A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan
terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam.
Susunan alat ini semula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat
mesin pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan
sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi
perkembangan dari alat mesin pertaniandan teknologi pertanian
(Akhmad, 2012).
Dengan dilakukannya praktikum ini, kita sebagai mahasiswa
pertanian diharapkan mengetahui komponen penyusun masing-masing alat
mesin pertanian diantaranya bajak roda empat mini, bajak roda dua
singkal, bajak singkal, bajak rotary, leveler (perata), dan ridger
(penggulud) dan juga untuk mengetahui alat yang dibutuhkan pada saat
kegiatan pertanian. Hal ini tentunya untuk menambah wawasan sebagai
mahasiswa fakultas pertanian yang nantinya akan terjun lansung dalam
bidang pertanian (Putra Abdul M, 2013).
2. Tujuan
a. Mengetahui spesifikasi suatu alat/mesin dalam kaitannya untuk
usaha pemeliharaan (maintenance) dan perbaikan (repair)
b. Memilih alat/mesin yang sesuai dengan kebutuhan.
B. Dasar Teori
Mesin dan alat berat bidang pertanian biasanya digunakan baik
dalam proses awal pembukaan lahan, budidaya pertanian seperti
pembajakan lahan, penggaruan lahan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain,
sampai dengan proses pemanenan dan transportasi. Sehingga dapat
1
2
dikatakan bahwa tujuan utama dari penggunaan mesin dan alat berat dalam
bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani
dan merubah pekerjaan berat menjadi lebih ringan dan menarik. Petani
beralih menggunakan alat mekanisasi pertanian karena mekanisasi
pertanian memiliki beberapa keunggulan diantaranya mengurangi
kejerihan kerja, efisiensi waktu tinggi dalam kegiatan pertanian serta
pengoperasiannya lumayan mudah untuk diadopsi masyarakat (Rozikin
khairun, 2015). Traktor merupakan sumberdaya penarik sehingga traktor
dilengkapi dengan sistem penggandengan yang berfungsi untuk
menggandeng alat/mesin pertanian.
Traktor roda dua singkal termasuk jenis traktor yang paling tua.
Traktor roda dua singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan
tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti
tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Traktor roda dua
singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, memecah tanah serta
pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk
tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Traktor roda dua singkal
dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian
antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Di Indonesia jenis traktor
dua roda singkal merupakan traktor yang paling umum digunakan oleh
petani untuk melakukan pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan
tenaga ternak sapi atau kerbau, sebagai sumber daya
penariknya (Munawar, 2011).
Traktor roda dua rotari adalah traktor yang terdiri dari pisau-pisau
yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik
traktor, maka traktor ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul
yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu
motor. traktor ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk
pertanaman padi (Hermawan, 2005).
Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah.
Kelengkapan traktor roda empat yakni: bajak singkal, bajak piring, garu
3
piring dll. Traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari
motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang
untuk bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah. Traktor roda
empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat duduk sambil
mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau
disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch
point atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan
kanan, sedangkan satu tuas lainnya berada di bagian atas sistem
penyambungan titik tiga, disebut top link (tuas penyambung bagian atas).
Dengan menggunakan sistem penyambungan ini pengaturan posisi
peralatan (bajak, dll.) yang diinginkan dapat diatur dengan memanjangkan
atau memendekkan tuas penyambung atas. Untuk mengamankan agar
traktor tidak terangkat pada saat dioperasikan untuk pengolahan tanah,
maka traktor perlu diseimbangkan dengan memasang beban tambahan
pada bagian depan traktor. Dengan melakukan persiapan seperti ini, maka
traktor telah siap dioperasikan untuk pengolahan tanah (Siswantu, 2012).
Leveler atau biasa disebut sebagai garu sisir, adalah jenis garu yang
sudah umum digunakan petani di Indonesia. Leveler yang ditarik dengan
tenaga traktor gigi-giginya terbuat dari bahan logam, dipasang pada batang
penempatan (tooth bar) dengan di klem atau di las. Konstruksi garu
bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya terdiri dari satu
batang penempatan. Pemasangan gigi pada batang penempatan disusun
berselang-seling antara batang penempatan yang satu dengan lainnya.
Lebih cocok digunakan untuk tanah yang mudah hancur (Ihsan Lanu,
2013).
Ridger atau penggulud biasanya digunakan membuat saluran alur,
dengan bagian- bagian penggandeng untuk penghubung traktor, pengatur
lebar untuk mengatur lebar kerja, sayap untuk mengembalikan tanah, dan
mata bajak untuk memotong tanah. Bajak perata atau leveler sebagai
perata dengan bagian- bagian penggandeng untuk traktor mata bajak untuk
4
C. Metodologi
1. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada
5
Hari : Rabu
Tanggal : 07 Februari 2018
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta
3. Cara Kerja
a. Mengamati secara langsung peralatan yang ada, dengan jalan
membaca tulisan-tulisan yang ada, serta mengukur bagian-bagian
yang penting (lebar, tinggi, panjang dari alat, dsb)
b. Menggambar dan mengisi semua data yang ada pada lembar isian
c. Melengkapi data tersebut dengan jalan melihat/membaca buku
petunjuk/panduan/brosurnya.
D. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Spesifikasi Teknis dari Traktor
Jenis Traktor
Traktor
No Spesifikasi Traktor Traktor Roda
Roda 2
Roda 4 2 Rotary
Singkal
1 Jenis Traktor Roda 2 Roda 4 Roda 2
Merek/Simbol
2
Dagang
12 Diagram Versneling 1
2
Singkal
Bagian Fungsi :
1. Singkal : Untuk membolak balik tanah.
2. Land Slide : Untuk menstabilkan bajak agar tegak lurus
dalam berjalan.
3. Mata bajak : Untuk menembus tanah.
4. Jointer : Membersihkan tanah yang menempel pada
kolter
5. Pisau bajak : Memotong tanah secara horizontal
6. Titik gandeng : Penghubung traktor dengan bajak
7. Tangkai jointer : Sebagai penyambung jointer
8. Tangkai kolter : Pengait kolter dengan gander
9. Gander : Pengait antara kolter
10. Kolter : Memotong tanah secara vertikal
Bagian Fungsi
1. Titik penggandeng : Untuk menghubungkan ridger dengan
traktor.
2. Kerangka : Untuk menempelnya alat sisir.
3. Sisir : Meratakan tanah.
E. Pembahasan
Praktikum identifikasi dan pemilihan alat dan mesin pertanian
dilakukan dengan mengidentifikasi spesifikasi dari tiga jenis traktor yaitu
traktor roda dua singkal, traktor roda empat dan traktor roda dua rotary.
Serta dua alat implement tambahan yaitu ridger (penggulud), bajak
singkal, bajak rotary, dan leveler (perata).
Berdasarkan hasil pengamatan traktor roda dua singkal termasuk
jenis traktor beroda dua, simbol dagang Quick dengan nama dagang Quick
Zeva G3000. Traktor jenis ini dibuat di Indonesia dengan dimensi total
tanpa implement yaitu panjang 273 cm, lebar 120 cm, dan tinggi 140 cm.
Traktor ini memiliki berat tanpa implement sebesar 222 kg. Traktor dua
singkal memiliki kecepatan maju yaitu cepat dan lambat. Jarak antara roda
bagian depan yaitu 60 cm. Sedangkan spesifikasi mesin atau motor
penggerak pada traktor roda dua singkal yaitu memiliki model RD85DI-25
dengan jenis motor diesel. Motor penggerak ini memiliki jumlah/Volume
silinder 1/510 cc. Serta daya kontinyu/RPM 5,59 Kw/26,7 r/s dan daya
10
memotong tanah, dan Rotary tiller frame pin untuk pengolahan tanah
secara berputar.
Alat implement ketiga yaitu ridger (penggulud), alat ini termasuk
model penggulud dan pembalik tanah dengan tipe dua arah. Cara
pemasangannya yaitu trailling (memiliki titik penggandeng satu). Alat ini
memiliki bagian diantaranya titik penggandeng, sayap untuk membalikan
tanah, mata bajak untuk memotong tanah, dan pengatur lebar untuk
mengatur lebar kerja.
Alat implement tambahan yang keempat yaiu perata (Leveler) alat
ini memiliki tipe perata dengan meratakan setelah pembajakan. Alat ini
cara penggandengannya trailing (memiliki titik penggandeng satu). Bagian
dari alat ini antara lain titik penggandeng unruk menyambungkan alat
dengan ridger dengan traktor, kerangka tempat menempelnya alat sisir,
dan sisir untuk meratakan tanah.
F. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing
alat atau mesin pertanian, traktor roda dua dan roda empat memiliki
spesifikasi bantuk dan daya yang berbeda walaupun tujuan kedua alat ini
sama untuk mengolah tanah. Traktor roda empat lebih efisien digunakan
pada lahan perkebunan yang memiliki luasan lahan yang cukup luas
karena alat ini memiliki daya yang lebih tinggi, sedangkan traktor roda dua
lebih efisien digunakan untuk mengolah lahan yang lebih sempit seperti
pada areal persawahan karena alat ini mudah untuk dipindahkan dari satu
tempat ke tempat yang lain. Alat atau mesin traktor roda dua dan roda
empat juga dapat ditambahkan implement atau alat tambahan. Alat
implement ini juga memiliki spesifikasi, kerja, dan fungsi yang berbeda.
Bajak singkal untuk membalikan tanah, bajak putar untuk menghaluskan
bongkahan tanah, ridger untuk membuat guludan dan leveler untuk
meratakan tanah.
13
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, 2012. Bajak Singkal. Institut Pertanian Bogor. LTAS Mekanisasi dan
Teknologi Hasil Pertanian. Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor.
Munawar, 2011. Pengolahan Tanah Dengan Traktor. Penerbit IPB Press. Bogor.