Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN FTM

HIPERTENSI (Kelas A)

PERTANYAAN :

1. Dinar titik ()
Spironolacton+ISDN digunakan seumur hidup atau tidak, jika digunakan seumur
hidup ada efek samping pada ginjal atau tidak ?
2. Hanifa cahya ()
Pemakaian kombinasi Spironolacton+ISDN pertimbangannya apa? jika tekanan
darahnya agak rendah dihilangkan salah satunya atau bagaimana ?
3. Chusnul khotimah ()
Adakah pengobatan non farmakologi hiperkalemia ?
4. Erlinda Irmaneisa ()
Spironolacton+captopril diberi jeda 1 jam kenapa ?
5. Khoirul anwar ()
Selain menggunakan spironolacton yang dapat menyebabkan hiperkalemia itu apa?
6. Esti Dewi L ()
Ranitidin untuk mengurangi efek samping pencernaan, apakah harus menggunakan
obat atau tidak ?
7. Desah Idaayu ()
Hipertensi sekunder kayaknya karena kortiko,obat kontrasepsi dll. Misal kalo orang
tersebut tensinya tinggi minumnya apa? Terus kontrasepsinya pake apa?

JAWABAN :

1. Disesuaikan penggunaannya dengan keadaan tubuh jika sudah membaik bisa


dihentikan tapi tetap kontrol ke dokter, tetapi efek samping dari spironolacton tidak
ada efek ke ginjal, jika obat digunakan terus menerus pasti akan merusak salah satu
organ yaitu ginja atau hati.
2. Karena ada penyakit jantung dan obat tersebut dikombinasi karena termasuk diueretik
hemat kalium. Apabila tekanan darahnya rendah maka diliat dulu kondisi jantungnya,
apabila TD sudah normal bisa diganti dengan obat alternatif seperti minum jus buah,
diet rendah garam dll. karena pasien mengalami sakit jantung sehingga diberi ISDN
sebagai vasodilator dan bisa sebagai penurun TD sehingga kombinasi dengan
spironolacton yang anti hipertensi golongan diuretik hemat kalium tepat dilihat dari
kondisi pasien yang sakit jantung.
3. Menghindari makanan yang memicu allergen,menghindari makanan yang
mengandung kalium, menghindari makanan olahan dari minyak.
4. Spironolacton mempunyai t ½ 1,3-1,4 jam sehingga diberi jeda 1 jam karena apabila
digunakan secara bersamaan akan menimbulkan efek samping yaitu meningkatkan
hipotensi dan hiperkalemia.
5. Selain obat spironolacton yang menyebabkan hiperkalemia yaitu obat diuretik hemat
kalium, obat penghambat enzim angiotensin (ACE I), obat anti inflamasi nonsteroid,
golongan obat ARB, kotrimoksazol, heparin, dan ketokolnazol.
6. Tergantung dengan kondisi/gejala pasien jika pasien mengalami masalah pencernaan
maka boleh di berikan ranitidin kalau pasien tidak mengeluhkan pada masalah
pencernaan tidak perlu diberikan.
7. Pemeriksaan tekanan darah rutin pada perempuan pengguna kontrasepsi hormonal
bermanfaat dalam upaya pencegahan hipertensi, perempuan juga bisa memilih
beberapa jenis alat kontrasepsi lain yang tidak mempengaruhi tekanan darah seperti
spiral atau IUD, pada dasarnya kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik KB,
maupun susuk KB merupakan obat yang tidak hanya terdiri dari estrogen. Kombinasi
didalam obat ini dapat mempengaruhi metabolisme salah satu metabolisme yg di
pengaruhi adalah pengaturan tekanan darah atau dapat mempengaruhi kenaikan
tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai