NIM : 2005113164
Semester :V
Mata Kuliah : Ekologi Lahan Basah
Dosen Pengampu : Dra. Yuslim Fauziah, M.S
Dr. Sri Wulandari, M.Si
2. Faktor Biotik
Faktor biotik meliputi persebaran flora dan fauna yang ada di ekosistem lahan basah,
diantaranya:
1) Flora
Tumbuhan air (hidrofit) merupakan tanaman yang umumnya ditemukan pada
ekosistem lahan basah yang terbagi kedalam tiga jenis, yaitu
a) Tumbuhan emergent merupakan tumbuhan dengan akar di dalam tanah,
sedangkan bagian batang, bunga, dan daun berada di atas permukaan air, misalnya
Lembang (Typha angustifolia L.).
b) Tumbuhan submergent merupakan tumbuhan dengan akar berada di dalam tanah,
serta batang dan daun berada di bawah permukaan air, misalnya Hydrilla.
c) Tumbuhan mengapung (floating) merupakan tanaman dengan akar menempel
pada substrat atau melayang di air, misalnya kiambang (Pistia stratiotes).
Tumbuhan air di ekosistem lahan basah berperan sebagai produsen pada rantai
makanan serta menjadi habitat bagi bakteri, epifiton (algae), makroinvertebrata,
pisces, dan aves di ekosistem lahan basah. Komposisi tumbuhan juga mempengaruhi
keanekaragaman komunitas lahan basah. Tumbuhan lahan basah sangat
mempengaruhi kandungan kimia air, berperan sebagai penyerap nutrisi, dan sebagai
pompa nutrisi untuk memindahkan senyawa dari sedimen ke kolom air.
2) Fauna
Beberapa jenis hewan yang ditemukan di ekosistem lahan basah, diantaranya:
a) Hewan invertebrata dari kelas vermes seperti cacing tanah, mollusca seperti siput
dan kerang, crustacea seperti udang dan kepiting, serta insecta seperti nyamuk dan
capung sangat umum ditemukan pada lahan basah.
b) Hewan vertebrata mulai dari kelas pisces hingga kelas mamalia dapat ditemukan
di ekosistem lahan basah. Kelas pisces seperti ikan bandeng (Chanos chanos),
Kelas reptile seperti buaya muara (Crocodylus porosus). Lahan basah menjadi
tempat tinggal, sumber makanan, dan berkembang biak bagi burung air seperti
burung trinil (Tringa sp.). Kelas mamalia seperti harimau Sumatra (Panthera
tigris sumatrae) dan orang utan (Pongo sp.)
3. Faktor Iklim
Iklim dapat mempengaruhi fungsionalitas, distribusi, dimensi, dan bentuk sistem
estuary dan pesisir. Perubahan iklim dapat berdampak pada sistem pesisir dan estuari
meliputi percepatan naiknya permukaan laut, bertambahnya temperatur, berubahnya
distribusi hujan dan masuknya air tawar, frekuensi serta intensitas badai, kesemuanya itu
bekerja dalam jangkauan skala temporal dan spasial.
4. Faktor Fisiografik
Pada skala besar, ekogeomorfologi ekosistem lahan basah dihasilkan dari interaksi proses
geofisik dengan proses-proses ekologi pada habitat lokal yang juga dapat mengendalikan
pertumbuhan dan zonasi tumbuhan. Gradien dalam proses geofisik pada wilayah pesisir
menghasilkan variasi aliran energi dan siklus-siklus biogeokimia pada lahan basah
estuari.Hal ini dapat ditunjukkan dengan situasi yang beragam dari ekosistem yang
berbeda dalam hal zonasi tanaman, biomassa, produktivitas, biogeokimia, dan siklus
nutrisi serta bahanorganik dengan perairan pesisir
a) Proses Geologis
Proses Geologis adalah semua peristiwa atau kejadian di alam yang berkaitan
dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau segala sesuatu yang disebabkan oleh
faktor- faktor geologi. Adapun proses geologis diantaranya:
1) Pelengkungan (Warping)
2) Patahan (Fault)
3) Lipatan (Fold)
4) Aktivitas Gunung Berapi
b) Proses Geomorfolgis
Bentuk lahan asal proses lahan basah merupakan bentuk lahan yang berbentuk karena
adanya proses genangan air, baik permanen ataupun musiman. Adapun bentuk lahan
asal proses lahan basah, yaitu:
1) Erosi
2) Transportasi
3) Sedimentasi