A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
1
1) Melalui kegiatan mengamati gambar dan/atau video lingkungan asri, bersih, dan
rapi, peserta didik dapat mengenali dan mengagumi indahnya ciptaan Tuhan.
2) Melalui kegiatan mengamati gambar dan/atau video lingkungan yang kotor,
kumuh, dan tidak tertata, peserta didik dapat mengenali penyebab terjadinya
lingkungan yang demikian.
3) Melalui kegiatan mengamati dan mendiskusikan tayangan gambar dan/atau
video tumpukan sampah di perkampungan yang kumuh, aliran sungai yang
tersumbat, dan kemacetan lalu lintas peserta didik dapat mengkomunikasikan
definisi pencemaran lingkungan, macam-macamnya dan faktor penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan.
4) Melalui kajian pustaka, peserta didik dapat menyebutkan definisi pencemaran
lingkungan, macam-macamnya dan faktor penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan.
Pertemuan 2
1. Melalui kegiatan mengamati gambar dan/atau video pencemaran air di sungai
(di laut), peserta didik dapat mengenali penyebab terjadinya pencemaran air.
2. Melalui kegiatan eksperimen peserta didik dapat mengetahui dampak yang
diakibatkan oleh pencemaran air.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan cara penanggulangan
pencemaran air.
Pertemuan 3
1. Melalui kegiatan penugasan terstruktur secara berkelompok, peserta didik dapat
menyelesaian tugas proyek cara mengatasi atau mengurangi pencemaran air.
2. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat merancang langkah-langkah
sistematis dalam pengolahan limbah di lingkungan sekitar.
3. Melalui diskusi dan curah pendapat peserta didik dapat menuliskan langkah-
langkah strategis yang semestinya dilakukan oleh berbagi pihak dalam upaya
mengatasi dan mengurangi pencemaran air.
Pertemuan 4
1. Melalui kegiatan mengamati gambar dan/atau video pencemaran udara di
kawasan pabrik, kebakaran hutan, atau kemacetan lalu lintas peserta didik dapat
mengenali penyebab terjadinya pencemaran udara.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan penyebab
terjadinya pencemaran udara.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan dampak yang
diakibatkan oleh penvcemaran udara.
Pertemuan 5
2
1. Melalui kegiatan mengamati gambar dan/atau video tanah yang telah mengalami
pencemaran peserta didik dapat menjelaskan pengertian pencemaran tanah dan
faktor penyebabnya.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat membedakan jenis
limbah yang menyebabkan terjadinya pencemaran tanah.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan bahaya
bahan-bahan kimia yang mencemari tanah terhadap kesehatan manusia
Pertemuan 6
Penilaian Harian (Tes Tertulis)
D. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1
Definisi Pencemaran Lingkungan
- Pengertian pencemaran lingkungan
- Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan
- Kapan suatu zat dikatakan sebagai polutan
2. Pertemuan 2
Pencemaran Air
- Penfertian pencemaran air
- Faktor penyebab pencemaran air
- Dampak pencemaran air
- Cara penanggulangan pencemaran air
3. Pertemuan 3
Tugas Terstruktur
- Tugas proyek penjernihan air
4. Pertemuan 4
Pencemaran Udara
- Macam-macam pencemaran udara
- Faktor penyebab pencemaran udara
- Dampak pencemaran udara
5. Pertemuan 5
Pencemaran Tanah
- Pengertian pencemaran tanah
- Faktor penyebab pencemaran tanah
- Dampak pencemaran tanah
- Cara penanggulangan pencemaran tanah
6. Pertemuan 6
Penilaian Harian (Tes Tertulis)
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Saintifik
3
2. Pembelajaran Berbasis Projek
F. Sumber Belajar
1. Wahono, dkk. 2013. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: hal 197 – 218.
2. Wahono, dkk. 2013. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: hal 47 – 67.
G. Media Pembelajaran
1. Media
a. gambar atau video “pencemaran lingkungan” (aliran sungai yang tersumbat,
perkampungan kumuh, tumpahan minyak di laut, asap pabrik, kemacetan lalu
lintas, dll)
b. gambar atau video “alat instalasi pengolahan air limbah (IPAL)”
c. gambar atau video “manusia yang cinta lingkungan”
d. gambar atau video “manusia yang terjangkit penyakit yang ditimbulkan oleh
pencemaran”
2. Alat dan bahan
a. Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Mengetahui tentang pencemaran
lingkungan”
b. Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Mengetahui dampak pencemaran air”.
4
selokan, air PDAM, dan air mineral) kemudian menyajikan hasil
pengamatan.
Menanya:
5) Berdasarkan rancangan kegiatan mengamati kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru yang dicelupkan ke dalam air selokan, air PDAM, dan air
mineral, setiap peserta didik mengajukan pertanyaan dan prediksi peristiwa
yang akan terjadi pada garis tersebut.
Contoh hasil kerja peserta didik:
prediksi peserta didik: kertas lakmus akan berubah warna ketika
dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air yang telah tercemar.
hasil pengamatan peserta didik: setelah kertas lakmus dicelupkan, air
mulai bergerak naik ke dalam kertas lakmus. Warna kertas lakmus ada
yang berubah ada yang tidak.
Jika prediksi tidak sesuai pengamatan, berarti prediksi tidak tepat.
Mengumpulkan Data
6) Peserta didik menggali informasi dari Buku Siswa halaman 49 – 50 tentang
definisi pencemaran lingkungan dan faktor penyebabnya
7) Peserta didik melakukan kegiatan “Mengetahui tentang pencemaran
lingkungan” pada Buku Siswa halaman 51.
8) Peserta didik melakukan diskusi kelompok mengenai keterampilan proses:
pengamatan, inferensi, dan komunikasi, serta menjelaskan tentang ciri-ciri
lingkungan yang telah tercemar.
9) Peserta didik melakukan kajian pustaka (dapat menggunakan buku siswa)
mengenai definisi pencemaran lingkungan.
Mengasosiasi:
10) Peserta didik menyimpulkan hasil prediksi dengan menggunakan data
pengamatan dan kesimpulan yang dihasilkan dalam diskusi kelompok.
Mengomunikasikan:
11) Mempresentasikan hasil pengamatan dan hasil diskusi.
c. Penutup(10 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan ini.
2) Guru mendorong peserta didik untuk selalu menjaga lingkungan agar tidak
tercemar.
3) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan
lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
4) Guru menyampaikan informasi materi pada pertemuan berikutnya, yaitu:
Pencemaran Air.
5) Guru memberikan tugas untuk menyiapkan alat/bahan untuk pertemuan
berikutnya.
2. Pertemuan 2 (3 JP)
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
2) Peserta didik berdoa untuk memulai pelajaran.
5
3) Guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan menunjukkan kepada
peserta didik beberapa contoh air kotor dan berwarna hitam kehijauan.
4) Peserta didik menyampaikan idenya tentang “penyebab air jadi berwarna
demikian”
5) Peserta didik memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.
b. Kegiatan inti (100 menit)
1) Peserta didik membentuk kelompok, dengan jumlah anggota 4 – 5 anak.
Mengamati:
2) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap foto-foto ataupun video
yang ada di power point (bisa gambar yang ada di Buku Siswa halaman 53),
kemudian berdiskusi dalam kelompoknya terkait aktivitas manusia ataupun
kejadian lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Menanya:
3) Peserta didik membuat pertanyaan tentang apa yang telah diamati terkait
pencemaran air, faktor penyebabnya, dan dampak yang ditimbulkannya.
Mengumpulkan Data:
4) Peserta didik melakukan percobaan sesuai petunjuk buku siswa halaman 56.
5) Peserta didik menggali informasi dari buku siswa halaman 52 - 59 ataupun
dari sumber lain terkait penyebab pencemaran air, dampak yang
ditimbulkan, dan cara penanggulangannya.
Mengasosiasi:
6) Peserta didik melakukan diskusi terkait penyebab pencemaran air, dampak
yang ditimbulkan, dan cara penanggulangannya.
7) Peserta didik dalam kelompoknya membuat bahan presentasi di kertas
karton (atau power point) yang berisi faktor penyebab pencemaran air,
dampak terjadinya pencemaran air, dan cara menanggulangi terjadinya
pencemaran air.
Mengomunikasikan:
8) Peserta didik menyusun laporan dan mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas.
c. Penutup (10 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan ini.
2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan
lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
3) Guru menyampaikan informasi materi pada pertemuan berikutnya, yaitu:
Menyusun Tugas Terstruktur berupa tugas projek penjernihan air.
3. Pertemuan 3 (2 JP)
a. Pendahuluan(10 menit)
1) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
2) Peserta didik berdoa untuk memulai pelajaran.
3) Peserta didik mengamati sebuah kalimat “Ayo pikirkan” yang ada pada
buku siswa halaman 59.
6
4) Peserta didik memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan guru,
yakni merancang sebuah langkah sistematis untuk membantu mengatasi
dan mengurangi pencemaran air.
b. Kegiatan inti(60 menit)
1) Peserta didik membentuk kelompok, dengan jumlah anggota 4 – 5 anak.
Mengamati:
2) Peserta didik melakukan pengamatan tayangan gambar atau video “cara
mengatasi pencemaran air”.
Menanya:
3) Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai air yang tercemar.
Diharapkan peserta didik bertanya berkaitan dengan pengamatan yang
dilakukan hubungannya dengan cara penanggulangan pencemaran air.
Mengumpulkan Data:
4) Peserta didik memahami kembali uraian cara penganggulangan pencemaran
air yang ada di buku siswa halaman 57 – 59.
Mengasosiasi:
5) Peserta didik dalam kelompoknya merancang langkah-langkah pengolahan
air limbah yang ada di lingkungan sekitar berdasarkan uraian yang ada di
buku siswa halaman 57 - 59.
6) Peserta didik merancang langkah-langkah yang semestinya dilakukukan
oleh dirinya sendiri, masyarakat, dan pejabat yang berwenang dalam rangka
mengatasi dan mengurangi pencemaran air.
Mengomunikasikan:
7) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
c. Penutup (10 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan ini.
2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan
lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
3) Guru menyampaikan informasi materi pada pertemuan berikutnya, yaitu:
Pencemaran Udara.
4. Pertemuan 4 (3 JP)
a. Pendahuluan(10 menit)
1) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
2) Peserta didik diarahkan berdoa untuk memulai pelajaran.
3) Guru melakukan apersepsi dan motivasi dengan menunjukkan kepada
peserta didik beberapa contoh udara yang tercemar.
4) Peserta didik diminta pendapatnya “Bagaimana rasanya jika udara di sekitar
kita tercemar?”
5) Peserta didik memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan guru, yaitu
pencemaran udara dan dampaknya.
b. Kegiatan inti (100 menit)
7
Mengamati:
1) Peserta didik membentuk kelompok dengan jumlah anggota 4 – 5 anak.
2) Peserta didik mengamati gambar, foto-foto atau video tentang pencemaran
udara yang terjadi di sekitar kita.
3) Peserta didik mengamati aktivitas manusia ataupun kejadian lain yang
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Menanya:
4) Setiap peserta didik menyusun pertanyaan berdasarkan pengamatan yang
dilakukan terkait pencemaran udara dan dampaknya.
Mengumpulkan Data:
5) Peserta didik menggali informasi mengenai pencemaran udara dan
dampaknya pada Buku Siswa halaman 59 – 62.
6) Peserta didik menyusun skema terkait pencemaran udara, meliputi : macam-
macam pencemaran udara, faktor penyebab, dan dampak yang
ditimbulkannya.
Mengasosiasi:
7) Peserta didik melakukan diskusi kelompok tentang macam-macam
pencemaran udara, faktor penyebab, dan dampak yang ditimbulkannya.
Mengomunikasikan:
8) Peserta didik menyusun laporan dan mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
c. Penutup (10 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan ini.
2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan
lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
3) Guru menyampaikan informasi materi pada pertemuan berikutnya, yaitu:
Pencemaran Tanah.
5. Pertemuan 5 (2 JP)
a. Pendahuluan(10 menit)
1) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
2) Peserta didik berdoa untuk memulai pelajaran.
3) Guru melakukan apersepsi dan motivasi dengan menunjukkan kepada
peserta didik beberapa contoh tanah yang tercemar.
4) Peserta didik memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan guru,
yakni pencemaran tanah, faktor penyebab, dampak yang ditimbulkan, dan
cara penanggulangannya.
b. Kegiatan inti(60 menit)
1) Peserta didik membentuk kelompok, dengan jumlah anggota 4 – 5 anak.
Mengamati:
2) Peserta didik mengamati gambar atau tayangan video tentang tanah yang
tercemar.
8
3) Peserta didik mengamati aktivitas manusia ataupun kejadian lain yang
menyebabkan terjadinya pencemaran tanah.
Menanya:
4) Peserta didik menyusun pertanyaan berkaitan dengan pencemaran tanah,
faktor penyebab, dampak yang ditimbulkan, dan cara penanggulangannya.
Mengumpulkan Data:
5) Peserta didik menggali informasi mengenai pencemaran tanah, faktor
penyebab, dampak yang ditimbulkan, dan cara penanggulangannya pada
Buku Siswa halaman 62 – 67.
6) Peserta didik menyusun skema dan penjelasan singkat terkait pencemaran
tanah, meliputi : definisi pencemaran tanah, faktor penyebab pencemaran
tanah, dan dampak pencemaran tanah, dan cara penanggulangannya.
Mengasosiasi:
7) Peserta didik melakukan diskusi kelompok dan menyusun penjelasan
singkat terkait istilah-istilah yang berkaitan dengan pencemaran tanah (bisa
dicari di kamus Biologi) seperti : Illegal dumping, limbah domestik,
mikroorganisme, organofosfat, karmabat, metabolism, remediasi,
bioremediasi, dll.
Mengomunikasikan:
8) Peserta didik melakukan presentasi hasil diskusi kelompoknya.
c. Penutup (10 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan ini.
2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan
lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
3) Guru menyampaikan informasi pertemuan berikutnya, yaitu: Penilaian
Harian materi pokok Pencemaran Lingkungan.
6. Pertemuan 6 (2 JP)
Penilaian Harian
Mengerjakan soal pilihan ganda sejumlah 20 butir dan uraian sejumlah 4 butir soal
dengan waktu 60 menit
9
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap Spiritual
a. Teknik : observasi
b. Instrumen : lembar observasi dengan isian kualitatif
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi:
No. Indikator Butir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan Soal Uraian No 1
2. Menjelaskan keadan zat sebagai polutan Soal Uraian No 2
3. Menyebutkan bahan-bahan yang menyebabkan
Soal Uraian No 3
terjadinya pencemaran air
4. Menyebutkan dampak yang dapat ditimbulkan Soal Uraian No 4
10
No. Indikator Butir Instrumen
akibat pencemaran air
5. Menjelaskan cara menangani limbah cair dan
Soal Uraian No 5
padat berdasarkan prinsip ekologi
6. Menjelaskan perbedaan antara pencemaran udara
Soal Uraian No 6
primer dan pencemaran udara sekunder
7. Menyebutkan contoh pencemaran udara yang
Soal Uraian No 7
diakibatkan oleh aktivitas manusia
8. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya
Soal Uraian No 8
pencemaran tanah
9. Menjelaskan dampak bahan kimia bagi kesehatan
Soal Uraian No 9
manusia apabila mencemari tanah
10. Menjelaskan perbedaan penanggulangan Soal Uraian No 10
pencemaran tanah dengan cara remediasi dan
bioremediasi
Instrumen: lihat Lampiran 1
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian :Tes Praktik, Projek, dan Penilaian Portofolio
b. Bentuk Instrumen : Check list
c. Kisi-kisi:
Penilaian Tes Praktik
No. Keterampilan Butir Instrumen
1. Menyajikan hasil pengamatan. Tes Praktik 1
2. Memprediksi peristiwa yang akan terjadi pada Tes Praktik 1
kertas lakmus.
3. Mengomunikasikan hasil pengamatan secara Tes Praktik 1
tertulis dan lisan.
4. Menyiapkan alat dan bahan pada penyelidikan Tes Praktik 2
mengetahui dampak pencemaran air
5. Memprediksi peristiwa yang akan terjadi pada Tes Praktik 2
ikan
6. Mengomunikasikan hasil percobaan yang Tes Praktik 2
dilakukan
Instrumen: lihat Lampiran 2
Penilaian Projek
No. Keterampilan Butir Instrumen
1. Menyelesaikan Tugas Projek Upaya mengatasi Tes Praktik 3
dan mengurangi pencemaran air
Instrumen: lihat Lampiran 3
11
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran
________________________ _________________________
NIP. ... NIP. ...
12
Lampiran 1: Materi Pembelajaran
PERTEMUAN KE-1
Terjadinya perubahan lingkungan akan memengaruhi keberadaan atau kelangsungan makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Makhluk hidup pada suatu lingkungan selalu tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, apabila
ada salah satu komponen yang berubah, maka akan menyebabkan perubahan pada makhluk hidup lain yang tidak mampu
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Coba perhatikan kedua gambar berikut.
www.sarjanaku.com rideralam.com
Apa perbedaan dari kedua gambar tersebut? Coba carilah perbedaan mengenai akibat yang ditimbulkan dari dua kejadian
tersebut.
A. Definisi Pencemaran
Menurut Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1997 , pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat , energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya .
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Suatu zat dapat disebut polutan apabila
jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan berada pada tempat yang tidak tepat.
Polutan mempunyai sifat merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
Atau merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam
jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Dari mana polutan di lingkunganmu berasal? Secara umum sumber-sumber pencemaran terutama berasal dari
limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri.
Rumah tangga menghasilkan limbah, misalnya sampah dan air buangan yang mengandung detergen. Limbah
rumah tangga dalam jumlah banyak yang masuk ke dalam perairan akan menyebabkan ekosistem perairan tersebut
tercemar. Di perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh mikroorganisme. Akibat proses penguraian tersebut
kandungan oksigen dalam air akan menurun. Menurunnya kandungan oksigen sangat merugikan biota, misalnya
berbagai jenis ikan yang hidup di perairan itu.
Di bidang pertanian, penggunaan pupuk buatan yang berlebihan di lahan pertanian dapat menyebabkan
suburnya ekosistem perairan seperti kolam, danau, waduk, atau sungai. Mengapa dapat terjadi demikian? Hal ini karena
sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan terbuang bersama aliran air ke perairan tersebut. Akibatnya, perairan
ditumbuhi ganggang dengan subur atau dikenal dengan blooming algae. Bahkan ganggang dapat menutupi sebagian
besar permukaan air.
Limbah industri (limbah pabrik) yang mengandung logam berat sering kali dialirkan atau dibuang ke sungai.
Akibat dari pembuangan limbah ini, sungai menjadi tercemar. Jenis-jenis logam berat yang terdapat dalam limbah
13
industri antara lain raksa, timbal, dan cadmium. Logam berat tersebut merupakan bahan pencemar yang sangat
berbahaya bagi manusia.
Limbah radioaktif juga dapat menjadi sumber pencemaran. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke
atmosfer dan jatuh ke bumi. Materi radioaktif tersebut akan terakumulasi pada tanah, air, hewan, tumbuhan maupun
manusia. Pencemaran radio aktif dalam taraf tertentu dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit kelainan gen, dan
kematian.
Di lautan juga dapat terjadi pencemaran. Misalnya pencemaran oleh minyak. Laut merupakan jalur lalu lintas
kapal yang ramai. Oleh karena itu, sering kali bahan bakar minyak dan pelumas dari kapal tumpah ke laut. Kecelakaan
kapal tanker yang membawa minyak merupakan penyebab utama pencemaran minyak di laut.
Menurut macam bahan pencemarnya, Pencemaran dibedakan menjadi pencemaran kimiawi, pencemaran
biologi, dan pencemaran fisik. Pencemaran kimiawi bahan penyebabnya berupa zat radioaktif, logam (Hg, Pb,
As, Cd, Cr, dan Ni), pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak. Pencemaran biologi bahan pencemarnya berupa
mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoea coli, dan Salmonella thyposa. Pencemaran fisik bahan
pencemarnya berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
14
Bermacam – macam senyawa yang mencemari perairan disebabkan oleh aktivitas manusia baik dari buangan rumah
tangga maupun industri.
a. Buangan limbah rumah tangga
Aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah buangan yang masuk ke perairan. Limbah ini berasal dari
senyawa – senyawa yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi, mandi, cuci, kakus. Limbah yang dihasilkan oleh
rumah tangga tak hanya melulu tentang buangan yang dihasilkan oleh rumah penduduk, namun juga yang berasal
dari rumah sakit, rumah makan, dan lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 173/Menkes/Per/Viii/77 Bab 1 Pasal 1 yaitu buangan rumah tangga adalah buangan yang berasal
bukan dari industri, melainkan berasal dari rumah tinggal, kantor, hotel, restoran, tempat ibadah, tempat hiburan,
pasar, pertokoan, dan rumah sakit.
Meningkatnya jumlah penduduk membuat limbah yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga menjadi
meningkat. Tak ayal jika pencemaran air yang terjadi pun semakin tinggi. Di beberapa daerah di Indonesia masih
memiliki kebiasaan yang buruk yakni membuang kotoran di sungai yang mana sungai tersebut adalah sumber air
yang digunakan warga sebagai pemasok kebutuhan dari konsumsi dan kebersihan. Hal ini tentu akan
meningkatkan pencemaran air dengan meningkatnya mikroba penyebab penyakit. Menurut data survey yang
dilakukan oleh Cogeskel pada tahun 1943, menemukan bahwa 5% – 10% entamoeba (penyebab diare) dan 25%
cacing kremi, cacing pita, dan cacing tambang berasal dari kotoran penduduk penduduk. Dari data tersebut kita
dapat mengetahui bahwa kotoran yang mencemari air merupakan penyebab dari berbagai penyakit yang dapat
menginfeksi manusia itu sendiri.
b. Aktivitas industri
Meningkatnya industri di indonesia dibarengi dengan meningkatnya jumlah limbah yang dihasilkan,
terutama limbah cair yang dibuang melalui aliran air. Minyak adalah salah satu contoh limbah cair yang populer
dari aktivitas industri. Tidak adanya pengolahan limbah industri yang langsung dibuang ke perairan berdampak
pada komposisi air di wilayah tersebut. Tercemarnya badan air oleh minyak dapat menyebabkan kematian bagi
organisme di sekitarnya. Masalahnya ialah minyak, tidak dapat menyatu dengan air. Dengan demikian sangat sulit
untuk memisahkan zat tercemar tersebut.
c. Limbah pertanian
Negara kita merupakan negara agraris, sebagian penduduk indonesia masih mengandalakan sektor
pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Aktivitas penggunaan pupuk dan pestisida dalam pertanian dapat
mencemari badan air sekitarnya. Pasalnya, senyawa – senyawa organik yang berasal dari pupuk atau pestisida
langsung ataupun tidak langsung dapat berdampak pada keseimbangan ekosistem dan juga kesehatan manusia itu
sendiri.
a. Banjir
Menumpuknya sampah di perairan dapat menghambat arus air. Pada musim penghujan, dimana sungai tak
mampu menampung pertambahan debit air yang masuk akibat adanya sumbatan sampah. Oleh karena itu, banjir
pun tak dapat terhalangi. Banjir merupakan penyakit yang masih menjadi pr besar bagi beberapa wilayah
indonesia salah satunya adalah dki jakarta. Pemerinta telah berupaya untuk mengatasi masalah yang belum
kunjung selesai. Tanpa keikutsertaan penduduk setempat, maka masalah ii terus akan menjangkiti kita semua.
b. Penyakit menular
Meningkatnya mikroba patogen tertentu di sumber air yang tercemar tentu akan menyebabkan berbagai
penyakit seperti diare, deman berdarah, malaria, typus, dan lainnya. Hal ini di karenakan air yang tercemar
tersebut merupakan air yang digunakan untuk konsumsi dan memenuhi kebutuhan lainnya (mandi, cuci, kakus).
Membuang kotoran di sumber air tentu akan meningkatkan bibit penyakit di dalamnya.
c. Rusaknya ekosistem
Air merupakan habitat bagi organisme perairan seperti ikan, golongan invertebrata, tumbuhan air, dan
lainnya. Air yang tercemar dapat merusak keseimbangan ekosistem yang artinya mengancam kehidupan
organisme perairan. Sebagai contoh, masuknya limbah pupuk ke dalam suatu badan air dapat menyebabkan
suburnya tumbuhan air seperti alga atau eceng gondok. Dengan demikian, tumbuhan air akan memenuhi
permukaan air. Kondisi demikian tidaklah menguntungkan bagi ikan, udang, atau lainnya yang tinggal di dalam
air. Pasalnya, meningkatnyatumbuhan air yang memenuhi permukaan akan menurunkan kandungan oksigen
terlarut dalam air yang berarti ikan dan udang akan mengalami deoksigenasi (kekurangan oksigen). Selain itu,
15
rapatnya tumbuhan air dapat menghalangi cahaya matahari untuk tembus ke dalam air yang menyebabkan suhu di
dalam air akan semakin rendah.
d. Mutasi organisme
Menumpuknya senyawa kimia tertentu dapat memicu terjadinya mutasi pada makhluk hidup. Contohnya
limbah pestisida yang mengandung DDT yang mencemari suatu perairan dapat terakumulasi pada organisme
(semakin tinggi tingkatan organisme maka kandungan DDT pada tubuhnya semkin banyak). DDT dapat memicu
perubahan hormon pada laki – laki. Efeknya ialah munculnya sifat feminisme pada laki – laki yang terdapat ddt
dengan memakan ikan dari air yang tercemar zat tersebut.
Adanya penyuluhan bagi masyarakat umum untuk senantiasa menjaga lingkungan air kemudian undang –
undang yang mengatur pembuangan limbah cair oleh industri semu itu hanya komponen pemerintahan yang dapat
membuat kebijakan. Diharapkan dengan adanya aturan yang mengikat, dapat menjadi titik ukur bagi segenap
bangsa untuk mulai berbenah. Tindak tegas bagi pelanggar aturan merupakan upaya untuk tetap menegakkan apa
yang telah dikomitmenkan kepada alam.
c. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan upaya mengatasi limbah cair dengan menggunakan mikroorganisme. Minyak merupakan
limbah yang tidak dapat diatasi dengan mudah, oleh karena itu dengan menggunakan bakteri yang mampu merombak
minyak ini menjadi solusi untuk menghilangkan tumpahan minyak di badan air. Adapun mikroorganisme yang
digunakan merupakan bakteri yang mampu merombak senyawa limbah dan tidak menyebabkan penyakit.
16
a. Menurunkan kualitas udara untuk penafasan semua organisme, terutama manusia sehingga akan menurunkan
derajat kesehatan masyarakat.
b. Asap kebakaran hutan menyebabkan gangguan iritasi dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
c. Menyebabkan terjadinya keracunan akibat pengikatan CO2 hasil dari pencemaran udara.
d. Menyebabkan kebocoran lapisan ozon sehingga membuat keseimbangan ekosistem jadi terganggu akibat efek
rumah kaca.
e. Meningkatkan potensi penyakit kanker kulit, mata, dan katarak.
f. Menyebabkan hujan asam karena oksida belerang dan oksida nitrogen hasil pembakaran batu bara yang ada ke
udara bereaksi dengan uap air membentuk awan asam (asam sulfat, asam nitrat).
===========================================================================
D. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah suatu kondisi masuknya satu atau banyak benda kimia, fisik, atau biologis ke dalam
tanah di mana benda-benda tersebut bisa merusak struktur tanah dan membuat tanaman menjadi sulit untuk beradaptasi.
Pencemaran tanah adalah kerusakan (kehancuran) dari permukaan tanah bumi, sering langsung atau tidak langsung
sebagai akibat dari kegiatan manusia dalam penyalahgunaan sumber daya lahan. Pencemaran tanah terjadi ketika limbah
tidak dibuang dengan benar atau dapat terjadi ketika manusia membuang bahan kimia kepada tanah dalam bentuk
pestisida, insektisida dan pupuk dalam kegiatan praktek pertanian. Eksploitasi mineral (kegiatan pertambangan) juga
telah memberikan kontribusi terhadap kerusakan tanah.
17
Lampiran 2: Penilaian Pengetahuan (Tes Tulis)
Instrumen Tes Digunakan untuk menilai pengetahuan peserta didik pada materi
Tulis: Pencemaran Lingkungan
Soal Uraian:
Jawablah semua pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan apa yang dimaksud pencemaran lingkungan ?.
2. Kapan suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan ?
3. Sebutkan bahan-bahan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air !
4. Sebutkan 5 dampak yang dapat ditimbulkan akibat pencemaran air !
5. Jelaskan cara menangani limbah cair dan padat berdasarkan prinsip ekologi yang
dikenal dengan istilah 4R !
6. Jelaskan perbedaan antara pencemaran udara primer dan pencemaran udara sekunder
7. Berilah 5 contoh pencemaran udara yang diakibatkan oleh aktivitas manusia !
8. Sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah !
9. Jelaskan dampak bagi kesehatan manusia apabila tanah tercemar oleh :
a. Timbal
b. Raksa
c. Siklodiena
d. Organofosfat
10. Jelaskan perbedaan penanggulangan pencemaran tanah dengan cara remediasi dan
bioremediasi !
Kunci Jawaban:
No. Kunci Jawaban Skor
1. Pengertian pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya 5
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia. Akibatnya, kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya
2. Zat dapat dikatakan polutan apabila 3
a) kadarnya melebihi batas kadar normal atau ambang batas;
b) berada pada waktu yang tidak tepat;
c) berada pada tempat yang tidak semestinya.
3. Limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian 3
4. - penurunan kualitas lingkungan 5
- gangguan kesehatan
- pemekatan hayati
- mengganggu pemendangan
- mempercepat proses kerusakan benda
5. - Recycle = pendaurulangan, misal sampah diubah menjadi kompos 4
- Reuse = penggunaan ulang, misal sampah plastic dibuat kerajinan
- Reduce = pengurangan / penghematan bahan, misal saat belanja membawa
18
No. Kunci Jawaban Skor
tas plastik dari rumah
- Repair = melakukan pemeliharaan, misal membuang sampah pada tempatnya
2. Pencemaran udara primer disebabkan langsung dari sumber pencemar. 4
Contohnya peningkatan kadar karbon dioksida yang disebabkan oleh aktivitas
pembakaran oleh manusia.
Pencemaran udara sekunder sekunder terjadi akibat reaksi antara substansi-
substansi pencemar udara primer yang terjadi di atmosfer. Misalnya,
pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia partikel-partikel yang
mengandung oksigen di udara
7. - Pembakaran sampah 5
- Asap–asap industri
- Asap kendaraan
- Asap rokok
- Senyawa-kimia buangan seperti CFC
8. - limbah domestic 3
- limbah industri
- limbah pertanian
9. a. Timbal : menyebabkan kerusakan otak dan kerusakan ginjal 4
b. Raksa : menyebabkan kerusakan ginjal
c. Siklodiena : menyebabkan kerusakan ginjal dan kerusakan hati
d. Organofosfat : menyebabkan gangguan saraf otot
10. Remediasi (pembersihan on-site) adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih 4
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi).
Bioremediasi (pembersihan off-site ) meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu, di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak atau tangki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya
zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah
Skor maksimum 40
19
Lampiran 2: Lembar Kegiatan ( LK )
Penilaian Keterampilan (Tes Praktik 1)
Tes Praktik 1: Digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik dalam hal: 1)
Menyajikan hasil pengamatan; 2) Memprediksi peristiwa yang akan
terjadi pada kertas lakmus tersebut; dan 3) Mengomunikasikan hasil
pengamatan secara tertulis dan lisan.
Lembar Kerja 1
a. Siapkan air dari selokan depan sekolahmu sebanyak 100 ml, air dari PDAM 100
ml, dan air mineral 100 ml.
b. Siapkan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru sebanyak masing-masing 3
lembar
c. Siapkan tiga buah gelas kimia berukuran 250 ml, dan berilah label pada gelas
masing-masing dengan label A, B, dan C.
d. Masukkan air selokan ke dalam gelas kimia berlabel A, air PDAM ke dalam gelas
kimia berlabel B, dam air mineral ke dalam gelas kimia berlabel C.
A B C
.
air selokan air PDAM air mineral
e
r
e. Periksalah keasaman dari masing-masing air dengan menggunakan kertas
al
lakmus merah dan kertas lakmus biru. Amati s warna kertas lakmus sebelum
dimasukkan dan sesudah dimasukkan pada gelas k kimia. Diskusikan hasilnya
dengan temanmu dalam kelompok. a
n
Deskripsikan hasil pengamatanmu! p
a
d
a
g
Buatlah prediksi: Apa yang akan terjadi pada el kertas lakmus tersebut, setelah
kertas lakmus dicelupkan beberapa saat ke dalam
a air?
s
ki
m
Presentasikan hasil pengamatanmu! ia
.
D
is
k
u
si
k
a
n
h
InstrumenTes Praktik 1 a
si
l
n
20
y
a
d
n
g
a
n
te
m Hasil Penilaian
a 2
No. Indikator 3 1
n (cukup
(baik) (kurang)
m )
1 Menyiapkan alat dan bahan u
2 Deskripsi pengamatan d
3 Menafsirkan peristiwa yang akan terjadi al
4 Melakukan praktik a
5 Mempresentasikan hasil praktik m
Jumlah Skor yang Diperoleh
k
Rubrik Penilaian el
No Indikator oRubrik
1 Menyiapkan alat dan 3. Menyiapakan seluruh alat m dan bahan yang diperlukan.
bahan 2. Menyiapakan sebagianpalat dan bahan yang diperlukan.
1. Tidak menyiapakan oseluruh alat dan bahan yang
diperlukan. k.
2. Deskripsi 3. Memperoleh deskripsia hasil pengamatan secara lengkap
pengamatan sesuai dengan prosedurr yang ditetapkan.
2. Memperoleh deskripsin hasil pengamatan kurang lengkap
sesuai dengan prosedura yang ditetapkan.
k
1. Tidak memperoleh deskripsi hasil pengamatan kurang
lengkap sesuai dengan eprosedur yang ditetapkan.
3. Menafsirkan rt
3. Mampu memberikan penafsiran benar secara substantif.
peristiwa yang akan a
2. Mampu memberikan penafsiran kurang benar secara
terjadi substantif. s
1. Tidak mampu memberikanla penafsiran benar secara
substantif. k
4. Melakukan praktik 3. Mampu melakukan mpraktik dengan menggunakan
seluruh prosedur yanguada.
2. Mampu melakukan sspraktik dengan menggunakan
sebagian prosedur yange ada.
1. Tidak mampu b
melakukan praktik dengan
menggunakan prosedur el yang ada.
5. Mempresentasikan 3. Mampu mempresentasikanu hasil praktik dengan benar
hasil praktik m
secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan
disampaikan secara percaya diri.
2. Mampu mempresentasikand hasil praktik dengan benar
i
secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan
m
disampaikan kurang percaya diri.
1. Mampu mempresentasikana hasil praktik dengan benar
s
secara substantif, bahasa sulit dimengerti, dan
u
disampaikan tidak percaya diri.
Kriteria Penilaian: k
Jumlah Skor yang Diperoleh k
Nilai = X 100 a
Skor Maksimum
Tes Praktik 2: Digunakan untuk menilai keterampilan n peserta didik dalam hal: 1)
d
a
n
21
s
e
s
d
Lembar Kerja 2
1. Siapkan tiga buah gelas bekas air mineral yang ukurannya sama (200 ml)
2. Berilah label pada masing-masing gelas dengan menuliskan A, B, dan C.
3. Isilah masing-masing gelas dengan air mineral sebanyak 150 ml (mengukur air
dengan menggunakan gelas ukur). Kalau tidak ada gelas ukur, isilah dengan
jumlah yang sama banyak.
4. Siapkan tiga ekor ikan kecil sejenis ukuran besarnya sama.
5. Siapkan detergen dan sendok kecil atau untuk lebih detail kamu dapat
menggunakan timbangan digital untuk mengukur jumlah detergennya.
6. Ambillah satu sendok kecil detergen, lalu masukkan ke dalam gelas B.
7. Lakukan hal yang sama dengan ukuran dua kalinya (dua sendok kecil) detergen
dan masukkan ke dalam gelas C.
8. Gelas A tidak ditambah detergen.
9. Setelah semuanya siap, ambilllah ikan kecil yang kamu siapkan lalu masukkan ke
dalam gelas masing-masing satu ekor.
10. Amatilah apa yang terjadi pada ikan (kondisi) pada periode waktu
tertentu.Catatalah semua hasil pengamatanmu.
Buatlah prediksi: Apa yang akan terjadi pada ketiga ikan kecil tersebut, setelah
ikan dimasukkan beberapa saat ke dalam air?
InstrumenTes Praktik 2
No. Indikator Hasil Penilaian
3 2 1
22
(cukup
(baik) (kurang)
)
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Deskripsi pengamatan
3 Menafsirkan peristiwa yang akan terjadi
4 Melakukan praktik
5 Mempresentasikan hasil praktik
Jumlah Skor yang Diperoleh
Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1 Menyiapkan alat dan 4. Menyiapakan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.
bahan 3. Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan.
2. Tidak menyiapakan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan.
6. Deskripsi 4. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan secara lengkap
pengamatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan kurang lengkap
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2. Tidak memperoleh deskripsi hasil pengamatan kurang
lengkap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
7. Menafsirkan 4. Mampu memberikan penafsiran benar secara substantif.
peristiwa yang akan 3. Mampu memberikan penafsiran kurang benar secara
terjadi substantif.
2. Tidak mampu memberikan penafsiran benar secara
substantif.
8. Melakukan praktik 4. Mampu melakukan praktik dengan menggunakan
seluruh prosedur yang ada.
3. Mampu melakukan praktik dengan menggunakan
sebagian prosedur yang ada.
2. Tidak mampu melakukan praktik dengan
menggunakan prosedur yang ada.
9. Mempresentasikan 4. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar
hasil praktik secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan
disampaikan secara percaya diri.
3. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar
secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan
disampaikan kurang percaya diri.
2. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar
secara substantif, bahasa sulit dimengerti, dan
disampaikan tidak percaya diri.
Kriteria Penilaian:
Nilai = Jumlah Skor yang Diperoleh X 100
Skor Maksimum
Lampiran 3: Penilaian Keterampilan (Tugas Projek)
Tugas Projek: Digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik dalam hal:
kemampuan menyelesaikan tugas projek pemecahan masalah secara
23
berkelompok untuk berperan serta mengatasi dan mengurangi
pencemaran air.
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok, dengan anggota antara 4 – 5 anak.
2. Pilihlah salah satu tugas projek yang disediakan untuk setiap kelompok.
3. Kerjakan tugas projek tersebut dalam waktu kurang lebih 60 menit, meliputi
penyelesaian tugas dan presentasi.
4. Tugas projek yang dapat dipilih disediakan adalah Tugas Projek 1, Tugas Projek 2, dan
Tugas Projek 3, berikut.
1 Persiapan
Menyusun point-point ide / gagasan
2 Pelaksanaan
Merumuskan kalimat-kalimat penjelas dari tiap-tiap ide
3 Hasil
Hasil rumusan langkah-langkah kebijakan pemerintah
dalam upaya mengatasi pencemaran air
Instrumen Tugas Projek 2
No Tahapan Skor 1 – 5
1 Persiapan
24
No Tahapan Skor 1 – 5
1 Persiapan
- Menggambar sketsa desain alat IPAL
- Mengidentifikasi penerapan prinsip ekologi 4R
2 Pelaksanaan
- Menjelaskan prinsip kerja alat IPAL
- Merancang perpaduan alat IPAL dan penerapan
prinsip ekologi 4R : Recycle, Reuse, Reduce, dan Repair
3 Hasil
Hasil perpaduan desain alat IPAL dan penerapan
prinsip ekologi 4R sebagai upaya mengatasi
pencemaran air
25