Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM 6

Konsumsi Oksigen
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan

Dosen Pengampu :
Cita Tresnawati, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhamada Ilham 195040023


Fitria Novalia 195040024
Aliya Suci Ramadhini 195040040
Meilani Fitri 195040042
Miena Zazkiana 195040044

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
Bandung
2021
A. JUDUL
Konsumsi Oksigen

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu konsumsi oksigen pada hewan
2. Untuk menghitung kecepatan metabolisme pada hewan
3. Untuk mengetahui jumlah oksigen yang masuk
4. Untuk mengetahui jumlah RQ

C. DASAR TEORI
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa sistem trakea, yang terbuat
dari pipa yang becabang di seluruh tubuh, merupakan salah satu variasi dari permukaan
respirasi internal yang melipat-lipat dan pipa yang terbesar itulah yang disebut trakea.
Bagi seekor serangga kecil, proses difusi saja dapat membawa cukup O2 dari udara ke
sistem trakea dan membuang cukup CO2 untuk mendukung sistem respirasi seluler.
Serangga yang lebih besar dengan kebutuhan energi yang lebih tinggi memventilasi
sistem trakeanya dengan pergerakan tubuh berirama (ritmik) yang memampatkan dan
mengembungkan pipa udara seperti alat penghembus (Reece et al, 2014).
Berdasakan fakta-fakta tersebut, maka kita dapat menghitung jumlah konsumsi
oksigen pada jangkrik dengan menggunakan bantuan alat berupa tabung metabolisme dan
pipa kapiler dengan selang penghubung. Dengan alat itu, kita dapat mengukur perubahan
skala pada pipa kapiler yang nantinya akan dihitung menggunakan rumus hitung jumlah
oksigen.
Sistem respirasi memiliki fungsi utama untuk memasok oksigen ke dalam tubuh
serta membuang CO2 dari dalam tubuh. Respirasi ekternal sama dengan bernafas,
sedangkan respirasi internal seluler ialah proses penggunaan oksigen oleh sel tubuh dan
pembuangan zat sisa metabolisme sel yang berupa CO2, penyelenggaraan respirasi harus
didukung oleh alat pernafasan yang sesuai yaitu, alat yang dapat digunakan oleh hewan
untuk melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya, alat yang dimaksud dapat
berupa alat pernafasan khusus ataupun tidak (Isnaeni, 2006).
Setiap hewan memiliki sistem respirasinya masing-masing. Pada hewan yang
tingkat tropiknya lebih tinggi, memiliki peralatan khusus untuk menangkap O2 dan
melepaskan CO2. Alat-alat ini dapat berupa insang, paru-paru atau saluran udara (trakea).
Alat-alat tersebut merupakan bentuk lain dari sistem respirasi yang memerlukan peralatan
khusus untuk dapat melangsungkan pertukaran O2 dengan CO2. (Goenarso, 2007).
Alat pernapasan pada serangga berupa trakea, udara masuk dan keluar melalui
lubang kerut yang disebut spirakel atau stigma yang terletak di kanan kiri tubuhnya. Dari
stigma udara terus masuk ke pembuluh trakea memanjang dan sebagian ke kantung hawa
halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh. Pada system trakea ini pengangkutan
oksigen dan karbon dioksida tidak memerlukan bantuan system transportasi khususnya
darah. (Cartono,2005)
Serangga bernapas dengan membiarkan udara masuk ke jaringan tabung kecil
dengan ukuran beberapa mikrometer dari mitokondria pada sel. Tabung ini disebut
trakea, yang akan muncul ketika spirakel disamping tubuh serangga terbuka. Di
kebanyakan serangga terdapat sambungan longitudinal dan transfersal batang trakea, dan
terkadang kantung udara besar yang mengikat seluruh sistem bersama. Saluran trakea
terbesar terhubung dengan cabang-cabang yang semakin kecil disebut trakeol.
Interkoneksi memungkinkan untuk mengarahkan aliran udara, dimana udara masuk
melalui satu atau lebih spirakel bagian depan, di alirkan ke jaringan otot gerak dan
dikeluarkan melalui satu atau lebih spirakel belakang. (Nation, 2008)

D. ALAT DAN BAHAN


ALAT BAHAN

Respirometer Jangkrik

Pinset Kristal NaOH

Pipet tetes Vaseline


Kasa

E. LANGKAH KERJA

Siapkan satu sel respirometer

Siapkan dan timbanglah berat hewan yang menjadi subjek pengamatan

Masukan 2 g kristal NaOH yang sudah di bungkus kasa kedalam tabung respirometer dan masukan juga
hewan yang akan diamati.

Pasangkanlah tabung dengan pipa respirometernya dan olesi prop dengan vaselin. Lalu tempatkan
respirometer pada dudukannya.

Suntikan eosin kedalam pipa dengan posisi jarum suntik atau pipet sejajar dengan meja.

Amati pergerakan eosin dan catat jarak tempuhnya setelah satu menit, dua menit, dan tiga menit.

Hitunglah konsumsi oksigen

Ulangi langkah di atas sekali lagi namun tanpa menggunakan NaOH (dalam tabung hanya hewannya
saja)
F. HASIL PENGAMATAN

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum konsumsi oksigen ini menggunakan pengukuran pernafasan serangga yaitu
respirometer dan kristal NaOH. Periode menit ke-1 kecepatan rata-rata menggunakan NaOH
adalah 2 (yang ditunjukkan oleh eosin pada respirometer) x 0,05 (skala/angka kalibrasinya) =
0,10 ml/menit. Menit ke-2 kecepatan rata-rata menggunakan NaOH adalah 3 x 0,05 = 0,15
ml/menit. Menit ke-3 kecepatan rata-rata menggunakan NaOH adalah 2 x 0,05 = 0,10 ml/menit.
Jadi, jumlah kecepatan rata-rata menggunakan NaOH adalah 0,11 ml/menit. Pada periode menit
ke-1 kecepatan rata-rata tanpa menggunakan NaOH adalah 0,5 x 0,05 = 0,025 ml/menit. Menit
ke-2 kecepatan rata-rata tanpa menggunakan NaOH adalah 0,5 x 0,05 = 0,025 ml/menit. Menit
ke-3 kecepatan rata-rata tanpa Siapkan satu sel respirometer. Siapkan dan timbanglah berat
hewan yang menjadi subjek pengamatan. Masukan 2 g kristal NaOH yang sudah di bungkus kasa
kedalam tabung respirometer dan masukan juga hewan yang akan diamati. Pasangkanlah tabung
dengan pipa respirometernya dan olesi prop dengan vaselin. Lalu tempatkan respirometer pada
dudukannya. Suntikan eosin kedalam pipa dengan posisi jarum suntik atau pipet sejajar dengan
meja. Amati pergerakan eosin dan catat jarak tempuhnya setelah satu menit, dua menit, dan tiga
menit. Hitunglah konsumsi oksigennya. Ulangilah langkah di atas sekali lagi namun tanpa
menggunakan NaOH (dalam tagung hanya hewannya saja) menggunakan NaOH adalah 0,5 x
0,05 = 0,025 ml/menit. Jadi, jumlah kecepatan ratarata tanpa menggunakan NaOH adalah 0,025
ml/menit.

H. BAHAN DISKUSI
1. Mengapa pada salah satu botol diberikan NaOH? Jelaskan kaitanya dengan tema
praktikum ini!
2. Hitunglah konsumsi oksigen dan RQ hewan percobaan jika beratnya 0,8 g!
3. Berikan pembahasan dan simpulkan!

I. HASIL DISKUSI
1. Karena Kristal NaOH/KOH dapat mengikat CO2 yang terdapat di dalam botol
respirometer tersebut, sehingga Kristal NaOH/KOH tersebut berfungsi untuk
mengikat karbondioksida yang dikeluarkan selama pernapasan oleh serangga.
2. 2 x 0,8 = 1,6
3. Pembahasan: Pada praktikum ini, alat digunakan yaitu respirometer untuk mengukur
kecepatan pernapasan hewan yang diuji. Kristal NaOH berfungsi berfungsi untuk mengikat
mengikat CO2. Perhitungan dilakukan untuk memperoleh angka kecepatan respirasi
organisme tertentu dalam ml tiap satuan waktu. Pada pratikum ini data yang diambil yaitu
lama pernapasan hewan dalam respirometer menit ke1, menit ke-2 dan menit ke-3. Dari hasil
pengamatan hewan yang diuji laju respirasi pada hewan berbedabeda tergantung pada factor
yaitu ketinggian tempat dapat mempengaruhi pernapasan, pengaruh dari berat badan hewan
tersebut penggunaan oksigen berbanding lurus. Semakin berat hewan serangga semakin cepat
pergerakan larutan eosin pada pipa berskala pada respirometer, begitupun sebaliknya,
semakin ringan hewan serangga maka semakin lambat pergerakan larutan eosin pada pipa
berskala pada respirometer. Simpulan: Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh
kesimpulan yaitu pada umumnya hewan dengan ukuran kecil mempunyai tingkat
metabolisme perberat badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan besar. Respiratory
quotient (RQ) adalah perbandingan banyaknya CO2 yang dihasilkan terhadap O2 yang
dikonsumsi dalam mengoksidasi substrat sebagai bahan bakar yang diperlukan untuk
menghasilkan energi. Menghitung RQ (Respiratory quotient) adalah perbandingan CO2 yang
dihasilkan dengan O2 yang digunakan dalam pernafasan tersebut. Dirumuskan: 𝑅𝑄 = 𝐶𝑂ଶ
𝑂ଶ

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh kesimpulan yaitu pada


umumnya hewan dengan ukuran kecil mempunyai tingkat metabolisme perberat
badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan besar. Respiratory quotient
(RQ) adalah perbandingan banyaknya CO2 yang dihasilkan terhadap O2 yang
dikonsumsi dalam mengoksidasi substrat sebagai bahan bakar yang diperlukan
untuk menghasilkan energi. Menghitung RQ (Respiratory quotient) adalah
perbandingan CO2 yang dihasilkan dengan O2 yang digunakan dalam pernafasan
tersebut. Dirumuskan:
𝑅𝑄 =
𝐶𝑂ଶ
𝑂ଶ
DAFTAR PUSTAKA

Cartono. 2005. Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi LPTK. Prime press, Bandung.

Goenarso, Darmadi. 2007. Fisiologi Hewan. Universitas Terbuka.

Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius, Yogyakarta. (hlm: 191)

Nation, J. L. 2008. Insect Psysiology and Biochemistry Second Edition. CRC Press or

Taylor and Francis Group, United States of America. (page: 386)

Anda mungkin juga menyukai