Anda di halaman 1dari 26

PESTISIDA

Oleh :
Noeroel Widajati
Pengertian

Menurut PP No.7 tahun 1973, pestisida adalah


semua zat kimia dan bhn lain serta jazad renik
dan virus yang dipergunakan untuk:
Memberantas atau mencegah hama-hama
dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman,
bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil
pertanian
Lanjut

Memberantas rerumputan
Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan
tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk
pupuk
Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada
hewan piaraan dan ternak
Memberantas atau mencegah hama-hama air
Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan
jazad-jazad renik dalam rumah tangga, bangunan, dan
dalam alat-alat pengangkutan
Lanjut

Memberantas atau mencegah binatang-binatang yg


dpt menyebabkan penyakit pada manusia atau
binatang yg perlu dilindungi dgn penggunaan tanaman,
tanah atau air
Klasifikasi Pestisida
Menurut sasaran

Jenis pestisida:
Insektisida (organoklorin, organofosfat, karbamat),
sasaran: serangga
Askarisida (chlorobenzilate, benzilan), sasaran: laba2
Nematisida (dibromochloropropane, prophos,
dichlorfenthion, furadan), sasaran: nematoda

Lanjutan

Molusisida (baylucide, niclosamid), sasaran:


siput
Herbisida (sodium arsenite, petroleum oils,
propham, dalapon, thiocarbamates), sasaran:
tanaman penggangu (gulma)
Defoliants (paraquat, sodium chlorate, sodium
polyborates), sasaran: perontok daun
Lanjutan

Fungisida (sulfur, tembaga, merkuri


organik, dinitrophenol, dithiocarbamates,
methyl bromide, dicarboximides),
sasaran: cendawan
Rodentisida (thallium slfate, warfarin),
sasaran: binatang pengerat (tikus, kelinci,
tupai)
Jalan Masuk
(port dentry)
Pestisida/racun perut (melalui saluran
pencernaan)
Pestisida/racun kontak (melalui kulit)
Pestisida inhalasi/racun pernapasan/fumigants
(melalui saluran)
lanjutan

Beberapa insektisida dan fungisida dapat


menimbulkan efek sistemik yakni bila pestisida
bentuk granule disebarkan pd akar tanaman,
maka racun tsb akan menyebar ke seluruh
bagian tanaman dan serangga-serangga yg
makan daun-daun tanaman tersebut akan
terbunuh

Menurut bentuk formulasi


Debu
Bubuk yg larut dlm air
Bubuk yg dpt disuspensikan
Butiran
Cairan/konsentrat yg dpt diemulsikan
Cairan/konsentrat yg larut dlm air
Konsentrat dlm air
Konsentrat dlm minyak
Gas
Aerosol
Menurut Struktur Kimia
Pestisida anorganik
Kalsium arsenat, Pb arsenat, tembaga arsenat
Sodium aluminum
Belerang
Sodium fluorosilicate
Pestisida organik
Berasal dari tumbuh-tumbuhan: rotenone,
pyrethrin,sabadilla
Lanjutan

Berasal dari minyak:


Dormant oils
Summer oils
White oils
Orchex
scalecide
Dampak terhadap kesehatan manusia

Menurut Watterson (1988) secara umum telah


banyak sekali bukti-bukti yang ditemukan
pengaruh samping senyawa kimia pestisida
terhadap kesehatan manusia.
Beberapa jenis penyakit yang telah diteliti
dapat diakibatkan oleh pengaruh samping
penggunaan senyawa pestisida antara lain
leukemia
kanker prostae, kanker kulit, kanker
perut, gangguan pada otak, penyakit hati,
kanker paru, tumor syaraf dan neoplasma
indung telur.
lanjutan
Selain dari pada itu, beberapa senyawa
pestisida telah terbukti dapat menjadi faktor
"carsinogenic agent" baik pada hewan dan
manusia, yakni tercatat ada 47 jenis bahan aktif
pestisida ditemukan terbukti sebagai
carsinogenic agent pada hewan, dan 12 jenis
lagi terbukti sebagai carsinogenic agent pada
manusia (Gosselin, 1984: IARC, 1978: Saleh,
1980)
Lanjutan:
Secara umum, proses peracunan
senyawa pestisida dapat diamati
berdasarkan golongan pestisida yang
dipakai di lapangan.
Fenomena ini sering ditemukan pada para
pekerja yang terkait langsung dengan
pestisida seperti pekerja pada lokasi
kepabrikan maupun perkerja yang
langsung menggunakan senyawa
pestisida tersebut terhadap organisme
target
Waktu Paruh Insektisida yg relatif persisten dlm tanah

Insektisida Waktu paruh (th)


Organoklorin
DDT 3-10
Heptaklor 7-12
Endrin 4-8
Toksafen 10
Aldrin 1-4
Dieldrin 1-7
Klordan 2-4
BHC 2
Organofosfat
Difonat 0,2
Klorfenvinfos 0,2
Karbofenotion 0,5
Karbamat
Karbofuran 0,05-1
. Pada golongan pestisida yang mempunyai
bahan aktif dari klor organik seperti endrin,
aldrin, endosulfan, dieldrin, lindane(gamma
BHC) dan DDT, gejala keracunan yang dapat
ditimbulkan dapat berupa mual, sakit kepala
dan tak dapat berkosentrasi.
Pada dosis tinggi dapat terjadi kejang-kejang, muntah dan
dapat terjadi hambatan pernafasan. Hal ini disebabkan kerena
senyawa klor organik mempengaruhi susunan syaraf pusat
terutama otak.
Lanjutan:
Pada senyawa fosfat organik, gejala yang timbul
dapat berupa sakit kepala, pusing, lemah, pupil
mengecil, gangguan penglihatan, sesak nafas,
mual, muntal, kejang pada perut, diare, sesak
dada dan detak jantung menurun.
Senyawa ini menghambat aktivitas
enzim kolinesterase dalam tubuh
penderita. Pada karbamat, gejala
keracunannya hampir tak terlihat jelas,
proses kerjanya juga menghambat
enzim kolinestrase dalam tubuh, tetapi
reaksinya reversible dan lebih banyak
bekerja pada jaringan bukan dalam
plasma darah.
Dipiridil : paraquat, diquat dan morfamquat
Lanjutan:
Gejala keracunan selalu lambat diketahui, seperti perut,
mual, muntah dan diare karena ada iritasi pada saluran
pencernaan. 48-72 jam baru gejala kerusakan seperti
ginjal seperti albuminuria, proteinuria, hematuria, dan
peningkatan kreatinin lever, 72 jam-14 hari terlihat tanda-
tanda kerusakan pada paru-paru
Hematuria (kencing berdarah), hidung berdarah, sakit
pada rongga perut, kurang darah dan kerusakan ginjal
Pada keracunan akut: nyeri pada perut, muntah dan diare.
Pada keracunan sub akut akan timbul gejala seperti sakit
kepala, pusing dan banyak keluar ludah
Lanjutan:

Menghambat aktivitas enzim kholinestarse,


tetapi reaksinya reversible dan lebih banyak
bekerja pada jaringan, bukan dalam
darah/plasma.
Dapat membentuk ikatan dan merusak jaringan
ephitel dari kulit, kuku, saluran pernafasan dan
saluran pencernaan, sedangkan larutan yang
pekat dapat menyebabkan peradangan.
Lanjutan

Pestisida ini cepat diserap oleh pencernaan


makanan, penyerapan dapat terjadi sejak saat
tertelan sampai 2-3.
Menghambat pembentukan zat yang berguna
untuk koagulasi/pembekuan darah antara lain
protrombin.
Lanjutan:

Keracunan arsen pada umumnya melalui mulut


walaupun bisa juga diserap melalui kulit dan saluran
pernafasan Mual, sakit kepala, tak dapat
berkonsentrasi.
Pada dosis tinggi dapat terjadi kejang-kejang muntah
dan dapat terjadi hambatan pernafasan
Sakit kepala, pusing-pusing, lemah, pupil mengecil,
gangguan penglihatan dan sesak nafas, mual, muntah,
kejang pada perut dan diare, sesak pada dada dan
detak jantung menurun.
Tanda-tanda keracunan umunya lambat sekali baru
terlihat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai