Anda di halaman 1dari 4

Notulen Sepsis

1. Hanifah
Perbedaan Sepsis dengan infeksi?
Infeksi adalah invasi berbagai mikroorganisme (seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit)
yang dalam keadaan normal tidak terdapat di dalam tubuh sedangkan jika berproliferasi di
dalam tubuh akan menyebabkan sakit.
Sepsis adalah Infeksi sistemik yang disebabkan oleh mikroorganisme (seperti bakteri, virus,
jamur, dan parasit) yang ditandai dengan beberapa hal meliputi bukti infeksi pada pasien,
demam(>38oC atau <36oC)atau hipertermi, leukositosis atau leukopenia, takikardia atau
takipnea dan peningkatan maupun penurunan jumlah neutrofil imatur lebih dari 10%.
Mengapa sering terjadi pada bayi?
Karena sistem imun bayi masih rentan terkena mikroorganisme sehingga lebih mudah
terserang infeksi.

2. Dian Fajar
Artinya resisten, intermediate, dan sensitif pada uji sensitivitas?
Resisten : ketidakmampuan antibiotik dalam membunuh bakteri didalam tubuh.
Intermediate : ketidakmampuan antibiotik dalam membunuh bakteri hingga mati tetapi
masih bisa/ memiliki daya hambat untuk pertumbuhan(mutasi) bakteri .
Sensitif : antibiotik memiliki kemampuan/ sensitive dalam membunuh bakteri di dalam
tubuh.

3. Aulia
Gejala temperatur < 36C termasuk gejala sepsis, apakah jika temperatur 34C bisa masuk
gejala dan terkena sepsis atau tidak?
Bisa, karena pada temperatur 34C (hipotermi) tubuh akan lebih mudah terkena infeksi.
Apabila terdapat hasil kultur darah maka diagnose sepsis lebih bisa ditegakkan.
4. Khusnul
Uji kultur darah pada sepsis harus dilakukan atau tidak ?
Harus dilakukan, apabila tanda-tanda SIRS positif dan berpengaruh pada proses pemberian
terapi spesifik antimikroba pada penderita sepsis.
SIRS (Systemic Inflamatory Respons Syndrome) tanda klinis sebagai berikut;
 Temperatur tubuh tinggi > 38 0C atau rendah < 36 0C
 Denyut jantung meningkat > 90 kali/menit waktu istirahat
 Kecepatan pernafasan yang meningkat > 20kali/menit atau PaCO2< 32 mmHg (< 4,3
kPa)
 Leukosit > 12.000 sel/µL atau < 4000 sel/ µL bentuk imatur
Sepsis, SIRS yang disertai dengan infeksi (kultur positif untuk mikroorganisme).
5. Dewi
Kapan sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah rutin dan kultur darah, mengingat pasiennya
bayi?
Meskipun masih bayi, wajib dilakukan pemerikasaan darah rutin untuk mengetahui hasil
skrining darah rutin normal atau tidak, jika tidak bisa lebih ditegakkan dengan dilakukan uji
kultur darah.

6. Fithri
Penanganan bayi hipoglikemi dengan GDS 44 mg/dl?
Pemberian IVFD D10% berguna untuk mencukupi kebutuhan glukosa di dalam darah.

7. Almira
KIE mengenai asi eksklusif untuk bayi sepsis, apakah menurunkan nutrisi?
Pemberian ASI eksklusif wajib untuk terus diberikan karena sebagai sumber nutrisi utama
bagi bayi. Bayi dengan hisap lemah bisa ditambahkan pemberian nutrisi parenteral seperti
ivelip (sumber energi dan asam lemak esensial) dan aminofusin (mensuplai/memasok
protein, elektrolit, energi, vitamin & air). Selain itu obat untuk bayi lebih sering diberikan
secara parenteral/ iv sehingga ASI tidak mengganggu absorbs obat secara langsung.

8. Khoirul Anwar
Pengaruh perkembangan sepsis pada bayi?
Menurut WHO tahun 2006, 4-11% kematian terjadi pada sepsis neonatus di kehidupan bulan
pertama. Bayi yang mampu melewati masa kehidupan selama terkena sepsis juga rentan
terkena sepsis lagi jika terapi tidak tercapai secara maksimal dan bakteri sudah bermutasi.
Perlu adanya penggantian antibiotik baru yang lebih sensitif untuk membunuh bakteri.

9. Dwi Nur
Terapi empirik amipisilin dan gentamisin untuk pasien sepsis bisa digunakan yang lain atau
tidak, mengingat efek samping aminoglikosida autotoksik?
Bisa menggunakan kombinasi yang lain seperti ampisilin dengan sefalosporin generasi
ketiga(misal sefotaksim), tetapi menurut Hayatullah (2017) pemberian terapi empirik
amipisilin dan gentamisin lebih direkomendasikan karena mempunyai efektifitras 89-95%
pada neonatus dengan sepsis.
SEPSIS
1. Infeksi sistemik
2. Untuk menegakkan diagnose harus ada mikroorganisme yang diketahui dengan cara uji
kultur darah.
3. Sepsis terjadi bisa dari infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih (ISK), saluran
cerna, dll yang tidak tertangani dengan baik sehingga terjadi sepsis.
4. Sepsis harus dilakukan uji kultur darah dan uji sensitivitas.
5. Waktu yang dibutuhkan untuk uji kultur darah dan uji sensitivitas ±5-7 hari. Paling cepat
4 hari bisa lebih cepat kurang dari 12 jam. hal tersebut dikarenakan untuk menumbuhkan
mikroba membutuhkan waktu yang cukup lama.
6. Penderita sepsis harus diberikan antimikroba.
7. Penderita sepsis diberikan antimikroba sesuai dengan penyebabnya, jika bakteri diberikan
antibiotik(paling sering terjadi), jika jamur diberikan antifungi.
8. Pasien yang sudah didiagnosa sepsis harus segera diberikan antimikroba dalam 1 jam dan
pemberian harus cepat biasanya diberikan secara iv.
9. Sebelum ada hasil kultur darah dan uji sensitivitas diberikan terapi empirik. Terapi
empirik berupa antibiotik diberikan selama 48-72 jam sampai didapatkan hasil kultur
darah. Antibiotik empirik yang direkomendasikan yaitu pemberian penisilin (seperti
ampisilin) dikombinasikan dengan aminoglikosida (seperti gentamisin) (Hayatullah,
2017).
10. Apabila dalam 72 jam hasil kultur darah belum keluar terapi empirik tetap harus
diberikan.
11. Hasil uji kultur darah dan uji sensitivitas sudah keluar dilanjutkan pemberian terapi
definitif yaitu terapi yang sesuai dengan hasil uji tersebut. Selain itu, apabila pasien
diharuskan operasi bisa digunakan terapi antibiotik profilaksis sebelum dan sesudah
operasi dalam waktu 1x24 jam.
12. Pemilihan antibiotik juga harus diketahui sumber infeksinya darimana, misal dari ISK
diberikan antibiotik yang berkerja di ISK, jika diotak diberikan antibiotik yang mampu
menembus masuk sawar otak.

KASUS
1. Amikasin tetap diberikan bersamaan dengan vankomisin untuk meningkatkan efektivitas
terapi sebagai antibiotik pada bayi yang positif terkena sepsis dengan bakteri
Staphylococcus Haemolitycus.
2. Vankomisin diberikan segera setelah hasil kultur darah positif bakteri Staphylococcus
Haemolitycus.
3. Gentamisin dosis terlalu tinggi, menurut BNF (2015) dosisnya bayi ≥7 hari 5 mg/ kgBB
setiap 24 jam.
Bayi mendapatkan resep 15mg/ 12 jam. seharusnya bayi hanya mendapatkan dosis 17
mg/ kgBB setiap 24 jam (5 mg/ kgBB x BB bayi 3,4 kg).

Anda mungkin juga menyukai