Anda di halaman 1dari 11

Nama : Dina Kamila

NPM : 2105101050061
Jurusan : Agroteknologi
MK : Mekanisasi Pertanian
Kelas : 01

TUGAS KE - 2

1. Penjelasan segala hal terkait dengan traktor.


Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan
produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos
produksi. Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban
kerja petani. Proses pengolahan lahan berfungsi untuk menggemburkan tanah,
menghilangkan kotoran, sampah dan gulma pada tanah. Proses pegolahan lahan
meliputi tahap pembajakan dan penggaruan. Pengolahan tanah awalnya dilakukan
secara konvensioal atau secara tradisional, dengan menggunakan tenaga hewan ternak
(sapi, kerbau, dan kuda). Seiring dengan perkembangan zaman, pengolahan tanah
konvensional diganti dengan pengolahan secara modern menggunakan teknologi yang
canggih. Alat-alat sederhana yang umumnya digunakan untuk mengolah tanah seperti
cangkul, parang, sabit dan lain-lain, sekarang diganti dengan bajak dan garu yang di
modifikasi dengan traktor. penggunaan pengolah tanah dengan menggunakan tenaga
mesin lebih efisien dan efektif.

Traktor adalah alat yang digunakan untuk mengolah tanah, biasanya


menggunakan motor bakar sebagai penggerak. Sebelum traktor dibuat petani mengolah
tanah menggunakan tenaga hewan seperti kerbau atau sapi yang dipasangkan alat untuk
mengolah tanah. Meskipun sekarang ini traktor telah mengggantikan penggunaan
hewan untuk mengolah tanah, tetapi pada kenyataanya masih bisa kita jumpai
penggunaan hewan terutama di daerah perbukitan. Penggunaan traktor untuk membajak
lebih cepat dibandingkan menggunakan hewan. Apalagi digunakan di daerah dengan
keadaan yang datar dan luas. Traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan
yang paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan
pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang
besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman,
untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi,), untuk memutar perontok
padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil
pertanian.

Dari asal katanya, traktor berarti alat penghela. Memang fungsi utama traktor
ialah untuk menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian
belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan
dihela tersebut. Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang
untuk menjadi penghela. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk
mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat. Traktor adalah alat/mesin penarik
beban yang bersumberdaya mekanis. Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua
macam, yaitu berdasarkan kegunaan dan jenis roda penggeraknya.

Sejarah perkembangan traktor


Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti “menarik”. Ada
juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor, yaitu
motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan “suatu mesin
atau kendaraan yang menarik gerbong atau bajak, untuk menggantikan istilah “mesin
penarik” (traction engine). Instrumen pertanian bermesin pertama adalah mesin
portabel pada tahun 1800an, yaitu mesin uap yang bisa digunakan untuk
mengendalikan instrumen mekanis pertanian. Sekitar tahun 1850, mesin penarik
dikembangkan dari mesin tersebut, dan digunakan secara luas di pertanian.

Traktor pertama adalah mesin bajak bermesin uap . Pada abad ke-18, motor
uap berhasil diciptakan dan pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap
mulai diperkenalkan. Sementara itu penelitian untuk membuat motor bakar internal di
mulai sekitar tahun 1800. Antara tahun 1800 dan 1860 banyak motor bakar internal
yang dibuat, tetapi tidak ada satupun yang memuaskan.

Beau de Rochas, insinyur perancis memberikan sumbangan pemikiran yang besar


pada perkembangan traktor yang ada sekarang. Pada tahun 1862 ahli tersebut
mengemukakan teori untuk mendapatkan motor bakar internal yang efisien, dimana
harus memenuhi 4 syarat yaitu:

1. Volume silinder sebesar mungkin dengan luas permukaan sekecil mungkin.


2. Kecepatan torak sebesar mungkin.
3. Tekanan sebesar mungkin pada permulaan ekspansi.
4. Ekspansi sebesar mungkin.
Beau de Rochas menambahkan harus ada 4 langkah dari torak di dalam
silinder yaitu langkah pemasukan, pemampatan, penyaluran daya dan pembuangan.

N.A. Otto pada tahun 1876 dari Jerman berdasarkan teori Beau de Rochas
berhasil menciptakan hak paten untuk motor bakar internal bensin. Selanjutnya pada
tahun 1898, Rudolph Diesel yang juga berasal dari Jerman berhasil membuat motor
diesel.

Di indonesia sendiri penggunaan traktor kecil dan besar pada tahun 1970-an
mulai berkembang. Traktor tersebut semuanya masih diimpor. Pada periode 1980-an
ada beberapa perusahaan di Indonesia mulai memproduksi traktor tangan dengan
konstruksi sederhana dan harga yang murah dengan desain yang dicontoh dari Jepang
maupun IRRI di Philipina.
Klasifikasi traktor berdasarkan fungsinya:

1. Crawler tractor, yaitu traktor dengan roda rantai


2. Standard row crop, umum digunakan di berbagai perkebunan
3. High clearance, traktor dengan jarak antara badan traktor dan tanah (ground
clearance) yang tinggi, cocok untuk perkebunan sayuran atau perawatan tunas
4. Orchard, traktor yang digunakan di wilayah perkebunan pepohonan yang besar,
ukurannya cukup ramping dan mudah membelok
5. Multipurpose, dapat digunakan untuk berbagai keperluan
6. Lawn and garden, untuk kebun
7. Tree skidder, digunakan untuk menarik kayu yang baru ditebang
8. Skid steer loader, memiliki loader di depannya
9. Four wheel drive with front steering wheel, traktor 4WD yang roda depannya lebih
kecil dari roda belakang. Traktor tipe ini memiliki traksi yang besar sehingga
memiliki tarikan yang kuat.
10. Four wheel drive with equal sized wheel and articulated steel framing. Roda depan
dan belakang traktor ini sama besarnya, bisa digunakan untuk lahan yang berat.
Klasifikasi berdasarkan daya penggeraknya:

1. Traktor mikro, <17 tenaga kuda (horsepower)


2. Traktor mini, 17-29 hp
3. Traktor sedang, 29-60 hp
4. Traktor besar, 60-107 hp
5. Traktor sangat besar, >107 hp
Keterangan 1 hp = 745.65 W

Klasifikasi berdasarkan alat traksi:

1. Crawler traktor, yaitu traktor yang penggeraknya berupa roda rantai. Roda rantai
yaitu tipe penggerak yang berupa sabuk atau rantai panjang dan lebar yang kedua
ujungnya saling terhubung dan digerakkan dengan banyak roda gigi di dalamnya.
Contoh umum kendaraan dengan penggerak rantai adalah tank dan buldozer. Traktor
tipe ini bisa digunakan pada tanah yang kering dan berpasir atau tanah bersalju di
mana roda biasa memiliki risiko untuk selip. Bahan yang digunakan untuk membuat
sabuk atau rantai biasanya berupa baja atau karet. Yang saat ini umum digunakan
adalah yang terbuat dari karet, karena memiliki elastisitas yang cukup sehingga
menngurangi terjadinya pemadatan tanah.
2. Wheel tractor, yaitu traktor yang digerakkan dengan roda yang berbentuk bulat yang
umumnya terbuat dari karet. Ini adalah tipe traktor yang paling umum digunakan.
Ukuran roda dapat bervariasi tergantung keperluan dan posisi roda, namun umumnya
besar dan lebar untuk mencegah terjadinya pemadatan tanah karena besarnya tekanan
roda terhadap tanah. Untuk penggunaan di lahan basah seperti persawahan, roda yang
digunakan umumnya roda sangkar (cage wheel) untuk memungkinkan terjadinya
traksi.
3. Half track tractor, yaitu traktor yang bisa digerakkan dengan roda maupun roda rantai
sesuai keperluan.

Macam – macam Traktor

Berikut ini adalah macam-macam dan jenis-jenis traktor yang biasa digunakan
dalam bidang pertanian dan perkebunan.

A. Jenis-jenis Traktor Berdasarkan Kegunaannya

1. General Purpose Tractor


Sesuai dengan namanya “general” yang memiliki arti umum. Sehingga traktor ini
didesain untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat umum, memiliki poros
roda yang kedudukannya relatif rendah. Dengan kata lain traktor ini memiliki fungsi
yang bermacam-macam.

2. Special Purpose Tractor


Traktor dengan kegunaan secara lebih khusus. Misal traktor pengolah tanah, traktor
khusus pertanian, traktor penyiram tanaman dll. Traktor jenis ini memiliki ground
clearance (jarak ke tanah) lebih tinggi.
3. Industrial Tractor
Traktor industri digunakan untuk keperluan industri, ada juga yang khusus dalam
kegiatan pembangunan. Karakteristiknya antara lain, memiliki kemampuan daya tari
yang besar karena traktor ini memiliki roda depan dan belakang yang sama/hampir
sama dan ganda.

4. Plantation Tractor
Plantation Tractor adalah traktor yang digunakan pada lahan yang banyak
tanamannya, dengan traktor ini akan lebih aman dan mudah digunakan pada medan
yang banyak tanamannya. Dapat juga digunakan pada lahan yang memiliki sudut
kemiringan tinggi, karena kontruksi pusat titik beratnya rendah. Traktor ini biasanya
memiliki pelindung atap. Dari tenaga yang dapat dihasilkan juga cukup besar.

5. Garden tractor
Jenis traktor yang selanjutnya adalah garden tractor (traktor kebun) yang berguna
untuk pekerjaan-pekerjaan ringan, misal untuk pemotong rumput, pertanian kecil.
Karena itu traktor ini memiliki daya yang kecil.

B. Traktor Berdasarkan Jenis Roda Penggeraknya


Setelah dibedakan menurut kegunaan atau fungsinya, traktor kemudian juga dapat
dibedakan berdasarkan jenis roda penggeraknya. Roda yang digunakan oleh traktor
untuk berjalan dan menjalankan tugasnya. Berbagai macam dan jenis ini disesuaikan
dengan karakteristik tanah yang akan dilewati traktor, karena roda adalah bagian
yang secara langsung berhubungan dengan tanah saat traktor digunakan.

1. Traktor roda krepyak (crawler tractor)

 Low Ground Preassure Tractor (LGP)


Low Ground Pressure Tractor (LGP) adalah sebuah traktor yang dikhusukan untuk
tanah dengan tekanan rendah, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah tanah lembab.
Maka, roda yang digunakan pada traktor ini memiliki lebar yang besar, ditambah
komponen-komponen yang kurang bermanfaat juga dikurangi sehingga berat dari
traktor ini dapat diminimalkan. Traktor ini memiliki ground preassure sebesar 0,6
kg/cm2.

 Swam Crawler Tractor


Jenis traktor yang menggunakan roda krepyak yang kedua adalah swam crawler
tractor. Traktor ini dikhususkan untuk bekerja di rawa-rawa yang memiliki ground
pressure sebesar 0,5 kg/cm2.

 Extra Swam Crawler


Traktor ini dirancang untuk tanah yang lebih lembek lagi dari kedua jenis traktor
diatas, dengan memiliki groud pressure yang sangat kecil yaitu 0,25 kg/cm2.
 Special Application Crawler Tractor
Jenis traktor yang satu ini dapat digunakan untuk menarik peralatan-peralatan
pertanian yang berat.

 Standard crawler traktor


Standard crawler traktor digunakan untuk meratakan atau menimbun tanah, biasanya
digunakan pada saat pembukaan hutan. Karakteristik traktor ini bila dilihat dari
ground pressurenya adalah memiliki 0,8 kg/cm2

2. Traktor Roda Karet (Ban)


Selain traktor dengan roda crawler, ada juga traktor yang memiliki roda karet (ban)
sepereti pada mobil atau motor. Traktor semacam ini tentu saja digunakan untuk
medan datar dan keras (tidak lembab). Traktor yang menggunakan roda ban, terdiri
dari berbagai macam sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Apa sajakah jenis-
jenisnya? Kita simak sebagai berikut :

 Single Axle
Single axle memiliki arti bahwa traktor tersebut memiliki poros rodanya satu, artinya
hanya memiliki roda dua (satu disisi kanan, satunya disisi kiri). Traktor ini biasa
disebut dengan tangan yang umumnya memiliki daya kurang lebih 12,5 HP. Karena
traktor tangan, maka pengemudi tidak naik di atas traktor, namun berjalan di
belakang traktor.

 Double Axle Three cycle tractor (traktor roda tiga)


Jenis traktor yang selanjutnya adalah traktor roda tiga, yang biasanya digunakan
untuk pekerjaan penanman, pemeliharaan tanaman ataupun panen. Roda tiga terdiri
dari satu roda berada di depan, dan dua roda dibelakangnya.

 Four wheel tractor (traktor roda empat)


Traktor roda empat memiliki dua poros roda, yang satu di depan dan sisanya di
belakang. Masing-masing poros disisi kanan dan kirinya terdapat roda. Jadi, total
rodanya ada empat. Traktor semacam ini berguna untuk pengolahan tanah
(pembajakan penggaruan).

Traktor beroda empat ini masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan daya yang
dihasilkan, yait dapat dibagi menjadi dua. Mini traktor yang mampu menghasilkan
daya 12,5 – 30 HP dan Traktor besar dengan daya yang lebih besar dari 30 HP.

Pada saat beroperasi, berat traktor roda bertumpu pada roda belakang sebesar 70 –
80 % dari berat totalnya (berat dinamis traktor). Sedangkan untuk roda depan 20 –
30 % dari berat totalnya

C. Traktor Berdasarkan besar daya/tenaganya


Traktor dapat diklasifikasikan berdasarkan besar daya/tenaga yang dihasilkan dari
sumber tenaganya (mesin), yaitu
1. Hand traktor : 3 Hp – 12 Hp
2. Mini traktor : 13 Hp – 40 Hp
3. Farm traktor : > 45 Hp
D. Traktor Berdasarkan Bentuk Dan Pabrik Pembuatnya.

 Traktor Tangan
Seperti yang disinggung diatas, bahwa traktor tangan umumnya memiliki daya kecil
yang kurang dari 12 HP, memiliki satu axle (poros roda) dengan jumlah roda dua.
Para operator berdiri di belakang traktor untuk mengoperasikannya. Traktor inilah
yang paling umum digunakan di Indonesia untuk membajak tanah.

Alat tambahan dapat dipasangkan di depan atau di belakang traktor. Penempatan alat
maupun motor terhadap sumbu dibuat sedemikian rupa sehingga terjamin
keseimbangannya.

 Traktor beroda tunggal


Jenis traktor selanjutnya adalah traktor beroda tunggal, daya mesin akan disalurkan
ke satu roda. Maka dari itu dibutuhkan titik tumpu sebagai poros keseimbangan,
misalnya dengan menambah alat tambahan/gandengan. Pengemudi harus mampu
mengatasi gaya-gaya bebas yang berasal dari traktor maupun alat tambahannya.

 Mini Traktor
Mini traktor atau traktor merupakan traktor yang memiliki dua buah poros dengan
roda berjumlah empat. Traktor ini memiliki ukuran yang kecil dengan panjang
sekitar 1790 – 2070 mm, dan lebarnya 995 – 1020 mm.

Berat traktor mini ini sekitar 385 – 535 kg dengan mesin diesel dua silinder atau
lebih, mesin ini mampu menghasilkan daya sekitar 13 – 40 HP. Mesin ini memiliki 6
kecepatan (verseneling maju) dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan kerja mesin ini
berkisar 0,94 – 4,79 km/jam dan kecepatan transport antara 7,54 – 13,3 km/jam.

Traktor jenis ini sudah dilengkapi dengan PTO (power take off), three point hitch
(tiga titik penggandengan/sistem mounted). Pada umumnya konstruksi traktor mini
tidak banyak berbeda dengan traktor besar, perbedaannya hanya terdapat pada
dayanya saja. Traktor jenis ini banyak dimiliki oleh petani.Jenis traktor ini
dipergunakan untuk membedakan suatu traktor yang beberapa waktu yang lampau
banyak dipakai untuk menarik beban saja.

 Traktor Besar (Farm Traktor)


Traktor besar dicirikan sebagai traktor yang mempunyai dua buah poros roda
(beroda empat atau lebih), panjangnya berkisar 2650 – 3910 mm, lebar berkisar
1740 – 2010 mm dan dayanya 45 HP ke atas. Dari segi harga, traktor ini memiliki
harga yang sangat mahal, sehingga sangat jarang sekali dimiliki oleh perorangan
apalagi di desa-desa.
Disamping itu penggunaannyapun kurang efisien mengingat bentuk petakan
sawah yang relatif kecil. Traktor ini banyak dijumpai pada perusahaan-perusahaan
perkebunan yanng mempunyai areal yang luas dan modal yang cukup besar.

 Traktor Pembawa Implemen


Traktor pembawa implemen adalah traktor yang memiliki kemampuan untuk
dibebani alat-alat tambahan yang lebih berat, dalam kelompok ini termasuk traktor
“sistem Fergusen” dan “traktor portal”.

 Traktor Sistem Fergusen


Berat traktor ini relatif ringan jika dibandingkan dengan jenis traktor lainnya. Pada
jenis traktor yang dibangun rendah, kaki pengemudi bila duduk akan berada di kiri
dan kanan bak persneling. Kemanpuan traksi diperbesar dengan menempatkan alat
bobot tambahan di belakang traktor sedemikian rupa sehingga berfungsi
sebagaimana mestinya.

 Traktor Portal
Traktor portal merupakan traktor yang kedua roda gigi reduksi akhirnya ditempatkan
satu di atas lainnya, sehingga terdapat kebebasan kolong yang besar.

 Traktor lereng
Traktor ini merupakan jenis traktor yang mampu bekerja di medan miring dengan
posisi kemudi dan mesin yang tetap tegak. Hal ini dikarenakan rodanya diposisikan
secara parallelogram.

Bagian – bagian utama dari traktor

Pengunci diferensial (differential lock): mengatur agar putaran roda kanan dan kiri
selalu sama, digunakan pada saat traktor mengalami slip.

Final drive: terletak setelah gigi-gigi diferensial, berfungsi untuk mereduksi lebih
lanjut putaran dari motor, sebelum keroda belakang.

Tempat pengambilan daya (power take off atau p.t.o): dari bagian p.t.o ini daya
traktor dapat diambil untuk menggerakkan peralatan lain. Umumnya dihubungkan
langsung dengan poros setelah kopling sebelum versneling.

Sistem pengangkatan hidrolis: dipergunakan untuk menaikkan dan menurunkan


alat/mesin, khususnya pada saat untuk pengangkutan dan pada alat/mesin yang
dirangkai dengan traktor dengan sistem mounted melalui perangkaian tiga titik
tangkap (three point hitch).

Batang penarik (draw bar): diletakkan pada bagian terendah dari badan traktor
bagian belakang, dipergunakan untuk penarikan beban dengan sistem rangkaian satu
titik penggandengan (trailing).

Double gas (throttle): gas tangan dan pedal gas (gas yang diinjakdengan kaki)
Double pedal brake: rem roda kanan dan rem untuk roda kiri.

Fungsi Dan Tugas Pokok Traktor

Tugas pokok dan fungsi traktor bila dirangkaikan dengan suatu peralatan
tambahan berupa implement/bajak dapat berperan sebagai alat untuk pengolah tanah
sebelum melakukan penanaman. Disamping itu pula traktor memiliki fungsi lain, yaitu
sebagai tenaga penggerak peralatan mesin-mesin pertanian lainnya melalui power take
off (PTO) yang disalurkan ke mesin-mesin yang akan digerakkan. Seiring dengan
perkembangan teknologi, traktor roda empat sudah banyak memiliki kemajuan baik
dari segi desain, fitur teknologi tinggi serta perluasan pemanfaatan dan fungsinya di
lapangan sesuai dengan kebutuhan manusia.

Manfaat traktor

Manfaat penggunaan traktor dalam pengolahan tanah adalah untuk menciptakan


keadaan fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan peralatan yang
bekerja secara mekanis dan berskala besar. Sebagai tenaga penggerak peralatan mesin-
mesin pertanian lainnya melalui power take off (PTO) yang disalurkan ke mesin-mesin
yang akan digerakkan.

Kelebihan Traktor

1. Pekerjaan Selesai Lebih Cepat

Kekurangannya tentu lebih banyak, mulai dari lamanya waktu yang diperlukan
untuk selesai, rasa lelah yang berat dan tidak efektif serta efesien. Sedangkan
menggunakan traktor penggarapan lahan sawah menjadi lebih cepat dan lelah yang
dirasakan tidak seberat saat menggunakan cara manual.

2. Mudah Digunakan

Traktor salah satu alat pengolah tanah yang mudah untuk digunakan, caranya
adalah perlu menghidupkan mesin terlebih dahulu. Setelah itu baru jalankan traktor dan
kemudian arahkan sesuai untuk menggarap tanah yang akan digemburkan.

3. Hasil Tanah Lebih Baik

Dengan menggunakan traktor kelebihan yang ditawarkan berikutnya adalah


hasil tanah menjadi lebih baik. Ini karena menggunakan traktor dengan mesin, maka
tanah yang digemburkan lebih dalam, jadi saat hasil tanah lebih baik maka tanaman
yang ditanam di atasnya juga dapat memberikan hasil panen atau buah yang lebih baik.

4. Hasil Panen Bermutu Tinggi

Kelebihan traktor yang keempat adalah memberikan hasil panen yang lebih
bermutu. Sejalan dengan kelebihan dari traktor yang memberikan hasil tanah lebih baik.
Maka hasil panen juga berkaitan erat dengan hasil tanahnya saat pertama lahan akan di
garap. Semakin gembur tanah dan perawatan kepada tanaman, maka semakin baik hasil
panen yang dipetik setelahnya.

5. Mengurangi Biaya Produksi

Kelebihan traktor berikutnya adalah dapat membantu untuk mengurangi biaya


produksi. Ini saling terhubung dengan pekerjaan yang lebih cepat untuk selesai.
Dibandingkan dengan menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang lebih banyak
makan biaya harian akan bertambah.

6. Hasil pengelolaan tanah lebih baik

Jika dibandingkan dengan hasil cangkulan secara manual, pengelolaan tanah


dengan mesin traktor justru lebih baik. Tanah yang di olah menjadi lebih gembur dan
memungkinkan bibit tanaman yang ditanam bertumbuh subur.

7. Biaya produksi relatif lebih murah

Dari segi biaya, menggunakan traktor reletif lebih terjangkau apabila


dibandingkan ketika Anda harus membayar buruh tani.

Kekurangan Traktor

1. Menimbulkan Polusi

Kekurangan dari mesin traktor yang pertama adalah menimbulkan polusi udara.
Dimana polusi udara artinya adalah adanya satu atau lebih substansi kimia, biologi dan
fisik di atmosfer yang jumlahnya dapat membahayakan seluruh makhluk hidup yang
tinggal di bumi.

2. Menggunakan Bahan Bakar

Traktor bekerja dengan mesin sehingga memerlukan bahan bakar, karenanya


biaya yang dikeluarkan selain untuk perawatan, ada juga untuk bahan bakar. Tanpa
bahan bakar traktor tidak dapat berjalan untuk digunakan. Bahan bakar adalah materi
yang dapat diubah menjadi energi, karena bahan bakar mengandung energi panas yang
dapat dilepaskan dan dimanipulasi.

3. Menggunakan Bahan Kimia

Kekurangan traktor yang ketiga adalah menggunakan bahan kimia, bahan kimia
adalah zat murni berbentuk materi yang mengandung komposisi kimia dan sifat
kerakteristik konstan.Terdapat beberapa kekurangan dalam menggunakan mesin traktor
yang lebih banyak berhubungan dengan polusi udara yang ditimbulkannya.

Bagian-bagian traktor berbeda-beda pada setiap jenisnya, begitu juga dengan


kelebihan dan kekurangan mungkin bisa berbeda-beda pula, tergantung jenis
traktornya.
Sumber :
https://blog.ibid.astra.co.id/detail/jenis-jenis-traktor-v8j
https://niagakita.id/2019/07/19/sejarah-perkembangan-traktor/
http://www.litbang.pertanian.go.id/tahukah-anda/208/

Anda mungkin juga menyukai