Anda di halaman 1dari 3

1.

Mengapa memilih biji papaya untuk dijadikan sampel pada pepaya dikumpulkan setiap hari dengan memberikan wadah
penelitian? bersih kepada pak narto kemudian setiap mendapat biji
Karena sampai saat ini biji papaya hanya di teliti untuk pepaya langsung dilakukan sortasi basah hingga didapat
penyembuhan luka eksisi oleh Nayak et al. (2012) dan biji pepaya kering.
belum ada yang meneliti biji papaya sebagai penyembuhan Biji pepaya dipilih secara acak baik yang berwarna
luka bakar. Biji pepaya dikalangan masyarakat umumnya hitam atau pun coklat keputihan karena peneliti ingin setiap
hanya dikonsumsi sebagai minuman yang diserbuk biji pepaya yang didapat memiliki kesempatan untuk diuji
kemudian diseduh seperti kopi. dijadikan satu.
Selain itu bagian tanaman papaya yang lain yang
mudah digunakan seperti daun papaya sudah pernah di teliti 4. Tujuan dilakukan sortasi basah ?
untuk penyembuhan luka bakar. Penelitan oleh setyani dan Untuk memisahkan sampel segar dari pengotor atau bagian
yuswinda (2016) dan septiningsih (2008) menyatakan lain dari buah pepaya seperti sisa-sisa daging buah yang
bahwa daun papaya efektif dalam menyembuhkan luka berwarna putih yang ikut terambil pada saat pengambilan
bakar pada tikus putih dan kulit punggung kelinci. Pada biji pepaya. Pencucian dilakukan dengan air mengalir
tahun 1999 menurut Starley et al. buah pepaya yang
dibuburkan dapat diberikan secara topikal pada luka bakar 5. Bagaimana cara pengeringan biji papaya?
karena efektif dalam pencegahan infeksi luka bakar. Pengeringan biji pepaya yang sudah disortasi basah
diletakan diatas nampan besar lalu diangin-anginkan tanpa
2. Mengapa perlu dilakukan determinasi tanaman pepaya? terkena sinar matahari secara langsung untuk menghindari
Untuk memastikan bahwa tanaman yang digunakan dalam kerusakan senyawa yang ada didalam sampel. Pengeringan
penelitian merupakan tanaman yang dimaksud dan untuk sendiri bertujuan untuk mengurangi kandungan air didalam
menghindari terjadinya kesalahan dalam penelitian sampel sehingga lebih tahan lama dalam penyimpanan dan
mengurangi tumbuhnya jamur dan mikroorganisme lain
3. Bagaimana cara mendapatkan sampel biji pepaya untuk yang bisa menyebabkan busuk.
penelitian ini?
Diambil dari pedagang rujak buah pak narto tlogosari 6. Tujuan dilakukan sortasi kering?
raya yang seringnya menggunakan buah pepaya yang sudah Sortasi kering dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan
siap konsumsi dengan jenis buah pepaya Bangkok yang simplisia dari pengotor pada saat proses pengeringan
mudah ditemukan dipasaran seperti pasar tradisional. Biji
7. Tujuan dilakukan penyerbukan simplisia? mikroorganisme selama proses ekstraksi, terlebih jika
Untuk memperkecil ukuran partikel simplisia karena menggunakan etanol dibawah 96% dikhawatirkan
semakin kecil ukuran simplisa dengan penyerbukan maka mengandung banyak air yang dapat memicu pertumbuhan
akan semakin besar luas permukaan serbuk simplisia yang jamur pada ekstrak. (Graziano et al., 2013).
terkena cairan penyari sehingga akan mudah dalam
melarutkan senyawa aktif dari simplisia tersebut. 10. Tujuan memilihi metode remaserasi?
Remaserasi digunakan karena metode ini merupakan
8. Tujuan dilakukan pengayakan 30/40 ? penyarian tanpa menggunakan panas sehingga dapat
Untuk mendapatkan ukuran partikel yang seragam dengan mencegah terjadinya kerusakan senyawa yang tidak tahan
derajat kehalusan yang sesuai sehingga akan memperluas oleh pemanasan dalam biji papaya (Carica papaya L.).
kontak permukaan dengan cairan penyari dan senyawa aktif selain itu cara pengerjaannya mudah dan tidak
dalam simplisia dapat tersari dengan maksimal. Serbuk membutuhkan banyak alat. Remaserasi terjadi pergantian
harus lolos pada ayakan 30 dan tidak lebih dari 40% lolos pelarut baru sehingga semua senyawa dapat tersari secara
pada ayakan mesh 40. Ukuran partikel yang semakin kecil optimal. Umumnya proses remaserasi menurut
dikhawatirkan serbuk yang didapat lebih mudah fauzana(2010) dilakukan selama 5 hari dengan
berhamburan dan semakin sedikit serbuknya sehingga perbandingan 1:10
mempengaruhi jumlah hasil penyarian, selain itu hasil
ekstrak pada saat penyaringan serbuk juga mudah lolos 11. Mengapa untuk mendapatkan ekstrak kental harus
pada penyaring. menggunakan rotary evaporator dan water bath suhu ±70C

9. Tujuan menggunakan pelarut etanol 96%? 12. Tujuan dilakukan uji bebas etanol
Ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96%, karena etanol Untuk memastikan bahwa ekstrak harus bebas dari etanol,
adalah pelarut universal yang dapat menyari baik senyawa etanol yang berlebih pada ekstrak jika digunakan secara
polar maupun non polar seperti flavonoid, saponin, tanin, topikal akan menyebakan kulit kering dan iritasi.
alkaloid, steroid dan terpenoid (Ulviani et al., 2016). Jika
menggunakan etanol dibawah 96% dikhawatirkan 13. Tujuan dilakukan skrining fitokimia uji pendahuluan
mengandung banyak air yang dapat menyebabkan Untuk memastikan kandungan senyawa aktif didalam
pertumbuhan jamur pada ekstrak. Penggunaan pelarut ekstrak dengan menggunakan reaksi warna.
etanol juga dapat mencegah terjadinya pertumbuhan
14. Tujuan dilakukan skrining fitokimia uji penegasan
Tujuan uji penegasan adalah untuk memastikan bahwa
kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak
sesuai dengan hasil uji pendahuluan. Uji pendahuluan
menggunakan KLT.
KLT adalah teknik pemisahan berdasarkan partisi sampel

Anda mungkin juga menyukai