Anda di halaman 1dari 29

ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN

Teknologi tidak dapat dipisahkan di dalam kehidupan manusia. Kehadiran

teknologi dapat mempermudah seluruh bidang kehidupan manusia. Begitu hal nya

dengan bidang bercocok tanam. Sudah sejak dahulu sektor pertanian sebagai

penopang perekonomian Negara, sampai saat ini pun sektor pertanian masih tetap

menyumbang devisa yang cukup besar bagi perekonomian negara. Namun, dengan

sumber daya yang melimpah, proses perkembangan dan modernisasi sektor pertanian

Indonesia berjalan sangat lambat (Ali, Hosir, dan Nurlina, 2017).

Teknik pertanian meliputi usaha tani teknik penanaman, pemupukan,

pengairan perlindungan tanaman secara terpadu, Pasca panen (pengolahan hasil

pengenalan alat perontol yang dapat menekan kehilangan hasil, penyimpanan hasil

pertanian yang dapat meningkatkan kualitas produk pertanian) dan teknologi yang

digunakan dalam pertanian (Ali, 2015).

I. Alat Survei Lahan

1. Waterpass / Automatic Level


Waterpass adalah alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian

dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass atau automatic level ini

dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya.

Cara Kerja Waterpass & Cara Menggunakan Waterpass atau Automatic Level

: Yang diamati dilapangan adalah pembacaan : bentang tengah (BT), bentang bawah

(BB) bentang atas (BA). sudut horizontal kasar Angka angka pada BT, BB, BA dapat

kita baca pada rambu yang ditegakan pada strat pot (patok kayu yang diberi paku

payung) melalui waterpass atau automatic level yang telah distel. Pasanglah tripod

statif (kaki 3) setinggi dada juru ukur,dan pasang waterpass pada kaki Atur lah alat

ukur sehingga nivo kontak tepat ditengah, dengan menggunakan 3 buah skrup

penyetel. Intip lensa okuler, fokuskan pada tiang (objek) yang akan diukur. Catat

ketinggian tiang. Ulangi langkah yang sama pada tempat yang akan dicari selisih

ketinggiannya. Setelah melakukan pengukuran di lapangan,maka kita dapat membuat

tabel hasil pengukuran dan mendapatkan gambar hasil kontur tanahnya.

2. Theodolite (Digital & Manual)

Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut

yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam

penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.

Cara kerjanya yaitu, Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut.

Setelah pesawat terikat dengan baik pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut

baru diangkat dan Anda dapat meletakkannya di atas patok yang sudah diberi paku

tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian

lihat paku di bawah menggunakan centring. jika paku sudah terlihat, kedua kaki

tripod tersebut baru diletakkan di tanah. setelah statif diletakkan semua dan patok

beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya

menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang.

3. Total Station

Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran tata batas baru, baik itu

tata batas hutan maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti halnya pinjam pakai

dan tukar menukar kawasan hutan. Total Station sebaiknya digunakan untuk

pengukuran berulang (contoh : rekonstruksi batas kawasan hutan), dimana data

sebelum nya diperoleh dari pengukuran menggunakan Total Station juga.


4. Klinometer

Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis

datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut

dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya digunakan untuk mengukur

tinggi (panjang) suatu objek dengan memanfaatkan sudut elevasi.

II. Alat Pembukaan Lahan

1. Bajak Piringan

Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing),

sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar.

Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan

tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau

berada di bawah rangka.


Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk

(scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan,

juga membantu dalam pembalikan potongan tanah.

Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak

piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel).

Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah :

a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering

b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket

c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu

d. Dapat untuk tanah-tanah berakar

e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.

2. Garu Piringan

Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-

rumput pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan permukaan tanah sehingga

keratan tanah ( furrow slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat

digunakan untuk penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara

sebar.
3 .Land Rollers dan Pulverizers

Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu

as. Puingan piring dapat tajam atau bergerigi. Digunakan untuk penyelesaian dari

proses pengolahan tanah untuk persemaian.

III. Alat Pengolahan Tanah

1. Bajak Singkal Satu Arah

Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Di Indonesia jenis bajak

singkal inilah yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan

tanah mereka. Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah

yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak. Penarik seperti tenaga penarik

sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong,

membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah,

dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama.


Bajak singkal Satu Arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu

mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu

arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan.

2. Bajak singkal dua arah

Bajak singkal dua arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu

mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat

diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata

bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri

dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang

dikehendaki.

Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan:

1. Akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam untuk seluruh petak

tanah yang diolah

2. Praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dari hasil kerjanya tidak

akan berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-

furrow), sehingga pembajakan dapat teratur dan rata.

Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan:


1. konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar

perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya.

2. perlu keterampilan yang lebih baik dari pengemudinya

3. Traktor Tangan atau Traktor Roda Dua

Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand tractor) adalah mesin

pertanian yang dapat dipergunakan untuk menngolah tanah dan lain-lain pekerjaan

pertanian dengan alat pengolah tanahnya digandengkan/dipasang di bagian belakang

mesin. Mesin ini mempunyai efesiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan

tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan

mesin serbaguna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-

alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer).

Bagian-bagian Traktor Tangan

1. Komponen utama traktor tangan

Komponen utama traktor tangan terdiri dari beberapa unit utama yaitu :

a. Unit Penggerak

Traktor tangan umumnya menggunakan unit penggerak menggunakan

motor satu selinder dengan daya antara 3 s/d 12 HP.

b. Unit kerangka dan transmisi

Kerangka merupakan tempat kedudukan motor penggerak, unit transmisi

dan bahagian traktor lainnya. Daya motor penggerak diteruskan ke roda

traktor melalui putaran poros engkol ke kopling utama melalui sabuk V.

Kopling utama meneruskan daya tersebut ke susunan roda gigi transmisi

untuk menggerakkan poros roda dan PTO atau bahagian/alat lain yang
bergerak. Putaran gigi dapat diatur/diubah dengan menggunakan kopling dan

perubahan putaran (gas) dan lain-lain.

c. Unit Roda.

Bagian ini terdiri dari roda/ban dan bagian lain yang menjalankan traktor.

Ban dapat berupa ban karet dengan berbagai tipe dan ukuran maupun roda

besi. Tetapi pada unit-unit tersebut masih banyak bagian-bagian yang penting

pada traktor tangan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar di bawah

ini.

Gambar . Traktor tangan dan mama – nama bagianya samping kanan


Keterangan : 9. Tuas gas/akselerasi
1. As Roda 10. Handel pembantu
2. Pelindung samping 11. Tongkat pemindah
3. Penahan Lumpur kecepatan rotary
4. Penahan Lumpur 12. Tuas kopling utama
5. Pengikat batang ridger 13. Tongkat pemindah
6. Handel pengikat roda kecepatan jalan
belakang 14. Tuas penyangga depan
7. Tuas belok kanan 15. . Gantungan pisau rotary
8. Handel utama

Gambar . Traktor tangan dan nama bagian – bagianya samping kiri

Keterangan :
16. Kotak rantai pembantu 24. Pelindung v-belt
17. Pully penegang 25. Tutup kotak peralatan
18. Penyangga depan 26. Tombol lampu
19. Penyangga mesin 27. Tuas belok kiri
20. Pelindung depan 28. Pengatur roda belakang
21.Pully mesin 29. Roda belakang
22. V-belt 30. Ban
23.Pully utama
IV. Alat Penanaman
1. Kentheng

Kata kentheng berasal dari bahasa Jawa artinya tali atau tambang yang

dibentangkan. Kentheng dibuat dari bahan baku kayu atau bambu yang bagian

bawahnya dihubungkan dengan tambang, yang terbuat dari pintalan serat kulit pohon

waru (lulub). Pada proses pertanian padi tradisional di Kabupaten Magetan, kentheng

digunakan ketika penanaman, fungsinya untuk pedoman agar padi yang ditanam lurus

dan patokan untuk mengatur larikan padi yang

ditanam (Gayatri, 2012).

Bagian dari kentheng yang digunakan untuk pedoman agar padi yang ditanam

lurus adalah bagian pathok kayu (acir). Ujung bawah acir berbentuk lancip untuk

ditancapkan ke tanah, sedangkan bagian atasnya diberi tambahan kayu untuk

pegangan tangan. Kentheng dilengkapi dengan tambang untuk mengatur larikan, yang

dibuat dari pintalan serat kulit pohon waru (lulub). Jarak tanam pada kentheng

dibundheli atau ditandai dengan tali pati. Ukuran jarak tanam kentheng pada jaman

dahulu yaitu sejengkal tangan orang dewasa (sakilan) atau sepanjang telapak kaki

orang dewasa (sapecak). Ukuran tersebut kira-kira 20-25 cm. Kentheng adalah

peralatan tradisional yang khusus digunakan dalam pertanian padi.


2. Mesin Transplanter tipe Indo Jarwo transplanter

Saat ini semua jenis mesin tanam bibit padi di Jepang adalah berpenggerak

sendiri (self-propulsion type), dioperasikan dengan cara dituntun (walking type) atau

dikendarai (riding type). Jenis mesin yang dituntun umumnya memiliki alur tanam 2

hingga 6 alur, sedangkan tipe yang dikendarai memiliki 4 hingga 12 alur tanam dalam

sekali lintasan penanaman. Pembuatan bibit padi dilakukan dengan menyemaikan 200

gram benih dalam kotak berukuran 60 x 30 x 3 cm. Benih ini disemai di dalam ruang

gelap hingga berkecambah, kemudian di berikan sinar matahari selama dua hari hingg

berwarna hijau merata. Setelah itu bibit dipelihara hingga ukuran atau ketinggian

yang diinginkan. Di pusat pembibitan padi di Jepang, bibit untuk lahan seluas 50

samapi 200 ha (sekitar 7000 hingga 30000 kotak) dibuat dengan seragam, dimana di

dalamnya juga dilengkapi dengan proses desinfektan benih, pencampuran pupuk,

pengepakan media tanam/tanah ke kotak semai bibit, kendali suhu, penyemprotan,

dll.

Indo Jarwo transplanter adalah mesin modern untuk menanam bibit padi

dengan sistem penanaman serentak 4 baris. Penggunaan mesin ini relatif mudah

dimana garpu penanam (picker) mengambil bibit padi kemudian ditancapkan pada
lahan yang kondisinya rata. Adapun keunggulan dan kelemahan Indo Jarwo

Transplanter antara lain (Umar, Hidayat dan Pangaribuan, 2017)

Keunggulan Indo Jarwo Transplanter :

1. Mendukung sistem jajar legowo 2:1 dengan jumlah baris tanam 4 baris. Jarak

tanam antar barisnya 20 cm, jarak tanam legowo 40 cm.

2. Kapasitas tanam cukup tinggi 6 jam/ha.

3. Jarak tanam dalam barisan dapat diatur dengan ukuran 10 - 18cm.

4. Penanaman yang presisi (akurat).

5. Tingkat kedalaman tanam yang dapat diatrur.

6. Jumlah tanaman dalam satu lubang berkisar 2 – 4 tanaman per lubang.

7. Jarak dan kedalaman tanam seragam sehingga pertumbuhan dapat optimal dan

seragam.

Kelemahan Indo Jarwo Transplanter :

1. Lebar antar barisan (20 cm) tidak dapat diubah.

2. Tidak bisa dioperasikan pada kedalaman sawah lebih dari 40 cm.

3. Diperlukan alat angkut untuk membawa mesin ke sawah atau ketempat lain.

4. Perlu bibit dengan persyaratan khusus.

5. Harga masih relatif mahal sehingga tidak terjangkau petani

Cara Pengoprasian Indo Jarwo Transplanter

(Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2013)

1. Siapkan bibit di dalam tray dan rak yang tersedia

2. Atur tuas hidrolik pada posisi sesuai dengan kedalaman lahan, posisi fix

merupakan posisi standar pelampung pada saat penanaman.


3. Buat tanda/tandai posisi awal dan akhir operasional mesin pada lahan sawah

4. Atur posisi tanda batas jarak tanaman (rulling mark) pada mesin untuk menandai

jarak tanam antar baris tanaman. xvii

5. Setelah mesin dinyalakan, atur kecepatan putar engine pada putaran antara 3100

rpm - 3600 RPM. Kopling utama berada pada posisi netral, setelah siap tuas

perlahan-lahan dipindahkan pada posisi maju.

6. Perlahan-lahan tarik tuas kopling utama, tuas maju dan penanam pada posisi ON.

7. Posisi operator harus pada posisi tegak lurus dan memperhatikan mascot tengah

8. Pada saat akan belok, tuas penanam ditarik pada posisi OFF 9. Perhatikan rulling

mark pada saat belok dan memulai menanam pada baris selanjutnya.

c. Tabela (Sistem tanam benih langsung)

Sistem tanam benih langsung (tabela) adalah penanaman tanaman padi tanpa

melalui pesemaian dan pemindahan bibit. Budidaya tanam benih langsung padi pada

dasarnya dapat dibedakan atas dua pilihan teknologi, yaitu tanam benih langsung

secara merata (broad cast) pada areal pertanaman dan tanam benih langsung dalam

larikan (on ows) (Supriyadi dan Malian, 1993).


Teknologi penyebaran benih secara merata pada areal pertanaman mampu

menurunkan curahan tenaga kerja sekitar 28% (Hazairin dan Manalu, 1993). Namun

kelemahan utama penerapan cara ini adalah meningkatnya kebutuhan benih 2–3 kali

lipat, serta kendala pemanenan karena tidak adanya jarak tanam.

Budidaya tanam benih langsung dalam larikan tidak banyak mengubah cara

budidaya yang telah berlangsung selama ini karena tetap menggunakan larikan

dengan jarak antar barisan antara 22–25 cm, tergantung varietas yang ditanam.

Kebutuhan benih dengan cara ini berkisar antara 50–60 kg/ha, atau antara 1,5–2 kali

lipat dibandingkan dengan tanam pindah (Supriono dan Milan, 1993).

Beberapa penyempurnaan dalam


penerapan tanam benih langsung dalam
larikan telah dilakukan dan ditemukan Tabela Legowo, padi ditanam dalam larikan
4–6 baris, dikosongkan 1 baris ditanam lagi, 4–6 baris berikutnya dan seterusnya.
Hasil penelitian dari 1992–1994 di Balittan Sukamandi, menunjukkan bahwa tabela
Legowo dua baris adalah yang paling baik, karena produksi padi tidak turun, selama
musim tanam padi.
Cara pengolahan tanah dalam budidaya padi tabela pada prinsipnya sama dengan
budidaya tanam pindah. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan
pengolahan tanah yang sempurna. Pengolahan tanah yang dalam akan mempercepat
pertumbuhan tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah pada stadia generatif.
Permukaan tanah harus rata agar tinggi permukaan air dapat dikontrol (Supriadi dan
Malian, 1993).
Teknik tanam tabela dengan menggunakan alat tanam Atabela tidak memerlukan
pesemaian seperti pada teknik tanam pindah. Benih langsung direndam selama 24
jam kemudian dikering anginkan selama 12–14 jam dan langsung di tanam dalam
larikan. Benih yang digunakan sekitar 40 kg/ha sedangkan tanam pindah (tapin)
hanya 25 kg/ha.
Bila dibandingkan antara penggunaan cara tanam pindah dengan cara tanam
tabela, maka cata tanam tabela akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain :
a)Biaya tenaga kerja diluar panen 25–30 persen lebih rendah
b)Biaya sarana produksi 5–10 persen lebih rendah.
c) Hasil per hektar 10–25 persen lebih tinggi dan harga gabah maupun beras lebih
tinggi (karena kualitas lebih baik).
d) Pendapatan bersih petani meningkat dari Rp. 1,2–1,5 juta/ha/musim menjadi Rp.
2,0–2,5 juta/ha/musim
V. Alat Pemeliharaan

1. Mesin Penebar taburan (broadcast spreader)

Mesin Penebar taburan (broadcast spreader) adalah alat dan mesin pertanian

yang digunakan untuk menebar benih, kapur, pupuk, pasir, zatantibeku untuk

melelehkan salju, dan sebagainya.

Penebar taburan memiliki ukuran yang bervariasi. Ukuran terkecil dapat

digerakkan oleh tangan, di mana hoppernya mampu menampung beberapa

liter saja. Pengoperasian mekanisme penebar dilakukan tuas yang ada pada

pegangan. Model yang lebih besar memerlukan tenaga untuk menariknya,

yang biasanya ditarik oleh traktor. Mekanisme penyebarannya memanfaatkan

energi dari roda penebar taburan yang ditransmisikan. Pada model yang lebih
besar, mekanisme penyebarannya menggunakan tenaga dari traktor yang

ditransmisikan melalui poros power take-off.

2. Mesin Penyiang Gulma (power weeder)

Mesin penyiang gulma bermotor (power weeder) untuk padi sawah adalah mesin

penyiang gulma padi sawah dengan dua baris tanaman sejajar. Spesifikasi mesin

penyiang ini adalah tipe berjalan/walking, menggunakan bahan bakar bensin, mesin 2

tak dengan tenaga 2 PK. Lebar kerja 2 baris untuk jarak tanam 20 cm atau 25 cm,

dapat digunakan untuk kegiatan penyiangan padi sawah sampai umur 40 hari.

Keunggulan mesin penyiang ini adalah 3 kali lebih besar dibandingkan alat penyiang

manual/gasrok, sehingga dapat menekan biaya penyiangan. Kemampuan kerja adalah

15 jam/ha untuk satu arah atau 27 jam/ha untuk 2 arah. Berat alat termasuk mesin

adalah 21 kg, tergolong ringan, mudah dioperasionalkan oleh 1(satu) orang operator.

Kehadiran penyiang bermotor ini merupakan solusi dari aspek tenaga kerja, menekan

ongkos kerja penyiangan, dan mempercepat kerja. Alat penyiang ini sangat

prospektif untuk dikembangkan oleh kalangan industri alsin pertanian dalam rangka

pencapaian swasembada beras.


3. Mesin Springkler

Dengan menggunakan saluran perpipaan PVC yang dikombinasikan

dengan “Big gun sprinkler”, maka kehilangan air sebelum mencapai sawah

petani yang membutuhnkan dapat lebih ditekan lagi.Big gun sprinkler adalah

alat penyemprot air yang dapat memancarkan air sampai sejauh radius 100

meter atau diameter 200 meter.

Secara umum alat ini mirip dengan water canon yang dipakai polisi

untuk membubarkan demo atau yang digunakan oleh pasukan pemadam

kebakaran. Perbedaanya adalah bahwa pada big gun sprinkler untuk irigasi

ada tambahan peralatan yang berfungsi untuk mengatur agar supaya air yang

jatuh ketanah didalam areal radius pancarannya uniform/seragam sehinngga

kondisinya mirip hujan, sedangkan pada water canon yang diutamakan adalah

jangkauannya.Pada waktu beroperasi, posisi big gun sprinkler ini dipindah-

pindahkan sedemikian rupa sehingga seluruh areal yang dilayani dapat

menerima air.Untuk satu mesin pompa pada umumnya memerlukan lebih dari

satu big gun sprinkler sesuai dengan kasitas pompa dan kapasitas dari big gun

sprinkler itu sendiri.


Keuntungan yang didapat dari penggunaan big gun sprinkler ini

adalah:

 Dapat digunakan pada lahan dengan kondisi topografi yang tidak

teratur atau bergelombang dan berbukit-bukit.

 Dapat diterapkan pada tekstur tanah pasiran hingga tanah berpasir

yang persifat porous.

 Kehilangan air akibat penguapan dan kebocoran kecil.

 Apabila tidak ada masalah, biaya OP untuk jaringan pipa kecil.Aman

dari gangguan penjebolan secara liar karena pipa ditanam di bawah

tanah, sehingga tidak perlu pemeliharaan secara khusus.

 Cara pengoperasian penyiraman dapat dilakukan secara bergiliran,

sehingga big gun sprinkler yang digunakan jumlahnya tidak perlu

banyak.

 Dapat mengatur suhu lingkungan di sekitarnya.

 Air dapat dicampur dengan pupuk organik.Tidak perlu saluran

pembuangan karena air akan meresap ke dalam tanah.

Kendala pada penggunaan big gun sprinkler adalah :

 Pemasangan awal diperlukan biaya besar karena peralatan cukup

mahal.

 Biaya eksploitasi tinggi karena menggunakan bahan bakar untuk

pompa air.
 Jika ada masalah kerusakan mekanik akan menyebabkan masalah,

yang besarnya sesuai dengan tingkat kerusakan.

 Pemberian air dipengaruhi oleh angin.

 Pekerjaan tanah harus dalam kondisi normal supaya mudah dalam

pelaksanaan.

VI. Alat Panen

1. Mesin mower
Mesin mower adalah jenis teknologi panen padi yang berupa mesin sabit

(mower) dapat disebut sebagai mesin pertanian karena tenaga penggeraknya

adalah enjine (engine) bensin 2 tak 2 HP 6000 rpm, berbahan bakar bensin

campur. Apabila enjine diisi dengan bahan bakar bensin murni akan berakibat

terhadap kerusakan enjine yang serius.

Mesin mower adalah mesin modifikasi mesin sejenis yang diproduksi dari China.

Mesin tersebut merupakan hasil modifikasi kerjasama antara BBP Mektan

dengan PT. Shang hyangsri bekerja mirip pemotong rumput untuk memotong

penegak tanaman padi di lahan saat panen dengan kapasitas kerja 18 s/d 20 jam

per hectare.
Uji kinerja mesin sabit (mower) dilaksanakan pada kecepatan rata – rata

pemanenan padi 9.07 m/min (0.57 km/jam).

1. Mesin Reaper

Bagian keseluruhan mesin reaper dapat dicopot dan digandengkan terhadap

transmisi penggeraknya. Transmisi penggeraknya berupa box transmisi traktor

tangan lengkap dengan enjin-nya. Traktor tangan ini mempunyai fungsi ganda

yaitu dapat dipakai sebagai traktor pengolah tanah dan dapat dipakai sebagai

penggerak mesin reaper (lihat gambar 1 dan 4). Pada tipe ini gerak pisau reaper

terhubung langsung ke puli poros transmisi. Dengan demikian setiap kali kopling

penegang sabuk diaktifkan akan memberikan reaksi gerak maju roda dan
sekaligus gerak pisau pemotong. Gerakan pisau dapat di-non-aktifkan dengan

melepas sabuk puli penghubung kepisau, hal ini dilakukan saat mesin reaper

dibawa kelapangan (transportasi). Saat akan beroperasi, sabuk puli penghubung

kepisau dipasang kembali. Jenis reaper seperti ini tidak mempunyai fasilitas

gerakan mundur.

2. Mesin Stripper Chandue

Studi kelayakan terhadap modifikasi mesin Stripper Chandoe, baikjenis ”Walking

type” maupun yang ”Riding type” menunjukkan kemampuan kapasitas dan yang

tidak jauh berbeda dari disain awalnya (Stripper IRRI SG 800 Walking type),

serta susut tercecer panen (losses) sebesar 2,9 %. Kondisi sosial budaya petani di

kabupaten Pinrang dan sekitarnya, sangat kondusif untuk berkembangnya mesin

Stripper Chandue tersebut. Daerah Kabupaten Pinrang termasuk dalam kategori

dimana teknologi alat dan mesin pertanian dengan motor penggerak dibawah

10 kW sampai dengan semi otomatis dapat diaplikasikan.


VII. Alat dan Mesin Pasca Panen

1. Paddy Cleaner

Alsin yang digunakan untuk membersihkan gabah basah (GKP) dari kotoran-

kotoran seperti jerami, daun, gabah hampa, debu dan lain-lain.

Keterangan :

1. Pemasukan gabah (hopper))

2. Pully penggerak kipas (blower)

3. Kerangka pembersih gabah (cleaner)


2. Rice Sifter

Alsin yang digunakan untuk memisahkan beras utuh, beras kepala, beras

patah dan menir.

4 3 5

Keterangan :

1. Pemasukan beras (hopper) 4. Kerangka/ rumah shifter

2. Ayanakan beras dan menir 5. Pengeluaran beras kelapa

3. Blower hisap

Spesifikasi Teknis :

a. Dimensi :
Panjang : 950 – 1000 mm
Lebar : 2000 – 2100 mm
Tinggi :1600 – 1700 mm
Berat :-
: minimal 2,5 ton/jam
b. Kapasitas (input)
c. Putaran : 900 – 1000 rpm
d. Daya : 2 – 3 HP
e. Konstruksi :
Rangka : Besi Plate ST 37
Tebal plat : 2 – 6 mm
f. Perlengkapan :

Dilengkapi dengan ayakan sistem getar untuk memisahkan beras

menir dengan sempurna dan blower hisap yang dihubungkan ke

bagian saluran pengeluaran untuk menghisap katul atau kotoran lain

yang umumnya masih bercampur di dalam beras sehingga beras

bebas dari kotoran.

g. Mempunyai Test Report

3. Rice Milling Unit (RMU)

Penggilingan padi dengan kapasitas < 1 ton/jam gabah, yang rangkaiannya

terdiri dari mesin pecah kulit (husker) dan mesin penyosoh (polisher) yang

menyatu/tidak terpisahkan sehingga proses dari gabah langsung keluar menjadi beras

putih.

5
Keterangan :

1. Pemasukan gabah (hopper) 4. Pully penggerak

2. Mesin pemecah kulit gabah (husker) 5. Pengeluaran beras

3. Mesin penyosoh beras (polisher)

4. Moisture Tester

Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kadar air gabah atau biji-bijian

digital yang dapat dipindah-pindahkan (portable)

Spesifikasi Teknis :

a. Dimensi :

Panjang : 180 – 200 mm

Lebar : 90 – 110 mm

Tinggi : maksimum 80 mm

Berat : maksimum 500 gram

b. Daya ukur K A : 8 – 40%

c. Ketelitian : 0,2 – 0,5 %


d. Power Dry Battery : 1,5 Volt x 4 buah

e. Perlengkapan :

Dilengkapi alat pendukung sepertisikat, sendok, penjepit,

piringan, pemecah gabah dan box kotak serta tas.

f. Mempunyai Test Report


DAFTAR PUSTAK

Ali, M. (2015). pengaruh dosis pemupukan npk terhadap produksi dan kandungan
capsaicin pada buah tanaman cabe rawit (capsicum frutescens l.). jurnal
agrosains: karya kreatif dan inovatif, 2(2), 171–178.

Ali, M., Hosir, A., & Nurlina, N. (2017). perbedaan jumlah bibit per lubang tanam
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (oryza sativa l.) dengan
menggunakan metode sri. gontor agrotech science journal, 3(1), 1–21

Ananto, E.E., Ahmad, D.R., Alihamsyah, Trip. 1997. Alat Tanam Padi Tebar

Arafat, F.A. 2015. Pengoprasian Grain Seeder. Laporan Praktikum Alat Dan Mesin

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.2015. Mesin Penanam Biji-Bijian


(Grains Seeder).Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Serpong-
Tangerang-Banten.

Gayatri, GK. 2012. Peralatan Pertanian Padi Tradisional Di Kabupaten Magetan


(Kajian Semantik). Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa. Jurusan
Pendidikan Bahasa Daerah. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas
NegeriYogyakarta.Yogyakarta.

Hariyadi, B. W., Ali, M., & Nurlina, N. (2017). Damage Status Assessment Of
Agricultural Land As A Result Of Biomass Production In Probolinggo
Regency East Java. ADRI International Journal Of Agriculture, 1(1).

https://www.academia.edu/8971524/Penanganan_Pasca_Panen_Hasil_Pertanian

Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Pertanian. 2015.


Traktor Roda Dua (Hand Tractor). Lampung.Lampung. Langsung Tipe Drum.
Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Pertanian. Jurusan Teknik
Pertanian. Fakultas Pertanian.

Rizaldi, Taufik. 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian Fakultas


Pertanian Universitas Sumatera Utara
ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN
OLEH:
MASLAN IDA SARI PARAPAT 170301072
PUTRI YANTI 170301088
SISTANSHIA CHAUMI AULIA NISA 170301090
LULU PRATIWI 170301092
IFTITA FITRI 170301113
FADILLAH FAZRINA PANJAITAN 170301114
MUFIDA CHAIRUNISA 170301119

KELOMPOK 1
AGROTEKNOLOGI 2

MATA KULIAH MEKANISASI PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

Anda mungkin juga menyukai