Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN

PERGERAKAN HARA TANAMAN

OLEH :

AZRUL
NIM.2206135664
AGROTEKNOLOGI-D

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi budidaya tanaman adalah penggunaan teknologi modern dan
inovasi dalam praktik pertanian dan budidaya tanaman untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi produksi. Tanaman ini sendiri adalah organisme yang
hidup dan dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
Tanaman memiliki akar, batang, daun, dan kadang-kadang bunga dan buah.
Mereka juga dapat tumbuh di berbagai jenis lingkungan, seperti tanah, air, dan
bahkan udara. Tanaman memberikan banyak manfaat bagi manusia, seperti
menyediakan bahan makanan, obat-obatan, bahan bakar, bahan bangunan, serta
memberikan manfaat lingkungan, seperti membersihkan udara dan menyerap
karbon dioksida. Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menyediakan
unsur hara yang dibutuhkan oleh untuk mendukung pertumbuhan dan och
tanaman unfu reproduksinya Unsur hara dalam bentuk nutrisi dapat diserap oleh
tanaman melalui akar. Nutrisi dapat diartikan sebagai proses untuk memperoleh
nutrien, sedangkan nutrien dapat diartikan sebagai zat-zat yang diperlukan untuk
kelangsungan hidup tanaman berupa mineral dan air (Hardjowigeno, 2007)

Nutrisi di dalam tanah diserap tanaman agar dapat tumbuh dengan baik.
Penyediaan nutrisi bagi tanaman dapat dilakukan dengan penambahan pupuk yang
merupakan kunci dari kesuburan tanah. Pupuk dapat menggantikan nutrisi yang
habis diserap tanaman. Pada saat ini para petani banyak menggunakan pupuk
anorganik karena mutrien dari bahan anorganik lebih mudah diserap tanah dan
memiliki kandungan hara yang tinggi. Pernakaian pupuk anorganik dengan dosis
yang tinggi secara terus-menerus dalam waktu yang lama telah memberikan
dampak negatif terhadap tanah dan lingkungan (Lee at al. 2002). Menurut Sahiri
(2003), pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan akan menambah tingkat
polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kesehatan manusia,
sehingga berkembanglah alternatif untuk menggunakan pupuk organik yang
sekarang sedang dikembangkan.
Unsur hara adalah elemen-elemen kimia yang diperlukan oleh tanaman untuk
tumbuh dan berkembang dengan baik. Kehadiran unsur hara yang cukup dalam
tanah sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman yang
optimal. Kekurangan atau kelebihan unsur hara tertentu dapat menyebabkan
masalah pertumbuhan tanaman, seperti kerdil, daun menguning, dan produksi
rendah. Oleh karena itu, penting untuk memantau kadar unsur hara dalam tanah
dan memberikan pupuk yang tepat agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Unsur hara pada akar adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh akar tanaman untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangan akar itu sendiri. Akar tanaman
memainkan peran penting dalam menyerap unsur hara dari tanah, sehingga
keberadaan unsur hara yang cukup dalam tanah sangat penting untuk
pertumbuhan akar yang sehat.
Keragaman sifat tanah secara alamiah adalah akibat dari faktor dan proses
pembentukannya mulai dari bahan induk berkembang menjadi tanah pada
berbagai kondisi lahan. Sehubungan dengan tingginya keragaman tanah tersebut
maka informasi yang lebih objektif tentang kesuburan tanah sangat diperlukan
untuk lebih mengarahkan pengelolaan tanahnya. Tanah yang subur akan memiliki
nilai status kesuburan yang tinggi, sehingga upaya pemeliharaannya akan dapat
dilakukan secara mudah, sedangkan pada tanah yang kurang subur akan
memerlukan pemeliharaan yang lebih intensif (Adiwiganda, 1998)

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ada untuk dapat mengenal dan mengetahui
pergerakan unsur-unsur hara yang mengalir ke akar tanaman, pertukaran kontak
apa yang terjadi, kemudian untuk mengetahui difusi ion apa yang ada didalam
tanah dan untuk mengetahui aliran massalnya.

II. PERGERAKAN HARA KE-AKAR TANAMAN

Tanaman merupakan salah makhluk tanaman memperoleh sumber dari dalam


tanah yang berupa dan mineral. Energi tersebut dapat berasal unsur haranya. pada
yang berperan penting dalam penyerapan tanah akar tanaman adalah tanpa adanya
mustahil tanaman untuk menyerap hara dan mineral dari tanah.
Menurut Atmaja (2017), bahwa tanaman dalam metabolisme membutuhkan
proses membutuhkan makanan berupa unsur hara. Unsur hara yang dibutuhkan
secara alami dapat berasal dari tanah, akan tetapi ketersediaannya yang terbatas
maka penambahan unsur hara tanaman dapat diberikan melalui kegiatan
pemupukan.
Secara umum bahwa organ tanaman yang dari dalam tanah akar sedangkan
dan hara tersebut diserap oleh yang paling cepat menuju tajuk tanaman terletak
beberapa centimeter dibelakang ujung akar. Pada permukaan dinding sel terdapat
lapisan lendir tidak mudah lapisan disebut dengan Mucigel diperkuat dengan
serat-serat halus (micro fibrilla) yang susunannya itu jasad yang berada akar
membantu tanaman untuk membuat hara dari tidak tersedia menjadi tersedia dan
mempengaruhi metabolisme sel-sel akar contoh jasad renik yang paling sering
disebutkan yaitu mikoriza. Mikoriza dibagi kedalam dua bentuk utama yaitu
ektomikoriza dan endomikoriza. Pada ektomikoriza , hifa cendawan membentuk
selimut di luar dan di dalam akar di ruang antar sel epidermis dan korteks,
pemasukan kedalam sel epidermis atau korteks tidak terjadi namun jala-jala yang
melus yang disebut dengan jala hartig.
Setelah zat-zat tersebut masuk menembus jaringan akar selanjutnya akan
diangkut menunju daun untuk diolah menjadi zat yang dibutuhkan oleh tanaman.
Proses ini dikenal dengan proses fotosintesis sedangkan zat-zat hasil fotosintesis
dikenal dengan fotosintat. Pergerakan atau sistem pengangkutan zat-zat tersebut
melalui dua cara yaitu 1) diluar pembuluh angkut ( extravaskuler) dan 2) didalam
pembuluh angkut (vaskuler). Pengangkutan secara extravaskuler ini berlangsung
juga dengan dua cara yaitu simpoplastik dan apoplastik. Perbedaan keduanya
yaitu bahwa pada pengangkutan simpoplastik air bergerak menembus sel ke sel
dari sitoplasma ke sitoplasma yang lain. Sedangkan apoplastik air bergerak
merambat melalui ruang-ruang antar sel. Sedangkan mekanisme pembuluh angkut
melalui jaringan floem dan xylem. Dimana floem mengangkut fotosintat dari daun
keselurh tanaman sedankgan xylem dari akar keseluruh bagian tanaman.
Proses pergerakan hara dari akar kedalam tanaman dapat dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari,
pertama, daya tekan akar, kedua, daya kapilaritas dan ketiga, daya hisap daun,
sedangkan faktor eksternal terdiri atas, pertama, faktor klimatik (suhu udara,
kelembaban, cahaya, kecepatan angin), kedua, faktor edafik (kadar air tanah dan
suhu tanah).
Sebagaimana kita ketahui bahwa penyerapan hara oleh tanaman terdiri atas
dua jenis transportasi yang dikenal dengan transportasi aktif dan transportasi
pasif. Dikatakan transportasi aktif jika tanaman membutuhkan energi hasil
metabolisme untuk memindahkan zat-zat tersebut, contohya pompa K-Na atau
pompa proton sedangkan transportasi pasif adalah transportasi yang pergerakan
unsur haranya tidak membutuhkan energi hasil metabolisme dalam
pergerakannya. Contohnya seperti proses difusi dan osmosis.
Air dan mineral masuk dari tanah menuju akar dapat melalui tiga cara yaitu
melalui difusi, intersepsi akar (adanya kontak dengan akar) serta aliran massa
( mass flow) dalam tanah. Secara umum bahwa timbulnya pergerakan hara ini
dapat disebabkan oleh karena adanya perbedaan suhu, beda konsentrasi, beda
tekanan dan daya ikat partikel zat yang menyebabkan gerak zat terhambat
Salah satu proses dalam penyerapan hara oleh tanaman adalah proses difusi,
telah dikatakan sebelumnya bahwa perpindahan hara di dalam tanah menuju akar
dapat terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi. Jadi proses difusi adalah
pergerakan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Adanya pergerakan
unsur hara ini mengikuti prosif teori kinetika.
Setiap unsur hara unsur peranan masing-masing dalam metabolisme tanaman.
Nitrogen merupakan unsur hara makro yang merupakan bagian bertanggung
jawab terhadap proses fotosintesa. Apabila tanaman kecukupan hara N, maka
ditandai dengan berjalannya proses fotosintesa, warna lebih hijau pertumbuhan
vegetatif yang lebih baik (Munawar, 2011).
III. PERTUKARAN KONTAK

Intersepsi atau pertukaran kontak adalah proses di mana air hujan atau air
irigasi ditangkap oleh permukaan tanaman dan diserap oleh akar
tanaman.Pertukaran kontak atau intersepsi akar tumbuh menembus tanah,
bersinggungan dengan permukaan partikel tanah, permukaan akar bersinggungan
dengan ion hara yang terjerap, kemudian terjadi pertukaran secara langsung
(contact exchange). Meskipun angkanya kecil, tetapi sumbangannya penting agar
hara mencapai akar. Hal ini nampak jelas terutama bagi hara dengan kadar tinggi
dalam tanah misalnya Ca dan Mg.
Intersepsi dipengaruhi oleh semua yang mempengaruhi pertumbuhan akar:
tanah yang kering, tanah mampat, pH tanah yang rendah, keracunan Al dan Mn,
kekahatan hara, kegaraman, aerasi buruk, penyakit akar, serangga, nematoda,
temperatur sangat tinggi atau sangat rendah. Pertumbuhan tanaman berpengaruh
paling besar terhadap proses intersepsi, meskipun juga berpengaruh terhadap dua
mekanisme lainnya.
Hara yang masuk melalui intersepsi tergantungpada, pertama, Kadar hara
dalam tanah, kedua, Volume tanah yang dijelajahi akar, akar menempati <1% ~2%
volume tanah, pada permukaan tanah akar lebih rapat. Proses intersepsi atau
pertukaran langsung dapat digambarkan sebagai berikut [rambut akar] H+ dengan
K+ [lempung/BO],menjadi[rambut akar] K+ dengan H+[lempung/BO] Dalam
proses tersebut terjadi pertukaran yaitu rambut akar melepas H+ dan menerima
K+ yang berasal dari lempung atau bahan organik. Begitu terjasi sebaliknya pada
lempung/Bahan organik. Hal ini terjadi karena akar juga memiliki KPK yang
berumber dari gugus karboksil (seperti dalam bahan organik) dengan
keseimbangan berikut: COOH ↔ COO- + H+
Berkaitan dengan pergerakan hara, besarnya KTK akar pada jenis tanaman
yang berbeda akan memperngaruhi perbedaan penyerapan/pertukaran kation,
misalnya pada tanaman monokotil dengan KTK 10-30 meq/100 g, sifat kation
monovalen lebih cepat diserap; sebaliknya pada tanaman dikotil (KTK 40 - 100
meq/100 g). kation divalen lebih cepat diserap (Sutarman dan Miftakhurrohmat,
2019).
IV. DIFUSI ION DALAM LARUTAN TANAH

Difusi ion dalam tanah adalah proses gerakan ion-ion yang terjadi di dalam
tanah. Ion-ion tersebut dapat bergerak dari daerah konsentrasi yang lebih tinggi ke
daerah konsentrasi yang lebih rendah, sampai tercapai keseimbangan ion di
seluruh tanah. Proses difusi ini terjadi secara alami dan dipengaruhi oleh
perbedaan konsentrasi ion, suhu, kelembaban, tekstur tanah, dan aktivitas biologis
di dalam tanah.
Difusi adalah peristiwa bergeraknya molekul-molekul dari daerah konsentrasi
tinggi ke daerah konsentrasi rendah (Gambar 3). Jadi gerakan molekul (hara)
terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi (concentration gradient). Dari hasil-
hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pasokan Ca dan Mg
terutama adalah melalui aliran massa, sedangkan K dan P terutama oleh difusi.

Hara yang diangkut ke permukaan akar melalui proses difusi tidak dapat
dihitung secara langsung, tetapi dihitung sebagai selisih dari penyerapan hara total
oleh tanaman dikurangi penyerapan oleh aliran massa dikurangi penyerapan oleh
pertumbuhan akar. Daerah rhizosfir memiliki konsentrasi lebih rendah dari pada
daerah di luarnya, sehingga pergerakan unsur hara terjadi dari daerah luar
rhizosfir menuju daerah rhizosfir. Akibat dari peristiwa ini unsur hara yang
tadinya tidak kontak dengan akar menjadi bersinggungan dengan permukaan akar.
Untuk selanjutnya penyerapan dapat dilakukan oleh akar tanaman. Kuantitas
masuknya unsur hara (flux) ke dalam tanaman mengikuti persamaan : F = -D (KT-
KR), dimana F = flux; D = koefisien difusi; KT = konsentrasi tinggi; dan KR =
konsentrasi rendah.
V. ALIRAN MASSA

Aliran massa adalah gerakan unsur hara di dalam tanah menuju permukaan
akar tanaman bersama-sama gerakan massa air. Aliran massa pada tanah disebut
juga konveksi, meliputi pergerakan dalam fase larutan maupun gas. Gerakan
massa air di dalam tanah menuju permukaan akar tanaman berlangsung secara
terus menerus karena diserap oleh akar dan menguap melalui transpirasi. Aliran
massa merupakan proses penyediaan hara yang terpenting bagi unsur-unsur N
(98,8%), Ca (71,,4%), S (95,0%), dan Mo (95,2%)
Menurut Cramer et. al (2008), Aliran massa adalah ion dan bahan lain yang
larut berpindah bersama aliran larutan air ke akar tanaman akibat transpirasi
tanaman. Transpirasi menggerakkan perpindahan air dan melarutkan nutrisi
melalui tanah ke akar dengan aliran massa.
Berarti dapat dikatakan pula bahwa aliran massa berperan dalam perpindahan
bahan-bahan organik yang dimanfaatkan oleh tumbuhan. Seperti halnya dengan
unsur hara N, hara Ca, dan Mg diserap oleh tanaman melalui mekanisme aliran
massa. Telah disebutkan sebelumnya bahwa aliran massa memiliki keterkaitan
dengan peristiwa transpirasi. Tujuan dari proses transpirasi itu sendiri adalah
sebagai mekanisme pemenuh kebutuhan air dan ion-ion oleh tumbuhan. Pada saat
tumbuhan melakukan transpirasi, maka tumbuhan menyalurkan air dan ion-ion
yang terkandung dari bagian bawah tumbuhan ke bagian atas tumbuhan sampai ke
pucuk (daun), untuk kemudian air diuapkan/dikeluarkan ke udara melalui daun
dan hara ditransport ke seluruh bagian tumbuhan. Dari penjelasan tersebut dapat
diartikan bahwa banyak sedikitnya hara yang didapatkan oleh tumbuhan memiliki
ketergantungan dengan besar kecilnya transpirasi.
Kecilnya laju transpirasi dapat disebabka oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah sdikitnya persediaan air tanah atau terlalu tingginya suhu lingkungan yang
mengakibatkan tertutupnya stomata untuk mengurangi penguapan. Bahwa
rendahnya serapan unsur hara pada kadar air tanah tersedia rendah terjadi karena
laju aliran massa menurun sebagai akibat menutupnya stomata. Aliran massa yang
mengandung nutrisi dimungkinkan terjadi secara spesial pada tumbuhan yang
densitas akarnya sangat kecil, menyediakan mekanisme untuk mendapatkan
nutrisi pada saat tidak terjadi perkembangbiakan secara besar-besaran oleh sistem
akar.
Peran utama aliran massa adalah dalam membantu tumbuhan mensuplai
bahan makanan. Beberapa unsur yang cara pengambilannya dapat menggunakan
aliran massa adalah unsur Ca. Unsur Ca ditransportasikan ke xilem terjadi dengan
cara aliran massa dari Ca2+ yang bebas dan beberapa Ca organik yang kompleks.
Pergerakan ion fosfat pada umumnya disebabkan oleh proses difusi, tetapi
jika kandungan P larutan tanah cukup tinggi, maka proses aliran massa dapat
berperan dalam transportasi tersebut. Ion yang sudah berada dipermukaan akar
akan menuju rongga luar akar (outer space) melalui proses difusi sederhana,
jerapan pertukaran, dan kegiatan bahan pembawa (carrier). Selanjutnya ion
memasuki rongga dalam akar (inter space) dengan melibatkan energi
metabolisme, yang dikenal sebagai serapan aktif. Jadi, ion P dapat
ditransportasikan melalui dua cara, difusi atau aliran massa tergantung dari
jumlah/kandungan P di dalam tanah. Semakin tinggi konsentrasi ion P di dalam
tanah, maka kemungkinan terjadinya transport P secara difusi sangat kecil dan
kemungkinan transport hara dengan menggunakan aliran massa.
Konsep lain dari aliran massa yang diusulkan oleh Munch bahwa larutan gula
berpindah melalui tabung tapis pada floem dari titik sumber (organ penyimpanan
atau jaringan yang melakukan fotosintesis) ke titik pengguna. Craft memperluas
konsep tentang aliran massa dari jaringan floem secara keseluruhan mencakup
tabung tapis, beberpa sel dan parenkim dan lebih lanjut lagi mengusulkan bahwa
larutan gula berpindah secara melintang tidak hanya melalui lumen dari sel tetapi
juga melalui dinding sel.
Konsep di atas secara tidak langsung mengatakan bahwa peristiwa aliran
massa, tidak hanya terjadi pada saat hara masih ada di tanah dan mendekat ke
akar. Akan tetapi, aliran massa juga terjadi pada saat fotosintat disebarkan ke
seluruh bagian tumbuhan yang membutuhkan, bahkan ke akar. Setelah air yang
mengandung hara dari air tanah diangkut melalui xylem, kemudian sampai di
pucuk. Air akan diuapkan melalui daun, sedangkan haranya dijerap oleh sel-sel.
Bersamaan dengan peristiwa tersebut, terjadi aliran massa di floem yang
tujuannya untuk menyebarkan hasil fotosintesisnya ke seluruh bagian tumbuhan.
VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Pergerakan hara akar tanaman adalah proses perpindahan atau distribusi unsur
hara atau nutrisi dari tanah ke seluruh bagian tanaman melalui sistem perakaran.
Intersepsi atau pertukaran kontak dalam konteks lingkungan merujuk pada proses
di mana air hujan atau curah lainnya ditahan dan disimpan di atas permukaan
tanah atau benda lain sebelum mencapai permukaan tanah atau air. Difusi ion
dalam tanah adalah proses pergerakan ion atau unsur hara dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah melalui pori-pori tanah. Aliran massa atau transpor massa
adalah proses transportasi unsur hara atau nutrisi dari tanah ke akar tanaman
melalui aliran air.

6.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan yaitu mahasiswa agar dapat
memahami atau mencerna materi tentang pergerakan hara, pertukaran kontak,
difusi, dan aliran massa. Supaya pembelajaran yang dilaksanakan dapat berjalan
sempurna dan materi yang disampaikan oleh dosen dapat bermakna.
DAFTAR PUSTAKA

Adiwiganda. 1998. Pedoman klasifikasi kesuburan tanah di areal perkebunan

kelapa sawit. Warta PPKS. 6(2): 63-69. Medan.

Atmaja, I. S. W. 2017. Pengaruh uji minus one test pada pertumbuhan vegetatif
tanaman mentimun. Jurnal Logika. 19(1): 63-68.
Cramer, M. D., Hoffman, V. dan Verboom, G. A. 2008. Nutrient Availability
Moderates Transpiration in Ehrharta calycina. New Physiologist,
179: 1048-1057.
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Akademi Pessindo. Jakarta.

Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Pemupukan. IPB Press.


Bandung.
Sahiri, N. 2003. Pertanian Organik. Prinsip Daur Ulang Hara, Konservasi Air dan

Interaksi Antar Tanaman. ITB. Bogor.

Sutarman dan A. Miftakhurrohmat. 2019. Kesuburan Tanah. Umsida Press.


Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai