ANTARA:
(“PENJUAL”)
Dan
(“PEMBELI”)
No. BMB-001/BB/LKJE-SPSR/XII/2022
28 Desember 2022
PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA
Pada hari ini, Rabu tanggal Dua Puluh Delapan bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (28-12-2022),
bertempat di Samarinda, telah dibuat dan ditandatangani sebuah Perjanjian Jual Beli, Selanjutnya disebut
sebagai “Perjanjian” oleh kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Jabatan : Direktur
Alamat :
Bertindak untuk dan atas PT. LANGGANAN KITE JAYA ENERGI sebuah Perseroan yang didirikan dan tunduk
pada hukum yang berlaku di Republik Indonesia, dalam jabatannya selaku Direktur Utama.
PARA PIHAK mengikatkan diri satu kepada yang lain dalam perjanjian jual-beli dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PENGERTIAN ISTILAH
NO ISTILAH PENGERTIAN
1-1
06 Titik Penyerahan = Titik atau lokasi di mana hak dan tanggung jawab
PENJUAL atas batubara yang diperjualbelikan beralih
kepada PEMBELI. Pada perjanjian ini titik penyerahan
adalah di FOB Pelabuhan Muat.
09 MT (Metric Ton) = Unit berat metrik ton sama dengan 1.000 kilogram.
14 Volatile matter = Zat terbang (bahan terbang), yaitu zat atau bahan yang
keluar (terbang) dari batubara yang dibakar selain dari
air yang menjadi uap atau gas. Pengujian kadar zat
terbang dilakukan di laboratorium.
16 Inherent Moisture = Kandungan air permukaan dan atau air tertambat pada
batubara.
1-2
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
PENJUAL bermaksud menyediakan dan menjual Batubara GAR 4200 Kcal/kg kepada PEMBELI dengan
term FOB Barge dengan kualitas batubara sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 “Perjanjian” ini, serta
jadwal penyerahan sebagaimana akan disebutkan dalam Pasal 5 “Perjanjian” ini.
Pasal 3
SPESIFIKASI DAN KUALITAS BATUBARA
(1) Batubara GAR 4200 - 4000 Kcal/kg yang disediakan dan dijual PENJUAL kepada PEMBELI.
(2) PENJUAL menjamin bahwa batubara yang akan diserahkan kepada PEMBELI bebas dari bahan-
bahan yang bukan batubara.
(3) Spesifikasi kualitas Batubara yang disetujui dan disepakati dalam PERJANJIAN ini adalah memakai
parameter garansi spesifikasi
1-3
Batubara yang diperjualbelikan dalam “Perjanjian” ini berasal dari Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
IUP OP dengan Nomor _
Pasal 5
JADWAL PENYERAHAN
1. Jumlah Batubara yang diperjualbelikan dalam Perjanjian ini sebanyak 50.000 MT dengan batas
kelebihan dan kekurangan sebesar 10 % (sepuluh persen).
2. Jumlah batubara yang diserahkan oleh PENJUAL kepada PEMBELI dapat bertambah atas
kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan secara tertulis dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Batubara yang diserahkan/dijual oleh PIHAK PENJUAL kepada PIHAK PEMBELI sudah dilengkapi
dengan dokumen-dokumen (asli) yang sah antara lain: RKAB, Surat Ijin Angkutan Barang, Draft
Survey Report, Certificate of Weight, Certificate of Sampling Analysis serta Dokomen lainnya yang
terkait dengan Batubara yang ditransaksikan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
4. Jadwal dimulainya awal kegiatan pelaksanaan pemuatan batubara akan mengikuti jadwal yang
diberikan PENJUAL yaitu 3 hari setelah masuk DP (Down Payment).
5. Jadwal laycan akan diatur oleh PENJUAL apabila PEMBELI telah melunasi sistem pembayaran yang
telah disepakati bersama oleh PARA PIHAK dan bila terjadi perubahan akan dirubah sesuai
kesepakatan PARA PIHAK.
Pasal 6
PENENTUAN KUANTITAS DAN PEMERIKSAAN KUALITAS
(1) PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa penetapan kuantitas batubara pada saat pemuatan
batubara di pelabuhan muat dilakukan oleh Surveyor Independen ANINDYA, di mana penunjukan
serta biaya jasa Surveyor Independet akan menjadi beban PENJUAL
(2) PEMBELI berhak menolak untuk memuat batubara apabila batubara milik PENJUAL terbukti panas
(suhu lebih dari 50°C), terbakar, kotor, terkontaminasi parting, tanah, lumpur, atau bahan - bahan
non batubara lainnya.
Pasal 7
HARGA BATUBARA DAN BIAYA-BIAYA
(1) Harga batubara yang diperjualbelikan sebagaimana pada Pasal 3 senilai Rp 810.000 /MT Delapan
Ratus Sepuluh Ribu Rupiah per Metrik Ton) FOB Barge/Tongkang pada pelabuhan muat.
(3) Harga batubara yang disepakati sudah termasuk pajak PPh pasal 22 sebesar 1,5% yang dikenakan
oleh pemerintah, di mana bukti potong Pajak tersebut diserahkan pihak PEMBELI kepada pihak
1-4
(4) Harga satuan batubara sebagaimana yang telah ditetapkan pada ayat (1) Pasal ini dapat ditinjau
kembali dan disetujui oleh kedua belah pihak, bilamana di kemudian hari ternyata timbul
kebijakan Pemerintah dalam Bidang Moneter, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan perkembangan
pasar Batubara.
(5) Setiap kesepakatan baru atas harga jual beli batubara ditentukan secara tertulis dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
(6) Harga tersebut di atas sudah termasuk dokumen (RKAB, Draft Survey Report, Certificate of Weight,
Bill Of Loading, Certificate of Sampling, and Analysis) serta segala biaya yang timbul berkenaan
dengan proses pemuatan.
(7) Pajak-pajak yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan setiap realisasi transaksi di PERJANJIAN
ini, dibebankan kepada PIHAK PENJUAL.
Pasal 8
CARA PEMBAYARAN
(1) Pembayaran yang disetujui oleh kedua belah Pihak adalah cash basis 50 : 40 : 10.
i. Pembayaran Pertama 50% (Lima puluh persen) dibayar setelah tanda tangan kontrak basah
dikali Quantity
ii. Pembayaran Kedua 40% (empat puluh persen) dibayar pada saat tongkang sandar dan mulai muat.
iii. Pembayaran Ketiga 10% (sepuluh persen) dibayar setelah final draft tongkang, dan full
a. Cargo Manifest
1 (satu) asli dan 3 (tiga) Salinan
1-5
(1) Semua biaya bank, dan biaya administrasi lainnya sehubungan dengan pengiriman uang seperti yang
dijelaskan akan menjadi beban dari PEMBELI. Semua biaya perbankan dan biaya lainnya yang terjadi
di bank PENJUAL akan menjadi beban PENJUAL.
Nama :
Alamat Bank :
Bank :
Cabang :
Swift Bank :
No. Rekening :
Phone Bank :
Bank Officer :
Email :
Pasal 9
PERNYATAAN DAN JAMINAN
a. Masing-masing Pihak dapat melakukan tindakan hukum yang sah karenanya mempunyai
wewenang untuk mengadakan Perjanjian ini.
b. PARA PIHAK memiliki izin dan persyaratan hukum lain yang ditentukan oleh Undang-undang
dan Peraturan lainnya yang berlaku untuk melaksanakan kegiatannya.
c. Pihak yang bertandatangan pada ”Perjanjian” ini merupakan pihak yang sah dan berwenang
mewakili PARA PIHAK berdasarkan anggaran dasarnya atas diri/pribadi masing-masing
Pihak.
d. PARA PIHAK tidak akan mengambil keuntungan dari adanya kesalahan atau kekeliruan atas
ketentuan dan syarat-syarat dalam ”Perjanjian” ini.
e. PARA PIHAK tidak sedang dalam keadaan lalai untuk melaksanakan kewajiban apapun baik
kepada Pihak Ketiga maupun Pihak lain, kewajiban yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
”Perjanjian” ini.
f. PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberikan informasi dan menjaga kerahasiaan mengenai
”Perjanjian" ini kepada Pihak Ketiga manapun tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lainnya,
kecuali dalam rangka memenuhi kewajiban berdasarkan Undang-undang yang berlaku.
1-6
b. Semua data atau informasi yang berupa foto copy dan atau salinan dokumen pendukung
yang diserahkan oleh PENJUAL kepada PEMBELI adalah benar sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata tidak benar, maka PENJUAL bersedia
dituntut di secara hukum.
c. PENJUAL telah melaksanakan segala tindakan yang menurut ketentuan hukum berdasarkan
anggaran dasarnya/diri pribadi yang diperlukan, untuk melangsungkan, menjalankan dan
melaksanakan segala kewajibannya berdasarkan ”Perjanjian” ini, dan orang-orang yang
menandatangani Perjanjian ini atas nama PENJUAL berkuasa atau telah dikuasakan secara
sah untuk melakukannya.
e. PENJUAL tidak terlibat dalam perkara pidana, perdata, tuntutan pajak atau sengketa hukum
lainnya yang sedang berlangsung yang akan menjadi ancaman dikemudian hari atau
berakibat negatif terhadap PENJUAL atau kekayaannya, yang nantinya mempengaruhi
keadaan keuangan, usahanya, atau dapat mengganggu kemampuannya untuk
melaksanakan kewajibannya berdasarkan ”Perjanjian” ini.
Pasal 10
WAKTU PEMUATAN DAN PENGIRIMAN BATUBARA
Jadwal pemuatan dan pengiriman seperti diterangkan pada pasal 5 di atas, adalah pada bulan tersebut,
menyesuaikan dengan jadwal yang akan disepakati pada saat Shipping Instruction diterbitkan. Syarat dan
kondisi untuk pemuatan Tongkang adalah sebagai berikut:
a. Total hari muat (laytime) beserta waktu pengurusan dokumen yang diperbolehkan adalah 3 x 24
jam. Pemuatan berdasarkan CQD (Customer Quick Dispatch), dengan laytime 3 x 24 jam
terhitung sejak tongkang tiba di pelabuhan muat. Tidak ada bonus dispatch untuk PIHAK
PENJUAL bila pemuatan lebih cepat dari laytime 3 x 24 jam, tetapi ada penalti
demurrage/detention terhadap PIHAK PENJUAL bila pemuatan melebihi laytime 3 x 24 jam,
berlaku prorata, dengan demurrage/detention rate sesuai fixture note/Surat Perjanjian Angkutan
Laut (SPAL) antara PIHAK PEMBELI dan perusahaan pemilik tongkang.
b. Jika tongkang sudah tiba di pelabuhan namun tidak bisa sandar melebihi laytime yang
diberikan selama 3 x 24 jam dikarenakan ketidaksiapan kargo dan/atau slot pelabuhan, maka
beban demurrage/detention tongkang menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK PENJUAL.
c. Jika tongkang sudah tiba di pelabuhan namun tidak bisa sandar melebihi laytime yang
1-7
e. Apabila waktu pemuatan ke dalam tongkang melebihi waktu maksimum yang disepakati
maka PIHAK PENJUAL menanggung biaya demurrage tongkang sebesar Rp. 25.000.000,00 / Hari.
f. PIHAK PENJUAL wajib menyediakan pelabuhan muat yang mampu menyandarkan tongkang
300 Feet dengan muatan minimum 7.200 ±10%.
Pasal 11
HAK, TANGGUNG JAWAB DAN LARANGAN
(1) Peralihan hak atas batubara dari PENJUAL beralih kepada PEMBELI pada saat berada di atas
tongkang pelabuhan muat atau dapat ditentukan lain sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK.
(2) PEMBELI berhak memeriksa secara langsung aktivitas kegiatan penambangan, pengolahan di
stockpile dan pemuatan batubara sekitar Wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi IUP
OP PT_ dengan _ untuk memastikan bahwa PENJUAL sanggup
menyediakan batubara untuk PEMBELI.
(3) PEMBELI tidak bertanggungjawab atas terhentinya proses penambangan dan/atau operasi
produksi dari batubara yang dikarenakan sebab apapun selain keadaan kahar yang diatur dalam
Pasal tersendiri “Perjanjian” ini.
(4) Terhentinya kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), tidak mengurangi kewajiban dari
PENJUAL untuk menyediakan batubara sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 2 “Perjanjian”
ini.
(5) Perjanjian Jual Beli ini tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak mana pun tanpa
sepengetahuan dan seizin kedua belah PIHAK.
Pasal 12
PENGAWAS PEKERJAAN
PENJUAL akan menunjuk orang yang mewakili dan PENJUAL akan menunjuk wakilnya untuk koordinasi dan
menandatangani Berita Acara Serah Terima Batubara dari PENJUAL kepada PEMBELI atau pejabat yang
diberi kuasa.
Pasal 13
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
(1) Dalam hal terjadi keadaan kahar (Force Majeure) yang mengakibatkan pelaksanaan perjanjian ini
menjadi terhambat, tertunda, termasuk tidak dapat dilaksanakan, maka ”Perjanjian” ini akan
ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan keadaan kahar yang terjadi dengan berdasarkan pada
prinsip menguntungkan PARA PIHAK.
1-8
a. Bencana alam, berupa gempa bumi, banjir, angin topan, hujan lebat di atas normal, dan
kejadian alam lainnya yang mengakibatkan Pekerjaan tidak dapat dilaksanakan.
(3) Pihak yang berada dalam keadaan kahar, wajib segera memberitahukan kepada pihak lainnya
secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah kejadian kahar yang dikuatkan dengan
bukti tertulis dari instansi yang berwenang.
(4) Pihak yang menerima pemberitahuan tertulis tentang keadaan kahar, dapat mengajukan
penolakan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah pemberitahuan tertulis diterima.
Jika tidak ada penolakan tertulis dalam waktu 7 (tujuh) hari, berarti keadaan kahar tersebut
dianggap diterima.
Pasal 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Perjanjian ini dengan segala akibat hukumnya tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di
negara Republik Indonesia.
(2) Dalam hal terjadi perselisihan antara PENJUAL dengan PEMBELI mengenai pelaksanaan perjanjian
ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk terlebih dahulu menyelesaikannya secara musyawarah
mufakat.
(3) Dalam hal cara musyawarah yang dimaksud di dalam ayat (1) Pasal ini tidak mencapai mufakat,
maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Samarinda.
(4) Selama dalam proses penyelesaian perselisihan berlangsung PARA PIHAK wajib terus
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan berdasarkan
Perjanjian ini.
Pasal 15
PEMUTUSAN PERJANJIAN
(1) Pemutusan perjanjian ini dapat diakhiri oleh PEMBELI jika PENJUAL melanggar jaminan aspek
hukum atas sumber penyediaan batubara.
(2) Dalam hal PENJUAL tidak dapat menyerahkan Batubara sesuai jadwal sebagaimana dimaksud pada
Pasal 5 ayat (1) Perjanjian ini yang berlangsung lebih dari 2 (dua) bulan atau yang disebabkan
karena keadaan kahar (force majeure) yang berlangsung 3 (tiga) bulan, maka Perjanjian ini
dinyatakan putus yaitu 14 (empat belas) hari setelah tanggal ditetapkannya pemutusan perjanjian
ini.
(3) Selama tenggang waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana tersebut pada ayat (3) pasal ini, PARA
PIHAK diwajibkan untuk menyelesaikan hak dan kewajibannya seperti penagihan dan
1-9
(4) PARA PIHAK dengan ini mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata, sehingga pengakhiran Perjanjian ini secara sah, dengan dilakukan pemberitahuan
tertulis dari PARA PIHAK.
Pasal 16
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
(1) Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian ini dan akan berakhir saat peralihan hak
atas Batubara beralih kepada PEMBELI.
(2) Perjanjian ini dapat berakhir dikarenakan terjadinya pemutusan perjanjian sebagaimana diatur
dalam Pasal 16 Perjanjian ini.
(3) Masa berlakunya Perjanjian ini dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK termasuk
perpanjangan karena keadaan kahar sebagaimana yang dimaksud Pasal 14 Perjanjian ini.
Pasal 17
KORESPONDENSI
PENJUAL :
Alamat :
Telepon :
Alamat email :
Untuk Perhatian :
Alamat : Jl. Untung Suropati Ruko Mahakam Square Blok B12. Samarinda
Telepon :
Alamat Email :
(2) Apabila terjadi perubahan alamat PARA PIHAK sebagaimana tercantum pada ayat (1) Pasal ini, maka
Pihak yang alamatnya berubah harus memberitahukan perubahan alamat kepada pihak lainnya
secara tertulis dalam waktu selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah perubahan. Segala
kerugian yang diderita pihak lain yang dikarenakan tidak atau terlambat diberitahukannya
perubahan Alamat tersebut, menjadi tanggungjawab pihak yang melakukan perubahan alamat
tersebut.
1-10
LAIN - LAIN
(1) Perubahan atas Perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dalam bentuk Addendum/Amandemen
yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
(2) Usulan perubahan terhadap perjanjian ini harus diajukan oleh salah satu PIHAK yang
menginginkan perubahan kepada PIHAK yang lain selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan tersebut.
(3) PEMBELI dibebaskan dari permasalahan hukum yang timbul akibat kerjasama antara PENJUAL
dengan pihak lainnya dalam rangka kelancaran operasional kerjasama ini.
Pasal 19
PENUTUP
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam 2 (dua) rangkap, yang kesemuanya mempunyai kekuatan
hukum yang sama, untuk dipatuhi dan dilaksanakan dengan itikad baik.
PENJUAL PEMBELI
PT. LANGGANAN KITE JAYA ENERGI PT. SAMUDRA PASAI SUKMAWIRA RESOURCES
1-11