Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 2

ORDO COLEOPTERA DAN ORDO HOMOPTERA


ILMU HAMA TANAMAN
SHANIA IKHWANI (170301020)
TIURMA PANJAITAN (170301037) Kelompok 2
SISTANSHIA CHAUMI A NISA (170301090)
MUHAMMAD JEFRIADI (170301223)
Dari kata “coeleos” yang berarti seludang dan pteron yang berarti
sayap
O R D O
Karakter khas yang dimiliki kumbang yaitu memiliki seludang yang di
COLEOPTERA sebut elytra yang keras

Tipe alat mulut kumbang yaitu tipe penggigit dan pengunyah

Tarsus terdiri atas 2-5 segmen

Sayap belakang ini umumnya lebih panjang dari pada sayap


depan dan digunakan untuk terbang
Hama Boleng (Cylas formicarius)

Biologi Serangga Predator


Panjang tubuh serangga dewasa lebih kurang
6–7 mm, dengan bagian kepala dan elitra ber
warna biru kehitaman, sedangkan kaki, thorak
, dan antena berwarna merah kecoklatan.
Gejala Serangan
kulit luar kulit umbi terdapat lubang- lubang
kecil tidak rata dan ketika dibelah terdapat
lubang- lubang kecil bekas gerekan.
Pengendalian Siklus Hidup
Pengendalian biologis menggunakan cendawan entomopatogen
Telur-Larva-Pupa-Imago(dewasa)
Beauveria bassiana merupakan salah satu upaya yang telah
dikembangkan untuk mengendalikan C. Formicarius.
Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros)
Biologi Hama Siklus Hidup
.
O. rhinoceros dewasa berwarna
hitam kecokelatan dan
berukuran cukup besar
(panjangnya sekitar 3-5 cm dan
lebar sekitar 2-3 cm). Kumbang
ini memiliki kepala kecil, tetapi
memiliki sebuah tanduk (cula),
culanya yang terdapat pada
kepala menjadi ciri khasnya.

Gejala Serangan
Pengendalian
Kerusakan pada kelapa akan terlihat jelas Pengendalian kumbang tanduk dengan
setelah daun membuka 1-2 bulan kemudian, menggunakan perangkap feromon sebagai
yaitu berupa guntingan segitiga seperti huruf insektisida alami, ramah lingkungan, dan lebih
“V” atau ada deretan lubang-lubang besar di murah dibandingkan dengan pengendalian
daun secara konvensional.
Kumbang Sagu (Rhynchophorus sp.)
Biologi Hama Gejala Serangan
Telur serangga ini berwarna putih, Pada tanaman berumur antara 0 -1
bentuknya mula-mula oval, kemudian
tahun, kumbang dewasa
bulat dengan diameter kurang lebih 3
mm. Rata-rata fekunditas seekor
melubangi bagian pangkal yang
serangga betina berkisar antara 49-61 dapat mengakibatkan kematian
butir telur titik tumbuh atau terpuntirnya
pelepah daun yang dirusak.
Siklus Hidup
Pengendalian
• Pemberian garam laut + belerang di setiap
ketiak pelepah daun sepanjang 1 m dari
pucuk kebawah dengan cara ditaburkan.

• Pemberian Furadan 3 G di di tiga ketiak


pelepah daun secara spiral sepanjang 1 m dari
pucuk kebawah dengan dosis ½ sendok
makan.
Kumbang Tepung (Tribolium castaneum)
Biologi Hama Siklus Hidup
Imago berwarna coklat
merah kehitaman
berukuran panjang kira-
kira 5-6,5 mm dan lebar 2
mm. Antena berbentuk
clavate.

Gejala Serangan
Hama biasanya melubangi gabah
dan memakan beras yang berada di
dalamnya. Apabila gabah tersebut Pengendalian
digiling maka beras yang
Pengendalian T. castaneum biasanya
dihasilkan akan pecah-pecah dan
dilakukan dengan menggunakan
mengalami susut yang relatif besar.
bahan kimiawi fosfin..
Kumbang Beras (Sitophilus oryzae)
Biologi Hama Gejala Serangan
Kumbang dewasa berwarna hitam, pada masing- Deteksi awal serangan S. zeamais sulit
masing sayapnya terdapat 2 bercak berwarna diketahui karena larva
kuning agak kemerahan, dipermukaan thoraknya merusak/menggerek bagian dalam biji
terdapat lubang-lubang kecil berbentuk bundar jagung

Siklus Hidup Pengendalian


Pengendalian serangga hama
gudang kumbang beras
(Sitophilus oryzae) di
gudang-gudang beras
biasanya menggunakan
teknik fumigasi
O R D O
HOMOPTERA

Sayap depan anggota ordo


Homoptera memiliki
tekstur yang homogen, bisa
keras semua atau
membranus semua, sedang
sayap belakang bersifat
membranus.
Wereng Jagung (Peregrinus maidis Ashmead)
Biologi Hama Siklus Hidup
Pada keadaan populasi yang
rendah, P. maidis dewasa
sebagian besar akan menjadi
brakiptera.

Gejala Serangan
Kerusakan langsung pada tanaman
adalah hilangnya cairan pada
jaringan tanaman akibat aktivitas
makan wereng nimfa dan dewasa.
Gejala kerusakan selanjutnya yaitu
berkurangnya vigor tanaman, daun Pengendalian
menguning, dan menjadi kerdil.
Cara pengendalian dari hama kutu
daun tidak hanya dengan
menggunakan insektisida namun
juga dilakukan dengan
menggunakan musuh alami
Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
Biologi Hama Siklus Hidup
Kutu kebul bersifat polifag
(mempunyai banyak jenis
makanan) sehingga sulit
dikendalikan.. 01 02

Add Text
Simple PowerPoint
Presentation

Gejala Serangan
Serangga muda dan dewasa Pengendalian
mengisap cairan daun. 03 04
Tanaman kedelai yang Cara pengendalian dari hama kutu
terserang, daunnya menjadi kebul tidak hanya dengan
keriting. menggunakan insektisida namun
juga dilakukan dengan
menggunakan musuh alami
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal)
Siklus Hidup
Biologi Hama
Nimfa wereng coklat berwarna krim
akan berubah menjadi keabuan
seiring denga usia, panjang nimfa
dewasa sekitar 2,1 mm, bersamaan
dengan itu garis hitam pada thorax
mulai menghilang

Gejala Serangan
Kerusakan langsung oleh N.lugens
adalah menghisap cairan sel
Pengendalian
tanaman padi, sehingga Alternatif pengendalian wereng
pertumbuhan tanaman padi batang coklat dapat dilakukan dengan
terhambat, mati kekeringan dan memperbaiki teknik budidaya
tampak seperti terbakar tanaman padi, sehingga kondisinya
kurang mendukung untuk
perkembangan wereng batang coklat.
Wereng Hijau (Nephotettix apicalis)
Biologi Hama Gejala Serangan
Wereng betina meletakkan telurnya pada Wereng hijau merupakan vector
pelepah daun padi muda dan telur diletakkan penyakit kerdil, kerdil padi
berkelompok, biasanya 8-16 butir. kuning, dan tungro.

Siklus Hidup Pengendalian


Pengendalian melalui
perbaikan cara bercocok
tanam yang perlu
diperhatikan antara lain:
penanaman dilakukan tepat
waktu, penanaman serentak
sangan dianjurkan untuk
mengurangi manipulasi
hama dan dapat menekan
biaya pengendalian.
Wereng Loreng (Recilia dorsalis)
Siklus Hidup
Biologi Hama
Hama ini disebut wereng padi loreng
atau wereng padi bersayap zig-zag
karena pada sayap seperti ada zig-
zag panjang wereng sekitar 3,5-4
mm wereng muda berwarna cokelat
kekuningan.

Gejala Serangan
Hama wereng menyerang padi pada
masa vegetative ataupun generatif.
Pengendalian
Nimfa dan serangga dewasa Pengendalian melalui perbaikan cara
mengambil makanan dengan cara bercocok tanam yang perlu
menusuk, kemudian menghisap diperhatikan antara lain: penanaman
cairan pada pelepah daun, helai dilakukan tepat waktu, penanaman
daun, dan pangkal batang. serentak sangan dianjurkan
Kesimpulan
• Gejala kumbang badak (Oryctes rhinoceros) berupa guntingan segitiga
seperti huruf “V” atau ada deretan lubang-lubang besar di daun.
• Gejala Cylas formicarius pada permukaan kulit luar kulit umbi
terdapat lubang- lubang kecil tidak rata.
• Tanaman yang terserang hama Kumbang Sagu / Rhynchophorus, sp
dapat dilihat adanya lubang-lubang bekas gerekan, baik pada pangkal
pelepah, batang bahkan pucuk,
• Imago dan larva T. castaneum selalu merusak tepung. Dalam jumlah
besar, kumbang tepung akan menyebabkan tepung menjadi rentan
terhadap jamur.
• Gejala dari kumbang beras biji-bijan hancur dan berdebu, dalam waktu
yang cukup singkat
Kesimpulan
1. Serangan wereng jagung P. maidis menyebab kerusakan yaitu berkurangnya
vigor tanaman, daun menguning, dan menjadi kerdil.
2. Serangga kutu kebul muda dan dewasa mengisap cairan daun. Tanaman
kedelai yang terserang, daunnya menjadi keriting.
3. Kerusakan langsung oleh N.lugens adalah menghisap cairan sel tanaman
padi
4. Wereng hijau merupakan vector penyakit kerdil, kerdil padi kuning, dan
tungro.
5. Wereng loreng R. dorsalis merupakan serangga hama vector bagi virus
penyakit tungro.
TEAM 2

Thank You

Anda mungkin juga menyukai