Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya
tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi
sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu,
Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-
zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara
integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass
dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan,
maupun kehutanan (Hakim, dkk., 2008).
1. Iklim
Curah Hujan – Dalam hal ini curah hujan yang tinggi akan
mempengaruhi asam tanah (pH tanah), dimana pH tanah akan
semakin meningkat sehingga akan terjadi korosi tanah secara
kimia.
2. Organisme
3. Bahan Induk
Bahan induk batuan merupakan faktor pembentuk tanah yang
paling mempengaruhi karakteristik tanah yang nantinya dihasilkan.
Bahan induk batuan ada beberapa jenis, misalnya batuan vulkanik,
batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
5. Waktu
Faktor pembentuk tanah yang terakhir adalah waktu. waktu sangat
mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi dari tanah yang
terbentuk. Hal ini menyebabkan dalam ilmu tanah kita mengenal
istilah tanah tua, tanah dewasa, dan tanah muda.
1. Tanah muda adalah tanah yang perbedaan bahan mineral dan bahan
organik masih tampak sehingga bahan induknya masih terlihat. Biasanya
terbentuk dalam kurun waktu 100 tahun. Jenis tanah yang masuk kategori
tanah muda misalnya tanah aluvial, regosol, dan litosol.
2. Tanah dewasa adalah tahap perkembangan tanah muda tingkat lanjut
yang membentuk horizon B dalam susunan dekomposisi tanah. Biasanya
terbentuk dalam kurun waktu 10.000 tahun. Jenis tanah yang masuk
kategori tanah muda misalnya tanah andosol, latosol, dan grumosol.
3. Tanah tua adalah tanah yang telah mengalami perubahan-perubahan
nyata dalam waktu yang panjang sehingga horizon A dan B dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa golongan (A1, A2, A3, B1, B2, B3)
berdasarkan ciri fisik yang nampak. Jenis tanah yang masuk kategori tanah
muda misalnya tanah podsolik dan laterit.