Anda di halaman 1dari 29

BIODATA

KOMARUDIN

0721 789730
SUBANG, 5 MARET 1964
082178333357
081532268882
WIDYA ISWARA MADYA
BPP LAMPUNG
PENGOLAHAN LAHAN TANAMAN TEBU
PENGOLAHAN LAHAN DENGAN SISTIM MEKANISASI

Disampaikan pada
Diklat Teknis Agribisnis Tebu bagi Petugas dan Petani
13 – 19 September 2012
PENGOLAHAN TANAH

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)


Setelah selesai berlatih Peserta dapat melakukan
persiapan lahan tanaman tebu sesuai anjuran
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)

Setelah Selesai Berlatih Peserta dapat :


Melakukan Pengolahan Lahan dengan sitim
Mekanisasi,
KATA KUNCI PENGOLAHAN TANAH
 Memperbaiki kemampuan tanah menyimpan
dan menyediakan hara
 Memperbesar volume perakaran
 Pelestarian (Konservasi)
URUT-URUTAN KEGIATAN PENGOLAH TANAH

• Bajak
 Memecah dan membalik tanah.
 Arah membajak tidak searah dengan
kemiringan
 Arah bajak 45 derajat dari alur tanaman
yang dibongkar
• Tujuan
 Meratakan lahan bekas guludan lama
 Membalikan dan mencacah tunggul tebu lama
 Memberikan kesempatan proses oksidasi dan
membusukan bahan organik yang masih mentah.
LANJUTAN
Pembajakan I
bertujuan untuk membalik tanah serta
memotong sisa-sisa kayu dan vegetasi awal
yang masih tertinggal. Peralatan yang
digunakan adalah Rome Harrow 20 disc
dengan diameter 31 inci yang ditarik dengan
Buldozer 155 HP. Awal pembajakan dimulai
dari sisi petak paling kiri, kedalaman olah
mencapai 25 – 30 cm dan kapasitas kerja
mencapai 0,8 jam/ha
Gambar Bajak Subsoil
LANJUTAN
Pembajakan II
Dilaksanakan sekitar tiga minggu setelah
pembajakan I dengan arah memotong tegak
lurus hasil pembajakan I dan kedalaman olah
minimal 25 cm. Peralatan yang digunakan
adalah Disc Plow 3 – 4 disc diameter 28 inci
dan Traktor 80 - 90 HP
LANJUTAN
2.Harrow/ Garu
 Menghacur dan meratakan tanah

 Arah kerjanya tegak lurus dengan kegiatan


bajak.
 Waktu 4 -7 hari setelah bajak, dan 7 hari
kemudian dilakukan Garu – II.

Tujuan :
a) Menghaluskan bongkahan tanah

b) Membasmi rumput yang sempat tumbuh

c) Mencacah ulang tunggul tebu.


PENGGARUAN

Bertujuan untuk menghancurkan bongkahan-


bongkahan tanah dan meretakan permukaan
tanah. Penggaruan menggunakan alat Baldan
Harrow yang ditarik oleh traktor 140 HP
dengan kapasitas kerja 1,25 ha/jam.
LANJUTAN

3. MEMBUAT ALUR TANAM/ KAIR


a. Bila memungkinkan sebaiknya kair sekaligus
ditambahkan implemen pemupukan agar
frekuensi lintasan traktor didalam kebun
berkurang, sehingga mengurangi pemadatan
tanah, dan volume pengerjaan tanam lebih
cepat serta pemberian pupuk merata dan
dijamin pupuk masuk kedalam tanah.
b. Kedalaman kair lebih kurang 30 cm, dengan
jarak kair adalah 130 cm.
LANJUTAN

3. MEMBUAT ALUR TANAM/ KAIR


Pembuatan alur tanam dilaksanakan setelah
pemancangan ajir, trator berjalan mengikuti arah
ajir sehingga alur tanam dapat lurus atau
melengkung mengikuti arah kuntur.
Arah kairan harus sedikit menyilang dengan
kemiringan tanah, memudahkan drainase petak dan
memudahkan pada pelaksanaan transportasi tebu.
Pada daerah miring, arah kairan ditentukan sesuai
dengan arah kemringan petak (kemiringan 2%),
sedangkan pada lahan dg kemiringan lebih dari 5%
dibuat teras bangku. Kapasitas kerja adalah sekitar
1ha/jam.
LANJUTAN
4. Membuat Jalan Infield dengan
menggunanakan alat Motorgredder :

Membuat jalan infield kebun dengan panjang


row setiap 50 meter dan lebar jalan infield 2-3
meter.
ATAS PERHATIAN ANDA

MAAF JIKA SALAH & KURANG

Anda mungkin juga menyukai