Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dina Kamila

NIM : 2105101050061
Mata Kuliah : Sistem Pertanian Terpadu

Resume materi

BAGAIMANA PERGERAKAN UNSUR HARA PADA TANAMAN


Pergerakan Hara Mineral dari Larutan Tanah ke Permukaan Akar Organ yang
berfungsi menyerap unsur hara dari media tanaman adalah akar yaitu bulu-bulu akar yang
terletak beberapa millimeter di belakang ujung akar (root tip). Bulu akar terbentuk dari satu
sel yang bentuknya sempit dan Panjang.

Karena akar merupakan organ penyerap air dan unsur hara, maka kontak air atau
unsur hara dengan permukaan sel bulu-bulu akar merupakan bagian yang sangat penting dari
proses penyerapan. Ada 3 cara atau peristiwa gerakan air dan unsur hara ke permukaan sel
bulu akar yaitu melalui :
1. Aliran Massa (Mass Flow)
2. Peristiwa Intersepsi akar (Root Interception)
3. Peristiwa Difusi (Diffusion)
Aliran Massa
Penyerapan unsur hara melalui mekanisme pergerakan unsur hara di dalam tanah
menuju ke permukaan akar bersama dengan massa air. Selama proses transpirasi tanaman
berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh akar tanaman. Mekanisme aliran massa
(mass flow) adalah suatu mekanisme gerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke
permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air/aliran yaitu penyerapan air oleh
tanaman dengan adanya proses transpirasi tanaman, jumlah hara yang bergerak sebanding
dengan jumlah air yang diserap tanaman, dan konsentrasi hara di dalam air tersebut.
Mekanisme ini sangat dipengaruhi oleh kelembaban tanah, jika kelembaban rendah, maka
gerakan melalui aliran massa juga berkurang. Unsur hara yang ketersediaannya bagi
tanaman melalui mekanisme ini meliputi: nitrogen (80 %), kalsium (71,4%), belerang
(95,0%), dan Mo (95,2%). Unsur hara yang diserap melalui model ini adalah N (dalam
bentuk NO3-), Ca2+, Mg2+, H3BO3 dan sulfur.
Hara bergerak karena ada gradien potensial air. Aliran massa terjadi akibat adanya
gaya tarik menarik antara molekul-molekul air yang digerakkan oleh lepasnya molekul air
melalui penguapan (transpirasi). Setiap ada molekul air yang menguap posisinya akan diisi
oleh molekul air yang berada di bawahnya dan molekul air di bawahnya menarik molekul
yang di bawahnya lagi sampai pada molekul air yang berada di luar sel epidermis bulu akar
masuk ke dalam sel sambil menarik molekul air yang kebetulan kontak dengannya.
Demikian tarikmenarik ini terjadi selama ada penguapan. Karena pergerakan ini terjadi tidak
membutuhkan energi, maka peristiwa ini disebut transportasi pasif unsur hara dari larutan
media tanam menuju sel epidermis bulu akar. Kuantitas unsur hara yang dapat mencapai
permukaan akar (root surface) melalui peristiwa aliran massa dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu, sifat-sifat media tumbuh, kondisi iklim, kelarutan hara, dan spesies tanaman.

Difusi
Penyerapan unsur hara yang terjadi karena konsentrasi unsur hara pada permukaan
akar tanaman lebih rendah dibandingkan konsentrasi hara pada larutan tanah. Difusi adalah
proses pergerakan hara di dalam larutan tanah karena adanya perbedaan konsentrasi hara
dalam tanah, jadi bergerak dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke rendah. Konsentrasi
unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi
hara dalam larutan tanah. Unsur hara yang tersedia melalui mekanisme difusi ini, adalah:
fosfor (90,9%) dan kalium (77,7%). Difusi merupakan mekanisme utama bagi unsur hara
essensial yang mempunyai mobilitas rendah (P, K, Cu, Fe, Mn, dan Zn). Sehingga melalui
model difusi, hara bergerak dari lokasi yang jauh dari akar menuju ke permukaan akar
dibantu oleh adanya larutan tanah. Unsur hara yang diserap melalui model ini adalah P, K,
Cu, Fe, Mn dan Zn.
Jadi, gerakan molekul (hara) terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi
(concentration gradient). Dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa
pasokan Ca dan Mg terutama adalah melalui aliran massa, sedangkan K dan P terutama oleh
difusi. Hara yang diangkut ke permukaan akar melalui proses difusi tidak dapat dihitung
secara langsung, tetapi dihitung sebagai selisih dari penyerapan hara total oleh tanaman
dikurangi penyerapan oleh aliran massa dikurangi penyerapan oleh pertumbuhan akar.
Daerah rhizosfir memiliki konsentrasi lebih rendah dari pada daerah di luarnya, sehingga
pergerakan unsur hara terjadi dari daerah luar rhizosfir menuju daerah rhizosfir. Akibat dari
peristiwa ini unsur hara yang tadinya tidak kontak dengan akar menjadi bersinggungan
dengan permukaan akar. Untuk selanjutnya penyerapan dapat dilakukan oleh akar tanaman.

Intersepsi Akar
Intersepsi akar terjadi akibat dari pertumbuhan akar dari pendek menjadi lebih
panjang. Dari tidak bercabang menjadi bercabang. Dari bercabang sedikit menjadi
bercabang banyak. Sebagai akibat dari pertumbuhan ini akarakar yang terbentuk
menjangkau bagian-bagian media tanam yang tadinya belum terjangkau. Bertambahnya
jangkauan tentu saja bertambah pula unsur hara yang bisa kontak dengan permukaan bulu-
bulu akar dan selanjutnya dapat diserap oleh akar tanaman. Unsur hara yang berhasil kontak
dengan akar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain,Volume media tanam yang tercover
oleh perakaran, morfologi akar, konsentrasi unsur hara yang tersusupi.
Sebagaimana akar tumbuh dan bergerak ke daerah tanah yang belum habis hara-
haranya dan mengambilnya. Peristiwa ini terjadi karena akar tumbuh dan memanjang,
sehingga memperpendek jarak dengan keberadaan unsur hara. Melalui pertukaran kontak.
Akar tanaman hidup tumbuh/memanjang dan menerobos kontak dengan partikel tanah
sehingga bagian akar dapat melakukan kontak langsung dengan hara yang berada di dalam
larutan tanah atau bagian tanah yang lain. Umumnya pada kedalaman 0-20 cm, akar
menduduki 1 % volume tanah. Unsur hara Ca, dan Mg, UH yang banyak dipasok dengan
intersepsi akar. Intersepsi meningkat dengan adanya mikoriza, karena adanya simbiosis
antara jamur dan akar tanaman → Efek positif mikoriza ini paling besar pada tanah yang
kurang subur, karena hifa jamur akan meningkatkan luas permukaan jerapan akar tanaman.
Unsur hara yang dapat diserap melalui model ini adalah Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).
Estimasi sumbangan intersepsi akar terhadap kebutuhan hara tanaman dapat
dilakukan atas dasar tiga asumsi berikut:
1) Jumlah maksimum hara yang diintersepsi adalah jumlah yang diperkirakan tersedia
dalam volume tanah yang ditempati oleh akar
2) Akar menempati rata-rata 1% dari total volume tanah
3) Sekitar 50% dari total volume tanah terdiri atas pori; oleh karenanya akar menempati
sekitar 2% dari total ruang pori.

Unsur hara bermanfaat bagi tanaman apabila tersedia dizona penyerapan tanaman
(sekitar akar dan daun) serta berada dalam bentuk yang dapat diserap.
Semua unsur mineral ini diserap tanaman dalam bentuk ion, kecuali B diserap
dalam bentuk asam borat. Keberadaan unsur hara dalam tanaman bervariasi :
- 95% biomassa tanaman dibentuk oleh 3 unsur hara saja, yaitu Carbon (C), Oksigen (O)
dan Hidrogen (H). Ketiga unsur hara ini tidak menjadi perhatian dalam analisa nutrisi
tanaman karena selalu tersedia dan dalam bentuk dapat diserap tanaman, khususnya
untuk proses fotosintesis.
- Keberadaan unsur hara mineral hanya 5% dalam biomassa tanaman, terdiri dari : Unsur
hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) sebesar 0,1% – 5%.
Unsur hara mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, B, Cl) sebesar <0,025%.
Angkutan Hara ke Tengah Akar
Angkutan hara ke tengah akar dapat melalui 2 jalur, yaitu : (1) Apoplastik yaitu
angkutan hara melalui daerah bebas (DB) diantara sel-sel akar; dan (2) Simplastik yaitu
angkutan hara melalui plasmodesmata (benang-benang protoplasma yang menghubungkann
sel satu dengan yang lain, dengan menghindari vacuola. Larutan hara secara bebas bergerak
menuju ke permukaan akar melalui difusi dan aliran massa. Hara dan senyawa dengan berat
molekul (BM) kecil bahkan secara bebas dapat masuk sampai ke sel kortek yang berisi air
secara difusi. tetapi senyawa dengan BM tinggi (kelat logam, molekul racun, virus dan
kuman-kuman patogen) terhambat oleh kecilnya pori-pori atau diameter sel akar.
Hara yang telah berada disekitar permukaan akar tersebut dapat diserap tanaman
melalui duaproses, yakni:
1. Proses Aktif, proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif atau proses penyerapan
harayang memerlukan adanya energi metabolik.
2. Proses Selektif, proses penyerapan unsur hara yang terjadi secara selektif.
Proses Aktif →Proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif dapat
berlangsung apabila tersediaenergi metabolik. Energi metabolik tersebut dihasilkan
dari proses pernapasan akartanaman. Selama proses pernapasan akar tanaman
berlangsung akan dihasilkan energimetabolik dan energi ini mendorong berlangsungnya
penyerapan unsur hara secara prosesaktif. Apabila proses pernapasan akar tanaman
berkurang akan menurunkan pula prosespenyerapan unsur hara melalui proses aktif.
Bagian akar tanaman yang paling aktif adalah bagian dekat ujung akar yang baru
terbentuk dan rambut-rambut akar. Bagian akarini merupakan bagian yang melakukan
kegiatan respirasi (pernapasan) terbesar.
Proses Selektif →Bagian terluar dari sel akar tanaman terdiri dari dinding sel,
membran sel, protoplasma.Dinding sel merupakan bagian sel yang tidak aktif. Bagian ini
bersinggungan langsungdengan tanah. Sedangkan bagian dalam terdiri dari
protoplasma yang bersifat aktif.Bagian ini dikelilingi oleh membran. Membran
ini mampu untuk melakukan seleksiunsur hara yang akan melaluinya. Proses
penyerapan unsur hara yang melalui mekanismeseleksi yang terjadi pada membran
disebut sebagai proses selektif.Proses selektif terhadap penyerapan unsur hara yang
terjadi pada membran diperkirakanberlangsung melalui suatu carrier (pembawa). Carrier
(pembawa) ini bersenyawa denganion (unsur) terpilih. Selanjutnya, ion (unsur) terpilih
tersebut dibawa masuk ke dalam protoplasma dengan menembus membran sel.
Bagaimana energi dan hara itu mengalir
Aliran energi adalah rangkaian dari urutan pemindahan bentuk energi dari satu bentuk
ke bentuk energi lainnya yang dimulai dengan sinar matahari, lalu berpindah ke produsen,
berpindah lagi ke konsumen primer atau herbivora, berpindah lagi konsumber tingkat
tinggi atau karnivora hingga sampai ke saproba. Aliran energi juga dapat didefinisikan
sebagai perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan-tingkatan berikutnya.
Pada proses perpindahan energi tersebut, selalu terjadi pengurangan pada jumlah energi di
setiap urutan pemindahannya melalui tingkat trofik makan memakan.
Pada dasarnya, aliran energi dimulai dari cahaya matahari yang kemudian diubah oleh
produsen menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa-senyawa organik. Perubahan energi
menjadi senyawa organik tersebut, dimakan oleh konsumen hingga terjadi lagi perpindahan
dan perubahan energi dari tumbuhan ke konsumen. Energi kimia yang telah berubah dalam
bentuk bahan organik, kemudian dimanfaatkan oleh organisme untuk pertumbuhan serta
perkembangan dari organisme tersebut. Pada ekosistem, aliran energi terjadi pada peristiwa
rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi serta tingkat trofik.

Aliran energi dalam suatu ekosistem bersifat searah. Artinya energi yang diserap
produsen dari matahari dan diubah menjadi energi kimia, selalu mengalir dari tingkat trofik
yang lebih rendah ke tingkat trofik yang lebih tinggi seperti dalam rantai makanan ketika
herbivora memakan produsen, energi ditransfer dari produsen ke konsumen dan seterusnya.
pada. Sebagian dari energi ini diasimilasikan, sebagian lagi digunakan oleh organisme dan
sebagian lagi habis di lingkungan tetapi aliran energinya tidak pernah dikembalikan, yang
jelas produsen tidak dapat mengkonsumsi konsumen. Demikian pula energi mengalir
dalam suatu ekosistem dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik lainnya. Unsur hara
diedarkan dalam suatu ekosistem dalam bentuk siklik, artinya unsur hara yang digunakan
oleh produsen melalui tanah tersedia kembali ke dalam tanah setelah penguraian bahan
organik mati oleh pengurai dan dari sini tersedia kembali bagi produsen untuk siklus yang
lain.

Energi merupakan kemampuan untuk dapat melakukan suatu pekerjaan serta


menyebabkan perubahan-perubahan pada beberapa hal. Makhluk hidup, baik itu manusia,
tumbuhan maupun hewan membutuhkan energi untuk dapat mempertahankan fungsi dari
tubuh atau anatominya dan menjalani kehidupan. Contoh dari energi adalah sinar matahari
yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup. Tanpa adanya sinar matahari, maka tumbuhan
tidak akan berfotosintesis dan tidak dapat menyalurkan energi yang dimiliki. Energi
tersebut akan mengalami perubahan ekosistem, hingga disebut sebagai aliran energi.

Anda mungkin juga menyukai