Anda di halaman 1dari 3

Review Artikel

Judul : Tracking and Assessing Oil Spill Toxicity to Aquatic Organisms: A Novel
Artikel Approach (Melacak dan Menilai Toksisitas Tumpahan Minyak terhadap
Organisme Akuatik: Pendekatan Baru)
Peneliti : G.A. Burton Jr.,a, * E.C. Cervi,a G. Rosen,b M. Colvin,b B. Chadwick,b N.
Hayman,c S.E. Allan,d L.M. DiPinto,d R. Adams,e M. McPherson,e and E.
Scharberge
Penerbit : Environmental Toxicology and Chemistry—Volume 40, Number 5—pp.
(Jurnal) 1452–1462, 2021
Materi : Lebih dari 1,3 juta metrik ton minyak bumi memasuki lautan setiap tahun,
dari berbagai sumber (National Research Council 2003). Polusi minyak
yang berasal dari manusia di habitat laut disebabkan oleh ekstraksi
minyak dan transportasi, termasuk kecelakaan kapal tanker dan
pembuangan operasional (Blackburn et al. 2014). Semua sumber
antropogenik minyak gabungan menyumbang sekitar 53% dari rata-rata
pembuangan tahunan ke perairan laut di seluruh dunia, dengan
rembesan alami minyak dari dasar laut menyumbang sisanya (47%) di
mana rembesan minyak alami menghasilkan permukaan licin dan
berkilau. (Dewan Riset Nasional 2003; Federasi Pencemaran Operator
Tanker Internasional 2020).
Pengujian toksisitas dilakukan untuk menentukan bagaimana paparan
minyak berdampak pada organisme. Sifat fisikokimia minyak yang
kompleks (misalnya, kurangnya kelarutan dan volatilitas yang tinggi)
membuat sulit untuk mencapai dan mempertahankan konsentrasi target
dalam sistem pengujian yang secara akurat meniru eksposur yang
sebenarnya (Agamy 2013).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan


mendemonstrasikan dalam evaluasi proof-of-concept alat bioassay in situ
untuk mengevaluasi toksisitas tumpahan minyak untuk organisme air di
lingkungan pelagis Pengembangan DEEAR yang baru melibatkan 1)
desain, konstruksi, perakitan, persiapan, dan pengujian sistem DEEAR; 2)
menguji DEEAR fungsi pelacakan; 3) uji lapangan pendahuluan; dan 4)
penempatan in situ di lokasi uji rembesan minyak alami.

Kesimpulan : Teknologi DEEAR memberikan kemampuan baru dan unik untuk


menghubungkan paparan dan efek buruk akibat tumpahan minyak. Uji
coba teknologi DEEAR di Teluk San Diego dan lepas pantai Santa
Barbara, California, AS, menunjukkan kemampuan unik untuk secara
simultan menilai paparan dan efek minyak waktu nyata pada invertebrata
dan ikan di kolom air selama periode 24 jam (minimum) . DEEAR adalah
sistem yang didemonstrasikan yang dapat digunakan untuk respons
cepat untuk mengumpulkan informasi in situ tentang efek biologis
tumpahan minyak. Mengingat tingginya biaya, masalah lingkungan,
tantangan pelacakan, dan ketidakpastian ekstrapolasi pengujian toksisitas
laboratorium terhadap kondisi lapangan, DEEAR memberikan alternatif
yang efektif. Diantisipasi bahwa unit dapat ditempatkan di beberapa lokasi
selama tumpahan untuk memastikan variabilitas spasial dan temporal dari
efek toksik tumpahan minyak. Teknologi ini dapat meningkatkan penilaian
di masa depan untuk memastikan toksisitas minyak yang merugikan
secara real time dan, oleh karena itu, menjadi alat yang berguna untuk
penilaian respon dan kerusakan.
Tanggapan : Dalam artikel ini menyebutkan bahwa polusi minyak yang berasal dari
manusia melalui ekstraksi minyak dan transportasi, termasuk kecelakaan
kapal) tanker (sama seperti yang ada di Brazil) dan pembuangan
operasional (Blackburn et al. 2014). Dan semua sumber itu menyumbang
minyak gabungan sekitar 53% dari rata-rata pembuangan tahunan ke
perairan laut di seluruh dunia, dan sisanya yaitu Laut sendiri
menyumbangkan sisanya (sekitar 43%) rembesan alami minyak dari
dasar laut tetapi dengan pergeranakan minyak yang cenderung lambat
dan menghasilkan permukaan minyak yang licin dan berkilau. (Dewan
Riset Nasional 2003; Federasi Pencemaran Operator Tanker
Internasional 2020).

Lalu para peneliti ini melakukan uji bioassay secara lingkungan dan
didalam laboratorium untuk melakukan pelacakan kejadian tumpahan
minyak yang akan mempengaruhi kehidupan organisme laut
menggunakan alat yang dimodifikasi
dari 2 sistem yaitu : cincin penilaian ekotoksisitas sedimen atau SEA Ring
dan dan partikel hanyut simulator (DPS). Lalu alat ini dinamakan
Teknologi drifting exposure and effects assessment ring (DEEAR). SEA
Ring memiliki kemampuan fisiokimia dan pengambilan sampel pasif yang
terintegrasi sedangkan DPS disini difungsikan pada struktru drogue dan
GPS nya saja (untuk memastikan tempat pengambilan sampel).
Teknologi ini dapat meningkatkan penilaian di masa depan untuk
memastikan toksisitas minyak yang merugikan secara real time dan, oleh
karena itu, menjadi alat yang berguna untuk penilaian respon dan
kerusakan.
Cara Mereview Artikel Ilmiah ? Bagaimana cara Mereview Artikel Ilmiah? Apa saja langkah –
langkah mereview artikel ilmiah? Seperti apa itu artikel ilmiah?

Ada tugas sekolah atau tugas kuliah mereview artikel ilmiah atau artikel jurnal? Bingung
mau mulai dari mana? Berikut ini adalah petunjuk bagaimana Cara Mereview Artikel Ilmiah
dan diskusi artikel jurnal:
Pertama, tulislah identitas artikel ilmiah tersebut, yaitu judul artikel ilmiah, peneliti, nama
terbitan jurnal artikel itu diterbitkan, kemudian volume dan tahun jurnal artikel tersebut
dterbitkan.
Kedua, tuliskan dan bahaslah alur pikir dari artikel tersebut, yaitu : a) darimana penelitian ini
dimulai (reasoning), (b) dasar teorinya apa saja, dan (c) penelitian terdahulu apa saja yang
akan dikembangkan oleh si peneliti atau adakah sesuatu yang ingin dikembangkan.
Ketiga, Apa saja construct atau variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dan
untuk menjawab masalah penelitian apa?
Keempat,dalam hal menjawab masalah penelitian si peneliti mempunyai beberapa jawaban
sementara (hipotesis). Bagaimana si peneliti menyusun jawaban jawaban tersebut ? adakah
dasar teori dan penelitian terdahulu yang dipergunakan ?
Kelima, Apa saja hasil temuannya, apakah teori didukung atau terbantahkan dan
bagaimana keterkaitannya dengan penelitian terdahulu?
eenam, Apa saja keterbatasan penelitian ini? adakah gap / peluang untuk ditindak lanjuti
bagi penelitian yang akan datang ? – komentar saudara diperlukan disini.
Ketujuh, Apa saja (a) theoritical recommendations dan (b) pratical recommendations bagi
pengembngan ilmu pengetahuan, dan applikasinya pada keperluan praktis, serta bagi
penelitian berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai