Anda di halaman 1dari 14

PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN

DENGAN KERACUNAN
ZAT KOROSIF

Kelompok 3 :

Gracia Nababan (032021069)


Winda Liana Purba (032021094)
Naomi Rayani Simamora (032021079)
Definisi
Keracunan merupakan keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat atau
makanan ke dalam tubuh melalui berbagai cara yang berbahaya bagi tubuh.

Racun adalah suatu bahan yang jika diserap oleh organisme hidup dapat membunuh dan melukai,
Racun dapat diserap melalui sistem pencernaan (mulut), inhalasi (paru), intravena (darah), kulit,
atau melalui rute lainnya.

Dalam rumah tangga keracunan dapat terjadi karena makanan/minuman misalnya singkong
beracun, makanan/minuman yang kedaluwarsa, makanan/minuman yang terkontaminasi bakteri,
atau juga terjadi karena bahan-bahan rumah tangga yang berbahaya, seperti detergen, pemutih,
insektisida, racun tikus, dan sebagainya.
Penyebab
Penyebab keracunan zat korosif iritasi ini dapat
terjadi karena terkena kulit, mata, tertelan, atau
terhirup. Kabut zat ini menyebabkan kerusakan
jaringan terutama pada selaput lendir mata, mulut
dan saluran pernafasan. Jika kontak kulit, zat ini
dapat menghasilkan luka bakar.
Tanda dan Gejala Keracunan
1. Mengantuk hingga koma (narkotika)
Pada dewasa, gejala yang khas bisa timbul dalam 2. Nyeri perut, muntah, dan diare (perangsang usus)
waktu beberapa minggu atau lebih, yaitu berupa 3. Berliur, tersedu, dan pupil mata miosis/mengecil
perubahan kepribadian, sakit kepala, terasa logam (organofosfat, misalnya pem- bunuh gulma dan
insektisida)
di mulut, nafsu makan turun, dan nyeri/kram
4. Rasa terbakar di sekitar bibir dan dalam mulut
perut, muntah, sembelit, dan kerusakan otak (racun korosif, misal bahan pemutih)
walaupun jarang. 5. Kejang otot dan tulang belakang membusur
(strychnine)
Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan 6. Bingung (perangsang sistem saraf)
berkurangnya aktivitas bermain selama beberapa 7. Berkeringat dan bernapas berlebih (aspirin)
minggu. Kemudian gejala yang serius timbul 8. Hipotermia (obat antipsikotik dan barbiturat)
9. Kulit menjadi merah muda/cherry red (karbon
secara mendadak dan dalam waktu 1 - 5 hari
monoksida dan sianida)
menjadi semakin memburuk 10. Kulit melepuh (antidepresi dan karbon
monoksida)
11. Kulit sianosis (nitrat, nitrit, fenasetin)
12. Napas berbau aseton (methanol, isopropil
alkohol, aspirin).
Jenis-Jenis Keracunan Dan Penanganannya
1. Anilin

Anilin merupakan zat warna yang digunakan untuk memberi warna pada batik dan tinta.
Gejala dan tanda seseorang keracunan anilin adalah bibir dan ujung-ujung jari membiru, sesak
napas, pusing kepala, sakit di daerah dada, timbul bintik-bintik merah di kulit. Kematian dapat
terjadi karena kelumpuhan pernapasan.

 Tindakan Pertolongan:
Bilas lambung dengan larutan soda kue dan usahakan agar korban memuntahkannya. Penderita
diselimuti dan bawa ke rumah sakit.
2. Arsen
Arsen banyak digunakan sebagai racun atau hama seperti tikus,
warangan, dan lalat.
Gejala keracunan arsen antara lain perut dan tenggorokan
Rasa terbakar, muntah, dan mencret seperti air cucian beras,
Mulut kering, napas dan kotoran berbau, kejang otot, sakit
kepala. Tangan dan kaki dingin, pernapasan keras mendesah,
kejang-kejang, dan pingsan.

 Tindakan Pertolongan:
1) Pembilasan fambung dengan mempergunakan 30 gram
soda kue dalam setengah gelas air (100 ml) atau gunakan
larutan arang (norit).
2) korban memuntahkannya.
3) Berikan putih telur dan susu.
4) Bawa ke rumah sakit.
3. Bensin
Bensin, minyak tanah, naphtha (was bensin) bahayanya adalah apabila terhirup
ke paru-paru dapat menimbulkan peradangan dan pembengkakan paru-paru.

 Tindakan Pertolongan:
1) Beri minum obat penawar racun
2) Pada anak kecil, jangan dirangsang untuk dimuntahkan karena dapat
mengiritasi saluran napas yang dilalui
3) Berikan pernapasan buatan, kalau perlu dengan tambahan zat asam
(oksigen).
4) Berikan pernapasan buatan kalau perlu dengan tambahan zat asam (oksigen)
Bawa ke rumah sakit.
4. Benzol

Benzol yang dikenal ada dalam bentuk Toluen yang biasanya


digunakan sebagai bahan detonator/dinamit, gasket, dan
Xylol yang
digunakan sebagai pembersih lensa.

 Tindakan Pertolongan:
a) Korban dirangsang agar memuntahkannya.
b) Dada dikompres air panas dan dingin secara bergantian.
Jika
diperlukan berikan pernapasan buatan.
5. Formalin

Bau formalin sangat khas, tajam, dan terasa perih pada mata sampai
menusuk hidung. Formalin sering disalahgunakan sebagai pengawet
makanan atau bahan pangan.

 Tindakan Pertolongan:
1) Apabila terjadi keracunan formalin lakukan pembilasan lambung
dengan larutan amoniak encer (0,1%) atau air garam, lalu
dimuntahkan. Penderita dapat diberikan obat- obat penawar, seperti
putih telur dan susu. Apabila ada tanda-tanda shock, bawa ke rumah
sakit.
Tindakan spesifik untuk penanganan keracunan adalah
Penatalaksanaan sebagai berikut:
Dalam penatalaksangan keracunan, terdapat 3 prinsip 1. Menghambat absorpsi racun lebih lanjut, dapat
utama, yaitu: dilakukan dengan

1.) Racun harus di akuasi dan absorpsinya dihambat a.) Gastric lavage (bilas lambung).
b.) Adsorben.
jika hal ini dapat dilakukan dengan aman
2. Mempercepat eliminasi racun:
2.) Terapi suportif dun simtomatis harus dilakukan
a.) Diuresis paksa, caranya dengan memberi
secepatnya, meliputi pemberian cairan
minum sebanyak-banyaknya secara tradisional
intravena dan mempertahankan jalan napas serta
dengan memberikan air kelapa.
sirkulasi yang adekuat
b.) Hemodialisis, cara ini digunakan jika racun telah
3.) Racun harus diberikan antidotum spesifik yang
masuk peredaran darah
diingesti apabila tersedia.
3. Menghambat atau menghilangkan efek toksik dengan
menggunakan antidotum spesifik.
Peran Dan Fungsi Perawat
Peran Perawat
Penemu Kasus
Pemberi Asuhan Keperawatan
Koordinator
Educator

Kolaborator Konseling

Advokat
Peran Dan Fungsi Perawat

Fungsi Perawat

Dependent Interdependent

Independent
Pendekatan Umum untuk Keracunan
Zat Korosif Efek Yang Ditimbulkan
Zat ini berbahaya jika terhirup atau tertelan, berbahaya bagi organism akuatik,
serta dapat menyebabkan efek jangka pajang yang merugikan pada lingkugan
akuatik.

Zat ini dapat menyebabkan batuk, tersedak, radang tenggorokan, hidung dan
saluran pernafasan bagian atas, serta edema paru-paru jika terhirup. Selain itu
zat ini dapat menyebabkan kegagalan peredaran darah, dan kematian.

Jika tertelan zat ini dapat menyebabkan kerusakan parah dan permanen, Luka
bakar dan perforasi pada saluran pencernaan. Selain itu zat ini juga dapat
menyebabkan sakit parah, mual, muntah diare dan shock.

Jika tertelan, CCI4 dapat menyebabkan iritasi, gangguan pencernaan, sakit


kepala, mengantuk, pusing kehilangan koordinasi, kongesti paru-paru, efek
pada otak, kejang dan koma.
Awesome
words
Siang siang pergi ke Kota
Jangan lupa beli Alpukat
Sekian presentasi kelompok kami
Semoga bisa bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai