Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak
Program Profesi Ners XXXVIII
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Erinda Alia Dahlia
2. Eva Fauziah
3. Hari Heryadi
4. Indah Pratiwi Lingga
5. Ujang Khaerullah
6. Noviani Nur Wahyuni
PENDAHULUAN
Yamin dan Sabri (2013) menjelaskan bahwa periode usia dini merupakan momen yang
berpengaruh besar dalam perkembangan dan pertumbuhan anak pada periode selanjutnya.
Sejak dilahirkan hingga berusia enam tahun, anak berada pada masa kritis untuk
mengembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, kognitif, kemampuan fisik, spriritual,
bahasa dan sosioemosional. Oleh sebab itu, seluruh pihak khususnya orang tua dan tenaga
kesehatan perlu memahami betapa pentingnya oplimalisasi pertumbuhan dan perkembangan
pada periode tersebut.
Hasil riset Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2010) mendapatkan data bahwa
dari 500 anak yang dilakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan diperoleh 97 anak
yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Secara nasional, prevalensi berat
kurang pada tahun 2010 adalah 17,9% yang terdiri dari 4,9% gizi buruk dan 13,0% gizi kurang.
Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 (18,4%) sudah terlihat ada
penurunan. Penurunan terutama terjadi pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4% tahun 2007
menjadi 4,9% pada tahun 2010 atau turun sebesar 0,5%, sedangkan prevalensi gizi kurang
masih tetap sebesar 13,0%. Oleh sebab itu, menjadi hal yang penting bagi tenaga kesehatan
untuk terus melakukan skrining tumbuh kembang anak di Indonesia.
Terdapat beberapa jenis cara untuk melakukan penilaian atau skrining perkembangan
pada seorang anak. Di Indonesia alat yang sering digunakan untuk mengukur pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah Kuisioner Praskrining Perkembangan (KPSP) dan Denver II. Pada
tahun 2005, Depkes RI mengeluarkan revisi buku deteksi dini yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dini perkembangan anak di tingkat terbawah, yaitu tingkat kecamatan berupa
KPSP. Metode KPSP bertujuan untuk mengetahui perkembangan seorang anak apakah sesuai
dengan usianya ataukah ditemukan kecurigaan penyimpangan. KPSP dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan atapun tenaga non kesehatan yang terlatih (Dhamayanti, 2016). Sedangkan
Denver II merupakan instrumen skrining yang sudah terbukti menunjukkan sensitivitas dan
spesifisitas yang baik (Kadi et al., 2016).
C. 1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memahami metode pemeriksaan
perkembangan menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) dan Denver II.
BAB II
1) Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 8-10 pertanyaan tentang kemampuan
perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak umur 0-72 bulan
2) Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan, kubus
berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran
0,5-1 cm.
a. Jadwal skrining/ pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15,18, 21, 24,
30, 36, 42, 48, 54,60, 66 dan 72 bulan.
b. Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu dating kembali pada
umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7
bulan, diminta kembali untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan.
c. Apabila orang tua dating dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh
kembang, sedangan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan
KPSP untuk umur Skrining terdekat (yang lebih awal).
i. Tenaga Kesehatan
ii. Guru TK
iii. Petugas terlatih
5. Cara menggunakan KPSP
Cara menggunakan KPSP (Depkes R.I, 2005) yaitu:
1) Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus di bawa
2) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak lahir. Bila
umur anak lebih 16 hari, dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh: Bayi umur 3 bulan
16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Bila umur bayi 3 bulan 15 hari, dibulatkan
menjadi 3 bulan.
3) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
4) KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :
1. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh :
“dapatkah bayi makan kue sendiri?”
2. Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang
tertulis pada KPSP. Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada
pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
5) Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena
itu pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
6) Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu, setiap pertanyaan hanya
ada 1 jawaban, ya atau tidak. Catat jawaban tersebut pada formulir.
a. Bila perkembangan anak sesuai dengan umur (S), lakukan tindakan berikut:
- Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
- Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak
- Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai
dengan umur dan kesiapan anak
- Kutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di
posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan setiap ada kegiatan Bina
Keluarga Balita (BKB). Jika anak sudah memasuki usia prasekolah (36-
72bulan), anak dapat diikutkan pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Dini
Usia (PADU), Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak.
- Lakukan pemeriksaan / skrinning rutin menggunakan KPSP setap 3 bulan
pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur
24 sampai 72 bulan.
b. Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan berikut:
- Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak
lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin
- Ajarkan pada ibu melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak
untuk mengatasi penyimpangan / mengejar ketertinggalannya
- Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya
penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangannya
- Lakukan penialaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan
daftar KPSP yang sesuai denan umur anak
- Jika hasil KPSP ulangan jawaban “Ya” tetap 7 atau 8 maka kemungkinan
ada penyimpangan (P)
-
c. Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan
berikut:
- Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan
perkembangan (gerak kasar, gerak halur, bcara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian)
8. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
a. Usia 3 Bulan
1. Pada waktu bayi telentang, apakah gerakan masing- GK Ya Tidak
masing lengan dan tungkai sama aktifnya antara kedua
sisi (kiri dan kanan)?
2. Pada waktu bayi telentang apakah dia melihat dan SK Ya Tidak
menatap wajah Anda?
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain BB Ya Tidak
(mengoceh), selain menangis?
4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti GH Ya Tidak
gerakan Anda dengan menggerakkan kepalanya dari
kanan/kiri ke tengah?
5. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti GH Ya Tidak
gerakan Anda dengan menggerakkan kepalanya dari
satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
gambar)
8. Pada waktu bayi telungkup pada alas yang datar, GK Ya Tidak
apakah dia dapat mengangkat kepalanya sehingga
membentuk sudut 45°? (Seperti pada gambar)
4. Pada waktu bayi telungkup pada alas yang datar, apakah GK Ya Tidak
dia dapat mengangkat dadanya dengan menggunakan
kaku?
Keterangan:
GK: Gerak kasar, GH: Gerak halus, BB: Bicara dan bahasa, SK: Sosial dan
kemandirian
c. Usia 9 Bulan
1. Pada posisi bayi telentang, tariklah bayi pada GK Ya Tidak
pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi
duduk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya
secara kaku?
2. Pernahkah Anda melihat bayi memindahkan sesuatu GH Ya Tidak
seperti balok kecil atau kue kering dari satu tangan ke
tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok
atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan GH Ya Tidak
selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan
ke lantai. Apakah ia mencoba mencarinya, misalnya
mencari ke bawah meja atau di belakang kursi?
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda (misalnya GH Ya Tidak
mainan atau kue kering) dan masing-masing tangan
memegang satu benda pada saat yang sama?
5. Jika Anda mengangkat bayi melalui ketiaknya, GK Ya Tidak
dapatkah ia menahan sebagian berat badannya dengan
kakinya? Jawablah YA jika ia mencoba berdiri dengan
kaki dan menyangga sebagian berat badannya
6. Dapatkah bayi memungut benda-benda kecil seperti GH Ya Tidak
kismis atau potongan-potongan biskuit dengan
tangannya, dengan gerakan miring atau menggerapal?
Keterangan:
GK: Gerak kasar, GH: Gerak halus, BB: Bicara dan bahasa, SK: Sosial dan
kemandirian
f. Usia 18 Bulan (1 tahun 6 bulan)
1. Tanpa bantuan, dapatkah anak bertepuk tangan atau SK Ya Tidak
melambai-lambai?
2. Dapatkah anak mengatakan “pa-pa” jika ia BB Ya Tidak
memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “ma-
ma” jika memanggil/melihat ibunya?
3. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan GK Ya Tidak
selama kira-kira 5 detik?
4. Dapatkah anak berdiri tanpa berpegangan selama 30 GK Ya Tidak
detik atau lebih?
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, dapatkah GK Ya Tidak
anak membungkuk untuk memungut mainan atau
benda lain di lantai dan kemudian berdiri kembali?
6. Dapatkah anak menunjukkan apa yang diinginkannya SK Ya Tidak
tanpa menangis atau merengek?
7. Dapatkah anak berjalan di sepanjang ruangan tanpa GK Ya Tidak
jatuh atau terhuyung-huyung?
8. Dapatkah anak memungut benda kecil seperti kacang, GH Ya Tidak
kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan
ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar?
Keterangan: GK: Gerak kasar, GH: Gerak halus, BB: Bicara dan bahasa, SK:
Sosial dan kemandirian
j. Usia 36 Bulan (3 tahun)
1. Bila diberikan sebuah pensil, dapatkah anak mencoret- GH Ya Tidak
coret kertas tanpa bantuan dan petunjuk?
2. Dapatkah anak meletakkan empat kubus di atas kubus GH Ya Tidak
yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? (Kubus yang
digunakan berukuran sekitar 2,5-3,5 cm)
3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara BB Ya Tidak
seperti “minta minum”, “mau tidur”?
4. Apakah anak dapat menyebutkan 2 diantara gambar- BB Ya Tidak
gambar ini tanpa bantuan?
Keterangan:
GK: Gerak kasar, GH: Gerak halus, BB: Bicara dan bahasa, SK: Sosial dan
kemandirian
l. Usia 48 Bulan (4 tahun)
1. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh GK Ya Tidak
sedikitnya 3 meter?
2. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan SK Ya Tidak
tangannya dengan baik sehingga Anda tidak perlu
mengulanginya?
3. Suruhlah anak berdiri dengan satu kaki tanpa GK Ya Tidak
berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik
atau lebih?
4. Letakkan selembar kertas (kira-kira sepanjang buku) di GK Ya Tidak
lantai. Dapatkah anak melompati bagian panjang kertas
dengan kedua kakinya tanpa didahului berlari?
5. Suruhlah anak menggambar di kertas kosong yang GH Ya Tidak
tersedia.
Jangan sebutkan bahwa itu lingkaran.
Dapatkah anak Anda menggambar lingkaran seperti
Keterangan:
GK: Gerak kasar, GH: Gerak halus, BB: Bicara dan bahasa, SK: Sosial dan
kemandirian
m. Usia 54 Bulan (4 tahun 6 bulan)
1. Dapatkah anak meletakkan 8 kubus satu persatu di atas GH Ya Tidak
yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? (Kubus
yang digunakan berukuran sekitar 2,5-3,5 cm)
2. Dapatkah anak bermain petak umpet, ular naga atau SK Ya Tidak
permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti
peraturan bermain?
3. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju SK Ya Tidak
atau kaos kaki tanpa dibantu? (Termasuk memasang
kancing, gesper, dan ikat pinggang).
4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa BB Ya Tidak
dibantu? Jawablah TIDAK jika ia hanya menyebutkan
sebagian namanya atau ucapannya tidak dapat dimengerti
dengan mudah.
5. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban anak. Jangan BB Ya Tidak
membantu kecuali mengulangi pertanyaan.
“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”……
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”……
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”……
Dapatkah ia menjawab ketiga pertanyaan tadi dengan
kata-kata yang benar, bukan dengan gerakan atau isyarat?
Untuk kedinginan jawaban yang benar adalah
“menggigil”, “kenakan mantel” atau “masuk kedalam
rumah”
Untuk lapar, jawaban yang benar adalah “makan”
Untuk lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”
atau “minta tidur”, “berbaring (tidur-tiduran)”, “istirahat”
atau “diam sejenak”
6. Dapatkah anak mengancingkan bajunya atau pakaian SK Ya Tidak
bonekanya?
7. Suruhlah anak berdiri dengan satu kaki tanpa GK Ya Tidak
berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik
atau lebih?
8. Perlihatkan kedua garis disamping ini pada GH Ya Tidak
anak. Jangan membantu atau membetulkan
apabila salah. Tanyakan mana yang lebih
panjang.
Setelah anak menunjuk, putarlah lembar ini lagi
dan tanyakan untuk ketiga kalinya: “Mana garis
yang lebih panjang?”
Dapatkah anak Anda menunjuk garis yang lebih
panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
9. Jangan memberitahukan nama gambar ini dan jangan GH Ya Tidak
membantu anak. Katakan padanya: “Buatlah gambar
seperti ini (sambil menunjuk gambar di bawah ini).
Suruh ia menggambar di kertas kosong yang tersedia.
Berikan 3 kali kesempatan. Untuk penilaian lihat
gambar di bawah ini. Dapatkah anak Anda
menggambar tanda palang?
Keterangan:
GK: Gerak kasar, GH: Gerak halus, BB: Bicara dan bahasa, SK: Sosial dan
kemandirian
n. Usia 60 Bulan (5 tahun)
1. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban anak. Jangan BB Ya Tidak
membantu kecuali mengulangi pertanyaan.
“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”……
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”……
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”……
Dapatkah ia menjawab ketiga pertanyaan tadi dengan
kata-kata yang benar, bukan dengan gerakan atau isyarat?
Untuk kedinginan jawaban yang benar adalah
“menggigil”, “kenakan mantel” atau “masuk kedalam
rumah”
Untuk lapar, jawaban yang benar adalah “makan”
Untuk lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”
atau “minta tidur”, “berbaring (tidur-tiduran)”, “istirahat”
atau “diam sejenak”
2. Dapatkah anak mengancingkan bajunya atau pakaian SK Ya Tidak
bonekanya?
3. Suruhlah anak berdiri dengan satu kaki tanpa GK Ya Tidak
berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik
atau lebih?
4. Perlihatkan kedua garis disamping ini pada GH Ya Tidak
anak. Jangan membantu atau membetulkan
apabila salah. Tanyakan mana yang lebih
panjang.
Setelah anak menunjuk, putarlah lembar ini lagi
dan tanyakan untuk ketiga kalinya: “Mana garis
yang lebih panjang?”
Dapatkah anak Anda menunjuk garis yang lebih
panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
5. Jangan memberitahukan nama gambar ini dan jangan GH Ya Tidak
membantu anak. Katakan padanya: “Buatlah gambar
seperti ini (sambil menunjuk gambar di bawah ini).
Suruh ia menggambar di kertas kosong yang tersedia.
Berikan 3 kali kesempatan. Untuk penilaian lihat gambar
di bawah ini. Dapatkah anak Anda menggambar tanda
palang?
Keterangan:
GK: Gerak kasar, GH: Gerak halus, BB: Bicara dan bahasa, SK: Sosial dan
kemandirian
o. Usia 66 Bulan (5 tahun 6 bulan)
1. Jangan memberitahukan nama gambar ini dan jangan GH Ya Tidak
membantu anak. Katakan padanya: “Buatlah gambar
seperti ini (sambil menunjuk gambar di bawah ini).
Suruh ia menggambar di kertas kosong yang tersedia.
Berikan 3 kali kesempatan. Untuk penilaian lihat gambar
di bawah ini. Dapatkah anak Anda menggambar tanda
palang?
Keterangan:
GK: Gerak kasar, GH: Gerak halus, BB: Bicara dan bahasa, SK: Sosial dan
kemandirian
p. Usia 72 Bulan (6 tahun)
1. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan BB Ya Tidak
pada anak:
Keterangan:
GK: Gerak kasar, GH: Gerak halus, BB: Bicara dan bahasa, SK: Sosial dan
kemandirian
B. Penilaian Perkembangan dengan Menggunakan Denver Development
Screening Test (DDST) II
1. Pengertian DDST
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak. DDST II merupakan revisi dari DDST yang pertama kali
dipublikasikan pada tahun 1961. Tes ini bukan merupakan tes IQ, tidak
meramalkan kemampuan adaptif atau intelektual seorang anak, tidak dibuat
untuk menegakkan diagnose seperti ketidak mampuan belajar atau gangguan
emosional (Soetjiningsih, 2012).
DDST metode skrining untuk anak berumur kurang dari 6 tahun yang
mudah dan cepat (15 sampai 20 menit) serta menunjukkan validitas yang tinggi.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat
mengidentifikasi antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang
mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada follow up selanjutnya
ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah
5-6 tahun (Yuliastati,2013).
2. Kegunaan DDST
Kegunaan DDST, antara lain (Yuliastati,2013) :
i. Menilai perkembangan anak sesuai dengan umurnya
ii. Memantau anak yang tampak sehat dari umur 0 - 6 tahun.
iii. Menjaring anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelainan
perkembangan
iv. Memastikan apakah anak dengan persangkaan ada kelainan, apakah benar-
benar ada kelainan perkembangan
v. Monitor anak dengan resiko perkembangan misalnya anak dengan
masalah perinatal
3. Aspek Perkembangan yang dinilai
Aspek perkembangan yang dinilai pada DDST II terdiridari 125 tugas
perkembangan, ini merupakan hasil revisi dari DDST I yang hanya
berjumlah 105 tugas perkembangan. Semua tugas perkembangan itu
disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok
besar yang disebut sector perkembangan yang meliputi:
i. Personal social (perilakusosial), yaitu aspek yang berhubungan
dengan kemampuan mandiri, sosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
ii. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus), yaitu aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan
koordinasi yangcermat.
iii. Language (bahasa), yaitu aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
iv. Gross motor (gerakan motorik kasar), yaitu aspek yang
berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, seperti duduk,
jalan, melompat, dan gerakan-gerakan umum otot besar.
Setiap tugas digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang
horizontal yang berurutan menurut umur dalam lembar DDST. Pada
umumnya saat tes dilakukan, tugas yang diperiksa pada setiap kali
skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak
memakan waktu lama.
4. Prosedur DDST :
Dalam pemeriksaan DDST ada beberapa syarat yang harus digunakan yaitu
alat dan prosedur pelaksanaan.
a. Alat yang digunakan:
1) Alat peraga: benang wol merah, kismis/manic-manik, kubus warna
merah, kuning, hijau, biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis,
bel kecil, kertas dan pensil.
2) Lembar formulir DDST
3) Buku petunjuk sebagai referansi.
b. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap:
1) Tahap pertama dilakukan secara periodic pada semua anak
yang berusia:
3-6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
2) Tahap kedua dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap 1 kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang
lengkap.
c. Teknik pemeriksaan:
1) Tentukan umur anak dengan menggunakan patokan 30 hari
untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun.
2) Bila hasil perhitungan umur kurang dari 15 hari maka
dibulatkan ke bawah, bila sama dengan atau lebih dari 15
hari di bulatkan ke atas.
Contoh: Budi lahir pada tanggal 1 januari 2011 dari kehamilan cukup
bulan dan tes dilakukan pada tanggal 9 November 2013, maka
perhitungannya adalah sebagai berikut:
2013 – 11 – 9 (saat tes dilakukan)
2 – 10 – 8
Jadi umur Budi 2 tahun 10 bulan 8 hari. Karena 8 hari lebih kecil dari
15 hari, maka dibulatkan ke bawah sehingga umur Budi adalah 2
tahun 10 bulan. Lakukan perhitungan penyesuaian usia bila tanggal
lahir anak lebih cepat minimal 15 hari dari taksiran persalinan atau
hari perkiraan persalinan (HPL).
2 – 9 - 18
Lama premature: 17