Anda di halaman 1dari 53

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERTAMBANGAN NIKEL

SUBDIREKTORAT ANALISIS DATA


DIREKTORAT DATA DAN INFORMAS PERPAJAKAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Outline
 IZIN PERTAMBANGAN NIKEL
 PERKEMBANGAN REGULASI NIKEL
 PROSES BISNIS INDUSTRI
 SMELTER
 PEMANFAATAN DATA
 DISKUSI PEMANFAATAN DATA

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
“Data literacy is the ability to read, understand, create, and
communicate data as information”

“Data literacy describes the ability to read, work with, analyze,


and argue with data”

Data literacy is the ability to gather, read, interpret and discuss


quantitative data as a source of information. Data literacy requires
core competencies in verbal, numerical, and graphical (visual)
literacy, as well as a fundamental understanding of data sources,
data constructs and data analytics.
Dasar Hukum
Pasal 35A Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
1) Setiap instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain, wajib memberikan data dan informasi yang berkaitan
dengan perpajakan kepada Direktorat Jenderal Pajak yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah
2) Dalam hal data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencukupi, Direktur Jenderal Pajak
berwenang menghimpun data dan informasi untuk kepentingan penerimaan negara yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2012 Tentang Pemberian dan Penghimpunan Data dan Informasi
yang Berkaitan dengan Perpajakan
 Pasal 2 ayat (1)
Instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain wajib memberikan Data dan Informasi yang berkaitan dengan
perpajakan
 Pasal 3 ayat (1)
Instansi pemerintah yang wajib memberikan Data dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi:
a. Kementerian
b. Lembaga pemerintah non kementerian
c. Instansi pada pemerintah provinsi
d. Instansi pada pemerintah kabupaten/kota
e. Instansi pemerintah lainnya

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 228/PMK.03/2017 Tentang Rincian Jenis Data dan
Informasi serta Tata Cara Penyampaian Data dan Informasi yang Berkaitan Dengan Perpajakan
 Pasal 1 ayat (1)
Instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain wajib memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan
perpajakan kepada Direktorat Jenderal Pajak.
ARSITEKTUR DATA

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
IZIN PERTAMBANGAN NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
IZIN DI BIDANG PERTAMBANGAN NIKEL

KONTRAK KARYA NIKEL


• VALE INDONESIA TBK
• GAG NIKEL
• WEDA BAY NICKEL
• IRIANA MUTIARA MINING

242

IUP KK

Direktorat Jenderal Pajak 7


Kementerian Keuangan
PRODUKSI DAN HARG A NIKEL 2018-2019

Sumber : Bahan Paparan ESDM

Direktorat Jenderal Pajak 8


Kementerian Keuangan
PRODUKSI NIKEL INDONESIA

Sumber : Bahan Paparan ESDM


Direktorat Jenderal Pajak 9
Kementerian Keuangan
PRODUKSI NIKEL INDONESIA

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
PRODUKSI NIKEL INDONESIA

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
PRODUKSI NIKEL INDONESIA

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
SEBARAN WP PERTAMBANGAN NIKEL

200 WP
Sulawesi 40 WP
Maluku

6 WP
Papua

Direktorat Jenderal Pajak Berdasarkan Wajib Pajak 13


Kementerian Keuangan
SEBARAN WP PERTAMBANGAN NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak Berdasarkan Izin Data ESDM 14


Kementerian Keuangan
IZIN DI BIDANG PERTAMBANGAN NIKEL

WP TERDAFTAR
250

4% 12% 208
200

150

85% 100

50 29
9
KPP LTO KPP MADYA KPP PRATAMA 0
KPP LTO KPP MADYA KPP PRATAMA
KONTRIBUSI PENERIMAAN 2.500.000.000.000

2.000.000.000.000
9%
1.500.000.000.000
26%
1.000.000.000.000
65%
500.000.000.000

-
2018 2019 2020
LTO MADYA PRATAMA
KPP LTO KPP MADYA KPP PRATAMA
Direktorat Jenderal Pajak Berdasarkan Wajib Pajak 15
Kementerian Keuangan
Sumber : SI DJP diolah
IZIN DI BIDANG PERTAMBANGAN NIKEL

Sumber : SI DJP diolah

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
Berdasarkan Wajib Pajak
PERKEMBANGAN REGULASI NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
PERKEMBANGAN REGULASI NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
PERKEMBANGAN REGULASI NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
PROSES BISNIS INDUSTRI

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
JALUR PENGOLAHAN NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak 21


Kementerian Keuangan
JALUR PENGOLAHAN NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak 22


Kementerian Keuangan
SMELTER

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
POPULASI SMELTER NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak 24


Kementerian Keuangan
SEBARAN SMELTER NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak 25


Kementerian Keuangan
JALUR PENGOLAHAN NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak 26


Kementerian Keuangan
Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan
Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan
Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan
Alur proses produksi stainless steel slab

Alur proses produksi HRC

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
PEMANFAATAN DATA

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
DATA TERKAIT PROSES BISNIS PERTAMBANGAN NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak 32


Kementerian Keuangan
DATA TERKAIT PROSES BISNIS PERTAMBANGAN NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak 33


Kementerian Keuangan
DISKUSI PEMANFAATAN DATA

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
TATA NIAGA MINERAL LOGAM Syarat Ekspor :
1. Laporan Surveyor (LS) + LHV
2. Bukti bayar royalti (e-PNBP)
Nota Pelayanan 3. Hasil uji lab
Ekspor (NPE) 4. Pemberitahuan
Syarat: LS Ekspor Barang (PEB)

Pengecekan
Titik Surveyor
Penjualan Penjualan
IUP Bea Cukai KSOP Ekspor
Surat Persetujuan
Berlayar
Pengolahan Pembayaran Royalti Diawasi sistem
Sesuai RKAB & & Produk Pemurnian MVP:
Competent Person Pemurnian
Diawasi Legalitas asal
sistem barang, kuantitas
Catatan: dan kualitas
e-PNBP: Syarat Domestik:
Penjualan
hijau: KESDM barang,
biru: Kemenkeu
Pemenuhan 1. Laporan Hasil Verifikasi (LHV) Domestik
HPM pemenuhan 2. Bukti bayar royalti (e-PNBP)
merah: surveyor
ungu: Kemenhub HPM, royalty, dll 3. Hasil uji lab

Pengawasan terhadap perizinan, pemenuhan competent person dan realisasi


Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan
produksi s.d penjualan menggunakan sistem MODI, RKAB & MOMS 35
MODUS PERTAMBANGAN NIKEL

A. Mengecilkan peredaran Usaha – Harga, Tonage, Volume


B. Markup Biaya – HPP
C. Tidak melakukan pemongotan dan pemungutan PPh 22&PPh 23
D. Ratio Bijih Nikel menjadi NPI/FeNi
E. Transaksi Afiliasi
F. Modus Bagi Hasil

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
Biaya pada pertambangan Nikel

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
Biaya pada pertambangan Nikel
Tambang dengan jarak Hauling 5-10 Km Biaya Per Ton Bijih $/t
Asumsi
Stripping 6.04
- Biaya Bahan US$/ton 2,0% 0,60
1. Bahan Bakar US$/ton 1,0% 0,30 Penggalian Bijih 3.02
2. Biaya bahan penunjang lain US$/ton 1,0% 0,30 Screening 2.34
- Biaya Pegawai US$/ton 4,7% 1,41 Biaya Sipil 1.83
- Biaya Jasa US$/ton 30,3% 9,05
1. Jasa Penambangan US$/ton 24,9% 7,44
Pendukung 0.86
2. K3/Lingkungan US$/ton 1,0% 0,30 Rehabilitas Tambang 0.41
3. Jasa Lain Rp0 4,4% 1,31 Fixed Cost 1.53
- Biaya lain-lain US$/ton 3,8% 0,84
Royaliti 2.73
1. Program PPN Rp0 1,8% 0,25
2. Biaya Penunjang Lain Rp0 2,0% 0,59 Eksplorasi 0.45
- Pajak dan reteibusi US$/ton 1,9% 0,57 Depreciation (Capex) 3.36
Mining Cost US$/ton 41,7% 12,47 Total 22.56
Eakalasi Kenaikan % 0,0% 0,03
Total Cost Cost Setelah eskalasi US$/ton 0,0% 14,11
- Depresi Aset Tetap US$/ton 0,6% 0,26
APNI (Rata-rata 24
- Amortisasi Aset Tidak Terwujud US$/ton 0,5% 0,37 Penambang)
Depresi dan Amortisasi US$/ton 1,1% 0,63
Production Cost Rp0 43,0% 14,74
- Royalti
- Biaya eksplorasi dan pengembangan
US$/ton
US$/ton
10,0%
1,2%
3,56
0,64
USD 20,09/ton
- Biaya Adminitrasi US$/ton 2,5% 0,74
Total Biaya Pemasaran Rp0 25,4% 4,95
Total Cost Rp0 68,0% 20,34

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
Perbandingan Harga Produksi dan NPM
13.600 16,000%
13.559
14,704%
14,273%
14,000%
13.500
13.466

12,000%
11,700%

13.400
10,000%

13.300 8,000%

6,000%
13.201
13.200

4,000%

13.100
2,000%

13.000 0,000%
2018 2019 2020

Harga NPM

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
DASAR HUKUM TARIF ROYALTY NIKEL DAN MINERAL TURUNANNYA
Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku di Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral
Tarif royalty nikel:
No Jenis Satuan Tarif No Jenis Satuan Tarif
1 Bijih nikel Per ton 10 % dari harga jual i. Logam Nickel Per ton 1,5 % dari harga jual
2 Produk Pemurnian j. Kobalt Oksida Per ton 2 % dari harga jual
a. Nickel Pig Iron (NPI) Per ton 5 % dari harga jual k. Kobalt Hidroksida Per ton 2 % dari harga jual
b. Nickel Matte Per ton 2 % dari harga jual l. Kobalt Sulfida Per ton 2 % dari harga jual
c. Ferro Nickel (FeNi) Per ton 2 % dari harga jual m. Krom Oksida Per ton 2 % dari harga jual
d. Nickel Oksida Per ton 2 % dari harga jual n. Logam Krom Per ton 2 % dari harga jual
e. Nickel Hidroksida Per ton 2 % dari harga jual o. Mangan Oksida Per ton 2 % dari harga jual
f. Nikel MHP Per ton 2 % dari harga jual p. Magnesium Oksida Per ton 2 % dari harga jual
g. Nickel HNC Per ton 2 % dari harga jual q. Magnesium Sulfat Per ton 2 % dari harga jual
h. Nickel Sulfida Per ton 2 % dari harga jual
Direktorat Jenderal Pajak 40
Kementerian Keuangan
Pengenaan Royalti Nikel
Jual
Tidak Kena Royalti

Smelter Nikel
IUP-OPK Olah Murni
Jual

Kena Royalti
di Bijih Nikel Jual Tidak Kena Royalti

Pemegang IUP

IUP-OPK
Angkut Jual End User

Jual
Kena Royalti
Di produk akhir hasil
pengolahan/pemurnian
Pemegang IUP sekaligus
Direktorat Jenderal Pajak
punya smelter (Terintegrasi)
Kementerian Keuangan
41
Titik Penting Pengawasan
Nilai Konversi
Berapa Bijih Nikel yang
dibutuhkan untuk
menghasilkan 1 ton produk
Smelter Nikel hasil pengolahan/pemurnian?
IUP-OPK Olah Murni Misal : 1 Ton FeNi butuh berapa ton Bijih Nikel?
Jual

Jual
Pemegang IUP Pelaporan
Perlu dioptimalkan sistem
pelaporan dari para IUP-OPK
Angkut Jual dan sanksi yang
IUP-OPK
Angkut Jual
tegas bagi yang tidak patuh.

Nilai Konversi
Berapa Bijih Nikel yang
dibutuhkan untuk
menghasilkan 1 ton produk
hasil pengolahan/pemurnian?
Pemegang IUP sekaligus
Direktorat Jenderal Pajak
punya smelter (Terintegrasi)
Kementerian Keuangan
42
Perhitungan Royalti Bijih Nikel
Royalti = (Harga Jual vs HPM) x Tarif x Tonase
Dipilih yang lebih tinggi

 HPM Bijih Nikel = %Ni x CF x HMA nikel


 Corrective Factor (CF) adalah besaran nilai (persentase) yang mengakomodir terhadap nilai diskon maupun premium
terhadap kualitas komoditas yang diperjualbelikan.
 HPM Bijih Nikel adalah Harga Patokan Mineral logam dalam bentuk bijih nikel (US$/DMT)
 % Ni adalah Prosentase kadar Ni yang terdapat dalam bijih Nikel
 CF untuk Ni 1,9 % Ni = 20% , adalah setiap kenaikan/penurunan kadar Nikel sebesar 0,1% maka CF naik/turun sebesar
1%; misal : (Kepmen ESDM 2946 tahun 2017)
 Ni 1,9% --> CF = 20%
 Ni 1,8% --> CF = 19%
 Ni 2% ----> CF = 21%
Cotoh:
Pada bulan Juni 2021 PT A menjual bijih nikel dengan harga USD36 per WMT, Moisture Content (MC) = 35%, kadar Ni=1,9%
dan HMA bulan Juni USD 17.322 per ton. Maka royalti yang harus dibayar adalah :
NILAI NILAI
HRG JUAL HRG JUAL HPM HRG JUAL ROYALTI
TONASE TONASE HMA PENJUALAN PENJUALAN TARIF
NO MC (%) (USD) (USD) % Ni CF (DMT) MAX SEHARUSNYA
(WMT) (DMT) (DMT) SEHARUSNYA
WMT DMT USD USD USD USD USD ROYALTI USD
Juni 2021
1 5.000,00 35% 3.250,00 36,00 55,38 17.322 1,90% 20,00% 65,82 180.000,00 65,82 213.926,70 10% 21.393

Direktorat Jenderal Pajak 43


Kementerian Keuangan HPM = 1,9% x 20% x 17.322 Royalti = 65,82 x 10% x 3.250
Perhitungan Royalti Feronikel
Royalti = (Harga Jual vs HPM) x Tarif x Tonase
Dipilih yang lebih tinggi

 HPM Fero Nikel = (%Ni x HMA Nikel) x CF


 HPM Fero Nikel adalah harga patokan mineral logam dalam bentuk feronikel (US$/DMT)
 % Ni adalah kadar Ni dalam Feronikel
 CF untuk FeNi adalah sebesar 95% (Kepmen ESDM 2946 tahun 2017)

Cotoh:
Pada bulan Juni 2021 PT B menjual feronikel dengan harga USD3.300 per DMT, kadar Ni=20% dan HMA bulan
Juni USD 17.322 per ton. Maka royalti yang harus dibayar adalah :
NILAI NILAI
HRG JUAL HPM HRG JUAL ROYALTI
HMA PENJUALAN PENJUALAN TARIF
TONASE (USD) (DMT) MAX SEHARUSNYA
NO % Ni CF (DMT) SEHARUSNYA
(DMT)
DMT USD USD USD USD USD ROYALTI USD

Juni 2021
1 5.000,00 3.300 17.322 20% 95% 3.291,18 16.500.000 3.300,00 16.500.000,00 2% 330.000

HPM = 20% x 95% x 17.322 Royalti = 3.300 x 2% x 5000

Direktorat Jenderal Pajak 44


Kementerian Keuangan
Perhitungan Royalti Nickel Matte
Royalti = (Harga Jual vs HPM) x Tarif x Tonase
Dipilih yang lebih tinggi

 HPM Nikel Matte = Konstanta x (%Ni+%Co) x HMA Nikel


 HPM Nickel Matte adalah harga patokan mineral logam dalam bentuk Nickel Matte (US$/DMT)
 % Ni adalah kadar Ni dalam Nickel Matte.
 % Co adalah kadar Co dalam Nickel Matte
 Konstanta untuk Nickel Matte adalah sebesar 78% (Kepmen ESDM 2946 tahun 2017)
Cotoh:
Pada bulan Juni 2021 PT C menjual Nickel Matte dengan harga USD10.046 per DMT, kadar Ni=72% dan kadar
Co=10% serta HMA bulan Juni USD 17.322 per ton. Maka royalti yang harus dibayar adalah :
NILAI HRG JUAL NILAI
HRG JUAL HPM ROYALTI
HMA PENJUALAN MAX (PERMEN PENJUALAN TARIF
TONASE (USD) (DMT) SEHARUSNYA
NO % Ni % Co Konstanta (DMT) NO 17/2010) SEHARUSNYA
(DMT)
DMT USD USD USD USD USD ROYALTI USD
Juni 2021
1 5.000,00 10.046 17.322 72% 10,0% 78% 11.079,15 50.230.000 11.079,15 55.395.756 2,00% 1.107.915

HPM = 78% x (72%+10%) x 17.322 Royalti = 3.300 x 2% x 5000


Direktorat Jenderal Pajak 45
Kementerian Keuangan
Gambaran Umum Transaksi Pembayaran Royalti Nikel
Bijih Nikel Ferro Nickel (FeNi) Nikel Matte Nikel

Bahan pembuatan Bahan industri otomotif,


baja anti karat elektronik, baterai dll

Kandungan Nikel 1%-1,9% 12%-22% ± 73% 99,8%

Rata-Rata Harga 0,21% (WMT)


19,60% 63,92% 100%
(% terhadap HMA) 0,33% (DMT)

Misal : HMA Smt. I =


$36/WMT $3.367/Ton $10.980/Ton $17.177/Ton
$17.177/Ton

Konversi 1 Ton Feronikel butuh 1 Ton Nikel Matte butuh


- -
75-90 WMT Bijih Nikel 176-186 WMT Bijih Nikel

Komparasi Nilai
Asumsi : $7.576 $10.980/Ton
$6.480
1 ton Matte = 180 WMT Bijih (117% dari Bijih Nikel) (169% dari Bijih Nikel)
1 Ton FeNi = 80 WMT Bijih
Keterangan :
 Data diolah dari transaksi pembayaran royalty nikel Jan 2020 sd Juni 2021
 Data perkiraan konversi dari bijih nikel menjadi feronikel didasarkan pada Laporan Tahunan PT. Antam Tahun 2020.
 Data perkiraan koversi dari bijih nikel menjadi nikel matte didasarkan pada Laporan Tahunan PT Vale Tahun 2020
 WMT
Direktorat = wet
Jenderal metric ton; DMT = dry metric ton. Dari data transaksi royalti 2020-Mei 2021 bahwa rata-rata moisture content (MC) bijih nikel sebesar 36%.
Pajak
Kementerian Keuangan 46
SIMULASI SEKILAS PERBANDINGAN ROYALTI
(Bijih Nikel vs Feni Vs Nickel Matte)

Simulasi Bijih Nikel Feronikel Nikel Matte

Data PT. ATM (Feronikel)


Vol Feni =>51.000 DMT Vol nikel matte = vol bijih nikel/180
 Penjualan Jan-Mei sebesar Vol =>51.000 DMT
Vol Bijih =>51.000 x 80 = 4.080.000 Vol Nikel Matte =>22.667 DMT
51.000 ton Harga (20% HMA) => $3.430/DMT
Harga (0,21% HMA)=> $36/WMT Harga (63% HMA) => $10.803/DMT
 HMA rata-rata Jan-Mei = Nilai Penjualan = $174.930.000
17.148 Nilai penjualan = $146.880.000 (119% dari nilai Jual Bijih Nikel) Nilai Penjualan =$244.871.601
 Rata-rata Kurs Jan-Mei = Tarif => 10% Tarif => 2% (167% dari nilai jual Bijih Nikel)
14.300 Royalti => $146.880.000 x 10% Tarif => 2%
Royalti => $174.930.000 x 2%
 Asumsi 1 ton Feni butuh 80 =$14.688.000 =$3.498.600 Royalti => =$244.871.601 x 2%
WMT Bijih Nikel =$4.897.432
ekuivalen Rp210 miliar ekuivalen Rp50 miliar
 Asumsi 1 ton Nikel Matte
ekuivalen Rp70 miliar
butuh 180 WMT Bijih Nikel

Royalti hanya 24% dari Royalti hanya 33% dari


Bijih Nikel Bijih Nikel
Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan 47
CONCERN TERKAIT DATA NIKEL
1. Data mengenai Kualitas Nikel tidak mudah didapatkan. Keterangan mengenai kadar nikel tidak
terdapat pada data PNBP padahal kadar nikel menentukan harga. Harga Mineral Acuan untuk
komoditas mineral logam (nikel, kobalt, timbal, tembaga, mangan, bijih besi, krom) adalah harga DMT.
2. Tonase pada data PNBP untuk komoditas mineral tsb tidak dapat dipastikan WMT atau DMT, karena
kolom moisture pada data PNBP tidak terisi / kosong (yang dibutuhkan untuk konversi tonase WMT ke
DMT).
 Analisis penjualan mineral logam diperlukan pengujian lebih lanjut terhadap dokumen :
 Invoice Penjualan Mineral
 Bill of Lading
 Certificate of Analysis (dari surveyor)

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
CONCERN TERKAIT DATA NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
CONCERN TERKAIT DATA NIKEL

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
CONCERN TERKAIT DATA NIKEL

Sumber Data Kadar Nikel (Ni %)


PNBP (rekalkulasi) 1,69
PEB (uraian barang) 1,64
COA (dari WP) 1,63
Kadar nikel yang berbeda, menghasilkan HPM berbeda

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
Analisis LK VS Data Internal & Data Eksternal
A. Peredaran Usaha :
1. Data Iuran Produksi (Royalti) untuk pemegang IUP OP, Volume dan Harga;
2. Data PEB, DHE dan MPN 404 atas transaksi penjualan ekspor;
3. Bukti Pungut PPh Pasal 22 lawan transaksi untuk penjualan lokal;
4. Data SPOP dan LSPOP PBB Sektor Pertambangan.
B. Penelitian atas Pembelian yang dilaporkan dalam HPP dengan:
1. Pemungutan PPh pasal 22 atas pembelian dari lawan transaksi;
2. Trader – SKAB cfm. ESDM
C. Penelitian atas Biaya yang dibebankan dalam HPP antara lain:
1. Biaya Produksi;
2. Biaya Freight dengan bukti potong PPh pasal 15 / pasal 23 dan faktur pajak;
3. Biaya Komisi/Pemasaran dengan bukti potong PPh pasal 23;
4. Biaya Lainnya vs faktur pajak terkait pembelian aset;
5. Kewajaran eksistensi biaya

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan
VISI : Menjadi Institusi Penghimpun Penerimaan Negara yang Terbaik
demi Menjamin Kedaulatan dan Kemandirian Negara

Gedung B Lantai 14 KPDJP,


(021) 5250208 ext 50832
Jalan Jend. Gatot Subroto No. 40-42, Jakarta 12190

Surel : cta@pajak.go.id Faksimili : (021) 5262918; SITUS: www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai