Anda di halaman 1dari 80

TEORI, DETERMINAN DAN

PERKEMBANGAN FERTILITAS
Fertilitas (Kelahiran)
Fertilitas merupakan hasil
reproduksi nyata dari seorang atau
kelompok wanita
Bidang demografi fertilitas adalah
istilah untuk menggambarkan
jumlah anak yang benar-benar
dilahirkan dalam keadaan hidup
Konsep-Konsep Fertilitas
• Kemampuan secara potensial seorang wanita untuk
Fecunditas melahirkan anak;

• Ketidakmampuan seorang pria atau wanita dalam


Sterilisasi menghasilkan suatu kelahiran;

• Kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan


Natalitas

Lahir hidup • Anak yang dilahirkan hidup (menunjukan tanda – tanda


kehidupan ) pada saat dilahirkan.
(live birth)
• Kematian bayi dalam kandungan dengan umur kelahiran
Abortus kurang dari 28 minggu;

• Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur


Lahir mati (still paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukan tanda –
birth) tanda kelahiran, tidak dihitung dalam kelahiran
Teori Fertilitas
Faktor yang mempengaruhi fertilitas berdasarkan
beberapa ahli
Freedman
Davis dan Blake
Stycos dan Hill
Easterlin
Chadwell
Teori Fertilitas… (2)
Faktor-faktor sosial mempengaruhi fertilitas melalui
variabel antara
Proses reproduksi seorang wanita usia subur melalui
tiga tahap, yaitu hubungan seks, konsepsi, kehamilan
dan kelahiran.

Faktor Variabel
fertilitas
sosial antara
Variabel Antara Davis dan Blake
 Faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin (intercourse variabel)
1. Usia mulai melakukan hubungan kelamin
2. Selibat permanen (wanita tidak pernah melakukan hub kelamin
3. Perceraian
 Faktor yang mengatur Kemungkinan untuk terjadinya hubungan kelamin
4. Abstinensia sukarela
5. Abstinensia terpaksa
6. Frekuensi hub seksual
 Faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya konsepsi (conception
variables)
7. Kesuburan atau kemandulan yang tidak disengaja
8. Kontrasepsi
9. Kesuburan atau kemandulan yang disengaja
 Faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran (gestation variables)
10. Kematian janin karna faktor yang tidak sengaja
11. Kematian janin karna disengaja
Freedman
Menggabungkan skema Davis dan Blake tersebut
dalam ruang lingkup sosiologis yang lebih luas.
Freedman menyusun konsep-konsep sosiologi yang
lebih luas, dan kemudian ia membahas cara-cara
bagaimana norma-norma sosial dan aspek-aspek
organisasi sosial mempengaruhi fertilitas melalui
variabel-variabel antara tersebut.
Freedman… (2)
Aspek-aspek organisasi sosial tidak bisa secara langsung
mempengaruhi fertilitas tetapi aspek-aspek sosial itu bisa
mempengaruhi fertilitas melalui beberapa variabel antara

Perilaku fertilitas seseorang dipengaruhi norma-norma


yang ada yaitu norma tentang besarnya keluarga dan
norma tentang variabel antara itu sendiri.

Norma-norma tentang besarnya keluarga dan variabel


antara di pengaruhi oleh tingkat mortalitas dan struktur
sosial ekonomi yang ada di masyarakat.
Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas oleh
Ronald Freedman
Stycos dan Hill
(Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas)
Faktor-faktor latar Atribut informasi
Sistem Nilai Umum
belakang demografis dan sikap
• Tempat tinggal • Fatalisme – usaha • Informasi tentang
• Pekerjaan kerja metode
• Pendidikan • Tradisionalisme – • Sikap terhadap
• Agama modernism pengendalian
• Status ekonomi • Aspirasi terhadap kelahiran
(nilai sewa) diri sendiri dan • Tingkat persetujuan
• Pola perkawinan terhadap anak-anak mengenai
• Usia ketika kawin • Kecenderungan pengendalian
kepada rencana kelahiran
umum
Stycos dan Hill… (2)
Kemungkinan-
Sikap-sikap khusus kemungkinan tindakan Keberhasilan keluarga
terhadap besarnya keluarga berencana
keluarga
• Kebahagiaan perkawinan
• Sikap terhadap • Persetujuan terhadap masalah- • Proporsi
masalah umum
pentingnya anak • Kepuasan seksual penggunaan
• Besar keluarga yang • Komunikasi mengenai masalah-
metode
masalah umum
ideal (sekarang dan • Komunikasi mengenai besarnya pengendalian
dahulu) keluarga yang ideal dan
kelahiran lama
pengendalian kelahiran
• Indeks ringkas • Hambatan sopan santun
dan keteraturan
mengenai pilihan • Pola-pola organisasi kekeluargaan
besarnya keluarga
pemakaiannya
• Rasa adanya tekanan • Tingkat
dari fertilitas keberhasilan
terhadap sumber-
sumber hidup
keluarga
• Minat untuk
menjarangkan anak
Easterlin
Permintaan akan anak sebagian ditentukan oleh
karakteristik latar belakang individu seperti agama,
pendidikan, tempat tinggal, jenis/tipe keluarga dan
sebagainya.
Perlunya menambah seperangkat determinan ketiga
(disamping dua determinan lainnya: permintaan anak
dan biaya regulasi fertilitas) yaitu mengenai
pembentukan kemampuan potensial dari anak.
Easterlin...(2)
Fertilitas alami sebagian tergantung pada faktor-
faktor fisiologis atau biologis, dan sebagian lainnya
tergantung pada praktek-praktek budaya.
Apabila pendapatan meningkat maka terjadilah
perubahan “suplai” anak karena perbaikan gizi,
kesehatan dan faktor-faktor biologis lainnya.
Easterlin... (3)
Negara yang berpendapatan rendah permintaan
mungkin bisa sangat tinggi tetapi suplainya rendah,
karena terdapat pengekangan biologis terhadap
kesuburan.
Di pihak lain, pada tingkat pendapatan yang tinggi,
permintaan adalah rendah sedangkan kemampuan
suplainya tinggi, maka akan menimbulkan suplai
“berlebihan” (over supply) dan meluasnya praktek
keluarga berencana.
Caldwell
Melakukan analisis fertilitas dengan pendekatan
ekonomi sosiologis.
Tingkah laku fertilitas dalam masyarakat pra-
tradisional dan pasca-transisional itu dilihat dari segi
ekonomi bersifat rasional dalam kaitannya dengan
tujuan ekonomi yang telah ditetapkan dalam
masyarakat, dan dalam arti luas dipengaruhi juga oleh
faktor-faktor biologis dan psikologis.
Caldwell... (2)
“sifat hubungan ekonomi dalam keluarga” menentukan
kestabilan atau ketidak- stabilan penduduk
pendekatannya lebih menekankan pada dikenakannya
tingkah laku fertilitas terhadap individu (atau keluarga
inti) oleh suatu kelompok keluarga yang lebih besar
(bahkan yang tidak sedaerah) dari pada oleh “norma-
norma” yang sudah diterima masyarakat. Seperti
diamati oleh Caldwell, didalam keluarga selalu terdapat
tingkat eksploitasi yang besar oleh suatu kelompok
(atau generasi) terhadap kelompok atau generasi
lainnya, sehingga jarang dilakukan usaha
pemaksimalan manfaat individu
TRANSISI DEMOGRAFI
Adalah perubahan-perubahan tingkat kelahiran dan
kematian dimulai dari tingkat kelahiran dan tingkat
kematian tinggi, berangsur-angsur berubah menjadi
tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah, dan
tingkat kematian menurun lebih cepat dibandingkan
dengan tingkat kelahiran.
TRANSISI...(2) BOGUE MEMBAGI TRANSISI
DEMOGRAFI MENJADI TIGA TAHAP:
Pra-transisi (pre-transitional), dengan ciri-ciri tingkat kelahiran dan
tingkat kematian sama-sama tinggi. Angka pertumbuhan penduduk
alamiah sangat rendah (hampir mendekati nol) dan terjadi sebelum
1950.
Transisi (transitional), dicirikan dengan penurunan tingkat kelahiran
dan tingkat kematian, tingkat kematian lebih rendah daripada tingkat
kelahiran, mengakibatkan tingkat pertumbuhan penduduk alamiah
sedang dan tinggi.
Pasca-transisi (post-transitional), dicirikan oleh tingkat kematian dan
tingkat kelahiran kedua-duanya rendah; hampir semuanya mengetahui
cara-cara kontrasepsi dan dipraktekkan. Tingkat kelahiran dan
kematian (vital rate) mendekati keseimbangan. Pertumbuhan
penduduk alamiah amat rendah dalam jangka waktu yang panjang.
TRANSISI...(3)
Menurut pau ugm ada lima tahap dari transisi
demografi :masyarakat tradisional, dimana tingkat
fertilitas dan tingkat mortalitas sama-sama tinggi,
sehingga pertumbuhan penduduk rendah.
Permulaan transisi demografi, dimana tingkat
fertilitas tetap bahkan cenderung naik dan tingkat
mortalitas sudah mulai menurun. Hal ini
mengakibatkan tingkat pertumbuhan penduduk
meningkat.
TRANSISI…. (4)
Akhir transisi demografi, dimana tingkat fertilitas dan
mortalitas menurun sehingga tingkat pertumbuhan
penduduk menurun.Masyarakat modern, dimana
tingkat fertilitas dan mortalitas sama-sama rendah
sehingga tingkat pertumbuhan penduduk rendah.
Masyarakat super modern dimasa mendatang, dimana
tingkat kelahiran sudah benar-benar dapat dikontrol,
dan tingkat kematian rendah dan stabil.
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
INTRODUKSI
 Sistem reproduksi pria dan wanita pada manusia mempunyai fungsi
untuk mempertahankan spesies manusia agar tidak punah dengan cara
menghasilkan keturunan.
 Sistem reproduksi wanita dan pria memproduksi gamet, yaitu sel telur
dan sel sperma
 Melalui sexual intercourse kedua sel tersebut bersatu, terjadi proses
fertilisasi.
 Pada wanita, uterus menyediakan tempat bagi berkembangnya
embrio/fetus sampai cukup perkembangannya mencapai kondisi yang
matang (aterm) dan dapat hidup di dunia luar.
SISTEM REPRODUKSI PRIA

Sistema reproduksi pria terdiri dari :


• Testes
• Sistem ductuli terdiri dari ductus-ductus atau saluran
• Sistem kelenjar/ glandula

• Sperma diproduksi oleh testes


• Sperma ditransportasikan melalui sistem ductuli yang
terdiri dari :
• epididymis
• ductus deferens
• ductus ejaculatorius
• urethra.

• Sedang kelenjar-kelenjar pada sistem reproduksi


pria memproduksi cairan yang merupakan bagian dari
semen.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 23
krisbantas/sistem reproduksi/s1 24
krisbantas/sistem reproduksi/s1 25
• Semen merupakan cairan yang di ejakulasikan dari
urethra ke dunia luar.
• Kelenjar-kelenjar pada sistem reproduksi pria terdiri
dari :
• vesicula seminalis
• glandula prostat
• glandula bulbourethral.
 
Testes.

• Testes terletak di dalam scrotum yakni kantong yang


terdapat diantara kedua paha bagian atas.
• Temperatur di dalam scrotum lebih kurang 96F, atau
lebih rendah sedikit dari temperatur tubuh
manusia.
• Temperatur yang rendah ini dibutuhkan agar sperma
dapat hidup.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 26
• Pada waktu fetus, testes berada didekat ginjal,
menjelang kelahiran testes turun kebawah dan
masuk ke dalam scrotum.

• Cryptorchidism adalah kondisi dimana testis tidak


turun kedalam scrotum, kondisi demikian tersebut
dapat menyebabkan seseorang menjadi infertil.

• Ukuran testes lebih-kurang 4 cmx 2.5 cm, terbagi


menjadi lobus-lobus.
• Setiap lobus berisi beberapa tubulus seminiferus.

• Diantara tubulus seminiferus terdapat sel-sel intertitialis


yang menghasilkan testosteron.

• Hormon yang memacu sel-sel intertitialis untuk


menghasilkan testosteron adalah LH.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 27
krisbantas/sistem reproduksi/s1 28
• Testosteron berfungsi untuk
• proses maturasi sel-sel sperma dan
• bertanggung jawab untuk terjadinya tanda-tanda
• kelamin sekunder pada pria
 mulai berkembang pada masa pubertas.

• Bagian-bagian dari sperma terdiri dari bagian


• kepala
• bagian tengah
• flagellum.

• Bagian kepala
• berisi 23 khromosom.
• pada puncak kepala sperma terdapat acrosome
yang berisi enzym penghancur dinding sel telur.
• pada bagian kepala terdapat juga nukleus.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 29
• Bagian tengah sperma
• berisi mitochondria yang memproduksi ATP
yang berguna sebagai sumber energi bagi
sperma.

• Flagellum
• berfungsi untuk motilitas, sehingga sperma
dapat bergerak.
• untuk pergerakannya flagellum membutuhkan
ATP sebagai energi.

Perjalanan sperma :

mulai dari tubulus seminiferus  rete testis 


epididymis  ductus deferens  ductus ejaculatorius
 urethra  dunia luar.
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 30
krisbantas/sistem reproduksi/s1 31
Epididymis  epididymides (plural)

• Merupakan tubulus
• dengan panjang lebih-kurang 6 meter
• berbentuk coil
• terletak pada permukaan posterior dari
masing-masing testes.

• Di dalam epididymis sperma menjadi mature


secara sempurna, dan flagella mulai berfungsi.

• Kontraksi otot polos pada epididymis mendorong sperma


masuk ke dalam ductus deferens.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 32
Ductus deferens

• Disebut juga vas deferens, ia berjalan mulai dari


epididymis pada scrotum masuk ke dalam abdomen
melalui canalis inguinalis.

• Canalis inguinalis adalah lobang pada dinding abdomen


yang terletak pada daerah inguinal kanan dan kiri
tempat masuknya spermatic cord.

• Spermatic cord merupakan lapisan jaringan ikat


yang membungkus organ-organ yang terdiri dari :
• ductus deferens,
• pembuluh darah testicular dan
• saraf.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 33
• Oleh karena canalis inguinalis merupakan lobang pada
dinding muskuler abdomen,
• maka area tersebut merupakan titik yang lemah
locus minoris resistensi pada daerah inguinal.
• area ini merupakan area yang paling sering
untuk terjadinya hernia.

• Setelah masuk ke dalam cavum abdominalis,


ductus deferens naik kearah atas melewati puncak
vesica urinaria
• kemudian turun lagi kebawah bergabung dengan
ductus ejaculatorius.

• Pada saat ejakulasi otot polos ductus deferens


ikut berkontraksi.
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 34
Ductus ejaculatorius.

• Masing-masing ductus ejaculatorius menerima :


• sperma dari masing-masing ductus deferens
• sekresi dari masing-masing vesicula seminalis.
• Kedua ductus ejacullatorius kemudian bergabung
menjadi satu dengan urethra.
 
Vesicula seminalis

• Sepasang vesicula seminalis terdapat pada bagian


posterior dari vesica urinaria
• Sekresinya berisi fruktosa dan alkalin.
• Fruktosa berfungsi sebagai sumber energi untuk
motilitas sperma
• Alkalin berfungsi untuk memperkuat motilitas.
• Kedua ductus dari vesicula seminalis bergabung dengan
kedua ductus deferens membentuk ductus ejaculatorius.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 35
Glandula prostat.

• Terletak tepat di bawah vesica urinaria


• Membungkus urethra ditempat urethra keluar dari
vesica urinaria.
• Glamdula prostat mensekresi alkalin yang berfungsi
untuk mempertahankan motilitas sperma.
• Otot polos glandula prostat ini berkontraksi pada
waktu ejakulasi membantu mendorong semen keluar
dari urethra.
 
Glandula bulbourethral

• Disebut juga glandula Cowperi


• Letaknya dibawah glandula prostat.
• Kelenjar ini bermuara pada urethra.
• Sekersinya bersifat alkalis, untuk melindungi
/membasahi urethra sesaat sebelum ejakulasi

krisbantas/sistem reproduksi/s1 36
• Bila diperhatikan semua sekresi dari kelenjar pada
sistema reproduksi pria berisi alkalin

• Hal ini penting oleh karena rongga vagina wanita berifat


asam (oleh karena adanya flora normal yang tinggal
disana).

• Alkalin membantu menetralisir keasaman pH vagina,


sehingga sperma tetap dapat hidup dan motil.
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 37
krisbantas/sistem reproduksi/s1 38
Urethra dan Penis

• Urethra merupakan ductus yang terakhir dilalui sperma


sebelum ia keluar dari tubuh pria.
• Urethra sebagian besar dibungkus oleh penis.

• Penis merupakan organ genitalia externa.


• Bagian distalnya disebut glans penis yang disebelah
luarnya dibungkus oleh preputium.

• Di dalam penis terdapat tiga buah masa jaringan


cavernosa yang bersifat erektil;
• masing-masing berisi jaringan otot polos dan
• jaringan ikat yang kaya akan pembuluh-pembuluh
darah.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 39
• Bila darah mengalir kedalam jaringan pembuluh darah
dalam jumlah yang minimal, penis akan flaccid (layu).

• Pada waktu terjadi stimulasi sexual, arteri pada


penis mengalami dilatasi, pembuluh darah dan sinusoid
diisi oleh darah sehingga penis mengalami ereksi.

• Dilatasi arteria pada penis dipengaruhi oleh saraf


para simpatis.
• Pada waktu ereksi penis mampu untuk melakukan
penetrasi pada vagina wanita.

• Kulminasi dari stimulasi sexual adalah peristiwa


ejakulasi.

• Pada saat ejakulasi terjadi kontraksi pada semua


sistem ductuli dan kelenjar prostat.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 40
krisbantas/sistem reproduksi/s1 41
krisbantas/sistem reproduksi/s1 42
Semen

• Semen terdiri dari sperma dan sekresi dari :


• vesicula seminalis
• glandula prostat
• glandula bulbourethralis.

• Pada waktu ejakulasi rata-rata 2-4 cc semen


dikeluarkan, setiap 1 cc semen berisi 100 juta sperma,
pH dari semen 7.4.

krisbantas/sistem reproduksi/s1 43
SISTEM REPRODUKSI WANITA

• Sistem reproduksi wanita terdiri dari :

• Sepasang ovarium
• Sepasang tuba falopian
• Sebuah uterus
• Sebuah vagina
• Struktur genitalia externa

• Sel-sel telur (ova) diproduksi di ovariun dan melalui


tuba falopian sampai di uterus
• Uterus merupakan tempat untuk tumbuhnya embrio
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 44
krisbantas/sistem reproduksi/s1 45
krisbantas/sistem reproduksi/s1 46
Ovarium

• Terdapat sepasang ovarium, berbentuk oval


• Terletak disebelah kanan dan kiri dari uterus
• Berada dalam cavum pelvis

• Ligamentum ovarii terbentang dari sisi medial dari


masing-masing ovarium ke dinding uterus, dan
ligamentum lainnya yang lebih besar merupakan
lipatan dari peritoneum yang menutup ovarium,
 sehingga ovarium tetap berada ditempatnya

• Didalam ovarium terdapat ratusan ribu follikel primer


yang telah ada sejak seorang wanita dilahirkan

• Sepanjang wanita mampu hamil hanya 300-400 dari


follikel primer tadi akan memproduksi ovum yang masak

krisbantas/sistem reproduksi/s1 47
• Setiap follikel primer ovarium berisi oocyte yaitu
calon sel telur.

• Disekitar sel oocyte terdapat sel-sel follikel yang


mensekresi estrogen

• Pemasakan suatu follikel membutuhkan FSH dan


estrogen
• Follikel ovarium yang masak disebut dengan
follikel de Graaf

• Lutenizing hormon (LH) menyebabkan terjadinya


porses ovulasi yaitu peristiwa pecahnya follikel ovarii
yang masak  lepasnya ovum (sel telur)

krisbantas/sistem reproduksi/s1 48
krisbantas/sistem reproduksi/s1 49
• Setelah follikel de Graaf pecah  follikel-follikel yang
lain mengalami kemunduran disebut follikel atretic
• Dibawah pengaruh LH, follikel yang pecah tadi menjadi
corpus luteum dan mulai mensekresi progesteron

Tuba Fallopian

• Terdapat dua bua tuba fallopian, disebut juga tuba uterina


atau oviduct
• Masing-masing panjangnya lebih kurang 10 cm.
• Ujung lateral dari tuba uterina membungkus
ovarium mempunyai fimbriae, yaitu
• tonjolan-tonjolan yang berbentuk seperti jari-jari
tangan yang menyebabkan mengalirnya cairan
disekitar ovraium untuk mendorong ovum bergerak
kearah tuba fallopian
·        
krisbantas/sistem reproduksi/s1 50
• Ujung medial tuba uterina bermuara pada uterus
• Ovum tidak bergerak aktif seperti sperma ,
• struktur dari tuba fallopian sedemikian rupa agar
ovum dapat tetap bergerak secara pasif menuju uterus

• Otot-otot polos yang melapisi tuba fallopian


berkontraksi memberikan gelombang peristaltik,
membantu mendorong ovum atau zygote kearah uterus

• Mukosa dari tuba fallopian sangat berlekuk-lekuk dan


terdiri dari jaringan epithel bersilia.

• Gerakan menyapu dari silia-silia tersebut membantu


ovum bergerak kearah uterus

krisbantas/sistem reproduksi/s1 51
• Proses fertilisasi biasanya terjadi pada tuba fallopian,
• bila tidak terjadi proses fertilisasi, ovum akan mati
dalam waktu 24-48 jam dan
• kemudian mengalami disintegrasi, baik didalam
tuba maupun didalam uterus

• Jika terjadi proses fertilisasi ovum menjadi zygote


dan kemudian dibawa ke uterus ( labih kurang 4-5
hari lamanya)

• Kadang-kadang zygote tidak dapat mencapai uterus


tapi tetap terus berkembang di luar uterus
 disebut kehamilan ektopik.
• Embrio yang berkembang dapat diimplantasikan
di tuba fallopian, di ovarium ataupun di rongga
abdomen.
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 52
krisbantas/sistem reproduksi/s1 53
Uterus

• Uterus merupakan organ berbentuk seperti buah peer


terbalik dengan ukuran lebih kurang 7.5 x 5 cm
• Terletak superior dari vesica urinaria dan diantara
kedua uvarium, berada di dalam cavum pelvis

• Selama masa kehamilan uterus meningkat ukurunnya


dengan pesat, berisi plasenta untuk memberi
makan embrio/fetus.

• Pada akhir kehamilan uterus berkontraksi mendorong


bayi keluar darinya

krisbantas/sistem reproduksi/s1 54
• Bagian-bagian dari uterus terdiri dari :

• Fundus uteri  merupakan bagian superior dari


uterus, letaknya superior dari tempat tuba
fallopian bermuara pada uterus

• Corpus uteri  merupakan bagian sentral dari uterus

• Cervix uteri  merupakan bagian terbawah dari


uterus, bermuara pada vagina
 
• Lapisan-lapisan dari uterus terdiri dari :

• Epimetrium
• Myometrium
• Endometrium

krisbantas/sistem reproduksi/s1 55
krisbantas/sistem reproduksi/s1 56
• Epimetrium
• Merupakan lapisan terluar dari uterus, terdiri dari
jaringan serosa merupakan lipatan dari peritoneum

• Myometrium
• Merupakan lapisan bagian tengah terdiri dari
otot polos
• Selama masa kehamilan sel-sel dari otot polos ini
sangat meningkat ukurannya untuk dapat
mengakomodasi pertumbuhan janin.
• Pada akhir kehamilan myometrium berkontraksi
untuk mendorong bayi keluar

• Endometrium
• Merupakan lapisan terdalam dari uterus, terdiri dari
dua lapisan yaitu :
• Lapisan basilaris
• Lapisan fungsionalis
krisbantas/sistem reproduksi/s1 57
• Lapisan basilaris
• Langsung melekat pada myometrium, merupakan
lapisan vackuler tetapi sangat tipis dan bersifat
permanen

• Lapisan fungsionalis
• Lapisan ini bersifat tidak permanen, mengalami
proses pelepasan dan regenerasi mengikuti
siklus menstruasi.
• Dibawah pengaruh estrogen dan progesteron dari
ovarium, pertumbuhan dari pembuluh-pembuluh
darah mempertebal lapisan ini untuk menyiapkan
diri sebagai tempat implantasi zigote/embrio.
• Jika tidak terjadi proses fertilisasi, lapisan fungsionalis
ini akan lepas  menstruasi

• Selama masa kehamilan lapisan endometrium


membentuk pars maternalis plasentae
 
krisbantas/sistem reproduksi/s1 58
krisbantas/sistem reproduksi/s1 59
krisbantas/sistem reproduksi/s1 60
Vagina

• Vagina merupakan tubulus muskuler yang panjangnya


lebih kurang 10 cm, memanjang dari cervix uteri ke
orificium vaginae pada (dasar pelvis)
• Terletak di posterior dari urethra dan anteroior dari rectum

• Muara vagina ditutup sebagian oleh membran tipis yang


disebut dengan hymen
• dapat ruptur pada saat sexual intercourse yang
pertama, atau oleh karena pemakaian tampon
selama periode menstruasi

• Fungsi dari vagina adalah :


• menerima sperma dari penis selama sexual intercourse
• menerima darah menstrusai dan mengeluarkannya
• sebagai jalan keluar bagi bayi dalam proses persalinan

krisbantas/sistem reproduksi/s1 61
• Mukosa vagina relatif resisten terhadap bakteri
pathogen.
• Flora (bakteri) normal dari vagina menjadikan
pH vagina menjadi asam, berguna untuk membantu
menghalangi pertumbuhan bakteri pathogen
 

Genitalia Externa

• Organ genitalia externa pada wanita disebut juga dengan


vulva, termasuk didalamnya adalah :
• clitoris
• labia mayora
• labia minora
• kelenjar bartholini
·        

krisbantas/sistem reproduksi/s1 62
• Clitoris merupakan suatu massa jaringan kecil yang
bersifat erektil.
• Fungsi satu-satunya dari clitoris adalah sebagai
reseptor sensasi, yaitu memberikan respons
terhadap rangsangan sexual
• sinus-sinus vaskuler pada clitoris menjadi penuh
oleh darah  aliran darah meningkat

• Mons pubis adalah dataran yang berisis lemak


terdapat diatas symphysis pubis, ditutup oleh kulit
yang ditumbuhi oleh rambut pubis

• Posterior dari mons pubis terdapat sepasang lipatan


kulit yaitu labia mayora (lateral) dan labia minora (medial)

krisbantas/sistem reproduksi/s1 63
• Area diantara labia manora ini disebut vestibula yang
terdapat muara orificium urethrae dan orificium vaginae
• Labia berfungsi untuk menutup kedua orificium tersebut

• Kelenjar Bartholini
• disebut juga dengan kelenjar vestibular terdapat
didalam vestibula
• duktusnya masing-masing bermuara pada mukosa
dari orificium vaginae.
• sekresi dari kelenjar ini membuat mukosa vagina
tetap basah dan melicinkan vagina selama sexual
intercourse
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 64
krisbantas/sistem reproduksi/s1 65
Siklus Menstruasi

• Terjadinya siklus menstruasi merupakan hasil kerjasama


dari
• aktivitas hormon-hormon ovarium dan kelenjar
pituitari anterior
• perubahan-perubahan pada ovarium dan uterus
akibat aktivitas hormon

• Hormon-hormon ovarium yang terlibat adalah


• FSH dan LH diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior
• Estrogen diproduksi oleh follikel ovarium
• Progesteron diproduksi oleh corpus luteum

krisbantas/sistem reproduksi/s1 66
krisbantas/sistem reproduksi/s1 67
• Fluktuasi dari hormon-hormon tersebut mempengaruhi
terjadinya perubahan-perubahan pada lapisan endometrium
selama berlangsungnya satu siklus menstruasi

• Rata-rata satu siklus menstruasi lamanya adalah 28 hari

• Satu siklus menstruasi dapat dibagi menjadi 3 fase,


sesuai dengan perubahan-perubahan pada lapisan
endometrium :

• Fase menstrual
• Fase follikular
• Fase luteal

krisbantas/sistem reproduksi/s1 68
Fase menstrual

• Peristiwa lepasnya lapisan fungsional endometrium


dinamakan menstruasi

• Walaupun sesungguhnya pada saat lepasnya lapisan


tersebut merupakan akhir dari satu siklus menstruasi,
• tapi onset dari menstruasi sendiri merupakan tanda
yang mudah untuk digunakan sebagai petunjuk,
sehingga sering digunakan sebagai point permulaan
dari suatu siklus mens

• Rata-rata menstruasi berlangsung selama tiga sampai


enam hari

• Pada menstruasi sekresi dari FSH meningkat, dan beberapa


dari follikel ovarium mulai berkembang lagi

krisbantas/sistem reproduksi/s1 69
Fase follikuler

• Pada fase ini FSH menstimulasi :


• pertumbuhan follikel ovarii
• sekresi estrogen oleh sel-sel follikel ovarii

• Terjadi peningkatan sekresi LH tapi secara perlahan-


perlahan FSH dan estrogen memacu pertumbuhan
dan pemasakan ovum,
• disamping itu estrogen menstimulasi pertumbuhan
dari endometrium untuk proses regenerasi dari
lapisan fungsionale endometrium

• Fase ini berakhir dengan ovulasi, saat mana


terjadi peningkatan yang tajam dari LH menyebabkan
pecahnya follikel de Graaf
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 70
Fase lutheal

• Dibawah pengaruh LH follikel yang pecah tadi menjadi


corpus luteum dan mulai mensekresi progesteron
• Progesteron menstimulasi lebih lanjut
• pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah dari
lapisan fungsional endometrium
• penyimpanan nutrien-nutrien seperti glikogen misalnya

• Begitu sekresi progesteron meningkat, sekresi LH


menurun dan jika ovum tidak dibuahi sekresi progesteron
juga akan menurun

• Tanpa progesteron endometrium tidak dapat dipertahankan


dan mulai lepas  peristiwa menstruasi

• Sekresi FSH mulai meningkat lagi (begitu estrogen


dan progesteron menurun)  siklus menstruasi mulai
lagi memasuki fase menstrual
  krisbantas/sistem reproduksi/s1 71
• Setiap wanita rata-rata mempunyai siklus menstruasi
antara 23 – 35 hari.

• Wanita yang tidak mengalami siklus mens dinamakan


dalam kondisi amenorrhea

• ·        
Kondisi amenorhoe dapat terjadi pada
• wanita hamil
• kurang gizi berat
• stress emosi ataupun
• adanya kelainan endokrin
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 72
krisbantas/sistem reproduksi/s1 73
Kelenjar Mammae

• Kelenjar mammae secara struktural ada kaitannya


dengan kulit
• Secara fungsional berhubungan dengan sistem reproduksi
karena kelenjar ini memproduksi ASI yang berfungsi
untuk memberi nutrisi pada keturunan

• Kelenjar mamae dibungkus oleh payudara yang terletak


anterior dari m. pectoralis mayor
• Jaringan kelenjar mammae dikelilingi oleh jaringan lemak
• Kelenjar alveolar memproduksi ASI setelah masa kehamilan
berakhir,
• ASI kemudian masuk kedalam duktus lactiverus
yang berkumpul kearah papilla mammae

• Kulit disekitar papilla mammae berwarna kehitaman


disebut dengan areola mammae
krisbantas/sistem reproduksi/s1 74
• Pembentukan ASI dibawah kontrol dari hormon-hormon.
• Selama masa kehamilan tingginya kadar estrogen dan
progesteron digunakan untuk menyiapkan kelenjar untuk
memproduksi ASI

• Prolactin yang diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior


menyebabkan sintesa dari ASI setelah masa kehamilan
berakhir

• Penghisapan papilla mammae oleh bayi


• menstimulasi hypothalamus untuk mengirimkan
impuls ke kelenjar pituitari posterior
• Kelenjar pituitari posterior mensekresi oksitosin
yang berfungsi untuk kontraksi lapisan otot duktus
kelenjar lactiverus
 

krisbantas/sistem reproduksi/s1 75
krisbantas/sistem reproduksi/s1 76
krisbantas/sistem reproduksi/s1 77
HORMONE EFFECTS ON MAMMARY GLANDS

Hormone Secreted by Functions

• Estrogen • Ovary (follicle) • Promotes growth of duct system


• Placenta

• Progesteron • Ovary (corpus luteum) • Promotes growth of secretory cells


• Placenta

• Prolactin • Anterior pituitary • Promotes production of milk after


birth

• Oxytocin • Posterior piyutary • Promotes release of milk

krisbantas/sistem reproduksi/s1 78
krisbantas/sistem reproduksi/s1 79
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai