LAPORAN PRAKTIKUM
M.K. ALAT DAN MESIN PERTANIAN
Oleh:
Kelompok C01
Mega Ayu Widya Putri NIM. 191710201029
Gilang Cahya Aji Pratama NIM. 191710201035
Berlianto Luthfiansyah NIM. 191710201079
Menurut Sembiring dkk (1990), menyatakan bahwa slip roda dapat terjadi
pada kondisi tanah yang kering ataupun basah dengan adanya beban traktor dan
kondisi tanah itu sendiri. Selain itu, dipengaruhi oleh keadaan vegetasi yang dapat
menghambat atau terjadi kemacetan. pada laju traktor akibat bajak Disc plow
terhambat oleh semak-semak atau alang-alang yang terdapat pada lahan tersebut.
Persiapan Lokasi
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Selesai
P4 B P3
T...
T6
T4
T2 T1
T3
T5
T7
P1 A P2
Gambar 3.3 Pengukuran lebar dan kedalaman furrow (Smith et al, 1994)
c. Kecepatan kerja pengolahan tanah
Perhitungan kecepatan kerja dilakukan dengan mencatat
jarak/panjang dan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh lintasan
kerja sejauh dari Tepi A ke Tepi B (Gambar3.4). Panjang lintasan dan
waktu tempuh diukur di tiap track. Kecepata kerja dihitung menggunakan
persamaan 3.2. Kecepatan kerja pengolahan tanah diperoleh dari
menghitung rata-rata kecepatan kerja pada semua track.
A B
s (m)
t (detik)
Akhmad, 2012. Bajak Singkal. Institut Pertanian Bogor. LTAS Mekanisasi dan
Teknologi Hasil Pertanian. Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor.
Frans J. Daywin, Moeljarno D dan R.G. Sitompul: Motor Bakar Internal dan
Tenaga di Bidang Pertanian, 1991 IPB Bogor.
Smith, H.P., Wilkes, L.H. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani (terjemahan Tri
Purwadi). Yogyakarta: UGM Press.