Anda di halaman 1dari 6

TUGAS II KESUBURAN TANAH

NAMA :ZULFIKRI HAKIM


NIM:C1M022028
Prodi : Agroekoteknologi
Dosen :Prof.Ir.Mulyati,SU.,Ph.D.

SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan intencity factor dan Capasity Factor?
2. Jelaskan pengaruh pH terhadap intencity factor dan Capasity Factor
3. Jelaskan bagaimana unsur hara dapat sampai menuju permukaan akar
tanaman
4. Jelaskan mekanisme penyerapan unsur hara oleh akar tanaman
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan difusi dan aliran
massa unsur hara
JAWABAN
1. Intensitas Faktor (Intensity Factor)
Intensitas faktor mengacu pada ketersediaan unsur hara dalam tanah yang
dapat langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman.Faktor ini mencakup
konsentrasi dan kelarutan unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan
kalium (K) dalam tanah.Intensitas faktor menentukan sejauh mana tanaman
dapat mengakses unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
produksi. Misalnya, kandungan P (fosfor) dalam tanah adalah salah satu
aspek intensitas faktor yang memengaruhi kesuburan tanah.
Secara sederhana Intensity factor adalah Unsur hara yang berada dalam
larutan
Dalam penggunaannya intensity factor diindikasikan sebagai konsentrasi
ion dalam ekstrak larutan tanah dan konsentrasi unsur hara apabila
digunakan dengan suatu larutan tertentu dalam keseimbangan. Contoh
konsentrasi ion phosphat dalam keseimbangan
➢ Kapasitas Faktor (Capacity Factor):Kapasitas faktor berkaitan dengan
kapasitas tanah untuk menyimpan dan melepaskan unsur hara yaitu dalam
bentuk tidak larut.Capacity factor adalah banyaknya unsur yang berada
dalam bentuk yang tidak larut , tetapi dapat dengan mudah berubah
menjadi bentuk tersedia melaui pertukaran ion. Dapat dipilahkan
menjadi 2 :
Kondisi unsur hara yang cepat larut sehingga jumlahnya ditentukan oleh
banyaknya ion yang diserap tanaman
Yang berada dlm keseimbangan dengan bentuk larutan. .Kapasitas faktor
mempengaruhi berapa banyak unsur hara yang dapat disimpan oleh tanah
dan seberapa efisien tanah dalam menyediakan unsur hara kepada
tanaman.
Jadi intensitas faktor berfokus pada ketersediaan langsung unsur hara,
sedangkan kapasitas faktor berhubungan dengan kapasitas tanah dalam
menyimpan dan melepaskan unsur hara. Keduanya saling berinteraksi
untuk memengaruhi kesuburan tanah secara keseluruhan
2. Pengaruh pH terhadap Intencity Factor dan Capasity Factor
➢ Secara langsung : terhadap ketersedian unsur hara
Kondisi pH tanah merupakan faktor penting yang menentukan kelarutan
unsur yang cenderung berkesetimbangan dengan fase padatan.Kelarutan
oksida-oksida hidrous dari Fe dan Al secara langsung tergantung pada
konsentrasi hidroksil (OH-) dan menurun kalau pH meningkat. Kation
hidrogen (H+) bersaing secara langsung dengan kation-kation asam lainnya
membentuk tapak kompleksi, dan oleh karenanya kelarutan kation
kompleks seperti Cu dan Zn akan meningkat dengan menurunnya pH.
Konsentrasi kation hidrogen menentukan besarnya KTK tergantung-muatan
(dependent charge) dan dengan demikian akan mempengaruhi aktivitas
semua kation tukar.Kelarutan Fe-fosfat, Al-fosfat dan Ca-fosfat sangat
tergantung pada pH, demikian juga kelarutan anion libdat (MoO4)dan sulfat
yang terjerap. Anion molibdat dan sulfat yang terjerap, dan fosfat yang
terikat Ca kelarutannya akan menurun kalau pH meningkat.Selain itu, pH
juga mengendalikan kelarutan karbonat dan silikat, mempengaruhi reaksi
reaksi redoks, , dan menentukan bentuk-bentuk kimia dari fosfat dan
karbonat dalam larutan tanah.
➢ Secara tidak langsung : melalui kegiatan jasad renik yang aktif dlm proses
dekomposisi bahan organik. pH tanah dapat digunakan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui perkembangan mikroorgaisme yang ada dalam tanah,
yang dapat berpengaruh pada ada tidaknya ketersediaan zat bagi
pertumbuhan tanaman (Susilawati & Maftuah, 2016). Kondisi pH
mempengaruhi aktivitas mikrobia serta ketersediaan hara melalui proses
pelarutan dan khelasi, di mana pH lebih rendah dan adanya asam organik
meningkatkan kelarutan. Akar dan mikrobia dapat menghasilkan khelat,
akar dan aktivitas mikrobia juga mampu menurunkan redoks potensial
sehingga meningkatkan ketersediaan hara

3. Agar proses penyerapan dapat terjadi, maka unsur hara harus bersentuhan
dengan permukaan akar, melalui 3 cara yaitu pertukaran kontak,difusi,dan
aliran massa air.
• Pertukaran kontak, merupakan pertukaran langsung antara hara
dengan tanaman . Sebagai mekanisme penyerapan ion yg
ditingkatkan oleh pertumbuhan akar baru yg menembus massa
tanah. Akar tumbuh menembus tanah, bersinggungan dengan
permukaan partikel tanah, permukaan akar bersinggungan dengan
ion hara yang terjerap, kemudian terjadi pertukaran secara langsung
(contact exchange). Mekanisme perpindahan hara secara langsung
disebabkan oleh terjadinya pembentukan akar dan bulu akar
sehingga menyebabkan persinggungan dengan ion yang ada dalam
tanah. Persinggungan akar dengan tanah akan mengakibatkan
pertukaran ion dan ion akan masuk ke akar.Pergerakan akar tanaman
yang memperpendek jarak antara tanaman dengan keberadaan unsur
hara. Peristiwa ini terjadi karena akar tanaman tumbuh dan
memanjang, sehingga memperluas jangkauan akar tersebut.
Perpanjangan akar tersebut menjadikan permukaan akar lebih
mendekati posisi keberadaan unsur hara, baik unsur hara yang ada
dalamlarutan tanah, permukaan koloid liat, maupun permukaan
koloid organik. Meskipun angkanya kecil, tetapi sumbangannya
penting agar hara mencapai akar. Hal ini nampak jelas terutama bagi
hara dengan kadar tinggi dalam tanah misalnya Ca dan Mg, atau hara
yang dibutuhkan dalam jumlah kecil bagi tanaman seperti Zn dan
Mn dan hara mikro lainnya.
• Difusi ion dalam larutan
Air akan bergerak ke akar tanaman karena kenaikan tekanan difusi
akibat penyerapan air oleh akar yg membawa serta ion2. Difusi
hara di dalam konteks hubungan akar dan tanah adalah Pergerakan
ion dari wilayah yang memiliki kadar hara tinggi ke wilayah yang
lebih rendah kadar haranya sehingga Akar menyerap hara dari
larutan tanah.Mekanisme perpindahan hara secara difusi adalah
perpindahan ion akibat perbedaan konsentrasi. Ion akan berpindah
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Perubahan konsentrasi
di permukaan akar disebabkan hara mengalir ke akar, sehingga
konsentrasi menjadi rendah. Pada kondisi konsentrasi yang rendah,
ion akan disuplai dari larutan tanah yang memiliki konsentrasi lebih
tinggi. Difusi terjadi karena konsentrasi unsur hara pada permukaan
akar tanaman lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi hara
pada larutan tanah, pada permukaan koloid liat serta pada
permukaan koloid organik. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar
unsur hara tersebut telah diserap oleh akar tanaman. Tingginya
konsentrasi unsur hara pada ketiga posisi tersebut menyebabkan
terjadinya peristiwa difusi dari unsur hara berkonsentrasi tinggi ke
posisi permukaan akar tanaman..Mekanisme ini sangat penting bagi
hara yang berinteraksi kuat dengan tanah. Terutama untuk memasok
P dan K, juga hara mikro Fe dan Zn. Laju difusi proporsional dengan
gradien konsentrasi, koefisien difusi dan wilayah yang tersedia
untuk terjadinya difusi
• Aliran massa (mass flow) air dalam tanah adalah pergerakan air
bersamaan dengan unsur haya yang terlarut dalam tanah. Aliran
massa dapat diartikan bahwa kondisi hara terlarut yang terbawa
bersama aliran air menuju akar tanaman, di mana aliran air
dipengaruhi oleh transpirasi, evaporasi dan perkolasi. Jumlah hara
akan proporsional dengan laju aliran (volume air yang
ditranspirasikan) dan kadar hara dalam larutan tanah. Pada aliran
massa, ion dan bahan lain akan berpindah bersama dengan aliran air
ke akar. Aliran air terjadi akibat perbedaan tekanan. Perbedaan
tekanan disebabkan adanya transpirasi. Mekanisme aliran massa
adalah gerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke permukaan
akar bersama-sama dengan gerakan massa air. Selama proses
transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air
oleh akar tanaman. Terserapnya air karena adanya perbedaan
potensial air yang disebabkan oleh proses transpirasi tersebut. Nilai
potensial air di dalam tanah lebih rendah dibandingkan dengan
permukaan bulu akar sehingga air tanah masuk kedalam jaringan
akar. Pergerakan massa air ke akar tanaman akibat langsung dari
serapan massa air oleh akar tanaman berikut juga unsur hara yang
terkandung dalam air tersebut. Aliran masa memasok hampir
seluruh hara mobil yang diperlukan tanaman yaitu: NO3- , SO4 2- ,
Cl- , dan H3BO3. Aliran massa juga seringkali memasok hara Ca
dan Mg yang berlebihan, memenuhi seluruh kebutuhan Cu, Mn, and
Mo, serta memenuhi sebagian kebutuhan Fe and Zn. Beberapa faktor
yang mempengaruhi aliran masa adalah : (i) Kadar lengas tanah:
tanah yang kering tidak ada gerakan hara, (ii) Temperatur:
temperatur yang rendah mengurangi transpirasi dan evaporasi, (iii)
Ukuran sistem perakaran: mempengaruhi serapan air; pengaruh
kerapatan akar terhadap pasokan hara oleh aliran masa lebih ringan
dibanding terhadap intersepsi akar dan difusi.
4. Unsur hara dapat tersedia disekitar akar melalui 3 mekanisme penyerapan
unsur hara, yaitu:
➢ Ion masuk ke dlm akar melalui reaksi pertukaran
Larutan hara secara bebas bergerak menuju ke permukaan akar melalui
difusi dan aliran massa. Hara dan senyawa dengan berat molekul kecil dapat
masuk secara bebas sampai ke sel korteks yang berisi air secara difusi.
Senyawa dengan BM tinggi (kelat logam, molekul racun, virus dan kuman-
kuman patogen) terhambat oleh pori-pori yang berukuran kecil atau
diameter sel akar. Daerah akar yang dapat dimasuki hara secara pasif disebut
Daerah Bebas (DB) atau Affarent Free Space. Space atau ruang itu meliputi
Rhizodermis dan korteks akar, meliputi 10% dari total volume akar.
Gerakan pasif terhenti sampai sel kortek terdalam (endodermis) yang
dindingnya dilapisi suberin yang kedap air disebut Kasparian Strip. Lapisan
ini menghalangi hara masuk ke tengah akar secara pasif, kecuali pada ujung
akar di mana diferensiasi sel belum sempurna dan pada pangkal akar di
mana akar lateral menembus endodermis (Wiraatmaja, 2016).Di dalam
pembuluh xylem, hara banyak bergerak secara pasif ke dalam pucuk
bersama-sama dengan air mengikuti aliran transpirasi atau oleh tekanan
akar. Hara bergerak dalam xylem secara pasif (aliran massa) bersama air
mengikuti aliran transpirasi.
➢ Difusi.
Difusi terjadi karena konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman
lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi hara pada larutan tanah, pada
permukaan koloid liat serta pada permukaan koloid organik. Kondisi ini
terjadi karena sebagian besar unsur hara tersebut telah diserap oleh akar
tanaman. Tingginya konsentrasi unsur hara pada ketiga posisi tersebut
menyebabkan terjadinya peristiwa difusi dari unsur hara berkonsentrasi
tinggi ke posisi permukaan akar tanaman
➢ Dengan teori karier atau metabolisme senyawa pengikat ion
Pengangkutan melewati membran dijembatani oleh karier yang berada di
dalam membran, bersifat mengikat ion di bagian luar dari batas dan
menggerakkannya melewati membran serta melepaskan ion ke dalam
sitoplasma. Karier bersifat selektif, masing-masing ion punya karier
tersendiri. Carrier (pembawa) ini bersenyawa dengan ion (unsur) terpilih
yang akan di bawa masuk ke protoplasma dengan menembus membran sel.
Proses selektif dapat berlangsung sebagai berikut. - Pada saat akar tanaman
menyerap hara dalam bentuk kation (K+, Ca2+, Mg2+, dan NH4+)
selanjutnya akar akan mengeluarkan kation H+ dalam jumlah yang setara. -
Pada saat akar tanaman menyerap hara dalam bentuk anion (NO3-, H2PO4-
, SO4-) selanjutnya akar mengeluarkan HCO3- dengan jumlah yang
setara.Pengangkutan aktif (active transport) memungkinkan tanaman
memilih hara yang masuk ke akar, menjaga netralitas muatan di dalam sel
akar, akar melepas H+ and OH- . Pengambilan kation: melepas H+,
sedangkan pengambilan anion: melepas OH- . Pengambilan kation
umumnya jauh lebih banyak dibanding pengambilan anion sehingga pH
rizosfer menjadi turun. Kondisi ini memungkinkan tanaman menimbun hara
esensial. Terkait hal ini tiap jenis tanaman memiliki kemampuan yang
berbeda dalam menimbun hara pada tanah yang memilik kadar hara yang
rendah. Sifat genetik mempengaruhi pengambilan hara, alih tempat,
pertumbuhan akar, metabolisme akar, lingkungan risosofer. Rizosfir (asal
kata Rhizosphere; rhizo = akar) adalah wilayah atau ruang dalam tanah yang
bersinggungan langsung dengan akar, secara teknis berjaraknya 1-4 mm dari
permukaan akar. Ruang ini juga merupakan tempat kegiatan mikrobia di
mana eksudat organik dari akar merupakan cadangan makanan bagi
berbagai mikroba tanah.
5. faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan difusi dan aliran massa unsur
hara
Beberapa faktor yang mempengaruhi aliran masa adalah :
➢ Kadar lengas tanah: tanah yang kering tidak ada gerakan air yang
membawa gerakan hara.
➢ Temperatur: aliran massa berkaitan dengan proses transpirasi dan
evaporasi dalam tanah.Apabila temperatur tanah rendah maka akan
mengurangi transpirasi dan evaporasi sehingga proses aliran massa juga
berkurang
➢ Ukuran sistem perakaran: sistem perakaran mempengaruhi serapan air
yaitu pengaruh kerapatan akar terhadap pasokan hara oleh aliran masa
lebih ringan dibanding terhadap intersepsi akar dan difusi
Beberapa faktor yang mempengaruhi difusi unsur hara adalah
➢ konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih rendah
dibandingkan dengan konsentrasi hara pada larutan tanah, pada permukaan
koloid liat serta pada permukaan koloid organik
➢ gradien konsentrasi yaitu luas penampang difusi perubahan konsentrasi
antar jarak
➢ koefisien difusi efektif yang terdiri dari koefisien difusi dalam air ,kadar air
tanah volumetrik,faktor kelikuan (tortuosity) dan daya sangga tanah (soil
buffering capacity
➢ wilayah yang tersedia untuk terjadinya difusi ,yaitu luas penampang tempat
terjadinya difusi

Anda mungkin juga menyukai