Anda di halaman 1dari 34

PENYERAPAN UNSUR HARA

OLEH AKAR DAN DAUN


 Unsur hara yang diperuntukkan untuk
tanaman terdiri atas 3 kategori. Tersedia
dari udara itu sendiri, antara lain karbon,
karbondioksida, oksigen. Ketersediaan
air yang cukup pun juga perlu, hidrogen
yang akan diserap oleh tanaman, tanah
yang memiliki beberapa unsur hara yang
cukup jika dilihat dari hara esensial. Dan
proses oksidasi sendiri akan
menghasilkan oksigen.
 3 cara yaitu intersepsi atau penyerapan akar, aliran
massa atau mass flow, dan difusi.
1. Intersepsi akar memang berbeda dengan 2
mekanisme lainnya. Mekanisme ini gerakan akar
pada tanaman yang akan memperpendek jarak
dengan keberadaan pada unsur hara. Hal ini bisa
terjadi karena akar tanaman tumbuh dengan
panjang. Dan jangkauan akar pun akan semakin luas.
Dan perpanjangan akar inilah yang akan menjadikan
permukaan akar lebih mendekati dimana unsur
tersebut ada. Unsur hara yang ketersediaannya
sangat besar pada mekanisme ini adalah kalsium
dengan 28,6%.
2. Aliran massa ialah gerakan unsur hara dari
dalam tanah menuju ke akar secara bersamaan
dengan pergerakan massa air.

Tanaman mengalami peristiwa transpirasi atau


proses penguapan air. Pergerakan masa air
sendiri ke akar karena dari serapan air akan
terangkut langsung membawa unsur hara.
Mekanisme ini disebut aliran massa. Unsur hara
yang ketersediaannya bagi tanaman melalui
mekanisme ini adalah nitrogen, kalsium, Mo,
Belerang.
adalah tingginya konsentrasi unsur hara,
terjadi karena adanya konsentrasi yang
berbeda pada unsur hara. Unsur hara
mempunyai konsentrasi yang amat tinggi
dan bergerak menuju ke akar. Adanya
perbedaan ini dikenalah dengan
mekanisme secara difusi.
Ketersediaan unsur hara yang melalui akar
pada tanah bisa terjadi melalui mekanisme
hal perbedaan konsentrasi.
 Konsentrasiunsur hara pada tanah
memang lebih rendah jika kita
bandingkan dengan konsentrasi hara
dalam larutan tanah sendiri. Ketiga jenis
mekanisme ini memang berbeda antara
satu dengan yang lain, namun unsur hara
yang tersedia memiliki kesamaan.
 Unsur hara dapat tersedia disekitar akar melalui 3
mekanisme penyediaan unsur hara, yaitu: (1)
aliran massa, (2) difusi, dan (3) intersepsi akar.
 Hara yang telah berada disekitar permukaan akar
tersebut dapat diserap tanaman melalui dua
proses, yaitu:
(1) Proses Aktif, yaitu: proses penyerapan unsur
hara dengan energi aktif atau proses penyerapan
hara yang memerlukan adanya energi metabolik,
(2) Proses Selektif, yaitu: proses penyerapan
unsur hara yang terjadi secara selektif.
Proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif
dapat berlangsung apabila tersedia energi
metabolik. Energi metabolik tersebut dihasilkan dari
proses pernapasan akar tanaman. Selama proses
pernapasan akar tanaman berlangsung akan
dihasilkan energi metabolik dan energi ini
mendorong berlangsungnya penyerapan unsur hara
secara proses aktif. Apabila proses pernapasan akar
tanaman berkurang akan menurunkan pula proses
penyerapan unsur hara melalui proses aktif. Bagian
akar tanaman yang paling aktif adalah bagian dekat
ujung akar yang baru terbentuk dan rambut-rambut
akar. Bagian akar ini merupakan bagian yang
melakukan kegiatan respirasi (pernapasan) terbesar.
 Prosespenyerapan unsur hara yang melalui
mekanisme seleksi yang terjadi pada
membran disebut sebagai proses selektif.
Proses selektif terhadap penyerapan unsur
hara yang terjadi pada membran
diperkirakan berlangsung melalui suatu
carrier (pembawa). Carrier (pembawa) ini
bersenyawa dengan ion (unsur) terpilih.
Selanjutnya, ion (unsur) terpilih tersebut
dibawa masuk ke dalam protoplasma
dengan menembus membran sel.
 Mekanisme penyerapan ini berlangsung
sebagai berikut:
(1) Saat akar tanaman menyerap unsur hara
dalam bentuk kation (K+, Ca2+, Mg2+, dan
NH4+) maka dari akar akan dikeluarkan
kation H+ dalam jumlah yang setara, serta
(2) Saat akar tanaman menyerap unsur hara
dalam bentuk anion (NO3-, H2PO4-, SO4-)
maka dari akar akan dikeluarkan COOH
dengan jumlah yang setara.
 Permukaaan akar tanaman memp
kemampuan menjerap kation karena
mempunyai muatan negatif. Muatan
negatif akar berasal dari gugus karboksil
pd membram akar. Reaksi sbb :
 COOH = COO - + H+

 KTKAkar (KTKA) tan sangat beragam. Tan


legum dan dikotil mempunyai KTKA lebih
tinggi daripada tan monokotil
Unsur Hara Bentuk Diserap Tanaman
Nitrogen NH4+, NO2-, NO3-
Fosfor HPO4-2, H2PO4-
Kalium K+
Magnesium Mg+2
Kalsium Ca+2
Boron BO3-3
Tembaga Cu+, Cu+2
Seng Zn+2
Besi Fe+2, Fe+3
Belerang SO3-2, SO4-2
Klor Cl-
Mangan Mn+2, Mn+4
Molibdenum MoO4-2
 Model ini diberlakukan untuk
penyerapan anion hara oleh akar secara
aktif, dg ion OH - atau HCO3 -
 Teori pompa ; mekanisme keluarnya
ion2 H+ ddan OH - untuk
menyeimbangkan ion yang masuk
 massa pupuk dalam jumlah tertentu
dilarutkan ke dalam air dan campuran
pupuk dengan air ini menghasilkan
larutan pupuk dengan konsentrasi sangat
rendah (kurang dari 0,05%.
 Larutan pupuk ini kemudian ini
disemprotkan langsung ke daun-daun
tanaman, menggunakan alat semprot
volume rendah (hand sprayer),
 Konsentrasi pupuk harus dibuat mengikuti
petunjuk pemakaian, dengan kisaran 0,01%
(1 gram pupuk padat dilarutkan ke dalam
1000 cc air) hingga konsentrasi maksimum
0,05% (5 gram pupuk padat dilarutkan ke
dalam 1000 cc air). Larutan pupuk yang
terlalu pekat akan menyebabkan
plasmolisis, yaitu peristiwa di mana cairan
dalam sel-sel daun dengan konsentrasi
lebih rendah akan tersedot keluar sel untuk
menyatu dengan larutan pupuk sehingga
sel-sel yang kehilangan cairan menjadi mati
dengan gejala seperti terbakar.
 penggunaan konsentrasi larutan pupuk
yang rendah sangat dianjurkan dan hal ini
dapat dikompensasikan dengan cara
meningkatkan frekuensi pemupukan agar
efisiensi dan efektifitas pemupukan melalui
daun menjadi lebih tinggi (misalnya :
konsentrasi pupuk 0,05% dilakukan setiap
14 hari sekali diubah menjadi konsentrasi
larutan pupuk 0,03% dilakukan setiap 7
atau 10 hari sekali selama periode
pemupukan dilakukan).
 Faktor penguapan larutan pupuk akibat
tingginya suhu lingkungan harus menjadi
pertimbangan saat aplikasi, oleh karena itu
idealnya pemupukan dilakukan saat
matahari tidak sedang bersinar dengan
terik. Sebelum jam 8 pagi atau sesudah jam
4 sore adalah waktu yang ideal untuk
menyemprotkan larutan pupuk agar pupuk
dapat terserap daun dengan baik dan
mengurangi resiko larutan pupuk yang
menguap akibat suhu lingkungan yang
tinggi.
 mulutdaun (stomata) menghadap ke
bawah, karenanya pupuk diberikan
dengan cara menyemprotkan larutan
pupuk pada daun bagian bawah terlebih
dahulu kemudian diikuti pembasahan
larutan pupuk seluruh permukaan daun.
 Mekanism
 Tanmenyerap unsur hara melalui
permukaan daun lewat stomata (gas) dan
kutikula (ion). Kepadatan stomata dapat
mendorong serapan ion karena
serapannya melalui ektodesmapenjaga
dan sel2 di bawahnya.membram sel
epidermis antara sel2 ta, lubang plasmik
yg terletak di dalam sistem
 Unsur hara kation menembus daun
melewati kutikula
 Anion dan gas akan diserap melalui
stomata dlm bentuk gas.
 Stomata tmpt pertukaran gas Co2 dan o2
atm dan hara mineral dlm bentuk gas spt
SO2, NH3 dan NO2
 Nutrisi lewat daun (foliar feeding),
merupakan metode efektif sebagai
alternatif mengatasi kekurangan dan
ketidak-mampuan akar menyuplai nutrisi
dari tanah ke jaringan tanaman.
 Peneliti Michigan State University,
menggunakan metode radioisotop,
membuktikan bahwa pemberian unsur
hara lewat daun 8 hingga 10 kali lebih
efektif daripada lewat akar.
 ???
 Nutrisi lewat daun merangsang peningkatan
produksi khlorofil, aktivitas seluler, dan
respirasi.
 juga memicu respon tanaman dalam
meningkatkan serapan air dan unsur hara
dari dalam tanah.
 Peneliti Iowa State University meyatakan:
“Karena tanaman dapat menyerap nutrisi
lewat daun, maka penyemprotan unsur hara
dapat mencegah kekurangan gizi, menjaga
aktivitas fotosintesis, dan meningkatkan hasil
biji”.
 bilakelebihan dosis pupuk, bisa terjadi
daun “rusak” atau “terbakar“.
 Oleh karena itu, penentuan jenis
pupuk,dosis dan waktu aplikasi yang
tepat, adalah sangat penting.
 Efektivitas serapan nutrisi lewat daun
ditentukan oleh formulasi pupuk,
sehingga kenaikan hasil 5-10% atau lebih
dapat dicapai jika menggunakan jenis
yang tepat pada waktu yang tepat.
 Waktu aplikasi pupuk lewat daun terbaik
adalah larut malam hingga dinihari, ketika
stomata daun terbuka.
 Penyemprotan ketika suhu di atas 80 ºF
(26.7ºC) atau saat cuaca panas dan kering
dan transpirasi air sel, perlu dihindari.
 Catatan: penambahan surfaktan, seperti
larutan deterjen encer, bisa menurunkan
tegangan permukaan air dan meningkatkan
serapan daun
 Setelah diserap akar, uh memasuki
jaringan akar tan diangkut ke jaringan
vaskuler (Xilem dan floem) melalui
media air dlm btg.
 Pengangkuta UH di xilem dg aliran
massa di dlm xilem yang tdk hidup
(apoplastis)
Selesai

Anda mungkin juga menyukai