. Timah (Persero),
35. Direktur Utama PT. Inuki (Persero)
36. Direktur Rekayasa, Deputi Bidang Intelegen Teknologi, Bandan Inteligen Nasional
Komponen Biaya Pembangkitan Listrik PLTN
➢ Investment costs: engineering, procurements, constructions, interests, etc
➢ Operation & maintenance costs:
 wages and salaries
 insurance
 safety inspection
Decommissioning
 waste management & Dismantling
1%
➢ Fuel Cost: front end & back end
Operasi dan Bahan Bakar
➢ Decomissioning, dll Perawatan 19%
12%

Investasi
68%

*Studi kasus untuk APR 1000

Badan Tenaga Nuklir Nasional 43


World NPP Generation Costs
Projected nuclear LCOE costs for plants built 2015-2020, $/MWh

Country 7% discount rate 10% discount rate


Belgium 84.2 116.8
Finland 77.6 109.1
France 82.6 115.2
Hungary 89.9 125.0
Japan 87.6 112.5
South Korea 40.4 51.4
Slovakia 84.0 116.5
UK 100.8 135.7
USA 77.7 101.8
China 37.2-47.6 48.8-64.4

Source: OECD/IEA-NEA, Projected Costs of Generating


Electricity, 2015 Edition,

Badan Tenaga Nuklir Nasional 44


Daftar Isi
• Breefing Sheet
• Cadangan Uranium dan Thorium di Indonesia
• Teknologi Rosatom
• Trend PLTN Dunia
• Penambahan kapasitas/konstruksi
• Harga jual
• Alasan Pembangunan/penutupan PLTN (energy
competition/Safety)
Breefing Sheet

46
Rundown FGD Permasalahan Dalam Pembangunan PLTN
No Waktu Materi Narasumber/PIC
1 08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Biro Perencanaan
2 09.00 – 09.30 Pembukaan Wamen ESDM
3 09.30 – 10.30 Kesiapan Tapak dan Sosial Kemasyarakatan kepualauan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
(masing-masing Bangka Belitung terhadap Pembangunan PLTN
paparan @ 20 menit
dan tanggapan @ 20 Perkembangan Teknologi PLTN (termasuk aspek Kepala BATAN
menit)
keselamatan dan keamanan)
Aspek Komersial PLTN (antara lain: aspek Tapak, Sosial Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero)
Masyarakat, Infrastruktur dan Investasi)
4 10.30 – 11.30 Tanggapan dari masing-masing Penanggap 1. Komisi VII DPR RI
2. Koordinator Bulanan AUPK DEN
3. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, SDA, dan LH,
Kemenko Perekonomian
4. Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir, Bapeten
5 11.30 – 13.30 ISHOMA Seluruh Peserta
6 13.30 – 14.10 Penyediaan Kebutuhan Listrik Nasional (RUPTL) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
(masing-masing
paparan @ 20 menit Roadmap Pengembangan PLTN dengan Diektur Jenderal EBTKE
dan tanggapan @ 20
menit)
Mempertimbangkan Proyeksi Kebutuhan Listrik

7 14.10 – 14.50 Tanggapan dari masing-masing Penanggap 1. Komisi VII DPR RI


2. Koordinator Bulanan AUPK DEN
3. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, SDA, dan LH,
Kemenko Perekonomian
4. Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir, Bapeten
8 14.50 – 15.30 Diskusi dan Penutup Wamen ESDM
Pointer Pembukaan dan Arahan Wamen ESDM (1/2)
• Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
• Salam Sejahtera untuk kita semua
• Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas berkat
dan rahmatnya kita diberikan kesehatan dan dapat hadir dalam acara yang sangat penting ini.
• Salam hormat kami sampaikan kepada para Narasumber dan Pembahas serta para peserta FGD
sekaligus kami sampaikan permohonan maaf karena seyogianya kita pada hari ini ada di
Bangka. Acara ini sudah direncanakan jauh-jauh hari, akan tetapi apalah daya ada agenda
mendadak sore ini yang tidak dapat kami tinggalkan
• Laporan dari Biro Perencanaan bahwa FGD kali ini mengundang kurang lebih 36 peserta dengan
5 narasumber dan 4 pembahas. Kami ucapkan Selamat Datang kepada Bapak Ibu peserta FGD
Catatan Peserta FGD berasal dari:
• 15 Kementerian/Lembaga (Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, Bappenas, KESDM, Kemenprin,
Kemenristekdikti, BPPT, DEN, Batan, Bapeten, Kemlu, BIN, Pemprov Babel, DRN, Komisi VII DPR RI);
• 5 organisasi dan asosiasi (METI, HIMNI, APRONUKI, PUSKAGEN ICMI, dan Word Energy Council (WEC));
• 2 Perguruan Tinggi (UGM dan ITB);
• BUMN (PT. PLN, PT. Timah, PT. Inuki)

• FGD ini juga diinisiasi dan merupakan tindak lanjut RDP Kementerian ESDM dengan Komisi VII
DPR RI beberapa waktu yang lalu
Pointer Pembukaan dan Arahan Wamen ESDM (2/2)
• FGD ini kami beri judul “Permasalahan Dalam Pembangunan PLTN”, sehingga apa yang menjadi kendala dan
permasalahan dalam pembangunan PLTN dapat kita kupas bersama.
• agenda serta rundown FGD disiapkan mengalir untuk menjawab permasalahan-permasalahan apa saja yang
dapat kita identifikasi, kita pahami betul apa permasalahan sebenarnya dan secara bersama agar dapat kita
pikirkan solusi dari permasalahan tersebut;
• Untuk sesi pagi, kita akan mulai dari Kesiapan Tapak dan Sosial Kemasyarakatan Kepulauan Bangka Belitung
terhadap Pembangunan PLTN yang akan disampaikan oleh Bapak Gubernur Kepulauan Bangka Belitung;
Kemudian dilanjutkan oleh Kepala BATAN dengan judul Perkembangan Teknologi PLTN (termasuk aspek
keselamatan, keamanan) baik dari sisi teknologi maupun kesiapan SDM setelah itu kita akan dengarkan
Aspek Komersial PLTN (antara lain: aspek Tapak, Sosial Masyarakat, Infrastruktur dan Investasi) yang akan
disampaikan oleh PT. PLN
• Pada Sesi siang kita akan mendengarkan proyeksi dan rencana Penyediaan Kebutuhan Listrik Nasional
(RUPTL) oleh Dirjen Ketenagalistrikan, da penutup FGD ini akan kita tutup dengan paparan dari Dirjen EBT
KE yang telah menyiapkan Roadmap Pengembangan PLTN dengan Mempertimbangkan Proyeksi Kebutuhan
Listrik sebagaimana yang diamanahkan pada Sidang Paripurna DEN ke-3 pada tanggal 22 Juni 2016
• Pada FGD kali ini kami juga mengundang Komisi VII DPR RI (Bapak Dr. Kurtubi) sebagai pembahas bersama
dengan Korbul AUPK DEN, Kemenko Perekonomian, dan Bapeten
• Dengan demikian kami berharap bahwa polemik yang berkembang dimasyarakat terkait dengan
pembangunan PLTN ini dapat kita luruskan dan selesaikan melalui forum ini.
• Dengan mengucapkan Bismillahir Rahmanir Rahim FGD ini kita mulai
Cadangan Uranium dan Thorium di Indonesia

50

Anda mungkin juga menyukai