Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sariulina Stephany Manurung

NIM : 2005113164
Semester :V
Mata Kuliah : Ekologi Lahan Basah
Dosen Pengampu : Dra. Yuslim Fauziah, M.S
Dr. Sri Wulandari, M.Si

REVIEW/KESIMPULAN MATERI PERTEMUAN KETIGA


Faktor Ekologi Ekosistem Lahan Basah
Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik
bersifat permanen atau musiman. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem lahan
basah terdiri dari empat faktor, diantaraya:
1. Faktor Edapik
Faktor edapik adalah media utama berupa tanah yang punya peranan penting bagi
pertumbuhan jenis vegetasi. Dikatakan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanah
disebabkan karena kebutuhan-kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan vegetasi,
seperti mineral (unsur hara), kebutuhan bahan organik (humus), air, dan udara
keberadaannya disediakan oleh tanah. Beberapa faktor fisik tanah yang memengaruhi
pertumbuhan vegetasi:
1) Tekstur (Ukuran Butiran Tanah)
Tanah yang baik bagi media pertumbuhan vegetasi adalah tanah dengan komposisi
perbandingan butiran pasir, debu, dan lempungnya seimbang.
2) Tingkat Kegemburan
Tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan untuk menembus tanah dan
menyerap mineral-mineral yang terkandung dalam tanah.
3) Mineral Organik
Mineral organik akan menjadikan tanah subur dan akan sangat diperlukan bagi
pertumbuhan suatu vegetasi.
4) Mineral Anorganik (Unsur Hara)
Mineral anorganik adalah mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan yang
terurai dan terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan tumbuhan.
5) Kandungan Air Tanah
Air sangat membantu dalam melarutkan dan mengangkut mineral-mineral yang
terkandung dalam tanah sehingga mudah diserap oleh sistem perakaran pada
tumbuhan.
6) Kandungan Udara Tanah
Kandungan udara di dalam tanah diperlukan tumbuhan dalam respirasi melalui sistem
perakaran pada tumbuhan.
Faktor edafik meliputi hal-hal berikut:
1) Kedalaman lapisan tanah atau solum tanah, memengaruhi akses terhadap air, nutrisi
dan stabilitas struktural tumbuhan.
2) Tekstur dan struktur tanah memengaruhi kerapatan tanah (bulk density) dan
stabilitas agregat tanah, ruang pori, udara tanah, serta ketersediaan air di dalam
tanah.
3) Muatan materi organik di dalam tanah memengaruhi sifat tanah, stabilitas struktur
tanah, kapasitas menahan air tanah, warna tanah, retensi dan mobilitas polutan serta
kapasitas penyangga.
4) Derajat keasaman atau pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dan larutan
berair dan menunjukkan tingkat asam atau alkalinitas. Nilai pH tanah berpengaruh
terhadap pada ketersediaan ion mineral dan sampai batas tertentu dapat menentukan
jenis vegetasi yang akan tumbuh.
5) Kejenuhan basa yang menjadi pasokan nutrisi penting yang optimal diinginkkan
untuk menghindari gejala kekurangan nutrisi, meningkatkan kerentanan terhadap
hama dan penyakit, serta pengurangan hasil panen secara konsekuen.

2. Faktor Biotik
Faktor biotik meliputi persebaran flora dan fauna yang ada di ekosistem lahan basah,
diantaranya:
1) Flora
Tumbuhan air (hidrofit) merupakan tanaman yang umumnya ditemukan pada
ekosistem lahan basah yang terbagi kedalam tiga jenis, yaitu
a) Tumbuhan emergent merupakan tumbuhan dengan akar di dalam tanah,
sedangkan bagian batang, bunga, dan daun berada di atas permukaan air, misalnya
Lembang (Typha angustifolia L.).
b) Tumbuhan submergent merupakan tumbuhan dengan akar berada di dalam tanah,
serta batang dan daun berada di bawah permukaan air, misalnya Hydrilla.
c) Tumbuhan mengapung (floating) merupakan tanaman dengan akar menempel
pada substrat atau melayang di air, misalnya kiambang (Pistia stratiotes).
Tumbuhan air di ekosistem lahan basah berperan sebagai produsen pada rantai
makanan serta menjadi habitat bagi bakteri, epifiton (algae), makroinvertebrata,
pisces, dan aves di ekosistem lahan basah. Komposisi tumbuhan juga mempengaruhi
keanekaragaman komunitas lahan basah. Tumbuhan lahan basah sangat
mempengaruhi kandungan kimia air, berperan sebagai penyerap nutrisi, dan sebagai
pompa nutrisi untuk memindahkan senyawa dari sedimen ke kolom air.
2) Fauna
Beberapa jenis hewan yang ditemukan di ekosistem lahan basah, diantaranya:
a) Hewan invertebrata dari kelas vermes seperti cacing tanah, mollusca seperti siput
dan kerang, crustacea seperti udang dan kepiting, serta insecta seperti nyamuk dan
capung sangat umum ditemukan pada lahan basah.
b) Hewan vertebrata mulai dari kelas pisces hingga kelas mamalia dapat ditemukan
di ekosistem lahan basah. Kelas pisces seperti ikan bandeng (Chanos chanos),
Kelas reptile seperti buaya muara (Crocodylus porosus). Lahan basah menjadi
tempat tinggal, sumber makanan, dan berkembang biak bagi burung air seperti
burung trinil (Tringa sp.). Kelas mamalia seperti harimau Sumatra (Panthera
tigris sumatrae) dan orang utan (Pongo sp.)

3. Faktor Iklim
Iklim dapat mempengaruhi fungsionalitas, distribusi, dimensi, dan bentuk sistem
estuary dan pesisir. Perubahan iklim dapat berdampak pada sistem pesisir dan estuari
meliputi percepatan naiknya permukaan laut, bertambahnya temperatur, berubahnya
distribusi hujan dan masuknya air tawar, frekuensi serta intensitas badai, kesemuanya itu
bekerja dalam jangkauan skala temporal dan spasial.

4. Faktor Fisiografik
Pada skala besar, ekogeomorfologi ekosistem lahan basah dihasilkan dari interaksi proses
geofisik dengan proses-proses ekologi pada habitat lokal yang juga dapat mengendalikan
pertumbuhan dan zonasi tumbuhan. Gradien dalam proses geofisik pada wilayah pesisir
menghasilkan variasi aliran energi dan siklus-siklus biogeokimia pada lahan basah
estuari.Hal ini dapat ditunjukkan dengan situasi yang beragam dari ekosistem yang
berbeda dalam hal zonasi tanaman, biomassa, produktivitas, biogeokimia, dan siklus
nutrisi serta bahanorganik dengan perairan pesisir

a) Proses Geologis
Proses Geologis adalah semua peristiwa atau kejadian di alam yang berkaitan
dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau segala sesuatu yang disebabkan oleh
faktor- faktor geologi. Adapun proses geologis diantaranya:
1) Pelengkungan (Warping)
2) Patahan (Fault)
3) Lipatan (Fold)
4) Aktivitas Gunung Berapi

b) Proses Geomorfolgis
Bentuk lahan asal proses lahan basah merupakan bentuk lahan yang berbentuk karena
adanya proses genangan air, baik permanen ataupun musiman. Adapun bentuk lahan
asal proses lahan basah, yaitu:
1) Erosi
2) Transportasi
3) Sedimentasi

Anda mungkin juga menyukai