Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis aliran seni rupa beserta penjelasan, ciri-ciri serta contoh
gambarnya.
1. Naturalisme
Aliran seni rupa yang pertama adalah aliran naturalisme. Aliran ini merupakan aliran seni rupa yang
berusaha melukiskan sebuah objek yang mempunyai kesamaan dengan keadaan alam, misalnya lukisan
pemandangan gunung atau pantai.
Ciri-ciri naturalisme yang utama adalah bertemakan tentang alam. Selain itu teknik warna menggunakan
gradiasi warna, serta memiliki susunan perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap terang yang
dikerjakan dengan teliti dan detail.
Ciri-ciri realisme adalah menggambarkan kegiatan yang ada pada kehidupan sehari-hari di sekitar kita.
Lukisan dibuat apa adanya dan antar objek terlihat seperti satu kesatuan. Detail kecil juga harus
diperhatikan agar lukisan tampak lebih nyata.
Ciri-ciri romantisme adalah lukisan mengandung sebuah cerita yang dramatis dan emosional.
Karakteristiknya lukisan penuh gerak dan dinamis, bersifat kontras dan meriah, komposisinya dinamis,
serta mampu menyentuh perasaan orang yang melihatnya.
Ciri-ciri impressionisme adalah objek yang digambarkan tanpa memperlihatkan detail yang khusus dan
cenderung kabur atau blur. Selain itu goresan kuat pendek dan tebal mirip sketsa, serta detail kecil
seperti pantulan cahaya objek harus diperhatikan pula.
Ciri-ciri ekspresionisme adalah lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan depresi
daripada emosi bahagia. Dalam hal ini,
pemilihan warna sangat penting untuk
diperhatikan karena bisa menjadi
representasi dari emosi tertentu.
7. Fauvisme
Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang
memberikan kebebasan berekspresi sehingga
banyak objek lukisan yang dibuat kontras
dengan aslinya. Aliran seni rupa ini pertama kali
muncul pada awal abad ke 20.
Ciri-ciri fuvisme adalah seni lukisannya menggunakan warna-warna yang kontras dan cenderung liar.
Bahkan warna yang digunakan terkesan acak dan tidak sesuai warna yang sesuai. Penggunaan garis juga
disederhanakan sehingga agar bisa mendeteksi
keberadaan garis yang jelas dan kuat.
8. Dadaisme
Dadaisme merupakan jenis aliran seni rupa
yang menggambarkan mengenai kekerasan
dan kekasaran, karena dilatarbelakangi oleh
kondisi peperangan. Oleh karena itu aliran dadaisme sering dianggap sebagai anti seni atau anti
perasaan dan seolah bertentangan dengan prinsip seni rupa itu sendiri.
Ciri-ciri dadaisme antara lain adalah gambar objek cenderung berbau kekerasan, kasar, dan bersifat
kritikan, sindiran ataupun plesetan. Biasanya lukisan didominasi oleh teknik pewarnaan primer yang
tajam dan kontras.
9. Futurisme
Futurisme merupakan jenis aliran seni rupa
yang sangat menekankan keindahan gerak,
garis, visual, dan warna. Jenis aliran ini
dianggap sebagai aliran seni rupa anti kubisme
yang dikatakan statis.
10. Surrealisme
aliran seni rupa surrealismeMacam-macam aliran seni rupa berikutnya adalah surrealisme, yang
ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi atau imajinasi alam bawah
sadar. Surrealisme bersifat tidak realistis dan tidak
mungkin berwujud dalam kehidupan nyata.
11. Abstraksionisme
Abstraksionisme merupakan aliran seni rupa
yang menggambarkan objek dengan kabur,
tidak mendetail bahkan tidak mirip dengan
bentuk aslinya karena dipengaruhi oleh
imajinasi. Aliran ini menggunakan bentuk dan
warna dalam cara non-representasional.
Ciri-ciri abstraksionisme adalah menampilkan unsur-unsur seni lukis yang disusun tidak terbatas pada
bentuk-bentuk yang ada di alam. Selain itu objek dari aliran absktrak murni berasal dari imajinasi,
mimpi, hingga intuisi sang seniman.
Ciri-ciri popular art adalah sebagian besar karyanya berupa karikatur yang memuat sindiran, kritik atau
humor. Objek biasanya berupa manusia yang digambarkan dalam perspektif atau cara pandang lain. Kini
pop art banyak digunakan untuk kampanye politik.
Ciri-ciri post-modern atau kontemporer adalah penggambaran objek berupa refleksi situasi situasi dan
waktu yang tematik. Objek yang digambarkan adalah objek yang dinamis, ekspresif, dinamis, dan
mencolok.
Ciri-ciri konstruktivisme adalah objek utama yang dilukis adalah bangunan dan latar yang berada di
sekitar bangunan dari satu sudut lukis. Objek yang digambarkan bisa berupa bangunan klasik, bangunan
modern, bangunan kuno, dan bangunan yang lainnya.
Ciri-ciri klasikisme adalah objek digambar dalam wujud yang hiperbolis, seimbang, dan menggunakan
batasan warna yang bersih dan statis.
Umumnya, objek yang digambar berlatarkan
istana sentris dan intelektual akademis.