Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

MK. ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1

PENGENALAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN YANG ADA DI


LABORATORIUM ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Hari/Tanggal

: Rabu, 28 September 2016

Asisten

: 1. Edwin Ricky H Simanjuntak


2. Kingdomen Pandiangan
3. Hafidz Mukhlisin
4. Raka Rabean Alifazza
5. Lia Genesya Sinuraya

Praktikum ke

: 1

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Aditya Bambang P.

(240110150064)

2. Tika Rachmaputri

(240110150072)

3. Vitaloka Feriansari

(240110150076)

4. Rofi Muhammad R. M. (240110150077)


5. Dian Ayu Lestari

(240110150083)

6. Petrus Hendro B

(240110150088)

7. Irene June Sidabutar

(240110150092)

DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Alat dan mesin pertanian atau yang biasanya disingkat dengan Alsintan

merupakan alat-alat yang digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan


dan mempermudah petani dalam mengolah lahan dan hasil-hasil pertanian Alat
dan mesin pertanian sangat lah berperan penting dalam berbagai kegiatan
pertanian diantaranya adalah menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan
tenaga kerja Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun,
meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam dapat

meningkat, meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses


dan hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin, meningkatkan kenyamanan dan
keamanan sehingga menambah produktivitas kerja, mengerjakan tugas khusus
atau sulit dikerjakan oleh manusia dan memberikan peran dalam pertumbuhan di
sektor non pertanian
Dalam budidaya pertanian pengolahan tanah merupakan salah satu
kegiatan utama yang harus dilakukan. Dengan pengolahan tanah, tanaman akan
tumbuh dengan baik. Hal ini disebabkan karena selama proses pengolahan, tanah
akan dijaga agar tetap remah, selain itu hama dan gulma yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman pun akan disingkirkan.
Traktor merupakan salah satu contoh penggunaan teknologi dalam
pertanian, alat ini digunakan untuk membantu mengolah tanah dengan tenaga
yang lebih besar dan waktu yang relatif singkat. Berdasarkan luasan lahan yang
diolahnya, taktor dibagi menjadi dua yaitu traktor tangan dan traktor besar. Untuk
mengolahan tanah menggunakan traktor, dilakukan dengan bantuan bajak atau
implemen yang dipasang pada traktor tersebut. Pada pratikum kali ini, dikenalkan
beberapa implemen yang ada pada traktor poros ganda, seperti bajak piringan,
bajak singkal, bajak rotari, garu piringan dan dikenalkan juga Planter yang
digunakan untuk melakukan penanaman benih pada lahan yang dipasang pada
traktor.

1.2.
1.
2.
3.
4.

Tujuan Praktikum
Mengetahui jenis Mesin dan Peralatan Pertanian untuk Praktikum.
Mengetahui fungsi dan kegunaan Mesin dan Peralatan Pertanian.
Menggambar, Memfoto Mesin dan Peralatan Pertanian.
Mengukur dimensi dan mencatat Spesifikasi Mesin dan Peralatan
Pertanian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perbedaan Dua WD dan Empat WD.


2.1.1. 4WD (four wheels drive)
Penggerak 4 roda (four-wheel drive disingkat 4WD atau 4X4) adalah
istilah yang dipakai pada kendaraan yang memiliki tenaga penggerak pada
keempat rodanya. Kendaraan yang memiliki kemampuan 44 bertujuan untuk
mendapatkan traksi yang memadai dalam segala kondisi jalan, misalnya, untuk
digunakan di medan yang berat sepertitanjakan terjal, jalan licin ataupun jalan
yang berlumpur, umumnya kendaraan jenis ini bertipe jeep atau SUV.

Cara kerja:
Pada kendaraan dengan penggerak 4 roda, mesin dihubungkan
dengan diferensial tengah (transfer case) yang membagi tenaga ke roda belakang
dan roda depan. Karena pada saat menggunakan penggerak 4 roda, penggunaan
energi lebih tinggi, biasanya penggerak 4 roda hanya digunakan pada saat
dibutuhkan saja, dengan mengaktifkan melalui tombol atau tuas tertentu.

Model dan jenis:


Berdasarkan model dan jenisnya, dapat dikelompokan sebagai berikut :

Part time. Pengoperasian 4WD hanya pada saat tertentu sesuai kondisi

jalan.
Full time. 4WD selalu terpasang dalam segala kondisi jalan.

Manual. Pengaktifan 4WD dilakukan secara mekanis dengan mengerakan


tuas tertentu. Pada beberapa jenis kendaraan bahkan perlu diputar as pada

poros rodanya.
Otomatis. Pengaktifan 4WD dilakukan dengan tombol (semi automatic)
atau sensor tertentu (full automatic).
Dalam aplikasinya, berbagai kendaraan mengkombinasikan keempat

model atau jenis tersebut di atas.

Penggerak kendaraan memiliki peran penting dalam stabilitas dan


traksi. Sistem penggerak yang baik akan memiliki stabilitas dan traksi kontrol
yang baik. Tetapi semua itu tergantung medan di mana kendaraan digunakan.
Contoh, kendaraan denganComputerized All Whell Drive, tidak akan banyak
berarti ketika yang mengendarai kakek-nenek di jalan kota yang penuh macet.
Tidak ada sistem penggerak yang terbaik, yang ada adalah sistem penggerak
sesuai dengan fungsi dan medannyalah yang terbaik. Tetapi tidak ada salahnya
memahami beberapa tipe penggerak kendaraan, sehingga memudahkan untuk
memahami ketika akan membeli kendaraan.

Prinsip dan cara kerja sistem penggerak adalah menyalurkan dan


menditribusikan power dari primemover (bisa mesin, atau motor listrik atau
gabungan diantara keduanya) ke setiap roda (atau roda tertentu saja).
Pendistribusian power yang tepat maka akan berdampak pada power yang efektif
dan efisien, yang akhirnya akan membuat kendaran menjadi lebih irit.

2.1.2. 2WD (two wheels drive)


Kendaraan dengan tipe penggerak ini hanya menggerakkan 2 roda saja
(kiri dan kanan).Pendistribusian tenaga antara kiri dan kanan diatur oleh

differential gear (gardan) secara otomatis, ketika kendaraan belok atau


menikung. Kendaraan tipe ini dikategorikan menjadi 2, yaitu rear whell drive
(gardan dibelakang) dan front wheel drive (gardan didepan). Pada kendaraan tua
dan kendaraan dengan load besar, umumnya menggunakan penggerak roda
belakang. Penggerak roda depan memiliki stabilitas yang lebih baik, tetapi tidak
sesuai untuk kendaraan dengan beban besar. Kendaraan dengan kategori kecil
lebih sesuai menggunakan sistem penggerak roda depan.

2.2. Diferensial Gear


Differensial atau lebih dikenal dengan istilah gardan terpasang pada
bagian tengah poros roda belakang untuk kendaraan jenis penggerak belakang (FE
RD) dan dijadikan menjadi satu kesatuan dengan transmisi untuk jenis
penggerak roda depan (FE FD).

Fungsi dari differensial/gardan adalah :


1. Untuk memindahkan tenaga putaran mesin dari poros gardan ke poros
roda yang digerakkan.
2. Untuk memunginkan perbedaan putaran roda kiri maupun kanan pada saat
kendaraan berbelok ke kiri atau ke kanan.

Differential terbagi menjadi dua bagian utama :

1.

Final gear

Yang terdiri dari drive pinion dan ring gear, dan berfungsi untuk
memperbesar momen dan meru-bah arah putaran sebesar 90.

2.

Differential gear

Yang terdiri dari side gear dan pinion gear, dan berfungsi untuk
membedakan kecepatan putar roda kiri dan kanan saat membelok.

2.3.

Power Take Off


Merupakan keluaran daya dari mesin traktor yang berupa putaran yang

bisa digunakan unutk menggerakkan peralatan lain. Poros PTO dihungkan secara
langsung dengan proses setelah kopling, kemudian PTO sendiri menggunakan
versneling tersendiri untuk mengatur kecepatan putaran PTO agar sesuai dengan
kebutuhan.
2.4. Torsi
Torsi adalah suatu pemuntiran sebuah batang yang diakibatkan oleh kopel
- kopel ( couples ) yang menghasilkan perputaran terhadap sumbu
longitudinalnya. Kopel-kopel yang menghasilkan pemuntiran sebuah batang
disebut momen putar ( torque ) atau momen puntir ( twisting moment ). Momen
sebuah kopel sama dengan hasil kali salah satu gaya dari pasangan gaya ini
dengan jarak antara garis kerja dari masing-masing gaya.

Gamabr 1. Tangan yang memutar obeng memberi torsi ke obeng


2.5.

Pum Injection
Pompa injeksi merupakan salah satu komponen utama sistem bahan bakar

motor diesel yang berfungsi untuk memberikan tekanan tinggi pada bahan bakar
untuk dimasukan kedalam silinder melalui injektor dalam bentuk kabut.
Bagian-Bagian Pompa Injeksi Pompa injeksi mempunyai bagian-bagian sebagai
berikut:
a

Pemegang katup penyalur Pemegang katup penyalur berfungsi sebagai


dudukan dari pegas katup dan sebagi saluran keluar bahan bakar yang

ditekan.
Pegas katup Pegas katup berfungsi untuk mengembalikan katup penyalur

ke posisi semula.
Katup penyalur (delivery valve) Katup penyalur (delivery valve) berfungsi
ganda, yaitu selain mencegah bahan bakar dalam pipa tekanan tinggi
mengalir kembali ke plunyer juga berfungsi menghisap bahan bakar ruang

injektor setelah penyemprotan.


Plunyer Plunyer berfungsi sebagai pengatur jumlah bahan bakar yang
disalurkan untuk setiap silinder.

Pinion pengontrol Pinion pengontrol terhubung dengan control rack yang


berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang dikompresikan oleh

plunyer.
Control rack Control rack bergerak maju mundur berfungsi untuk

menggeser pinion pengontrol.


Pegas plunyer Pegas plunyer berfungsi untuk mengembalikan plunyer ke

posisi semula ketika poros nok pada posisi tidak menekan.


Tappet Tappet berfungsi sebagai penerus gaya dari poros nok, gerak naik
turun tappet tersebut diteruskan oleh batang pendorong (push-rod) ke tuas
penekan katup (rocker-arm) sehingga menekan (katup terbuka) dan
membebaskan katup (katup tertutup) secara bergantian mengikuti putaran

poros nok yang lonjong (eksentrik).


Poros nok Poros nok berfungsi menggerakkan poros eksentrik untuk
pompa injeksi dan sebagai dudukan nok, dimana nok tersebut yang akan
menggerakkan batang penumbuk (push rod) melalui rol (tappet roller).
(Muhtadi, 2013)

Agar mampu menghasilkan tekanan bahan bakar yang tinggi dan memiliki
keandalan tinggi pula.
Pompa injeksi in-line
Pada pompa injeksi in-line memiliki konstruksi elemen pompa sebaris, dimana
masingmasing silinder dilayani oleh satu plunger. Camshaft /poros nok pompa
disangga oleh dua bantalan roler tirus (tapered roller bearings) dan digerakkan
oleh mesin melalui rangkaian roda gigi. Elemen pompa, terdiri dari plunyer dan
silinder (atau barrel ), adalah bagian pompa yang paling penting.
Plunyer dan silinder ini dikerjakan dengan penyelesaian/finishing presisi tinggi,
dan ditempatkan dalam toleransi kecil sekali untuk memungkinkan elemen pompa
bertahan dalam tekanan tinggi sekali tanpa adanya kebocoran. Untuk alasan ini,
plunyer dan silinder harus tidak pernah diganti sendiri-sendiri/ secara terpisah,
tetapi diganti satu set.

Rak (rack) pengontrol dirangkaikan/dipasangkan ke akhir regulator (governor),


melalui roda gigi pengontrol mengelilingi plunyer untuk mengontrol kwantitas
pemberian bahan bakar (dan waktu injeksi dalam beberapa tipe/model ).Katupkatup delivery berfungsi untuk menghentikan bahan bakar dari aliran balik
sementara plunyer bergerak turun, dan juga mencegah penetesan / after-dripping
bahan bakar dari nozel.
a

Jenis pompa in-line ukuran M, memiliki kapasitas yang paling kecil yaitu
mampu menghasilkan tekanan hingga 400 bar

Jenis pompa in-line ukuran A, kapasitas penyaluran bahan bakar lebih


besar dari jenis pompa injeksi in-line ukuran M. Tekanan injeksi jenis
pompa ukuran A ini mencapai 600 bar

Jenis pompa in-line ukuran MW, Jenis pompa injeksi in-line ukuran MW
dirancang untuk mampu memberi tekanan sampai 900 bar. Berlainan
dengan jenis pompa injeksi in-line ukuran A atau M, maka pompa injeksi
ukuran MW ini disebut dengan tipe tertutup karena pada jenis pompa
injeksi ini unit plunyer dan barel serta unit katup deliverinya dipresskan
melalui bagian atas rumah pompa dan diikatkan dengan dua buah baut dan
flens. Pompa injkesi tipe ini dibuat dengan kapasitas sampai 8 barel/untuk
mesin 8 silinder

Jenis pompa in-line ukuran P, seperti pada jenis pompa injeksi in-line
lainnya, pada pompa jenis ini memiliki kapasitas yang lebih besar,
sehingga biasanya banyak digunakan untuk kendaraan dengan kapasitas
engine lebih besar.(Arifin, 2012)

2.6.

Filtering Oil
Filter minyak datang dalam pada dasarnya tiga kualitas. Sangat baik,

dengan filtrasi yang sangat baik; normal; dan benar-benar sangat buruk. Kategori
ini terakhir, benar-benar sangat buruk, jelas harus dihindari. Dengan demikian,
tidak pernah menggunakan Fram, Pennzoil, Penske, Castrol, atau filter oli Quaker
Negeri di setiap sepeda yang Anda suka. Semua filter ini dibuat oleh Fram. Filter

elemen itu sendiri adalah elemen kertas biasa, dan mungkin tidak lebih baik atau
lebih buruk daripada elemen kertas orang lain. Namun, tutup akhir pada elemen
filter yang terbuat dari karton di filter ini. Ada banyak cerita tentang ini akhir topi
karton semakin jenuh dengan minyak dan datang terpisah, menempatkan fragmen
kardus kecil langsung ke dalam aliran minyak ke bantalan mesin. (Farmcatalog,
2104)
3. Mesin Sistem Penyaringan Minyak
By-pass atau Paruh Arus Sistem
By-pass atau sistem filtrasi aliran minyak bagian mengambil hanya
sebagian kecil (sekitar 10%) dari aliran minyak dari pompa. Sebenarnya, jumlah
ini dipinjam dari kelebihan minyak yang biasanya akan kembali ke panci oli
mesin atau sisi inlet pompa melalui bagian-cara yang terkontrol oleh mesin katup
pengatur tekanan. aliran minyak melalui by-pass filter diatur oleh penggunaan
orifice metering dalam filter. Minyak yang telah disaring dikembalikan ke bak oli
mesin dan tidak langsung ke bagian kawin mesin seperti dengan sistem aliran
penuh dijelaskan di bawah.
Sistem Arus Penuh
Filtrasi minyak aliran penuh adalah sistem di mana semua minyak dari
pompa minyak (minyak diarahkan ke bagian kawin dari mesin) harus melewati
filter oli. Filter dalam aplikasi tersebut harus memberikan batasan rendah untuk
aliran minyak sementara memiliki tingkat tinggi "efisiensi single-pass." Ini berarti
bahwa filter harus menghapus mesin kotoran merusak dan pasir dari minyak pada
pertama kali sekitar. Untuk memastikan pasokan minyak untuk melumasi mesin di
bawah semua kondisi, katup relief dibangun ke dalam sistem penyaringan. katup
Filter ini bisa ditemukan di mesin atau filter oli dasar (melekat mesin) atau di
filter itu sendiri. Dalam kondisi normal katup ini telah ditutup. Namun, katup ini
akan membuka dan pasokan minyak langsung ke mesin setiap kali filter menjadi
terpasang dengan kontaminan dan terlalu membatasi aliran minyak. Produsen

percaya bahwa lebih baik untuk memasok minyak tanpa filter untuk bantalan
daripada membakar bantalan karena kelaparan minyak.

3.3.

Sistem Transmisi Horizontal dan Vertikal


Transmisi daya adalah suatu mekanisme pemindahan atau penyaluran daya

dari sumbernya ke bagian yang membutuhkan (Nawari,2001). Sperti pada halnya


traktor tangan yang dilengkapi dengan motor bakar sebagai sumber tenaga
penggerak akan dapat bergerak dan dioperasikan karena adanya sistem transmisi
daya. Disamping sebagai sumber tenaga penggerak langsung pada traktor, motor
bakar pada traktor tangan juga digunakan untuk menggunakan peralatan lain
misalnya pompa air.
Prinsip kerja sistem transmisi daya dengan menggunakan pasangan puli
dan sabuk mempunyai bentuk dan konstruksi yang relatif sederhana, dimana puli
yang dipasang pada poros motor penggerak dihubungkan dengan puli yang
terpasang pada poros peralatan yang akan digerakkan atau didayai dengan
menggunakan sabuk transmisi. Disamping menyalurkan daya dari satu poros ke
poros lain,kegunaan transmisi puli dan sabuk ini adalah dapat untuk mengubah
kecepatan poros (Rpm), sehingga dengan cara mengatur atau mengubah-ubah
ukuran puli maka transmisi daya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya
(Nawari, 2001).
3.4.

Drawbar
Drawbar adalah bagian dari traktor yang berfungsi untuk menghubungkan

traktor dengan implemennya (Nawari, 2001). Drawbar biasanya berada dibagian


belakang traktor untuk menarik impelemen yang berguna untuk membajak tanah,
melakukan penggaruan, penanaman, penyiangan ataupun kegiatan yang lainnya.
Sistem penggandengan pada traktor terdiri atas 2 macam, yaitu Sistem
Penggandengan Satu Titik (Trailing) dan Sistem Penggandengan Tiga Titik
(Mounted) (Nawari, 2001). Sistem Trailing sering digunakan untuk pengandengan
alat transportasi. Bagian yang digandeng mempunyai roda sendiri, sehingga beban

tidak disangga oleh traktor. Sedangkan sistem Mounted terdiri atas dua titik
penggandengan bawah (low link) dan satu titik penggandengan atas (top link).
Sistem ini dilengkapi dengan hidrolis yang berfungsi untuk mengangkat dan
menurunkan alat dan mesin pertanian yang tidak dilengkapi roda (Nawari, 2001).
3.5.

Grown Clearens
Adalah jarak antara bagian bodi mobil yang paling terbawah dengan

permukaan jalan, alias kolong mobil. Biasanya Ground Clearance masing-masing


mobil berbeda-beda dan sangat bervariasi.
3.6. Three Hitch Point
Metode standar melampirkan alat (peralatan) untuk traktor, pertama kali
dikembangkan oleh Harry Ferguson pada tahun 1920. Tiga poin halangan
menggunakan dua poin koneksi yang lebih rendah dan satu titik atas yang
menyediakan koneksi yang kaku. silinder hidrolik beroperasi pada lengan bawah
untuk menaikkan dan menurunkan menerapkan. Sebuah lengan hidrolik tambahan
dapat bertindak atas lengan atas untuk mengontrol draft (kedalaman) peralatan
pengolahan. Sebuah keuntungan yang signifikan dari tiga titik halangan adalah
bahwa hal itu mengubah hambatan dari peralatan ke gaya ke bawah di bagian
belakang traktor.Ini berarti bahwa traksi dimaksimalkan ketika menarik adalah
yang paling sulit.
Modern halangan tiga titik mulai dengan percobaan oleh Harry Ferguson
pada tahun 1920 dan 1930-an. Selama Perang Dunia I, Ferguson menjabat sebagai
agen penjualan di Irlandia untuk traktor Lembur, yang diimpor Waterloo Boys.
Periode ini tersedia Ferguson dengan pengalaman yang cukup pada awal pertanian
mekanik di Irlandia dan Inggris. Kebanyakan bajak traktor awal adalah cuplikanmount dan hanya menarik belakang traktor. Seringkali, masalah terbesar adalah
bukan kekuatan mentah dari traktor, tapi mendapatkan cukup traksi untuk
menempatkan kekuatan untuk menggunakan. Awal traktor yang sangat berat dan
bekerja baja lugs untuk mencoba dan mencapai cukup traksi.
Ferguson mulai bereksperimen dengan bajak dipasang saat bekerja untuk
Irlandia Dewan Pertanian. awal bekerja dengan bajak dipasang menggunakan
dimodifikasi Ford Model T mobil dan kemudian model Fordson F traktor. Sistem
pemasangan Ferguson berevolusi dari dua lengan Link (satu atas, satu bawah) ke

tiga, dan dari lift semi-dibantu untuk hidrolika. Dia bertemu dengan sejumlah
produsen traktor dan akhirnya mencapai kesepakatan dengan David Brown pada
tahun 1933, yang mengakibatkan produksi Ferguson-Brown Model A, dengan
sistem tiga titik Ferguson. Tahun 1937, bagaimanapun, penjualan yang buruk dan
perbedaan pendapat antara Ferguson dan Brown menyebabkan produksi berhenti.
Pada musim gugur 1938, Ferguson bertemu dengan Henry Ford untuk
menunjukkan traktor dan halangan sistemnya. Ferguson terkesan Ford cukup
untuk masuk ke dalam perjanjian produksi (dikenal sebagai "perjanjian jabat
tangan", karena sangat sedikit dari arrangments bisnis yang diformalkan di atas
kertas). Hasilnya adalah Ford Model 9N pada tahun 1939. N-series traktor
menjadi sukses besar bagi Ford. Pada tahun 1947, Henry Ford II adalah
mengendalikan Ford dan memutuskan melanjutkan produksi tanpa involement
Ferguson. Ferguson mulai produksi dengan perusahaan lain (Ferguson Tractor,
yang bergabung dengan Massey-Harris pada tahun 1959). Ford akhirnya menetap
gugatan dengan Ferguson selama lebih dari $ 9 juta, tapi itu adalah awal dari akhir
untuk kontrol eksklusif Ferguson atas sistem tiga-titik nya.
Keberhasilan tiga-titik hambatan pada Ford traktor N-series menyebabkan
produsen lain untuk mulai membangun versi mereka sendiri halangan.
Kebanyakan produsen utama dikembangkan aa halangan yang sama, masingmasing dengan variasi untuk menghindari melanggar paten Ferguson. Pada tahun
1960, paten Ferguson telah berakhir dan hakim menolak untuk memperpanjang
mereka, mencatat nilai mereka untuk pertanian. Tiga poin spesifikasi halangan
menjadi standar dalam industri dengan American Society of Engineers Pertanian
(ASAE S217) dan, kemudian, Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO
730-1).

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1.
2.
3.
4.

Alat Dokumentasi
Alat Tulis
Kertas
Meteran

3.1.2 Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

3.2

Garu
Singkal
Planter
Bajak Rotary
Bajak Piring
Roda Sangkar

Metode Pelaksanaan
1. Mengukur mesin peralatan pertanian seperti Planter dengan menggunakan
meteran.
2. Menggambarkan

bagian

bagian

Planter

serta

mebrikan

spesifikasinya.
3. Memfoto mesin peralatan pertanian beserta bagian- bagiannya.

nilai

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1

Spesifikasi Traktor Poros Ganda

1.
2.
3.
4.
5.

4.1.2

Merk / Type Traktor


Negara Pembuat
Type Mesin
Tenaga
Susunan Letak Silinder
Jumlah Silinder
Bahan Bakar
Sistem Pengapian
Sistem Pendinginan
Sistem Penyalaan
Pengubah Kecepatan
Type
Sistem Pengendalian
Roda Kerja
Perlengkapan

Spesifikasi Traktor Poros Tunggal


Merk / Type Traktor
Negara Pembuat
Type Mesin
Tenaga

Jumlah Silinder
Jumlah baut pengencang

: FIAT 45-66 DT
: Italia
: Diesel
: 65 HP
: Vertikal
:4
: Solar
: Kompresi
: Pendingin Air
: Elektrik
: Persneling
: Transmisi
: Steering
: Roda Karet
: PTO, drawbar, 3 Point Hitch

: ISEKI AGRIDO KEK 100


: Jepang
: Diesel
: 11 HP ; 240 rpm
:1
:4

Bahan Bakar
Sistem Pendinginan
Sistem Penyalaan
Pengubah Kecepatan
Type
Sistem Pengendalian
Roda Kerja

: Solar
: Udara
: Engkol
: Persneling
: Transmisi
: Steering
: Roda Karet

Perlengkapan

: PTO, pully, belt, kopling, gigi

persneleng, rantai dan sebagainya

Jenis roda

: roda ban, roda besi, roda apung

(roda sangkar/cage wheell).

4.1.3

Sketsa dan Dimensi Planter

Lebar kerja
: 300 cm
Panjang total alat
: 187 cm
Lebar total alat
: 282 cm
Tinggi total alat
: 140 cm
Diameter tabung seeder
: 31 cm
Tinggi tabung seeder
: 38 cm
Panjang hopper
: 47 cm
Lebar hopper
: 28 cm

Tinggi hopper
: 47 cm
Jarak antar hopper : 56 cm
Diameter roda
: 50 cm
Diameter baling-baling
: 59 cm ; Jumlah baling-baling : 9 mata
Jarak antar poros sproket kecil
: 38,5
Jarak antar poros sproket besar
: 60 cm
Diameter seed tube
: 5 cm
Jarak antar komponen
: 69 cm
Diameter tong besar : 35 cm
Tinggi tong besar
: 25 cm
Diameter tong kecil : 24 cm
Tinggi tong kecil
: 37 cm
Jarak antar pusat (tong besar) : 69 cm
Jarak antar pusat (tong kecil) : 33 cm
Panjang kerja(pusat tong ke depan) : 100 cm

4.1.4

Sketsa dan Dimensi Bajak Piring (DiscFlow)

Panjang Maksimal
: 105 cm
Lebar Maksimal
: 115 cm
Tinggi maksimal
: 121 cm
Lebar kerja
: 93 cm
Diameter piringan
: 68 cm jari-jari : 34 cm
Jarak dari piring satu ke piring lain : 56 cm
Diameter piringan depan : 50 cm
Diameter lubang
: 17 cm

Diameter tabung = 16,3 cm


Panjang Cleaner = 35,5 cm

4.1.5

Sketsa dan Dimensi Rotary

Panjang Maksimal
Tinggi maksimal
Jari-jari roda bajak
Jarak antar as roda
Lebar dari ass sampai rotary
Lebar kerja bajak

: 165 cm
: 110 cm
: 15 cm
: 75 cm
: 140 cm
: 53,5 cm

4.1.6

Sketsa dan Dimensi Roda Sangkar

Diameter luar
: 79 cm
Diameter dalam
: 75 cm
Diameter lingkaran dalam (tengah) : 21 cm
Diameter lubang lingkaran dalam (tengah) : 7 cm
Tebal plat lingkaran dalam (tengah) : 8 mm
Terdapat 8 besi jari-jari dengan ukuran
: 30 cm
Diameter besi jari-jari : 2 cm
Jarak antar besi jari-jari
: 9 cm
Lebar moldboard : 8 cm
Panjang moldboard : 26 cm
Tebal moldboard : 5 mm
Jumlah moldboard : 16

Tika
Rachmaputri

Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami mempelajari berbagai macam alat dan mesin
pertanian yang ada di bengkel Fakultas Tenknologi Industri Pertanian Universitas
Padjajaran. Mesin yang kelompok kami gambar dan teliti adalah mesin seeder
yang mempunyai fungsi meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman,
jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat. Berikut ini adalah
bagian-bagian pada mesin seeder :
1. Diferensial Gear
Diferensial Gear adalah untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan
ketika berbelok ke arah kiri maupun kanan.
2. Torsi
Torsi adalah tenaga untuk menggerakkan, menarik atau menjalankan
sesuatu
3. Filtering Oil
Filtering Oil adalah untuk menyaring kotoran halus atau gram-gram halus
agar tidak naik kedalam mesin
4. Three Hitch Point
Three Hitch Point adalah bagian dari traktor yang berfungsi untuk
menggandeng implement
5. Drawbar
Drawbar adalah penerusan daya dari engine ke batang penarik
Saat melaksanakan praktikum, keadaan bengkel kotor dan becek
dikarenakan baru

hujan. Hal itu menyebabkan mesin yang akan digambar

menjadi kotor dan susah diukur karena penuh dengan tanah.

Alat ukur yang kami gunakan hanya penggaris dan meteran. Alat ukur
yang seadanya juga membuat hasil pengukuran menjadi kurang tepat. Karena
hanya dapat mengukur bagian mesin yang berukuran basar saja.
Dan kami menggambar mesin pada kertas dengan menggunakan pensil
dan hanya berupa arsiran. Hal itu juga menyebabkan bentuk dan bagian mesin
tidak tergambar dengan jelas. Padahal seharusnya mesin di design menggunakan
aplikasi computer untuk memastikan ukurannya.

Vitaloka
Feriansari

4.2.

Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengenalan alat dan mesin pertanian

yang ada di laboratorium alat dan mesin pertanian. Jenis peralatan dan mesin
pertanian yang diamati di laboratorium mekanisasi pertanian ini merupakan alat
dan mesin pengolahan tanah. Pengolahan tanah merupakan suatu usaha yang
dilakukan untuk mempersiapkan lahan bagi pertumbuhan tanaman dengan cara
menciptakan kondisi tanah yang siap tanam. Pengolahan tanah sendiri dibagi
menjadi 2, yaitu pengolahan tanah pertama (primary tillage equipment) dan
pengolahan tanah kedua (secondary tillage equipment).
Pengolahan tanah pertama dilakukan dengan tujuan untuk memotong,
memecah, dan membalik tanah sehingga seresah tanaman yang berupa sisa
tanaman dapat terbenam. Sementara pengolahan tanah kedua dilakukan untuk
membuat tanah menjadi gembur dan rata, memperbaiki tata air, mengahancurkan
sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu, mencampur lapisan atas, memberi
kepadatan tertentu pada permukaan tanah, serta memperbaiki alur untuk tanaman
dan memperbaiki guludan. Alat-alat pengolahan tanah pertama yang diamati
kelompok kami pada praktikum ini terdiri dari bajak singkal, bajak piring, bajak
putar (rotary plow). Alat-alat pengolahan tanah tersebut digerakkan dengan
menggunakan bantuan traktor poros ganda atau raktor roda dua. Selain alat-alat
pengolahan tanah yang disebutkan di atas, kami juga mengamati planter yang
merupakan alat yang digunakan untuk menabur benih tanaman dan pemupukan.
Selanjutnya diamati bajak singkal yang merupakan jenis bajak tertua yang
dikenal manusia untuk mengolah tanah. Bajak ini digunakan untuk mengolah
tanah dengan cara digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti
tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Fungsi dari bajak singkal
adalah untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisasisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan
tanah pertama. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah
disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini
dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu singkal (moldboard), pisau (share),
penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian
yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui
batang penarik (beam).

Setelah mengamati bajak singkal, diamati bajak piring (disc plow) yang
berbentuk piringan cekung. Piringan yang terdapat pada bajak ini dapat berputar
untuk melempar tanah. Putaran yang terjadi dimaksudkan untuk mengurangi
gesekan pada tanah sehingga daya memecah tanah lebih ringan. Bagian bajak
piring terdiri dari penggeruk (scraper) yang berguna untuk membersihkan tanah
yang lengket pada piringan, dan membantu dalam pembalikan potongan tanah;
bantalan (bearing); kerangka (beam), piring (disk), roda alur penstabil (furrow
wheel), roda dukung (land wheel). Bajak piring memiliki keuntungan yang lebih
banyak disbanding dengan bajak singkal, diantaranya adalah dapat bekerja di
tanah yang keras dan kering, dapat bekerja di tanah yang lengket, dapat bekerja di
tanah yang berbatu, dapat bekerja di tanah yang berakar, dan dapat bekerja di
tanah yang memerlukan pengerjaan dalam.
Alat dan mesin pertanian selanjutnya yang diamati adalah bajak putar atau
bajak rotary. Bajak rotary berfungsi tidak untuk membalik dan melempar tanah,
tetapi hanya untuk memotong tanah saja. Bajak putaran terdiri atas pisau-pisau
putar yang terpasang pada poros. Putaran poros disebabkan oleh gerakan traktor.
Semakin cepat poros berputar maka akan semakin cepat pula putaran pisau.
Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan untuk pengolahan tanah kering
ataupun tanah sawah. Kadang-kadang bajak putar ini digunakan untuk
mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan
ataupun pendangiran. Bajak rotary memiliki bagian-bagian yang sangat penting,
yaitu : pisau, poros putar, rotor, penutup belakang (rear shield) dan roda dukung
(land wheel).
Prinsip kerja dari bajak rotary adalah pisau-pisau dipasang pada rotor
secara melingkar sehingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong
tanah secara bertahap. Sewaktu rotor berputar dan alat bergerak maju maka pisau
akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan
tergantung pada kedalaman dan kecepatan bergerak maju. Gerakan putaran rotorrotor (pisau-pisau) diakibatkan daya dari rotor yang diteruskan melalui sistem
penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut.

Terakhir diamati planter yang merupakan alat pertanian yang ditarik di


belakang traktor. Fungsi dari planter adalah untuk menebar benih pada lahan serta
untuk menebarkan pupuk. Prinsip kerja alat ini adalah planter dibungkan pada
draw-bar, atau tiga titik gandeng (three-point hitch). Selanjutnya traktor
dijalankan pada lahan dan planters menebarkan benih secara tepat sepanjang
baris. Biji didistribusikan melalui perangkat yang disebut unit baris. Biji-biji atau
benih tersebut disebarkan secara merata sepanjang perkebunan.

Rofi Muhammad
240110150077

4.2.

Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan dikenalkan dengan alat-alat dan mesin-

mesin pertanian yang ada di bengkel FTIP yang berada di Gedung 4. Di bengkel
terdapat dua jenis traktor, yaitu traktor poros tunggal (traktor roda 2) dan traktor
poros ganda (traktor roda 4). Untuk traktor poros tunggal, mesin yang dipakai
adalah mesin 2 Wheels Drive (WD) atau dengan kata lain hanya menggunakan 2
roda saja. Pendistribusian tenaga antara roda kir dan kanan diatur oleh differential
gear (gardan) secara otomatis, ketika kendaraan berbelok atau menikung.
Sedangkan untuk traktor poros ganda biasanya menggunakan mesin 4 Wheels
Drive (WD), kendaraan tipe ini mempunyai kemampuan mendistribusikan power
dari mesin ke seluruh roda dengan perbandingan distribusi antara garden depan
dan belakang dengan rasio tertentu.
Untuk menghidupkan traktor sendiri menggunakan Power Take Off
(PTO). PTO berfungsi untuk memberikan kekuatan untuk lampiran atau mesin
yang terpisah. Hal ini dirancang untuk dapat dengan mudah terhubung dan
terputus. Selain itu, juga terdapat beberapa implemen seperti bajak piring (disc
plow), garu piring (disc harrow), penanam (seeder), dan beberapa alat lainnya.
Dari ketiga implemen tersebut juga dilakukan pengukuran dimensi alat dan mesin
secara langsung. Untuk ukuran dan dimensi implemen sendiri berbeda-beda,
disesuaikan dengan kebutuhan untuk pembuatan draft tanah.
Sistem pengolahan tanah sendiri terdiri atas dua tahap, yang pertama
adalah tahap pengolahan tanah pertama dengan melakukan pembajakan, dan
contoh implemennya bisa menggunakan bajak piring. Setelah itu, dilakukan
pengolahan tanah kedua dengan cara melakukan penggaruan pada tanah yang
telah dibajak sebelumnya. Biasanya saat melakukan penggaruan akan terbentuk
jarak antar draft tanah secara otomatis sehingga memudahkan untuk proses
penanaman. Setelah dilakukan penggaruan, maka tahap selanjutnya adalah
melakukan penanaman dengan menggunakan seeder. Cara kerja seeder sendiri
yaitu dengan membelah tanah memperbesar jarak pembelahannya sampai jarak
tertentu, ketika lubang telah terbentuk maka secara otomatis benih akan turun
dengan memanfaatkan putaran dalam wadah benih agar benih dapat tersebar
secara merata. Setelah benih berada didalam tanah, seeder akan menutup kembali
tanah yangtelah dibelah tadi.

Untuk kendalanya sendiri, yaitu banyaknya alat dan mesin yang harus di
ukur dan digambar namun terbatasnya waktu dan kurang orang untuk pembagian
tugas cukup menyulitkan pada awalnya. Namun kendala tersebut dapat
diselesaikan dengan cara membagi tugas dengan kelompok lain sehingga dapat
mengefektifkan waktu dan menambah tenaga pekerja. Selain itu, posisi alat yang
berdempetan juga sempat menjadi masalah karena praktikan tidak leluasa
bergerak sehingga cukup kesulitan dalam melakukan pengukuran.

Dian Ayu L.
240110150083

4.2.

Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan diberi pengetahuan mengenai alat-alat

pertanian seperti grain seeder, bajak piring, harrow, traktor poros tunggal, traktor
roda dua, dan traktor poros ganda, kemudian selain mengenal alat-alat tersebut,
praktikan pun

mengukur, dan menggambarkan atau mensketsanya. Hal ini

dilakukan karena sebagai mahasisawa teknik pertanian diharuskan mengetahui


alat-alat pertanian dan cara menjalankan alat-alat tersebut, sehingga saat masuk ke
dunia kerja, praktikan tidak lagi asing dengan hal hal tersebut. Selain mengetahui
alat-alat pertanian dan cara menjalankannya, praktikan mengukur setiap
komponen alat-alat tersebut untuk dijadikan data dalam pembuatan design pada
aplikasi autocad. Sehingga, pada praktikum kali ini, praktikan tidak hanya
mengenal alat-alat pertanian dan cara menjalankannya, tetapi lebih mengenal
setiap komponen yang menyusun alat tersebut, nama-nama komponen, dan
kegunaannya.
Di Indonesia, traktor roda dua lebih banyak digunakan di Indonesia
menurut bulletin teknik pertanian, karena berhubung lahan sawah di Indonesia
pada umumnya tidak terlalu luas, bentuk dan luasan petak yang beragam.
Kemudian dari segi konstruksi, perawatan dan perbaikan tidak rumit bagi petani,
penggantian suku cadang mudah, harga terjangkau, hasil pekerjaan cukup
memadai.
Kendala yang dialami saat praktikum berlangsung adalah saat mensketsa
dan mengukur setiap alat, karena dibutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup
lama, sedangkan praktikum hanya berlangsung dua jam pelajaran. Sehingga yang
terjadi adalah pengukuran tidak terselesaikan. Pada saat praktikum, praktikan
belajar cara menyalakan traktor roda dua yang ternyata cukup sulit pada
percobaan pertama. Namun, jika sudah terbiasa maka akan bisa.

Irene June S.
240110150092

4.2.

Pembahasan
Dalam praktikum ini kita diajarkan untuk dapat mengenal alat dan mesin

pertanian, dan apa kegunaan dari mesin dan alat pertanian tersebut, dimana alat
dan mesin pertanian adalah alat atau mesin yang digunakan didalam kegiatan
pertanian sehingga dapat membantu dan mempermudah proses pembajakan
hingga pengolahan budidaya dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
pertanian. Dibalik itu kita juga harus mengetahui apa kelebihan dan kekurangan
dari alat dan mesin pertanian tersebut dan kita juga harus mengetahui yang mana
lebih bagus digunakan.
Dalam Praktikum kali ini praktikan diperkenalkan dengan alat alat mesin
pertanian dan diminta untuk menggambarkan sketsa dan ukuran ukuran mesin
pertanian. Alat alat yang disediakan adalah Harrow (Garu), Bajak Piring (Disk
Plow), Grain Seeder, Traktor poros ganda dan traktor poros tunggal. Mesin Mesin
tersebut memliki fungsinya masing masing. Alat Alat tersebut di kelompokkan
sebagai alat dan mesin pengolahan tanah.
Fungsi dan alat alat tersebut berbeda - beda pada kelompok saya
difokuskan terhadap mesin Grain Seeder yaitu mesin penanam dengan
memasukan biji tanam ke dalam mesin dan mesin akan menanamkan benih nya
kedalam tanah. Garu dalah mesin pengolahan tanah kedua yang berfungsi untuk
membelah tanah. Traktor poros tunggal atau sering dikatakan traktor tangan
karena penggunaan alatnya tergolong mesin manual karena mesin ini langung
menggunakan tangan untuk mengendalikan alatnya dan untuk menyalakan mesin
sendiri dengan memutar pegas yang berada di bagian tubuh mesin. Mesin ini
merupakan mesin mesin pembawa garu ataupun bajak. Fungsi dari bajak adalah
membantu petani untuk mengolah tanah sebagai pengganti dari pada cangkul ,
dengan adanya bajak maka petani lebih dipermudah dalam pengerjaan lahan atau
pun sawahnya. Pada alat alat yang telah dikenalakan dilakukan pengukuran
untuk sketsa alat dan mesin tersebut.
Kita harus mengetahui kekurangan dan kelebihan alat pertanian dengan
kelibihan ditingkatkan dan kekurangan diatasi. Adapun kelebihan dari pada alat
pertanian adalah yang pertaman dimana dia ramah lingkungan dan tidak merusak
lingkungan.

Pada praktikum kali ini praktikum tidak berjalan kondusif dimana masih
ada beberapa praktikan yan tidak sesuai dengan prosedur praktikum, dan
efektifitas waktu masih kurang karena ada beberapa praktikan yang telat datang
pada saat praktikum di mulai, untuk alat mesinnya sendiri ada beberapa alat dan
mesin yang memang sudah tidak layak pakai.

Vitaloka
Feriansari

BAB V
KESIMPULAN

Dari data dan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan
beberapa hal antara lain:
1

Pengolahan tanah merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk


mempersiapkan

lahan

bagi

pertumbuhan

tanaman

dengan

cara

menciptakan kondisi tanah yang siap tanam.


Pengolahan tanah dibagi menjadi pengolahan tanah pertama (primary
tillage equipment) dan pengolahan tanah kedua (secondary tillage

equipment).
Traktor merupakan salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi dengan
peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring,

bajak putar, planter, dan implemen lainnya.


Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah
serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk

tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama.


Bajak piring berfungsi untuk mengolah tanah dengan kondisi yang sulit

bagi bajak singkal.


Bajak rotary berfungsi tidak untuk membalik dan melempar tanah, tetapi

hanya untuk memotong tanah saja.


Planter berfungsi untuk menebar benih pada lahan serta untuk menebarkan
pupuk.

Rofi Muhammad

BAB V

240110150077

KESIMPULAN
Dari data dan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan
beberapa hal antara lain:
Alat dan mesin pertanian yang sudah dikenalkan adalah alat dan mesin
pertanian pra panen yang meliputi pembajakan, penggaruan, penanaman,
penyiraman, penyiangan dan masih banyak lagi. Sistem pengolahan tanah
biasanya terdiri atas pengolahan tanah pertama dengan cara pembajakan, setelah
itu dilakukan pengolahan tanah tahap dua dengan cara melakukan penggaruan.
Setelah dilakukan pengolahan tanah, maka tanah siap untuk ditanami dengan
menggunakan mesin seeder dan dilakukan perawatan lainnya seperti penyiraman,
penyiangan dan sebagainya.
Pengukuran dimensi alat dan mesin juga sangat penting agar praktikan
tahu seberapa besar dan efisien alat dapat digunakan pada lahan pertanian. Selain
itu, pengukuran juga ditujukan agar kita dapat merancang suatu alat yang serupa
untuk kebutuhan pertanian kedepannya.

Dian Ayu L.

BAB V

240110150083

KESIMPULAN
Dari data dan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan
beberapa hal antara lain:
1. Alat-alat pertanian memiliki banyak jenisnya, terutama traktor.
2. Traktor yang sering digunakan di Indonesia adalah traktor roda dua.
3. Pengenalan alat-alat pertanian diperlukan, terutama untuk mahasiswa
teknik pertanian.
4. Selain mengetahui alat-alat pertanian, kemampuan merancang pun dibutu
untuk membuat inovasi baru.

Irene June S.

KESIMPULAN

240110150092

Dari data dan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan
beberapa hal antara lain:
1

Harrow (Garu), Bajak Piring (Disk Plow), Grain Seeder, Traktor poros
ganda dan traktor poros tunggal merupakan alat dan mesin pengolahan

tanah pertama.
Alat mesin yang dikenalkan adalah alat mesin pengolahan tanah pertama.

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Anggia,
Regita.
2016.
Deskripsi
Grown
Clearence.
http://www.deskripsi.com/otomotif/ground-clearance.
Diakses
pada
tanggal 4 Oktober pukul 17.59 WIB.

Bambang,
Haryanto.
2012.
Three
Hitch
Point
Description.
http://www.tractordata.com/articles/technical/threepoint.html.
Diakses
pada tanggal 4 Oktober 2016 pukul 20.30 WIB.

Budi.

2010. Definisi Diferential Gear. http://www.iptek.net.id/ind/?


mnu=8&ch=jsti&id=293 (diakses pada tanggal 4 Oktober 2016 Pkl 18.22
WIB)

Didin, Sunarti. 2011. Perbedaan 2 WD dan 4 WD. http://tekniksipil45.com/2011/07/2-wd-4-wd.html (diakses pada tanggal 4 Oktober 2016
Pkl 18.22 WIB)

Eko,

Wahyu. 2009. Power Take Off.


mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl
Oktober 2016 Pkl 18.23 WIB)

http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?
(diakses pada tanggal 4

Maman,
Sugiaman.
2008.
Torsi.
http://www.scribd.com/doc/56143809/ANALISIS-FREKUENSI (diakses
tanggal 4 Oktober 2016 Pkl 18.24 WIB)

Kartini, Enok. 2009. Filtering Oil. http://www.scribd.com/2009/04/13/filteringoil-bag-ii/ (diakses pada tanggal 4 Oktober 2016 Pkl 18.24 WIB)

Raka. 2015. Three Hitch Point. http://drizkyaviolet.com/ (diakses pada 4 Oktober


2016 Pkl 18.25 WIB)

Rakha. 2012. Drawbar. http://www.docstoc.com/docs/93839817/drawbar (diakses


pada tanggal 4 Oktober 2016 Pkl 18.26 WIB)

Sinaga, Melani. 2010. Pump Injection. http://www.saracmiller.com/alat-danmesin-pertanian. (diakses pada tanggal 4 Oktober 2016 Pkl 10.51 WIB)

Susilo.

2012.
Sistem
Transmisi
Horizontal
dan
Vertikal.
http://www.freeskripsi.com/sistem-pertanian. (diakses pada tanggal 4
Oktober 2016 Pkl 10.52 WIB)

LAMPIRAN

Gambar 1.

Gambar 2.

(Sumber Pribadi)

(Sumber Pribadi)

Gambar 3.

Gambar 4.

(Sumber Pribadi)

(Sumber Pribadi)

Anda mungkin juga menyukai