Anda di halaman 1dari 2

Mengapa masalah geng motor harus ditanggani pemerintah dan haruskah sesorang yang

bertanggung jawab memecahkan masalh ?


Aksi geng motor yang meresahkan masyarakat sudah sangat mengkhawatirkan.
Ulah para geng motor itu bukan lagi sekadar kenakalan biasa tetapi sudah menjadi
tindak kriminal seperti perusakan dan perampasan. Karena itu, pemerintah,
khususnya polisi diminta segera mengatasi masalah ini sebelum menjadi lebih
buruk. dlm menecahkan masalah ini, pemerintah harus bijak dlm
mengambil keputusan, dan berani bertanggung jwb. krn pemerintah
memiliki tanggung jwb yg penuh dlm meminpin negara
Kriminalitas merupakan resiko yang tidak hanya diberikan kepada kepolisian saja yang
menanganinya. Tapi semuanya secara terpadu. Pemerintahan juga harus sama bagaimana
pencegahannya, tidak hanya polisi saja.

untuk menghentikan aksi geng motor yang terjadi, memang bukan pekerjaan mudah karena
tentu untuk memberntasnya butuh dukungan para stekeholders yang ada mulai dari
pemerintah, kepolisian, dan kalau perlu pelibatan TNI, untuk duduk bersama dan
membicarakan mengenai penaganan aksi geng motor sehinggah bisa dicegah dan dihentikan.dan
berikut pihak pihak yang harus terlibat :

Pertama, orang tua peranan orang tua harus ada dalam hal ini mereka harus mengawasi anak-anak
mereka khsusunya yang sudah dimanjakan dengan sepeda motor. Dn mereka harus membatasi anak
mereka untuk keluar larut malam dan pulang dini hari kerumah dan hal ini sangat logis dilakukan
krena para kawanan geng motor rata-rata masi dikategorikan anak dibawah umur karena itu
peranan pengawasan orang tua sangat penting dalam hal ini.

Kedua, peranan guru disekolah, untuk menhentikan ulah geng motor guru atau tenaga pendidik
termasuk kepala sekolah harus memberikan pemahaman kepada siswanya tentang bahayanya jika
kita terlibat dalam sindikat geng motor karena sangat meresahkan masyarakat dan kalau perlu
kepala guru harus senantiasa menyampaikan hal tersebut dan memberikan larangan untuk menjadi
atau terlibat kelomkpok geng motor karena bisa merusak citra sekolah dan dunia pendidikan
dimakassar.

Ketiga, peranan pemerintah melalui para bawahannya mereka harus bisa bekerjasama dengan
berbagai pihak untuk bisa menghentikan aksi geng motor ini termasuk membangun sistem
keamanan dilingkungan tempat tinggal masing –masing masyarakat dengan melibatkan para RT/RW.

Keempat, Pelibatan TNI, dengan adanya pelibatan TNI dalam menangani aksi geng motor berkat
permintaan pemerintah maka kemungkinan aksi geng motor bisa diminimalisir asalkan patrol
dilakukan setiap malam terutama malam minggu dengan memetakan beberapa lokasi yang rawan
aksi geng motor.

Kelima ,pihak keploisian harus serius menganani masalah kekerasan geng motor ini dan kalau perlu
mereka membentuk paasukan khsusus pemberantas geng motor yang dilengkapi senjata lengkap
dan hal ini perna dilakukan polda metro jaya dijakarta dalam memberantas preman mereka
membentuk unit pasukan khusus pemberantas preman dan hasilnya Jakarta pada saat ini mulai
bebas dari aksi premanisme karen aitu tidak ada salahnya POLDA Sul-SEL memberntu unit pasukan
khusus pemberantas geng motor dan kalu perlu berikan tindakan Refresif berupah melumpuhkan
sehingga anggota geng motor merasa takut.

jika dilakukan analisa berdasarkan pendekatan Kronologi konflik maka kita bisa
mendapatkan kesimpulan bahwa kebanyakan pelaku yang terlibat dalam geng motor adalah
mereka anak-anak yang masi berada dibawah umur baik yang masih sekolah mapun yang
sudah putus sekolah, dan tindakan mereka biasanya dilakukan pada malam hari ,dan dalam
melakukan aksinya mereka menggunakan senjata tajam baik badik maupun busur (Ketapel
yang menggunakan anak panah yang terbuat dari besi yang sudah dibuat runcing dan tajam)
kebanyakan pelajar yang terlibat geng motor terkait masalah moralitas. Hal ini juga
membuat pemerintah khawatir. Karena menyangkut masalah moralitas, maka pendidikan
yang menyangkut masalah agama dan budi pekerti harus ditambah. ini masalah kenakalan
remaja, soal moralitas. Maka dari sinilah pentingnya pendidikan etika dan moral.

Sedangkan korban dari aksi kekerasan mereka adalah random artinya siapapun bisa menjadi
objek serangan dari kawanan geng motor namun yang menjadi kesamaan semua korban
dari aksi kekerasan geng motor adalah para pengendara motor dijalan raya yg berkendara
pada malam hari.

Dalam proses Penegakan hukum tentunya aparat penegak Hukum seperti


kepolisian,jaksa,hakim akan mengalami kesulitan jika mereka dibawah keperadilan karena
mereka anggota geng motor rata-rata masih berada dibawah umur (18 Tahun) dan dalam
undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan anak . semua anak yang
berkonflik dengan hukum atau menjadi pelaku criminal wajib diselesaikan kasusnya secara
diversi (penyelesaian perkara pidana diluar proses peradilan) dan hal ini tantu akan
membuat aparat kewalahan. Ada aturan-aturan di situ dia tidak boleh dicampur
dengan orang dewasa. Kalau dicampur dengan orang dewasa dikhawatirkan
makin pintar (melakukan kriminal). Jadi dia harus dipisahkan, dan kemudian
dalam sidangnya harus di tutup dan sebagainya. sulit untuk menjatuhkan
hukuman berat terhadap anggota geng motor yang berusia di bawah umur agar
menimbulkan efek jera. Polisi akan mengedepankan pendekatan preventif dan
mendidik terhadap kelompok geng motor yang mulai meresahkan masyarakat.
Sebab banyak di antara anggota geg motor adalah remaja yang usianya belum
cukup umur.
:

Anda mungkin juga menyukai