Anda di halaman 1dari 18

TOKSISITAS

PERSISTENT ORGANICS
POLLUTANS
Pengertian Persistent Organic Pollutans (POPs)
Senyawa kimia organik yang toksik dan persisten, yang diproduksi untuk
bahan pertanian dan industri, atau dari hasil sampingan pembakaran dan
proses industri.
4 Kelompok utama :
1. PCBs (Policlorinated Biphenyls) digunakan dalam industri plastik, cat, lem,
sistem perpindahan panas, kertas dan komponen listrik.
2. Aldrin,
3. Dieldrin atau DDT yang dikenal sebagai pestisida;
4. Dioksin/Furan (Polychlorinated dibenzo-p-dioksin (PCDD) dan
polychlorinated dibenzofuran (PCDF) sebagai produk sampingan.
Penggunaan POPs yang utama
• Aldrin – pestisida yang digunakan • Dieldrin – digunakan untuk mengendalikan anai-
untuk membunuh anai-anai, belalang, anai dan hama tekstil, digunakan pula untuk
hama akar jagung dan hama serangga mengendalikan penyakit insect borne dan
lain serangga yang hidup di lahan pertanian
• Chlordane – digunakan secara • Endrin – obat pembasmi serangga yang
ekstensif untuk mengendalikan anai- disemprotkan pada daun-daun tanaman
anai dan sebagai broad spectrum obat panenan, dipakai juga untuk mengendalikan
pembasmi serangga pada lahan tikus dan binatang penggerek lain
pertanian • Endrin – obat pembasmi serangga yang
• DDT – digunakan secara luas pada disemprotkan pada daun-daun tanaman
PD (Perang Dunia) II untuk membasmi panenan, dipakai juga untuk mengendalikan
malaria, pembasmi tipus dan penyakit tikus dan binatang penggerek lain
lain yang disebar serangga. • Heptachlor – digunakan untuk membunuh anai-
Selanjutnya digunakan pada beberapa anai dan serangga lahan, serta membunuh
negara untuk mengendalikan malaria serangga kapas, belalang, hama panen lain,
dan nyamuk malaria
• Heksaclorobenzene (HCB) – • Polyclorinated biphenil (PCBs) – campuran ini
digunakan untuk membunuh jamur digunakan dalam industri sebagai cairan
tanaman panenan serta dilepaskan pertukaran panas, di dalam kapasitor dan trafo
dari pembuatan bahan kimia tertentu elektris, dan sebagai aditif dalam cat, kertas
• Mirex – obat pembasmi serangga karbon, dan plastik
dipakai untuk menyerang semut api, • Dioxins – diproduksi tanpa disengaja dalam
dan jenis lain anai-anai dan semut, pembakaran tak sempurna, seperti halnya
digunakan pula sebagai suatu sepanjang pembuatan pestisida tertentu dan
penghambat api dalam plastik, karet, bahan kimia lain. Sebagai tambahan jenis
dan barang elektrik tertentu untuk pendauran ulang logam, serta
• Toxaphene – obat pembasmi serangga pulp dan kertas. Ditemukan pula dalam mobil
ini disebut juga camphechlor, tua, asap tembakau dan asap kayu dan
digunakan untuk kapas, butir gandum, batubara
buah-buahan, kacang, dan sayur • Furan – diproduksi tanpa sengaja dari proses
yang sama dengan dioksin dan juga ditemukan
pada campuran PCBs komersial.
Karakteristik Persistent Organic Pollutans
(POPs) Gorman & Tynan (2003)
• Bahan yang dikategorikan sebagai bahan pencemar organik yang persisten
(persistent organic pollutants) atau lebih dikenal dengan POPs :
• Terurai sangat lambat dalam tanah, udara, air dan mahluk hidup serta menetap
dalam lingkungan untuk waktu yang lama
• Masuk dalam rantai makanan dan dapat terakumulasi pada jaringan lemak,
sehingga sukar larut dalam air
• Dapat terbawa jauh melalui udara dan air
Apa bahayanya ? (Matsushita, 2003).
• Sifat-sifat tersebut harus diwaspadai mengingat dampaknya terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
• POPs dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan karena
bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker, alergi dan merusak susunan
saraf (baik sentral ataupun peripheral).
• POPs juga dapat mengganggu sistem endokrin yang menyebabkan
kerusakan pada system reproduksi.
Efek toksik Dioksin
Eek toksik DDT (kelompok pestisida)
• Organoklorin merangsang sistem saraf dan menyebabkan parestesia, peka
terhadap perangsangan, iritabilitas, terganggunya keseimbangan, tremor, dan
kejang-kejang.
• Dalam sistem saraf autonom akumulasi ini akan menyebabkan diare, urinasi tanpa
sadar, bronkokonstriksi, miosis.
• Akumulasinya pada taut neuromuskuler akan mengakibatkan kontraksi otot yang
diikuti dengan kelemahan, hilangnya refleks, dan paralisis.
• Umumnya tidak bersifat karsinogenik
Menurut Konvensi Stockholm, POPs terdiri atas tiga kategori yaitu :

➢Pestisida berupa: Dichloro-diphenyl-trichloroethane (DDT), Aldrin, Endrin,


Dieldrin, Chlordane, Heptachlor, Mirex, dan Toxaphene;
➢Bahan kimia industri berupa: Poly Chlorinated Biphenyl (PCB) dan Hexa
Chloro Benzene (HCB)
➢Produk yang tidak sengaja dihasilkan berupa Poly Chlorinated Dibenzop–
Dioxins (PCDD), Poly Chlorinated Dibenzo Furans (PCDF), Hexa Chloro
Benzene (HCB) dan Poly Chlorinated Biphenyl (PCB)


Zat-zat kimia baru yang terdaftar menurut Konvensi Stockholm
1. Alpha dan Beta hexachlorocyclohexane

Walaupun intensitas penggunaan HCH alpha dan beta sebagai insektisida


telah dihapus tahun lalu, zat kimia ini tetap diproduksi sebagai hasil
sampingan lindane yang tidak disengaja. Kira-kira 6-10 ton isomers lain
termasuk HCH alpha dan beta hasil dari tiap ton produk lindane
2. Hexa,hepta,tetra, dan penta bromodiphenyl eter dan
heptabromodiphenyl eter

Bromodiphenyl Eter adalah suatu kelompok zat organik brominated yang


menghalangi pembakaran dalam material organik, yang digunakan sebagai
flame retardants tambahan. Diphenyl Brominated Eter sebagian besar
sebagai campuran komersil dimana beberapa isomer, congeners dan
sejumlah kecil unsur lain terjadi.
3. Chlordecone

Chlordecone adalah campuran organik chlorine buatan, yang sebagian besar


digunakan sebagai pestisida pertanian. Pertama diproduksi tahun 1951 dan
dikenalkan secara komersial pada 1958. Penggunaan atau produksinya
sekarang tidak ada laporan.
4. Hexabromobiphenyl

Hexabromobiphenyl (HBB) adalah zat kimia industri yang digunakan sebagai


flame retardant, sebagian besar di tahun 1970. Berdasar data, HBB tidak lagi
diproduksi dan tidak digunakan dalam produk sekarang.
5. Lindane

Lindane digunakan secara luas sebagai insektisida benih dan perawatan


lahan, aplikasi foliar, pohon dan perawatan kayu serta melawan ektoparasit
dalam perawatan hewan dan manusia. Produksi lindane telah berkurang
dengan cepat terakhir ini dan hanya sedikit negara yang masih
menghasilkannya.
6. Pentachlorobenzene (PeCB)

Pentachlorobenzene (PeCB) telah digunakan dalam produk PCB, turunan


dyestuff (bahan pewarna tekstil), sebagai fungisida, flame retardant dan suatu
perantara bahan kimia seperti produksi quintozene dan mungkin masih
digunakan untuk tujuan ini. PeCB juga diproduksi tanpa sengaja selama
pembakaran dalam proses industri dan yang berkenaan dengan panas.
7. Perfluorooctane sulfonic acid, dan perfluorooctane
sulfonyl

PFOS adalah yang diproduksi atau produk turunan yang tidak diharapkan
terkait bahan-kimia anthropogenic. Penggunaan PFOS yang disengaja
sekarang tersebar luas dan ditemukan dalam produk seperti elektris dan
bagian elektronik, fire fighting foam, photo digital, tekstil dan cairan hidrolik.
PFOS masih diproduksi beberapa negara-negara sekarang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai