Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN KERJA

Topik                   : Pencegahan Bahaya Insektisida


Waktu                 :
Sasaran               : Petani

1.    Tujuan Penyuluhan


a.      Tujuan Umum
Petani sayur di desa surade kabupaten sukabumi belum memahami tentang
pencegahan bahaya insektisida bagi kesehatan, hal ini ditandai dengan masih banyaknya
petani yang tidak menggunakan alat pelindung diri ketika menggunakan insektisida. Setelah
dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan para petani sayuran dapat memahami
bahaya insektisida.

b.      Tujuan Khusus


Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan petani sayur di
kecamatan surade mengetahui:
1.            Pengertian insektisida
2.            Cara penyimpanan insektisida
3.            Alat pelindung diri insektisida
4.      Bahaya Insektisida Bagi Kesehatan
5.      Cara Racun Insektisida Masuk Kedalam Tubuh
6.      Tingkat Keracunan Pestisida jenis Insektisida
7.      Tanda Dan Gejala Keracunan Pestisida Jenis Insektisida
8.      Cara Pencegahan Bahaya Insektisida
9.      Tindakan Yang Dilakukan Bila Terjadi Gangguan Kesehatan Akibat Insektisida

2.    Materi
1)      Pengertian Insektisida
Insektisida merupakan pestisida atau bagian dari pestisida yang berfungsi untuk
mengendalikan dan mengontrol hama serangga (Soemirat 2003). Insektisida pun bermacam –
macam berdasarakan cara penggunaannya, ada yang di semprotkan (dengan alat penyemprot
atau dengan kaleng penyemprot aerosol), di bakar (fumigant untuk ruang tertutup), di oleskan
(repellant), penolak serangga Attractant (penarik serangga seperti kertas lalat untuk
membunuhnya).
2)      Cara Penyimpanan Insektisida
Menurut Sostroutomo (1992) ada beberapa petunjuk penyimpanan pestisida yang
perlu untuk diikuti,yaitu:
a.       Pestisida hendaknya segera disimpan di tempat yang sesuai setelah dibeli, jangan sekali-kali
meletakkan pestisida yang mudah dijangkau oleh anak-anak.
b.      Sediakan tempat yang khusus untuk menyimpan pestisida. Gudang penyimpanan harus
mempunyai ventilasi udara yang cukup dan mempunyai tanda larangan tidak didekati oleh
orang-orang yang tidak berkepentingan.
c.       Pestisida yang disimpan perlu untuk memiliki buku yang memuat catatan berapa banyak
yang telah digunakan, kapan digunakannya, dan siapa yang menggunakan dan berapa sisa
yang ada.
d.      Semua pestisida harus disimpan di tempat asalnya sewaktu dibeli dan mempunyai label yang
jelas. Pestisida jangan sekali-kali disimpan dalam bekas penyimpanan makanan dan
minuman.
e.       Jangan menyimpan pestisida dan bibit tanaman dalam ruangan atau gudang yang sama.
f.       Perlu untuk melakukan pengecekan terhadap tempat penyimpanan untuk mengetahui ada
tidaknya kebocoran-kebocoran.
g.      Hindari penyimpanan pestisida yang terlampau berlebihan di dalam gudang. Oleh karena itu
perkiraan kebutuhan untuk setiap jenis pestisida perlu untuk dibuat permusim tanamannya.
h.      Gudang penyimpanan harus senantiasa terkunci.
3)      Alat Pelindung Diri Insektisida

a. Pakaian sebanyak mungkin menutupi tubuh: ada banyak jenis bahan yang dapat
digunakan sebagai pakaian pelindung, tetapi pakaian yang sederhana cukup terdiri
atas celana panjang dan kemeja lengan panjang yang terbuat dari bahan yang cukup
tebal dan tenunannya rapat.
b. Semacam celemek (appron), yang dapat dibuat dari plastik atau kulit. Appron
terutama harus digunakan ketika menyemprot tanaman yang tinggi.
c. Penutup kepala, misalnya berupa topi lebar atau helm khusus untuk menyemprot.
Pelindung kepala juga penting, terutama menyemprot tanaman yang tinggi.
d. Pelindung mulut dan lubang hidung, misalnya berupa masker sederhana atau sapu
tangan atau kain sederhana lainnya.
e. Pelindung mata, misanya kaca mata, goggle, atau face shield.
f. Sarung tangan dari bahan yang tidak tembus air.
g. Sepatu boot, ketika menggunakan ujung celana panjang jangan dimasukkan ke dalam
sepatu, tetapi ujung celana harus menutupi sepatu boot.

4)      Bahaya Insektisida Bagi Kesehatan


Keadaan-keadaan yang perlu segera mendapatkan perhatian pada kemungkinan
keracunan pestisida adalah (Djojosumarto, 2008)

Umum Kelelahan dan rasa lelah yang maksimal

Kulit Rasa terbakar, iritasi, keringat berlebihan, bercak


pada kulit. Gatal, rasa terbakar, mata berair,
gangguan

Mata Penglihatan/kabur, pupil dapat menyempit atau


melebar.
Mata Gatal, rasa terbakar, mata berair, gangguan
penglihatan/kabur, pupil dapat menyempit atau
melebar

Saluran cerna Rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan, hiper


salivasi, mual, muntah, nyeri abdomen, diare.

Sistem nafas Batuk, nyeri dada dan sesak, susah bernafas dan
nafas berbunyi

5)      Cara Racun Insektisida Masuk Kedalam Tubuh


      Kulit, apabila pestisida kontak dengan kulit.
      Pernafasan, bila terhisap
      Mulut, bila terminum/tertelan.
6)      Tingkat Keracunan Pestisida jenis Insektisida
Menurut Pandit (2006), tingkat keracunan pestisida jenis insektisida dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu:
  Acute poisoning, yaitu keracunan yang terjadi akibat masuknya sejumlah besar pestisida
sekaligus ke dalam tubuh, missal kasus salah makan ataupun bunuh diri. Gejala dari
keracunan akut, mual, muntah-muntah, sakit kepala, pusing, kebingungan/ panik, kejang otot,
lemah otot, sawan.
  Sub-acute poisoning, merupakan keracunan yang ditimbulkan oleh sejumlah kecil pestisida
yang masuk ke dalam tubuh,namun terjadinya secara berulang-ulang.
  Chronic poisoning, yaitu keracunan akibat masuknya sejumlah kecil pestisida dalam waktu
yang lama dan pestisida mempunyai kecenderungan untuk terakumulasi dalam tubuh.
7)      Tanda Dan Gejala Keracunan Pestisida Jenis Insektisida

Gejala keracunan yang


Golongan Pestisida Cara bekerjanya
timbul
Klor organik : endrin, Mempengaruhi susunan Mual, sakit kepala, tak
aldrin, endosulfan syaraf pusat terutama dapat berkonsentrasi. Pada
(thiodan), dieldrin, lindane otak dosis tinggi dapat terjadi
(gamma BHC), DDT kejang-kejang muntah dan
dapat terjadi hambatan
pernafasan

Fosfat organik: mevinfos Menghambat aktivitas Sakit kepala, pusing-


(fosdrin), paration, gution, enzim kholinnestrase pusing, lemah, pupil
monokrotofos (azodrin), mengecil, gangguan
dikrotofos, fosfamidon, penglihatan dan sesak
diklorvos (DDVP), etion, nafas, mual, muntah,
efntion, diazinon. kejang pada perut dan
diare, sesak pada dada dan
detak jantung menurun.

Karbamat : aldikarb Menghambat aktivitas Tanda-tanda keracunan


(temik), carbofuran enzim kholinestarse, umunya lambat sekali baru
(furadan), metomil tetapi reaksinya terlihat
(lannate), propoksur reversible dan lebih
(baygon), karbaril (sevin) banyak bekerja pada
jaringan, bukan dalam
darah/plasma.

8)      Cara Pencegahan Bahaya Insektisida


Menurut Djojosumarto (2004) ada beberapa langkah-langkah untuk menjamin
keselamatan dalam penggunaan pestisida adalah sebagai berikut:
a.       Sebelum melakukan penyemprotan
      Jangan melakukan pekerjaan penyemprotan pestisida bila merasa tidak sehat.
      Jangan mengijinkan anak-anak berada di sekitar tempat pestisida yang akan digunakan atau
mengijinkan anak-anak melakukan pekerjaan penyemprotan pestisida.
      Catat nama pestisida yang digunakan dan jika dapat catat juga nama bahan aktifnya. Catatan
ini penting bagi dokter bila terjadi sesuatu.
      Pakaian dan peralatan perlindungan sudah harus dipakai sejak persiapan penyemprotan,
misalnya ketika menakar dan mencampur pestisida.
      Jangan masukkan rokok, makanan, dan sebagainya ke dalam kantung pekerjaan.
      Periksa alat-alat aplikasi sebelum digunakan. Jangan menggunakan alat semprot yang bocor.
Kencangkan sambungan-sambungan yang sering terjadi bocor.
      Siapkan air bersih dan sabun di dekat tempat kerja untuk mencuci tangan dan keperluan lain.
      Siapkan handuk kecil yang bersih dalam kantung plastik tertutup dan dibawa ke tempat
kerja.
b.      Ketika melakukan aplikasi
      Perhatikan arah angin. Jangan melakukan penyemprotan yang menentang arah angin keran
drift pestisida dapat membalik dan mengenai diri sendiri.b. Jangan membawa makanan,
minuman, dan rokok dalam kantung pakaian kerja.
      Jangan makan, minum, atau merokok selama menyemprot atau mengaplikasikan pestisida.
      Jangan menyeka keringat di wajah dengan tangan, sarung tangan, atau lengan baju yang
terkontaminasi petisida untuk menghindari pestisida masuk ke mata atau mulut. Untuk
keperluan itu gunakan handuk bersih untuk menyeka keringat atau kotoran diwajah.
      Bila nozzle tersumbat, jangan meniup nozzle yang terkontaminasi langsung dengan mulut.
c.       Sesudah aplikasi
      Cuci tangan dengan sabun hingga bersih segera sesudah pekerjaan selesai.
      Segera mandi setelah sampai dirumah dan ganti pakaian kerja dengan pakaian sehari-hari.
      Jika tempat kerja jauh dari rumah dan harus mandi dekat tempat kerja, sediakan pakaian
bersih dalam kantung plastik tertutup. Sesudah ganti pakaian, bawalah pakaian kerja dalam
kantung tersendiri.
      Cuci pakaian kerja terpisah dari cucian lainnya.
      Makan, minum, atau merokok hanya dilakukan sesudah mandi atau seketika sesudah
mencuci tangan dengan sabun.

9)      Tindakan Yang Dilakukan Bila Terjadi Gangguan Kesehatan Akibat Insektisida
Pertolongan Pertama yang Dilakukan8'1S

a. Hentikan paparan dengan memindahkan korban dan sumber paparan, lepaskan


pakaian korban dan cuci/mandikan korban
b. Jika terjadi kesulitan pernafasan maka korban diberi pernafasan buatan. Korban
diinstruksikan agar tetap tenang. Dampak serius tidak terjadi segera, ada waktu untuk
menolong korban
c. Korban segera dibawa ke rumah sakit atau dokter terdekat. Berikan informasi tentang
insektisida yang memapari korban dengan membawa label kemasan insektisida
d. Keluarga seharusnya diberi pengetahuan/penyuluhan tentang insektisida sehingga jika
terjadi keracunan maka keluarga dapat memberikan pertolongan pertama.

Sedangkan menurut (Djojosumarto, 2008) pertolongan pertama korban keracunan


akut pestisida di lapangan yaitu :
a.       Sikap dalam menghadapi keracunan akut pestisida.
Segera lakukan pertolongan pertama dan jangan menunggu datangnya ahli untuk
menolong.
         Bekerja dengan tenang sesuai dengan metode.
         Hindari kontaminasi diri selama melakukan pengobatan.
         Tentukan tindakan apa yang harus lebih dahulu dilaksanakan : mengatasi pernafasan,
menghentikan kontak lebih lanjut.
b.      Tindakan dekontaminasi
      Akhiri paparan : Pindahkan penderita, jauhkan dari kontaminasi selanjutnya. Hindarkan
kontak kulit dan/atau inhalasi dari uap atau debu pestisida.
      Tanggalkan pakaian yang terkontaminasi seluruhnya dengan cepat, termasuk sepatu.
Kumpulkan pakaian dalam tempat yang terpisah untuk di cuci sebelum digunakan lagi.
      Bersihkan pestisida dari kulit, rambut dan mata dengan menggunakan air yang banyak.
c.       Tindakan dalam pertolongan pertama
      Umum
Penderita perlu dirawat dengan tenang karena penderita dapat kembali mengalami agitasi.
Tempatkan penderita dalam posisi sebaik mungkin yang akan membantu mencegah penderita
dari bahaya komplikasi.
      Posisi
Tempatkan penderita dalam posisi miring kesamping dengan kepala lebih rendah dari tubuh
dan kepala menoleh kesamping. Bila pasien tidak sadar jaga agar saluran nafas tetap terbuka
dengan menarik dagu ke depan dan kepala ke belakang.
      Suhu tubuh
      Perawatan harus lebih berhati-hati dengan mengontrol suhu pada penderita yang tidak sadar.
Bila suhu tubuh penderita tinggi sekali dan keringat berlebihan, dinginkan dengan
menggunakan spon air dingin. Bila penderita merasa kedinginan, dapat ditutupi dengan
selimut untuk mempertahankan suhu normal.
      Pestisida yang tertelan
(1)   Induksi muntah umumnya tidak dianjurkan sebagai pertolongan pertama.
(2)   Baca label produk untuk indikasi apakah induksi muntah boleh atau tidak dilakukan atau bila
produk sangat toksik, seperti tanda tengkorak dengan tulang bersilang atau tanda "tangan
merah".
(3)   Induksi muntah hanya dilakukan pada penderita yang sadar.
      Pernafasan
Bila terjadi henti nafas (muka atau lidah pasien dapat diputar) dan kemudian dagu ditarik ke
depan untuk mencegah lidah terdorong kebelakang yang akan menutup jalan nafas.
      Kejang-kejang
Tempatkan pengganjal padat diantara gigi-gigi dan cegah agar penderita jangan sampai
terluka.

3.    Startegi Penyuluhan


a.      Metode
Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab
b.      Media
Leaflet dan alat pelindung diri insektisida
c.       Kegiatan Penyuluhan :
1)      Kegiatan Pembuka
      Mengucapkan salam

      Memperkenalkan diri

      Menjelaskan tujuan

2)      Kegiatan Inti


      Menjelaskan materi

      Mendemonstrasikan pemakaian alat pelindung diri (APD) insektisida

      Memberikan kesempatan untuk bertanya

      Menjawab pertanyaan yang diajukan

3)      Kegiatan Penutup


      Mengulang kembali materi yang disampaikan dengan mengajukan pertanyaan

      Mengucapkan salam


4.    Evaluasi
a.      Jenis
Post Test
b.      Alat evaluasi
Alat evaluasi menggunakan pertanyaan seperti :
1.      Sebutkan pengertian insektisida?
2.            Dimanakah cara penyimpanan insektisida?
3.            Sebutkan alat pelindung diri insektisida?
4.            Demonstrasikan cara pemaikaian alat pelindung diri (APD) insektisida?
5.      Apa saja bahaya insektisida bagi kesehatan?
6.      Melalui apakah racun insektisida masuk kedalam tubuh?
7.      Sebutkan tanda dan gejala keracunan pestisida jenis insektisida?
8.      Bagaimana pencegahan bahaya insektisida?
9.      Apa saja tindakan yang dilakukan bila terjadi gangguan kesehatan akibat insektisida?

Anda mungkin juga menyukai