Anda di halaman 1dari 8

RESUME

TUGAS KULIAH GIZI


DOSEN :DR. ROSDIANA,SKM.,M.KES

MENGEJAR
PERTUMBUHAN DAN
KEMAMPUAN Disusun Oleh :
KOGNITIF ANAK : FAKHRONY ARISANDI (P2MK220104032)
SEBUAH STUDI
Universitas :
LONGITUDINAL
Indonesia Timur Makassar

“Sesi Diseminasi
Penelitian PhD”
Webinar Internasional
Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Avlia Quratul
Dosen Gizi Marjan , UPN
Veteran Jakarta
LATAR BELAKANG
TUGAS KULIAH GIZI
DOSEN :DR. ROSDIANA,SKM.,M.KES

PENGANTAR
Kemampuan Kognitif Anak usia sekolah dan pra sekolah
yaitu memprediksi pencapaian dan produktivitas dewasa
(Rao et al, 2014).Menurut Hasil TIMSS di tahun 2015
Kemampuan Kognitif Anak usia sekolah di Indonesia dalam
bidang IPA dan Matematika pada kelas IV SD menduduki
peringkat 4 terbawah dari 70 Negara PISA,dimana indonesia
hanya memperoleh rata rata skor 397 dengan standar skor
tertinggi 500. Programme for International Student
Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for
Economic Co-operation and Development (OECD) adalah
suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang
diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia.

PENDAHULUAN
Telah banyak studi yang membicarakan kemampuan
kognitif di berbagai dunia, namun di indonesia sendiri belum
ada studi di dalam skala besar yang menganalisis hubungan
antara catch-up growth dan kemampuan kognitif padahal
kondisi indonesia saat ini sementara Mengejar pertumbuhan
dan kemampuan kognitif.

TUJUAN PENELITIAN

Telah banyak studi yang membicarakan kemampuan


kognitif di berbagai dunia, namun di indonesia sendiri
belum ada studi di dalam skala besar yang menganalisis
hubungan antara catch-up growth dan kemampuan kognitif
padahal kondisi indonesia saat ini sementara Mengejar
pertumbuhan dan kemampuan kognitif.
LATAR BELAKANG
TUGAS KULIAH GIZI
DOSEN :DR. ROSDIANA,SKM.,M.KES

TUJUAN
Tujuan umum:
Untuk menganalisis hubungan kejar tumbuh pada umur lima
tahun
(3-5 tahun) dengan kemampuan kognitif anak-anak di
Indonesia
4 Poin (Tujuan)
Untuk menganalisis prevalensi catch-up growth pada
anak usia <2 tahun sampai 3-5 tahun
Untuk menganalisis gambaran skor kemampuan kognitif
anak pada usia 10-12 tahun dan 17-19 tahun.
Untuk menganalisis pengaruh kejar tumbuh kembang
dengan pertumbuhan balita terhadap kemampuan
kognitif pada usia 10-12 tahun dan 17-19 tahun.
Untuk menganalisis pengaruh kejar tumbuh kembang
balita terhadap kemampuan kognitif anak usia 10-12
tahun dan 17-19 tahun setelah dikontrol dengan faktor
perancu.
KEBARUAN
Hasil penelitian ini menjadi rekomendasi untuk:
Menambah pengetahuan orang tua tentang parenting
Pertumbuhan dan perkembangan anak
Suplementasi Fe pada bayi dan anak secara keseluruhan
Pendidikan stimulasi dini pada kelas ibu hamil dan Saran
mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini
LATAR BELAKANG
TUGAS KULIAH GIZI
DOSEN :DR. ROSDIANA,SKM.,M.KES

HIPOTESIS
Anak yang tidak pernah stunting pada usia 0-23 bulan lebih
tinggi kemampuan kognitif usia 10-12 tahun dan 17-19 tahun
dibandingkan anak yang mengalami stunting baik pada yang
mengalami kejar tumbuh maupun tidak
catch-up growth pada usia lanjut.
KERANGKA TEORITIS
METODE
TUGAS KULIAH GIZI
DOSEN :DR. ROSDIANA,SKM.,M.KES

DESAIN DAN SUMBER


DATA
Observasional metode retrospektif dengan menggunakan
data longitudinal IFLS Survei Kehidupan Keluarga Indonesia

MODEL KELOMPOK
ini menggunakan data IFLS dengan dua model:
Model 1 dimulai saat anak usia 0-23 bulan diamati pada
tahun 1997 hingga usia 10-12 tahun pada tahun 2007 .
Model 2 dimulai dari anak usia 0-23 bulan pada tahun 1997
diamati sampai usia 17-19 tahun pada tahun 2014 .
POPULASI
Data rumah tangga tahun 1997, Jumlah penduduk balita
umur 0-23 bulan adalah1215 anak

POPULASI

Sampel penelitian Model 1 = 643 anak


Sampel penelitian Model 2 = 515 anak
METODE
TUGAS KULIAH GIZI
DOSEN :DR. ROSDIANA,SKM.,M.KES

DESAIN DAN SUMBER


DATA
Observasional metode retrospektif dengan menggunakan
data longitudinal IFLS Survei Kehidupan Keluarga Indonesia

MODEL KELOMPOK
ini menggunakan data IFLS dengan dua model:
Model 1 dimulai saat anak usia 0-23 bulan diamati pada
tahun 1997 hingga usia 10-12 tahun pada tahun 2007 .
Model 2 dimulai dari anak usia 0-23 bulan pada tahun 1997
diamati sampai usia 17-19 tahun pada tahun 2014 .
POPULASI
Data rumah tangga tahun 1997, Jumlah penduduk balita
umur 0-23 bulan adalah1215 anak

SAMPEL

Sampel penelitian Model 1 = 643 anak


Sampel penelitian Model 2 = 515 anak

ANALISIS DATA PENELITIAN

Analisis Univariat
Analisis Multivariat
Analisis Bivariat
HASIL
TUGAS KULIAH GIZI
DOSEN :DR. ROSDIANA,SKM.,M.KES

GENERALISASI HASIL
PENELITIAN
Penelitian ini dapat mewakili hasil secara nasional karena
lokasi survei IFLS mencakup 13 provinsi yang tersebar di
berbagai pulau di Indonesia.
Hasil analisis daya penelitian (power of test):Anak model 1
usia 10-12 tahun : 87,07%Model 2 anak usia 17-19 tahun:
86,97%.
Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang
kemampuan kognitif anak di Indonesia selama satu tahun
pengamatan
Penelitian ini dapat mendeskripsikan kelompok anak
yang mengalami perubahan status gizi pada usia dini,
baik yang mengalami kejar tumbuh kembang maupun
yang tidak.
KESIMPULAN
TUGAS KULIAH GIZI
DOSEN :DR. ROSDIANA,SKM.,M.KES

Penelitian ini dapat mendeskripsikan kelompok anak yang mengalami perubahan


status gizi pada usia dini, baik yang mengalami kejar tumbuh kembang maupun yang tidak.

Penelitian ini dapat mendeskripsikan kelompok anak yang mengalami perubahan status gizi
pada usia dini, baik yang mengalami kejar tumbuh kembang maupun yang tidak.

Penelitian ini dapat mendeskripsikan kelompok anak yang mengalami perubahan status gizi
pada usia dini, baik yang mengalami kejar tumbuh kembang maupun yang tidak.

Penelitian ini dapat mendeskripsikan kelompok anak yang mengalami perubahan status gizi
pada usia dini, baik yang mengalami kejar tumbuh kembang maupun yang tidak.

Penelitian ini dapat mendeskripsikan kelompok anak yang mengalami perubahan status gizi
pada usia dini, baik yang mengalami kejar tumbuh kembang maupun yang tidak.

Anda mungkin juga menyukai