Anda di halaman 1dari 7

Usulan Skema BLU untuk DMO Batubara

6 Januari 2022

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND


INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA
Skema Penerapan DMO Existing

Skema DMO Existing Isu yang timbul dari Skema Existing


2 Semua Perusahaan Batubara Spesifikasi Batubara Perusahaan yang tidak sesuai dengan
Batubara Kalori
kebutuhan PLN
4.050 – 6.485
Kcal/Kg • Sebagian besar Batubara yang dibutuhkan PLN memiliki kalori rendah (Avg
Kalori 4.659 Kcal / Kg) dan dengan kandungan sulfur,air, dan abu tertentu.
(Weighted Avg. Sedangkan produksi batubara perusahaan yang ada di Indonesia memiliki
4659 Kcal / Kg) spesifikasi yang bervariasi dan mayoritas berkalori sedang (54% cadangan
1 batubara Indonesia memiliki kalori sedang 4.700 – 5.700)
25% dari • Hal ini menyebabkan tidak semua perusahaan bisa melakukan supply
Seluruh batubara kepada PLN
3 Produksi
Batubara
USD 70 per ton Perusahaan
Perbedaan Harga yang dikenakan oleh PLN dengan Harga yang
(6.322 Kcal / berlaku di pasar
Kg)
PLN • Harga yang dikenakan oleh PLN dipatok pada harga USD 70 per ton (kalori
Eq. USD 41 per 6.322 Kcal/Kg), sedangkan harga pasar batubara berfluktuasi mengikuti pasar
ton (4659 Kcal dunia
/ Kg)* • Ketika harga di pasar di bawah USD 70 per ton, perusahaan batubara yang
berlomba lomba untuk menjual ke PLN.
• Ketika harga di pasar di atas USD 70 per ton, banyak dari kelompok trader
*Haga Equivalen sudah memperhitungkan yang sudah memiliki komitmen penjualan ke PLN tidak komit terhadap
pengurang dari spesifikasi sulfur, air, dan abu perjanjian suplainya

1. Semua Perusahaan Batubara di Indonesia mengalokasikan 25% dari produksi mereka untuk dijual
kepada PLN Sangsi / denda yang belum terimplementasi
2. Perusahaan yang memiliki batubara sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan PLN berkontrak • Keputusan Menteri ESDM Nomor 139.K/HK.02/MEM.B/2021 menetapkan
dengan PLN. Untuk Perusahaan yang tidak memiliki batubara dengan spesifikasi PLN, akan bahwa perusahaan batubara yang tidak memiliki kontrak dengan PLN akan
dikenakan sangsi / denda mendapatkan sangsi berupa denda. Namun sampai saat ini sangsi ini belum
3. Harga batubara yang dibayarkan kepada PLN dipatok pada harga USD 70 per ton (Kalori 6.322 diterapkan
Kcal/Kg) atau equivalen dengan USD 41 per ton (Kalori 4.659 Kcal / Kg & Content Adjusted)
Usulan Skema DMO Batubara melalui BLU

PLN Contracted Coal Exporter


(650 Mn ton Export) Asumsi Perhitungan
DMO Supplier 1. Pembelian 120 jt ton coal (Market Price) kalori
4,659 kcal/kg:
120 jt ton x 62,0 USD* = USD 7.440 Mn

2. Pembelian DMO dari PLN harga HBA $ 70/ton :


3 USD 120 jt ton x 41 USD = USD 4.920 Mn
2.520 Mn (harga USD 41 sudah memperhitungkan
pengurangan karena kadar air, belerang, dan
2
USD abu)
4.920 Mn 3 3
USD USD USD
1 2.520 Mn 2.520 Mn 3,87 3. Selisih kebutuhan yang harus dibantu melalui
120 Mn
Per ton BLU :
ton Coal*
USD 7.440 Mn – USD 4.920 Mn = USD 2.520 Mn

BLU 4. Pungutan untuk perusahaan batu bara :


PLN
Batubara USD 2.520 Mn : 650 Mn ton (estimasi produksi
batubara 2022) = USD 3.87 per ton.

*Pasokan Coal ke PLN diasumsikan semua dalam kalori 4.659 5. Nilai pungutan ekspor akan mengurangi basis
(acuan harga : Avg ICI-3 & ICI-4) harga batubara yang digunakan untuk
menghitung royalti

Skema BLU
1.
1 PLN mengikat kontrak dengan beberapa perusahana 22. PLN membeli batubara sesuai harga pasar saat ini US$ 1.3 Selisih antara harga yang diberikan PLN dan harga market
batubara yang memiliki spesifikasi batubara sesuai dengan 62/ton untuk kalori 4.700. PLN akan menerima subsidi dari batubara akan diberikan oleh BLU melalui iuran yang
kebutuhan PLN. Nilai harga kontrak akan disesuaikan per 3 BLU untuk menutup selisih antara harga pasar dengan diterima dari perusahan batubara. Besaran iuran akan
atau 6 bulan sesuai dengan harga pasar yang berlaku harga berdasarkan acuan US$ 70/ton. disesuaikan secara periodik berdasarkan selisih antara
harga pasar yang dibeli PLN dan USD 70/ton
Skema Pelaksanaan Penyesuaian Iuran Export
1
Kontrak 1 tahun
DMO : 120 Mn ton @ USD 62 per ton (Market Price)
Iuran Expor : 3,87 per ton

3
Mid-year Adjustment
2 4
Supply DMO ke PLN Semester 1 Supply DMO ke PLN Semester 2
Realisasi : 50 Mn ton @ USD 62 per ton (Market Price) After adjustment : 70 Mn ton @ USD 80 per ton (New Market price)
Iuran Expor : USD 3,87 per ton Iuran Expor : USD 4,2 per ton

Supply DMO ke PLN Semester 2


After adjustment : 70 Mn ton @ USD 55 per ton (New Market price)
Iuran Expor : USD 1,5 per ton

January April Juni Oktober Desember


1. PLN melakukan kontrak DMO dengan basis 1 tahun berdasarkan harga pasar. Selisih antara harga pasar dan Harga Patokan PLN akan dibiayai melalui Iuran Expor
Perusahaan batubara
2. Perusahaan batubara melakukan supply ke PLN pada semester 1
3. Pada pertengahan tahun, dilakukan beberapa penyesuaian seperti penyesuaian harga pasar terbaru atau realiasasi kuantitas.
4. Dilakukan penyesuaian iuran berdasarkan penyesuaian harga dan realisasi kuantitas
5. Apabila terdapat perbedaan antara realisasi pembelian batubara PLN dengan kontrak, maka kelebihan ataupun sisa iuran akan diperhitungkan dalam penentuan
iuran expor periode selanjutnya

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND


INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA
Dasar Hukum Pembentukan BLU DMO Batubara

Peraturan Bunyi
Pasal 1 angka 8 UU No. 1 tahun Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
2004 sebagaimana telah diubah barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
dengan Perppu No. 1 tahun 2020 produktivitas.
Pasal 68 dan 69 UU No. 1 tahun 1. Badan Layanan Umum dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
2004 sebagaimana telah diubah mencerdaskan kehidupan bangsa.
dengan Perppu No. 1 tahun 2020 2. Pendapatan dan belanja Badan Layanan Umum dalam rencana kerja dan anggaran tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dikonsolidasikan dalam rencana kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga/pemerintah daerah yang bersangkutan.
3. Pendapatan yang diperoleh Badan Layanan Umum sehubungan dengan jasa layanan yang diberikan merupakan Pendapatan Negara/Daerah.
Pasal 5 UU 3 tahun 2020 1. untuk kepentingan nasional, Pemerintah Pusat setelah berkonsultasi dengan DPR RI menetapkan kebijakan nasional pengutamaan mineral
dan/atau Batubara untuk kepentingan dalam negeri
2. untuk melaksanakan kepentingan nasional ....., Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan untuk menetapkan jumlah produksi, penjualan dan
harga mineral logam, mineral bukan logam jenis tertentu atau batubara
3. ketentuan lebih lanjut mengenai pengutamaan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan nasional... dan penetapan jumlah produksi,
penjualan, serta harga mineral logam, mineral bukan logam jenis tertentu, atau batubara .... Diatur dengan berdasarkan PP
Pasal 157 PP 96 tahun 2021 1. Pemegang IUP atau IUPK tahap kegiatan OP wajib mengutamakan kebutuhan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri
2. Menteri dapat menetapkan kebutuhan mineral dan batubara di dalam negeri...
Pasal 158 PP 96 tahun 2021 3. Pemegang IUP atau IUPK tahap kegiatan OP dapat melakukan penjualan ke luar negeri komoditas batubara yang diproduksi setelah terpenuhinya
kebutuhan batubara dalam negeri.
Pasal 160 PP 96 tahun 2021 1. dalam rangka pemenuhan kebutuhan mineral dan batubara untuk kepentingan dalam negeri...., Menteri dapat menetapkan harga jual Mineral
dan Batubara.
2. ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan harga jual Mineral dan batubara... Diatur dalam peraturan Menteri.

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND


INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA
Dengan Harga Beli Domestik Dari PLN Menggunakan Harga
Pasar, Maka Tarif Royalti Domestik Untuk IUPK Hasil Konversi
PKP2B Disamakan Dengan Tarif Royalti Ekspor

Royalty Domestik Royalty Domestik 9.927


Existing Skema BLU Royalti Domestik Existing
Royalti Domestik - BLU 9.192
HBA <70 14,0% 14,0%
8.457
HBA 70 - 80 14,0% 16,0% 7.721
HBA 80 - 90 14,0% 19,0%
6.404
HBA 90 - 100 14,0% 22,0%
HBA > 100 14,0% 24,0%
4.948

• Usulan yang ada saat ini, royalti untuk penjualan batubara domestik 3.677
adalah tetap sebesar 14%. Sementara royalti untuk batubara ekspor 2.788
jauh lebih tinggi dan bersifat progresif terhadap harga. Sehingga 2.755 2.755 2.755 2.755 2.755 2.755 2.755 2.755
PNBP dari penjualan batubara domestik tidak akan meningkat ketika
harga batubara > US$ 70/ton.

• Dengan menggunakan skema Pungutan Batubara melalui BLU, tarif


royalti domestic bisa disamakan dengan ekspor karena harga
batubara pembelian PLN akan sama dengan harga pasar.

HBA 65 HBA 75 HBA 85 HBA 95 HBA 105 HBA 115 HBA 125 HBA 135
*Perhitungan menggunakan sampling data proyeksi 4 perusahaan batubara PKP2B
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA
Rekomendasi
1. Penerapan DMO Batubara PLN saat ini yang menggunakan acuan harga US$ 70/ton sebagai harga beli PLN batubara domestik telah
menimbulkan beberapa masalah sebagai berikut:
a) Banyak produksi batubara Indonesia yang tidak bisa memenuhi spesifikasi batubara dari PLN, baik dari sisi kalori maupun sulfur. Hal ini
menyebabkan mereka tidak bisa memenuhi ketentuan DMO yang dipersyaratkan. Di sisi lain, ketentuan denda/penalti terhadap mereka
yang spesifikasinya tidak bisa memenuhi ketentuan PLN atau tidak memperoleh kontrak dari PLN.
b) Penetapan harga beli batubara dengan acuan US$ 70/ton sesuai dengan praktik yang ada saat ini, telah menyebabkan distorsi di pasar.
Pada saat harga batubara < US$ 70/ton, banyak pihak berusaha mendapatkan kontrak PLN namun pada kondisi sebaliknya, mereka tidak
komit untuk mensuplai PLN karena lebih menguntungkan dijual ke pasar ekspor.

2. Usulan untuk penerapan DMO Batubara PLN dapat dimodifikasi dengan menggunakan skema pungutan batubara untuk dapat mensubsidi
pembelian batubara PLN di harga pasar. Nilai pungutan dihitung berdasarkan selisih antara harga pasar yang di beli PLN dengan harga
berdasarkan acuan US$ 70/ton. Pungutan tersebut akan dibebankan kepada seluruh produsen batubara di Indonesia tanpa terkecuali dan
dibayarkan sebelum dilakukan shipment. Keuntungan dari mekanisme ini adalah sebagai berikut:
a) Tidak terjadi distorsi pasar karena PLN tetap membeli di harga pasar, disisi lain beban subsidi negara tidak akan bertambah karena selisih
harga pasar dan harga acuan US$ 70/ton disubsidi dari pungutan kepada para produsen batubara. Hal ini akan mengamankan suplai
batubara PLN secara konsisten.
b) Tidak perlu ada pembedaan royalty domestik untuk IUPK hasil konversi PKP2B, sehingga akan meningkatkan PNBP secara signifikan saat
harga batubara meningkat. Pendapatan pajak pemerintah dari perusahaan batubara juga akan meningkat karena harga batubara
domestik sudah menggunakan harga pasar.

3. Akan dibentuk BLU dibawah Kementerian ESDM atau Kemenkeu untuk dapat mengumpulkan pungutan ini dari setiap perusahaan batubara dan
kemudian menyalurkan kepada PLN.

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND


INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 7

Anda mungkin juga menyukai