Anda di halaman 1dari 4

Kabupaten Berau, Kalimantan Timur sebaran batuan batupasir kuarsa,

batulumpur, serpih, batulanau, dan di


Kabupaten Berau adalah salah satu sepanjang alur Sungai Berau adalah aluvium
kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang sungai. Tebal pelapukan batuan ini bervariasi
mempunyai wilayah cukup lengkap yaitu antara 1 - 5 meter, daya dukung bervariasi
mulai dari perbukitan terjal yang cukup tinggi, pada sebaran pelapukan batu lumpur, serpih,
perbukitan landai, hingga pedataran sungai, batulanau, aluvium sendiri mempunyai daya
dan pedataran pantai, Ketinggian topografi dukung sangat rendah - rendah, hal ini dapat
berkisar antara 0 hingga 1.400 m di atas terlihat pada tanah permukaan di Kota
permukaan laut, dengan luas wilayah Tanjung Redeb, yaitu adanya indikasi
mencapai 2.420.100 ha. kerusakkan badan jalan, seperti mengalami
nendatan atau mengalami penurunan muka
Wilayah Kabupaten Berau masuk dalam peta tanah.
topografi Bakosurtanal skala 1 : 250.000
pada lembar Muaralasam (1917), Longbia Hasil analisa mekanika tanah/batuan
(1818), Muarawahau (1817), Mangkaliat memperlihatkan didominasi oleh kandungan
(2017), dan Tanjung Redeb (1918), tahun lempung, lanau, dan pasir halus, jenis tanah
1981. dengan batas-batas wilayah sebagai ini mempunyai daya dukung rendah,
berikut : Sebelah utara dan barat berbatasan terutama pada kondisi jenuh air, kerusakkan
dengan Kabupaten Bulungan, Sebelah jalan akan sering terjadi Kota Tanjung Redeb
selatan berbatasan dengan Kutai Timur, dan sekitarnya, terutama jika badan jalan
Sebelah timur berbatasan dengan Laut mendapat tumpuan beban sangat berat.
Sulawesi. Selain itu juga bangunan berat yang
menumpu pada sebaran tanah lapukan
Rekomendasi Penggunaan Lahan aluvium sungai ini dapat megalami nendatan,
biasanya akan terlihat pada retakan-retakan
Arahan penggunaan lahan berdasarkan pada dinding bangunan.
aspek geologi lingkungan Kabupaten Berau
dapat dipertimbangkan dengan mengacu Di sekeliling Kota Tanjung Redeb terbentuk
hasil analisis tumpang susun seperti yang morfologi perbukitan yang semakin ke arah
telah dibahas pada bab sebelumnya. buritan semakin tinggi, terbentuk oleh satuan
Berdasarkan pertimbangan tumpang susun tufa, batupasir, konglomerat, dan napal yang
tersebut Kabupaten Berau dapat dibagi mempunyai daya dukung rendah - sedang,
dalam 4 klasifikasi arahan penggunaan lahan pengupasan lereng atau tebing untuk
yaitu : leluasa, kurang leluasa, tidak leluasa berbagai keperluan sebaiknya dilakukan
dan tidak layak. penelitian lebih rinci, karena pada kemiringan
lereng > 40 % dapat terjadi gerakan tanah
Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota (longsoran/rawan longsor). Hal ini sangat
Tanjung Redeb : Kota Tanjung Redeb dimungkinkan karena tanah pelapukan
secara keseluruhan menempati pada disamping cukup tebal, juga kandungan pasir

Halaman 1 dari 4
lepas cukup tinggi, sehingga kurang padu cukup tinggi. Pengembangan kawasan ini
yang berakibat mudah runtuh atau longsor. dari aspek geologi lingkungan cukup baik,
kawasan ini dapat berfungsi ganda selain
Pengembangan Kota Kecamatan Tanjung akan mengurangi terjadinya gerakan tanah
Batu, kota ini yang berjarak sekitar 100 km maupun erosi permukaan, karena
dari Tanjung Redeb, masih relatif kecil jika permukaan tanah tertutup oleh tumbuhan/
dilihat dari luasan kotanya sebagai Ibukota vegetasi. Kawasan ini juga akan membantu
Kecamatan, tetapi kota ini mempunyai proses peresapan air hujan ke dalam tanah
prospek sebagai kota wisata yang penting. (recharge area) sehingga akan
Pada PON (2008) yang lalu, ditetapkan menambah/meningkatkan akumulasi air ke
sebagai tempat lomba perahu, tentunya hal dalam akuifer air tanah dangkal atau airtanah
ini tidak terlepas dari aset pantai dan Pulau dalam.
Derawan nya yang indah. Kondis jalan yang
disiapkan waktu itu sangat bagus, tinggal Kawasan Hutan Industri : kawasan ini bisa di
pemeliharaan dan pengelolaannya agar jalan arahkan untuk kawasan hutan industri
tetap layak untuk dilalui kendaraan yang khususnya pada morfologi yang datar,
menuju ke sana dan sebaliknya. sedang morfologi yang berbukit sebaiknya
untuk hutan tahunan yang akan berfungsi
Pengembangan Kota Kecamatan Talisayan, pula sebagai daerah imbuhan utama air
kota ini terletak di bagian timur sekitar 120 tanah. Pada tanah permukaan yang datar
km dari Tanjung Redeb, menempati pada terbentuk oleh pelapukan dari sebaran
dataran dari sebaran batugamping terumbu batugamping (batu kapur), semakin ke
yang melampar cukup luas, selain selatan membetuk perbukitan terjal dengan
dkembangkan sebagai pusat kota kecamatan relief kasar. Jenis hutan bisa disesuaikan
yang akan melayai desa-desa di sekitarnya, dengan sifat tanahnya, ketebalan tanah
juga dapat dikembangkan sebagai kawasan berkisar antara 10 - 150 cm, di bagian
hutan produksi atau kebun. Hanya perlu bawahnya akan sampai pada batuan aslinya
penyesuaiaan untuk jenis tumbuhan karena yang keras.
tanah pelapukannya berasal dari
batugamping. Sumber air dapat diperoleh Secara umum di kawasan hutan produksi ini
dari sumber mataair yang cukup besar di dapat pula dikembangkan untuk Kota
bagian selatan, karena di bagian selatan Kecamatan/Desa dengan lahan yang
Batu Putih ada sumber air dengan debit > terbatas, mengingat kondisi morfologi yang
1000 liter/detik. umumnya perbukitan terjal dan sifat
batuannya yang erosif.
Kawasan Perkebunan, Hutan Produksi
Terbatas, Hutan Produksi, Hutan Konversi, Kawasan Hutan Bakau : kawasan ini untuk
kawasan ini dapat diarahkan ke bagian barat, hutan bakau selain sebagai buffer bila terjadi
selatan, dan tenggara wilayah Kabupaten pasang tinggi, juga akan berfungsi untuk
Berau yang mempunyai kemiringan bukit lingkungan hidup berbagai satwa dan

Halaman 2 dari 4
berbagai flora. sempadan sungai, kanal, saluran irigasi,
danau, air terjun, riam, dan mata air.
Kawasan Lahan Basah, kawasan ini Tujuannya untuk melindungi dari aktivitas
diarahkan pesawahan yang dapat manusia yang dapat merusak kondisi fisik.
memanfaatkan lahan pada lembah-lembah Sempadan sungai besar selebar 100 meter
antara bukit pada batuan tufa, lempung, kanan kiri, dan 50 meter sungai kecil, yang
serpih, lanau atau dataran aluvium. Lembah termasuk sungai besar antara lain Sungai
antar bukit biasanya terbentuk rawa-rawa Segah, Sungai Beraudan puluhan sungai-
dengan luas beberapa ha hingga puluhan ha, sungai lainnya.
sebaran rawa-rawa ini dapat diubahnya
menjadi lahan pertanian. Pengamatan di Kawasan Sempadan Gua, Di Kabupaten
lapangan menunjukkan bahwa pada Berau kemungkinan besar terdapat puluhan
morfologi dataran aluvium di sekitar bahkan ratusan buah gua yang terdapat di
Sambaliung telah dimanfaatkan untuk perbukitan batugamping, gua-gua ini bisa
pesawahan, juga di sekitar Kampung Perisau dijadikan objek wisata, jika mempunyai
ke arah timur. Pengembangan lahan basah keunikan atau keindahan stalaktit dan
di daerah ini sangat penting dalam stalakmitnya, keberadaan gua ini tentunya
memenuhi kebutuhan produksi beras di perlu dilestarikan. Penataan dan pengelolaan
Kabupaten Berau. Karena skala peta yang gua yang langka ini akan menambah aset
digunakan adalah skala 1 : 250.000, maka pemerintah daerah. Sempadan gua ini
sebaran lahan pesawahan tidak terpetakan. lebarnya 200 meter sekeliling gua.

Kawasan Pertambangan, kawasan Kawasan Sempadan Mata air, sempadan


pertambangan ini diprioritaskan pada mata air ini berfungsi melindungi keberadaan
kegiatan eksploitasi batu bara, wilayah mata air dari kerusakkan oleh aktivitas
Kabupaten Berau Bagian Timur ini telah manusia, sehingga mataair kondisinya selalu
dikelola oleh pihak swasta yaitu PT. Berau stabil, artinya debitnya tidak menurun bahkan
Coal. Seluruh wilayah kuasa pertambangan diharapkan akan selalu meningkat. Mataair
PT. Berau Coal ini terbagi ke dalam 5 (lima) adalah sumber air yang sangat baik sebagai
wilayah kegiatan, yaitu: Lapangan Latih, sumber baku air bersih apalagi jika
Lapangan Binungan, Lapangan Sambarata, keberadaan mata air ini di tempat yang lebih
Lapangan Punan, dan Lapangan Kelai. tinggi dari pusat kegiatan, sehingga akan
Penetapan kawasan pertambangan di lebih murah jika dimanfaatkan untuk
Kabupaten Berau ini, tentunya sudah kebutuhan air bersih perkotaan atau
terakomodir di dalam Rencana Umum Tata pedesaan, karena mengalir secara gravitasi.
Ruang Wilayah Kabupaten Berau baik yang Lebar sempadan adalah 200 meter sekeliling
lama maupun yang baru. mata air. Mataair yang perlu dilindungi
adalah Mataair panas Biantan, mataair di
Kawasan Perlindungan Setempat, kawasan Kampung Tembadan, mataair di Sambaliung
ini adalah kawasan sempadan seperti dan mataair di Lebanan.

Halaman 3 dari 4
Kawasan Imbuhan Air Tanah Utama: Sebagai indikasi tatanan hidrogeologi yang
Kawasan ini berfungsi untuk mengimbuh air sudah baik adalah munculnya mataair-
pada lapisan akuifer yang nantinya akan mataair dengan debit yang besar, adanya
terakumulasi pada cekungan-cekungan air di jeram atau air terjun, yang sangat penting
bawah tanah, sehingga akan menjadi sebagai sumber air bersih dan sumber air
cadangan bagi kebutuhan air pada musim untuk mengaliri daerah pesawahan.
kemarau. Air tanah akan dapat diperoleh Rapatnya tutup vegetasi di daerah ini akan
dengan membuat sumur gali atau pemboran menjaga keberadaan mata air, jeram, dan air
air baik dangkal dengan kedalaman hingga terjun, sehingga sumber air ini akan tetap
50 meter. Belum diperoleh data yang jelas lestari.
berapa dalam lapisan akuifer di daerah ini.
Kawasan ini sebaiknya tetap tertutup lahan
baik tumbuhan hutan maupun tumbuhan
hutan keras jangka panjang, sehingga
proses peresapan air hujan ke dalam tanah
akan selalu berlangsung dan menerus.

Halaman 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai