Setiap ada molekul air yang menguap posisinya akan diisi oleh molekul air
yang berada di bawahnya dan molekul air di bawahnya menarik molekul
yang di bawahnya lagi sampai pada molekul air yang berada di luar sel
epidermis bulu akar masuk ke dalam sel sambil menarik molekul air yang
kebetulan kontak dengannya.
Gambar 2. Skematis gerakan air dan unsur hara melalui aliran massa
1. PERGERAKAN HARA MINERAL DARI LARUTAN
TANAH KE PERMUKAAN AKAR
Manfaat utama transpirasi yaitu :
(1) Mempertahankan sel-sel daun agar tetap basah shg
fotosintesis berjalan lancar.
(2) Menarik air naik dari akar ke daun.
(3) Menjadi penyangga suhu daun.
Jumlah unsur hara yang masuk (flux) ke dalam tanaman secara difusi
mengikuti persamaan :
F = - D (KT-KR).
Keterangan:
F = Flux.
D = Koefisien difusi.
KT = Konsentrasi tinggi.
KR = Konsentrasi rendah.
1. PERGERAKAN HARA MINERAL DARI LARUTAN
TANAH KE PERMUKAAN AKAR
Gambar 3. Skematis terjadinya gerakan air dan unsur hara melalui difusi
1. PERGERAKAN HARA MINERAL DARI LARUTAN
TANAH KE PERMUKAAN AKAR
PERISTIWA INTERSEPSI/PENYUSUPAN AKAR (ROOT INTERCEPTION)
Intersepsi akar terjadi akibat dari :
a. Pertumbuhan akar dari pendek menjadi lebih panjang.
b. Akar tidak bercabang menjadi bercabang.
c. Akar bercabang sedikit menjadi bercabang banyak.
Akibat dari pertumbuhan ini akar bisa sampai ke bagian media tanam yang
tadinya belum terjangkau, sehingga unsur hara dapat diserap lebih banyak.
Cr = F - Fu
Keterangan:
Cr = Konsentrasi hara yang ada di permukaan akar.
F = Hara di permukaan akar.
Fu = Hara yg masuk ke dalam akar.
1. PERGERAKAN HARA MINERAL DARI LARUTAN
TANAH KE PERMUKAAN AKAR
a. Fu > F = Hara yang masuk ke dalam akar lebih banyak, sehingga terjadi
pengurasan. Hal ini terjadi akibat dp penyerapan secara difusi , dan
sedikit sekali secara aliran masa.
1. PERGERAKAN HARA MINERAL DARI LARUTAN
TANAH KE PERMUKAAN AKAR
Gambar di atas menunjukkan bahwa penyerapan ke dalam akar lebih cepat dari
pasokan (hara yang sampai di permukaan akar), sehingga terjadi zone
pengurasan.
Dengan berjalannya waktu, kurve penyerapan (Fu) terhadap waktu (t) menjadi
linier, yang berarti bahwa pada akhirnya laju penyerapan tetap (F = Fu) seperti
gambar berikut.
FU
1. PERGERAKAN HARA MINERAL DARI LARUTAN
TANAH KE PERMUKAAN AKAR
(b) F > Fu = Hara di permukaan akar lebih banyak dp yang masuk ke dalam
akar, sehingga terjadi penimbunan. Hal ini terjadi selain oleh
difusi juga akibat aliran massa yang sangat besar.
1. PERGERAKAN HARA MINERAL DARI LARUTAN
TANAH KE PERMUKAAN AKAR
1. PERGERAKAN HARA MINERAL DARI LARUTAN
TANAH KE PERMUKAAN AKAR
c. F = Fu. Laju penyerapan ke permukaan akar sama dengan laju
masukan hara ke dalam akar.
1.PERGERAKAN HARA MINERAL DARI LARUTAN
TANAH KE PERMUKAAN AKAR
Dalam keadaan penyerapan sama dengan pasokan (resuplly) maka
konsentrasi hara di permukaan akar sama dengan dalam larutan tanah,
sehingga fungsi Fu terhadap waktu bersifat linier mulai dari awal seperti
gambar berikut.
2. MASUKNYA HARA KE TENGAH AKAR
Masuknya hara ke tengah akar melalui 2 jalur, yaitu: apoplas dan simplas. Cara
ini disebut cara ekstra seluler karena tidak melalui pembuluh angkut seperti
xylem.
1.Apoplas yaitu masuknya hara melalui daerah bebas (DB) diantara sel-sel
akar atau ruang antar sel atau dinding sel secara pasif. Gerakan pasif
terhenti sampai endodermis, karena dindingnya mengalami penebalan
akibat lapisan suberin yang kedap air disebut Pita Kaspari, kecuali pada
ujung akar karena diferensiasi sel belum sempurna.
Hara dan senyawa dengan berat molekul (BM) kecil secara bebas dapat
masuk sampai ke sel kortek yang berisi air secara difusi, TETAPI senyawa
dengan BM tinggi (kelat logam, molekul racun, virus dan kuman-kuman
patogen) terhambat karena kecilnya pori-pori tsb.
Epidermis
2. ANGKUTAN HARA KE TENGAH AKAR
Gerakan ion hara dengan BM tinggi terhambat masuk ke daerah bebas (DB) /
ruang antar sel (apoplas) karena :
b. Ion K+ dan Ca++ mudah masuk ke dalam akar, karena diameternya hanya 0,7
nm sedangkan pori sel akar 5 nm.
c. Di Daerah DB (Daerah Bebas) / ruang antar sel, permukaan dinding sel akar
penuh dengan gugus COO- . Gugus itu bertindak sebagai daerah tukar
kation (KTK), sehingga sel akar mangabsorpsi kation (+), tetapi menolak
anion ( - ). Besarnya KTK Daerah Bebas (DB) Sel Akar tergantung jenis
tanamannya.
Contoh : KTK dikotil > KTK monokotil.
Ca
3. GERAKAN HARA MINERAL DALAM XYLEM
Bergeraknya air dan hara secara intra seluler ( xylem akar xylem
batang xylem tangkai daun mesofil daun ) akibat dari:
Laju penyerapan molekul tak bermuatan >> kation (+)/ anion (-) >> kation
(+2)/anion (-2) >> kation (+3)/anion (-3).
d. Kompetisi antar anion terjadi antara NO3- dan Cl-. Bila Cl- tinggi,
serapan NO3- turun dan sebaliknya.
3. GERAKAN HARA MINERAL DALAM XYLEM
Contoh :
a. Pada pH rendah (H+ tinggi).
• Tidak ada Ca+2. Terjadi hambatan penyerapan K+ oleh H+ karena
kompetisi.
• Adanya Ca+2. Terjadi rangasangan penyerapan K+, karena Ca+2
sudah mengimbangi pengaruh negatif H+.
1. ADSORPSI.
Bergeraknya hara menuju bagian tanaman yang membutuhkan
karena adanya tarik menarik.
3. SEKRESI HARA
Pola angkutan dalam floem mirip dengan pola pada simplas, yaitu
melalui Plasmodesmata.
Keterangan:
1. Pada daun muda penyerapan K dapat melalui xylem dan floem.
2. Makin tua umur daun, angkutan K lewat floem berkurang.
3. Pada daun tua, kebutuhanya K-nya melalui xylem dan pada saat
yang sama ada sejumlah K yang pergi (mengalami remobilisasi) dari
daun melalui floem.
5. PENYERAPAN HARA LEWAT DAUN DAN
TRANSLOKASINYA
Dinding sel bagian luarnya hidrofobik (menolak air / larut dalam minyak),
sedangkan bagian dalamnya hidrofilik (suka air / larut dalam air).
Stomata sebagai tempat pertukaran gas (CO2, O2) dan hara mineral
berbetuk gas seperti SO2, NO2, NH3 antara daun dengan atmosfer.
5. PENYERAPAN HARA LEWAT DAUN DAN
TRANSLOKASINYA
1. Pada tanah dengan pH tinggi, terjadi difisiensi Mn. Pemberian pupuk yang
mengandung Mn saat baik dilakukan lewat daun.
3. Tanah dengan lapisan top soil kering, tetapi di sub-soil ada air. Sangat baik
melakukan pemupukan lewat daun.
4. Fase reproduktif. Pada fase ini aktivitas akar menurun akibat kompetisi
karbohidrat dengan bunga, buah dan biji sehingga penyerapan akar lewat
tanah menurun. Hal ini dapat diatasi dengan pemupukan lewat daun (foliar
application).
Remobilisasi hara masuk (influx) dan keluarnya (eflux) hara dari organ
tanaman berlangsung saat bersamaan.