Anda di halaman 1dari 45

TUTORIAL BLOK 1.

3
KELOMPOK 7

Tutor : dr. citra

WULANDARI G1A112005
LUZI INTAN A ALIMI G1A112021
MIRANTI TIARA I P G1A112022
RESTY DWI FITRI G1A112037
AMANDA NOVITA DEWI G1A112038
WIWIT AFRITA G1A112043
IRDHA YULIANDARI G1A112044
RA LEILY MP G1A112069
RIYAN IRAWAN G1A112070
HJ. RAHMI MAULIZA AYU G1A112071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
SKENARIO 1

Anto adalah seorang mahasiswa PSPD Unja yang memiliki hobi mendaki gunung.
Hari ini ia melakukan kegiatan mendaki gunung kerinci. Pada saat sampai di kayu aro, anto
masih bisa bernafas normal. Tetepi ketika mulai mendaki, Anto merasa sulit untuk bernafas.
Sesampainya di puncak, anto mengalami takipnea dan pergerakan dinding dadanya terlihat
sangat jelas saat bernafas. Anto juga merasa berdebar-debar. Ia pun lalu memeriksa nadinya
dan menyimpulkan bahwa ia mengalami takikardi.

Ketika di puncak gunung, dia bertemu dengan sekelompok masyarakat yang sudah
menetap disana puluhan tahun. Kemudian dia mengingat pelajaran bahwa yang tinggal di
dataran tinggi memiliki jumlah komponen darah yang berbeda dibanding orang yang tinggal
di dataran rendah.
KLARIFIKASI ISTILAH

a. Bernafas:
Proses menghirup udara o2 dan mengeluarkan co2 selama proses ventilasi [1]

b. Takipnea:
pernapasan abnormal yang cepat & dangkal yg lebih dari 60 hembusan menit
[1]

c. Nadi:
pembuluh darah yg membawa darah keluar dari jantung dan dapat diraba jika
ditekan[1]
d. Takikardi:
detak jantung yang melebihi batas normal lebih dari 100 denyut/menit
e. Darah:
cairan yg beredar melalui jantung, arteri, vena, & kapiler membawa zat
makanan & oksigen keseluruh tubuh

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Mekanisme pernapasan normal?


2. Apa saja otot yang brperan saat bernafas?
3. Jelaskan macam-macam pernapasan?
4. Jelaskan Sistem respirasi berdasarkan anatomi, fisiologi & histology?
5. Apa yang menyebabkan anton sulit bernafas saat mendaki gunung?
6. Bagaimana mekanisme dan apa penyebab terjadinya takipnea?
7. Bagaimana mekanisme dan apa penyebab terjadinya takikardi?
8. Mengapa orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki jumlah komponen darah
berbeda degan orang yang tinggal di dataran rendah?
9. Sebutkan komponen-komponen didalam darah?
10. Jelaskan mekanisme sirkulasi darah?
11. Jelaskan anatomi dan histologi sistem cardiovascular?
12. Bagaimana cara pemeriksaan nadi & interprestasinya?

ANALISIS MASALAH

1) Mekanisme pernapasan normal? [9],[7],[5]


 Udara masuk ke external nares(nostril) ànasal vestibulum terus ke Nose
(nasal cavity) untuk di filter(vibrissae), dihangatkan(pembuluh darah), dan
dilembabkan(mucous)à Pharynx (nasopharynx, oropharynx,
laryngopharynx)àLarynx kemudian melewati 9 lapisan kartilago yaitu 1
thyroid, 1 epiglotis, 1 cricoid, 2 arytenoid, 2 corniculate and 2 cuneiformeà
Tracheaà Bronchus primer (1 kiri 1 kanan), secondary (2 lobar kiri, 3 lobar
kanan), tertiary (10 segmental kanan, 8 segmental kiri)à Bronchiolesà
bronchiolus terminalisà bronchiolus respiratoriusà duktus alveolarisàsacus
alveolaris à Alveoli

2) Apa saja otot yang brperan saat bernafas? [9],[2],[5].


 Otot-otot respirasi
1. Otot-otot inspirasi

Inspirasi normal:

 M. Intercostalis eksternus
 Diafragma (kontraksi)
 M.Serratus posterior superior

Inspirasi force :

 M.Sternocledomastodeus
 M.Scalenus

2. Otot –otot ekspirasi

Ekspirasi biasa :

 Diafragma (relaksasi)
 M.Tranversus Thoracica
 M. Serratus posterior inferior

Ekspirasi force:

 M. rectus abominis,
 M. obliquus externus abdominis
 M. obliquus internus abdominis
 M. Intercostals eksternus

3) Jelaskan macam-macam pernapasan? [2],[7],[3]


 Ada dua macam pernapasan manusia, yaitu :
1. Pernapasan dada, terjadi akibat aktivitas otot-otot antar tulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibagi menjadi :
Fase inspirasi

Berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga dada membesar ,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

Fase ekspirasi

Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang di ikuti turunya tulang rusuk sehingga rongga dada mengecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya akan karbon dioksida
keluar.
2. Pernapasan perut, terjadi akibat aktifitas otot-otot diafragma.
Mekanisme pernapasan perut :

Fase inspirasi, pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma
mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga
udara luar masuk.

Fase ekspirasi, merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi


semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih
besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.

4) Jelaskan Sistem respirasi berdasarkan anatomi, fisiologi & histology? [2],[9],[7], [6],[5]

Anatomi respirasi
Bagian atas:
- Rongga hidung
- Sinus paranasal
- Faring:

Bagian bawah:
Laring, Trakea, Bronchus (dextra dan sinistra), Bronkiolus terminalis, Bronkiolus
respirasi Ducctus alveolaris, Saccus alveolaris, Alveoli.

Otot-otot respirasi
1. Otot-otot inspirasi

Inspirasi normal:

 M. Intercostalis eksternus
 Diafragma (kontraksi)
 M.Serratus posterior superior

Inspirasi force :

 M.Sternocledomastodeus
 M.Scalenus

2. Otot –otot ekspirasi

Ekspirasi biasa :

 Diafragma (relaksasi)
 M.Tranversus Thoracica
 M. Serratus posterior inferior

Ekspirasi force:

 M. rectus abominis,
 M. obliquus externus abdominis
 M. obliquus internus abdominis
 M. Intercostals eksternus

Vaskularisasi

2 sistem arteri :
- 1. a.pulmonalis : cabang 2 mengikuti broncus primer lalu bercabang 2 membentuk
ramifikasiyang memasok darah ke intertisial paru.
- 2. a. Bronchialis : sampai saluran pernapasan , septa intertobular, pleura.

2 sistem vena :
- 1. 1/3 darah meninggalkan paru lewat vena azygos à vena cavaà atrium kanan
- 2 . 2/3darah melalui vena pulmonalis ke atrium kiri

Innervasi

1. Sympathetic : T1 sampai T5 à ganglion


2. Parasympathetic : saraf IX à glosopharyngeal dan saraf X à vagus
3. N. Intercostalis

fisiologi respirasi manusia?[2],[9],[7]

Pernapasan normal :

Udara masuk ke external nares(nostril) ànasal vestibulum terus ke Nose (nasal cavity)
untuk di filter(vibrissae), dihangatkan(pembuluh darah), dan dilembabkan(mucous)à
Pharynx (nasopharynx, oropharynx, laryngopharynx)àLarynx kemudian melewati 9
lapisan kartilago yaitu 1 thyroid, 1 epiglotis, 1 cricoid, 2 arytenoid, 2 corniculate and 2
cuneiformeà Tracheaà Bronchus primer (1 kiri 1 kanan), secondary (2 lobar kiri, 3 lobar
kanan), tertiary (10 segmental kanan, 8 segmental kiri)à Bronchiolesà bronchiolus
terminalisà bronchiolus respiratoriusà duktus alveolarisàsacus alveolaris à Alveoli

histologi respirasi manusia?[6],[5]


 Bagian konduksi,

o Yaitu bagian yang menyalurkan udara

o Mulai dari Cavum nasi-faring-laring-trakhea-bronkhus sampai


bronkhiolus terminalis.

 Bagian respirasi,

o yaitu bagian yang bekerja mengikat oksigen dan melepaskan CO2


yang dibawa ke dan dari jaringan tubuh oleh sistem sirkulasi.

o Bronkhiolus respiratorius-duktus alveolaris-sakus alveolaris-dan


alveoli.

5) Apa yang menyebabkan anton sulit bernafas saat mendaki gunung? [2]

Pada saat kondisi dimana kita berada di tempat yang tinggai tekanan barometik akan
menurun, karena penurunan tekanan barometik akan terjadi juga penurunan tekanan
oksigen parsial secara proporsional. Di tempat tinggipun CO2 terus menerus di
eksresikan dari darah paru ke alveoli. Demikian pula dengan uap air yang menguap
ke dalam udara inspirasi dari permukaan alat pernafasan, hal ini akan mengencerkan
O2 di dalam alveoli sehingga menurunkan kadar O2 dan Pco 2 pun menurun. Saturasi
hemoglobin oleh oksigen akan sangat berkurang di tempat tinggi dan juga
aklimatisasi seseorang terhadap ketinggian jugan mempengaruhi sistem pernafasan.
Hal-hal tersebut yang menyebabkan sulit bernafas pada daerah yang tinggi.

6) Bagaimana mekanisme dan apa penyebab terjadinya takipnea?



Takipnea adalah pernafasan yang yang dangkal dan dalam serta cepat. Hal ini
disebabkan karena kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi normal tubuh seperti
pada daerah yang tinggi. Takipnea adalah penyesuaian secara fisiologi tubuh untuk
memenuhi asupan oksigen tubuh karena pada dataran yang tinggi kadar oksigen
sangat rendah.

7) Bagaimana mekanisme dan apa penyebab terjadinya takikardi?


aktivitas berat  metabolisme tubuh meningkat  tekanan O2 menurun(terjadi hipoksia) 
meningkatkan kerja jantung sehingga saraf simpatis melepas hormone nor eponeprin 
frekuensi denyut jantung meningkat.

Faktor penyebab takikardi?[5],[8]
 Kenaikan suhu tubuh = frequensi denyut jantung normal 72 x per menit meningkat menjadi
10x permenit atau 1ofahrenheit
 Ransangan jantung oleh saraf simpatis terjadi pada shock kehilangan darah maka jantung
meningkatkan kecepatan denyut jantung 150 - 180 x per menit
 Keadaan toksik pada jantung
Factor penyebab takikardi:
Olahraga,Emosi,Demam,Hipoksia,Penyakit jantung,Hipotensi,Gangguan pembuluh
darah,Metabolism meningkat.

8) Mengapa orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki jumlah komponen darah
berbeda degan orang yang tinggal di dataran rendah? [2]
 Hipoksia merupakan rangsangan utama yang menyebabkan peningkatan
produksi sel darah merah. Hematokrit dan hemoglobin orang yang tinggal di
tempat yang tinggi mempunyai kadar yang lebih banyak di karenakan kadar
oksigen yang ada di tempat tinggi lebih sedikit sehingga tubuh membutuhkan
hemoglobin yang lebih banyak untuk dapat mengikiat lebih banyak oksigen
untuk pemenuhan energy bagi tubuh.

9) Sebutkan komponen-komponen didalam darah? 10]


 corpuscular adalah unsure padat dalam darahyaitu sel darah eritrosit, lekosit,
trombosit
 plasma darah/ cairan darah

10) Jelaskan mekanisme sirkulasi darah? [2]



Aliran darah jantung :
Darah dari sirkuit sistemik → vena cava superior dan inferior→ atrium kanan → katup
tricuspid → ventrikel kanan → katup pulmonalis → trunkus pulmonalis → atreri pulmonalis
→ paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri → katup mitral/ bicuspid → ventrikel kiri →
katup aorta → aorta → darah menuju siskuit sistemik

11) Jelaskan anatomi dan histologi sistem cardiovascular?


 anatomi kardiovaskular?
[9],[5]

ANATOMI JANTUNG
No Keterangan

1. Lapisan Pericardium
- Parietal
- Viceral
Myocardium
Endocardium
2. Letak Terletak dirongga toraks dimediastinum medialis sebelah
kiri tepatnya diatas diafragma

3. Ukuran sebesar kepalan tangan masing – masing

4. Berat 250 – 360 gr

5. Bentuk Seperti jantung pisang

6. Ruang Atrium kanan


Atrium kiri
Ventrikel kanan
Ventrikel kiri
7. Katup Katup semilunaris
- Katup Aorta
- Katup Pulmonalis
Katup atrioventrikuler
- Katup Tricuspid
8. Pembuluh Darah Aorta
V. cava Superior
V. cava Inferior
A. pulmonis
V. pulmonis
9. Otot Jantung M Papilary
Corda tendinea

10. Persarafan Simpatis


Para simpatis
N. Vagus (X)


histologi kardiovaskular?[5],[11],6]

Jantung

Lapisan Jantung
 Endocardium
 Terdapat endotel
 Terdapat Sub endotel
 Terdapat Elastikamukosa
 Terdapat subendocardium
 Terdapat Serabut purkinje dan Pembuluh darah

 Miocardium
 Terdapat Diskusinterkalaris
 Terdapat serabut tidak bermielin
 Intinya ditengah
 Tersusun berlapis – lapis
 Terdapat pembuluh darah
 Tunika Intima
o Terdapat Sub endotel dan endotel
 Tunika Media
o Terdapat otot polos
 Tunika Adventitia
o Terdapat jaringan ikat fibroblast
o Terdapat serat kolagen
o Terdapat berkas serta otot polos
o Terdapat Vasa vaserum
Pericardium
 Terdapat mesothelium
 Epitel sepis gepeng dan terdapat makrofag
 Terdapat Sub mesothelium
 Serabut kolagen dan elastin
 Terdapat Sub Kardium
 Sel lemak dan pembuluh darah

12) Bagaimana cara pemeriksaan nadi & interprestasinya? [5]


 Cara mengukur denyut nadi :
1. Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari tengah
dan jari manis jika kita kesulitan menggunakan 2 jari.
2. Temukan titik nadi ( daerah yang denyutannya paling keras ), yaitu nadi karotis di cekungan
bagian pinggir leher kira-kira 2 cm di kiri/kanan garis tengah leher ( kira-kira 2 cm disamping
jakun pada laki-laki ), nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari.
3.
4. Mengukur Nadi
5. Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah jumlah denyutannya
selama 15 detik, setelah itu kalikan 4, ini merupakan denyut nadi dalam 1 menit.
6. Denyut nadi pada orang yang sedang beristirahat adalah
7. 60 - 80 kali permenit untuk orang dewasa,
8. 80 - 100 kali permenit untuk anak-anak,
9. 100 - 140 kali permenit pada bayi.
10. Bila Anda semakin bugar, denyut nadi Anda sewaktu istirahat akan makin menurun, kuat dan
lebih teratur.
11. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah
raga, atau demam. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk
setiap satu derajat celcius penderita demam.
Sedangkan untuk mengetahui kekuatan denyut jantung maksimal yaitu dengan rumus:
12. Nadi Max = 80% x (220 - umur )
13. Misalkan anda sekarang berusia 40 tahun maka kekuatan maksimal jantung anda adalah 80 %
Yang perlu diperhatikan adalah, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak
beraturan dapat berarti gangguan pada jantung

MIND MAPPING

ANTO

RESPIRASI CARDIOVASCULAR

Pengaruh FISIOLOGI ANATOMI HISTOLOGI


FISIOLOGI ANATOMI HISTOLOGI
ketinggian Pengaruh
Denyut nadi
ketinggian
HIPOTESIS

Anto mengalami adaptasi fisiologi respirasi dan kardiovaskular terhadap ketinggian.

LEARNING ISSUE

TOPIK WHAT I KNOW WHAT I WHAT I DON’T HOW


HAVE TO KNOW WILL I
PROVE LEARN
Buku, web
Polistemia pengertian mekanisme - resmi,
ebook

SINTESIS

I. Sistem Respirasi

Anatomi

Bagian atas:

- Rongga hidung
 Conchae nasal
 Vestibule nasal
 Cavity nasal
- Faring:
 Nasofaring
 Orofaring
 Laringofaring

Bagian bawah :

 Laring:
Terdiri atas 9 tulang:
1. Kartilago tiroid (1 buah)
2. Epiglottis (1 buah)
3. Kartilago Cricoid, (1 buah)
4. Arytenoid, (2 buah)
5. Corniculate, (2 buah)
6. Cuneiform (2 buah)

 Trakea
Berbentuk seperti huruf C dan pada bagian posterior yang tidak terdapat kartilago
(yang menghubungkan ujung-ujung kartilago) dilapisi oleh musculus trachealis
berupa otot halus.

 Bronchus:
 Bronchus dexter:
 Bronchus lobaris superior dexter
1. Bronchus segmentalis apicalis
2. Bronchus segmentalis posterior
3. Bronchus segmentalis anterior

 Bronchus lobaris medius dexter


1. Bronchus segmentalis lateralis
2. Bronchus segmentalis medialis
 Bronchus lobaris inferior dexter
1. Bronchus segmentalis superior
2. Bronchus segmentalis basalis medialis
3. Bronchus segmentalis basalis anterior
4. Bronchus segmentalis basalis lateralis
5. Bronchus segmentalis basalis posterior
 Bronchus sinister
 Bronchus lobaris superior sinister
1. Bronchus segmentalis apicoposterior (dua cabang)
2. Bronchus segmentalis anterio
3. Bronchus lingularis superior
4. Bronchus lingularis inferior
 Bronchus lobaris inferior sinister
1. Bronchus segmentalis superior
2. Bronchus segmentalis basalis medialis
3. Bronchus segmentalis basalis anterior
4. Bronchus segmentalis basalis lateralis
5. Bronchus segmentalis basalis posterior
 Bronkiolus terminal dan bronkiolus respirasi
 Ducctus alveolaris
 Saccus alveolaris
 Alveoli

1. Pulmo / paru-paru

 Berpasangan

Kanan : 3 lobus

Kiri : 2 lobus

 Lokasi ; rongga thoraks


 Hilus : bronchus
 Pembuluh darah :
 Arteri dan vena pulmonalis yang berfungsi menghantar dan menerima darah dari jantung
2 sistem arteri :
A. a.pulmonalis : cabang 2 mengikuti broncus primer lalu bercabang 2 membentuk
ramifikasiyang memasok darah ke intertisial paru.
B. a. Bronchialis : sampai saluran pernapasan ,septa intertobular,pleura.
2 sistem vena

1. 1/3 darah meninggalkan paru lewat vena azygos à vena cavaà atrium kanan
2 . 2/3darah melalui vena pulmonalis ke atrium kiri.

2.Permukaan paru-paru

Terdiri atas :
 Dilapisi pleura viceralis (membran serosa) yang masuk ke fissura inter lobaris
melanjutkan diri menjadi pleura parietalis di hilus
 Warna permukaan : merah muda, pada usia lanjut : keabuan (karena endapan partikel
halus yang terhisap di jaringan paru)

3.Persarafan paru

I. Pada radix setiap paru terdapat plexus pulmonalis yang terdiri atas serabut
eeren dan aferen saraf otonom. Plexus dibentuk cabang-cabang truncus
sympticus dan meneima serabut-serabut para simpatis dari nervus vagus.
II. Serabut-serabut eferen simpatis mengakibatkan bronchodilatasi dan
vasokontriksi. Serabut-serabut eferen parasimpatis mengakibatka
broncokontriksi, fase dilatasi, dan peningkatan sekresi kelenjar.
III. Impuls aferen yang berasal dari mukoso broncus dan dari reseptor regang pada
dinding alveoli berjalan kesusunan saraf pusat dalam saraf simpatis dan para
simpatis.

4.Otot-otot

Otot-otot inspirasi
 Sternocledomastodeus
 Scalenus
 Intercostalis eksternus
 Diafragma
 Elevator scapula dan serratus anterior
 M. erectus columna spinalis

Otot –otot ekspirasi

 M. rectus abominis,
 M. obliquus externus abdominis
 M. obliquus internus abdominis
 M. Intercostals eksternus
 M. Serratus posterior inferior

5.Tulang penyusun rongga dada:

1.Os. Clavicula

2.Os. Scapula

- Acromion
- Coracoid
- Glenoid

3.Os. Sternum

4.Manubrium Sterni

5.Corpus Sterni

6.Proc.Xiphoideus

7.Vertebrae (Thoracica 1-12)

8.Tulang rusuk costae (12 pasang)

Costae I-VII : costa sejati (vertebra sterna/ costae verae)

Costae VIII-X : palsu vertebra condral/ costae spuriae) menempel pada costae 7

Costae XI-XII : Melayang (costae fluctuantes ),tidak mempunyai tuberculum

HISTOLOGI

Sistema respiratorius terdiri atas :

 Bagian konduksi,

o Yaitu bagian yang menyalurkan udara

o Mulai dari Cavum nasi-faring-laring-trakhea-bronkhus sampai


bronkhiolus terminalis.

 Bagian respirasi,

o yaitu bagian yang bekerja mengikat oksigen dan melepaskan CO2


yang dibawa ke dan dari jaringan tubuh oleh sistem sirkulasi.

o Bronkhiolus respiratorius-duktus alveolaris-sakus alveolaris-dan


alveoli.

Hidung :

Merupakan organ yang berongga terdiri atas tulang, tulang rawan hialin,

otot bercorak dan jaringan ikat.


o Di permukaan luar dilapisi oleh kulit
o Udara masuk melalui lubang hidung disebut nares anterior (nostril) ke suatu
ruang di sebut kavum nasi. Kanan dan kiri di pisah oleh sekat disebut
septum nasi.
o Kavum nasi ke belakang berhubungan dengan bagian atas
nasofaring.melaluli koana (nares posterior).
o Tiap kavum nasi tediri atas :

vestibulum di bagian anterior dan fossa nasalis di bagian sebelah dalam.

 Vestibulum nasi terletak tepat di belakang nares anterior adalah bagian


yang paling lebar dari kavum nasi.
 Permukaan dalam nares terdapat kelj sebasea dan kelj keringat, folikel
rambut yang di sebut vibrissae.
 Epitel vestibulum nasi berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan
berubah menjadi epitel bertingkat tanpa lapisan tanduk dan berubah
menjadi epitel bertingkat thorak bersilia ber sel goblet sebelum masuk
ke fossa nasalis.

Regio olfaktorius di bagian pertengahan atap kavum nasi.


Epitel olfaktoris adalah epitel bertingkat thoraks dan memiliki sel sel penciuman yaitu:
- Sel sustentakuler / penyokong
- Sel silindris tinggi , apex lebar dan bagian basal sempit
- Di permukaan atas ada mikrovili
- Sel basal
- Terletak diantara sel penyokong di bagian basal,
- Bentuk kecil bulat atau kerucut
- Inti gelap
- Sel olfaktoris / sel penghidu
- Terletak antara sel basal dan sel penyokong
- Bagian apikal sebagai dendrit, bentuk silindris dari inti sampai permukaan
- Ujung membentuk bulatan yang menonjol di permukaan disebut vesikula
olfaktoris. Dari permukaan keluar silia olfaktoris.

Faring

 Nasofaring
- Terletak di bawah dasar tengkorak di atas palatum molle, diliputi oleh epitel
bertingkat torak bersilia dan bersel Goblet.
- Di bawah membrana basalis terdapat lamina propria yg mengandung kelenjar
campur dan kaya jar ikat elastis yg bercampur lapisan otot di bawah nya.
- Bagian atas nasofaring dinding belakang terdapat agregasi limfatici membentuk
tonsila pharingealis, tonsila tubalis (muara tuba eustachi).
 Orofaring
- Terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah .
- Diliputi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk
 Laringofaring
- Terletak di belakang laring
- Diliputi epitel yang bervariasi , sebagian besar oleh epitel berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk.
Laring

 Lapisan mukosa = nasofaring


 Tulang rawan:
- bentuk irreguler
- dihubungkan satu sama lain oleh
o Jaringan ikat fibrosa – elastis
o Beberapa otot lurik melekat pada tulang rawan tersebut.
 Epitel laring
o Squamous kompleks, menghadap ke lidah
o Kolumner Pseudokompleks bersilia menghadap ke laring

Trakea dan Bronchus besar

 Epitel pseudokompleks columnar dengan silia dan sel Goblet / Respiratory


Epithelium
 Membrana basalis tebal
 sel pendek berbentuk piramidal, di antara sel epitel, bersandar pada membrana
basalis, Puncak sel tidak mencapai permukaan.
 Lamina propria
o Kaya akan serat elastis
o Membran elastika interna
 Submukosa
o Jaringan ikat longgar, lemak dan kelenjar campur.
 Cartilago hialin
o Berbentuk huruf C dengan celah di posterior
o Tersusun teratur

Alveoli

Adalah gelembung gelembung udara berupa kantong kecil yang akan menjadi
dinding pembatas duktus alveolaris dan saccus alveolaris

 Pada dinding alveoli terjadi pertukaran gas


 Alveoli mulai di jumpai pada dinding bronkhiolus respiratorius sehingga bronkhiolus
respiratorius, disamping sebagai penyalur (bagian konduksi) juga termasuk bagian
respiratorius.
 Duktus dan saccus alveolaris berdinding dari alveoli.
 Alveolus melekat satu sama lain dan dipisahkan oleh septum interalveolaris yang juga
merupakan dinding alveolus. Septum ini sebagian besar ditempati oleh kapilar kapilar yg
banyak membentuk anyaman.
 Antara dinding alveoli yg berdekatan terdapat lubang kecil dengan diameter 10-15 µm
disebut stigma alveoli (porus alveoli) sehingga dapat terjadi pertukaran udara kolateral.
 Dinding tipis sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
 Bermuara pada
o Sakus alveolaris
o Duktus alveolaris
o Bronkhiolus respiratorius

FISIOLOGI

Pernapasan normal :

Udara masuk ke external nares(nostril) ànasal vestibulum terus ke Nose (nasal cavity)
untuk di filter(vibrissae), dihangatkan(pembuluh darah), dan dilembabkan(mucous)à
Pharynx (nasopharynx, oropharynx, laryngopharynx)àLarynx kemudian melewati 9
lapisan kartilago yaitu 1 thyroid, 1 epiglotis, 1 cricoid, 2 arytenoid, 2 corniculate and 2
cuneiformeà Tracheaà Bronchus primer (1 kiri 1 kanan), secondary (2 lobar kiri, 3 lobar
kanan), tertiary (10 segmental kanan, 8 segmental kiri)à Bronchiolesà bronchiolus
terminalisà bronchiolus respiratoriusà duktus alveolarisàsacus alveolaris à Alveoli

Factor yang mempengaruhi pernafasan


1. Resistansi atau hambatan
2. Daya elastisitas
3. Efek reseptor iritan pada jalan nafas
4. Fungsi reseptor “J” paru
5. Efek dari endema otak
6. Anastesia
7. Pengaturan pernafasan volunter

“Pusat pernapasan” berada di sebelah bilateral medula oblongata dan pons. Daerah ini dibagi
menjadi 3 kelompok neuron utama :

(1) Dorsal Respiratory group (DRG) adalah pusat dari inspirasi. DRG mengontrol motor neuron yang
menstimulus otot-otot inspirasi.

(2) Ventral Respitaroty Group (VRG) adalah pusat ekspirasi untuk ekspirasi dalam. Selama
pernapasan normal, VRG tidak aktif dan ekspirasi tetap terjadi tanpa stimulus dari nervous.

(3) pusat pneumotaksik, di seblah dorsal bagian superior pons, yang membantu mengatur kecepatan
dan pola bernapas.

Kelompok Pernapasan Dorsal

x Terletak di sepanjang dorsal medulla juga di nucleus solitarius


x Akhir dari n. vagus dan glossopharingeus yang membawa sinyal dari kemoreseptor dan
baroreseptor perifer dan dari paru
x Mengeluarkan potensial aksi otomatis secara berulang mengatur irama pernapasan
x Rangsangannya selalu menimbulkan inspirasi
x Sinyal ke otot inspirasi naik secara perlahan (ramp signal) dan berhenti secara tiba-tiba
pengisian volume paru menjadi lebih baik
x Inspirasi tenang hamper seluruhnya dikontrol oleh pusat ini

Pusat Pernapasa Ventral

x Terletak di anterior kelompok pernapasan dorsal, sepanjang medulla, terdapat juga di nucleus
ambigus rostralis dan nucleus retroambigus kaudalis
x Tidak aktif selama respirasi normal dan tenang

x Jika O2 rendah atau CO2 tinggi, kelompok pernapasan dorsal terangsang kuat dan akan
diteruskan ke kolompok pernapasan ventral dan ke otot inspirasi-ekspirasi sehingga respirasi
menjadi kuat
x Tidak mengatur irama

Pusat Pneumotaksik

x Terletak di dorsal nucleus paravertebralis di atas pons


x Mengalirkan impuls secara terus menerus ke area inspirasi untuk mematikan titik ramp
inspirasi membatasi waktu inspirasi

x Jika sinyal dari pusat pneumotaksik kuat, waktu inspirasi cepat periode inspirasi cepat
frekuensi pernapasan permenit meningkat
x Sebaliknya jika melemah

Pusat Apnea

x Membantu mekanisme inspirasi


x Dalam keadaan normal fungsinya tak terlihat (tertutup fungsi pusat pneumotaksik)

Fungsi utama dari pernapasan adalah :

1. Ventiasi paru, mengalirkan dan menegluarkan udara diantara atmosfer dengan albeoli paru
2. Difusisi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah
3. Transport oksigen dan karbondioksida dalam cairan darah dan dari sel
4. Regulasi dan ventilasi
Takipnea adalah pernafasan yang yang dangkal dan dalam serta cepat. Hal ini disebabkan
karena kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi normal tubuh seperti pada daerah yang
tinggi. Takipnea adalah penyesuaian secara fisiologi tubuh untuk memenuhi asupan oksigen
tubuh karena pada dataran yang tinggi kadar oksigen sangat rendah.
II. Sistem Kardiovaskuler

ANATOMI JANTUNG

Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-
organ muscular,apex dan basis cordis,atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.

 Posisi jantung :
 Bertumpu pada diafragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas proc. Xiphoideus
 Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1
cm dari tepi lateral sternum
 Tepi kiri cranial jantung berda ditepi caudal costa II sinistra ditepi lateral sternum.
 Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara kedua paru.
 Ukuran
 Panjang kira-kira 12 cm
 Lebar 8- 9 cm
Tebal 6 cm
 Berat jantung
 Sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan
tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu
jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.

 Terdapat selaput yang mengitari jantung yang disebut Perikardium.Terdiri antara lapisan
fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar
tidak ada gesekan antara perikardium dan epikardium.
Pericardium terdiri dari dua lapisan yaitu :
1. Lamina parietalis
Lamina parietalis pericardium sesrosum bersatu dengan permukaan dalam pericardium
fibrosum.
2. Lamina visceralis
Lamina visceralis pericardium serosum membentuk epicardium yang merupakan lapisan luar
dinding jantung
Diantara lamina parietalis dan lamina visceralis terdapat ruang potensial yang disebut cavitas
pericardialis.
Jantung memiliki 4 ruang yaitu 2 atrium,2 ventrikel

1.Atrium dextra (serambi kanan)

 Reservoir / menampung darah dari Vena Cava Superior dan Vena Cava Inferior
selama fase sistole.
 Selama fase diastole darah dalam atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan
meliwati trikuspid

2.Atrium sinistra (serambi kiri)

 Menerima darah teroksigenasi dari 4 vena pulmonal yang bermuara pada dinding
posterosuperior / lateral masing2 sepasang vena kanan dan kiri

Ada beberapa ostium atau muara pembuluh darah besar yang terdapat di kedua atrium,
yaitu :

 Ostium Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat diruang atrium
kanan yang menghubungkan vena cava superior dengan atrium kanan.

 Ostium Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kanan
yang menghubungkan vena cava inferior dengan atrium kanan.
 Ostium coronary atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang terdapat di
atrium kanan yang menghubungkan sistem vena jantung dengan atrium kanan.

 Ostium vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kiri
yang menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang
mempunyai 4 muara.

3.Ventrikel dextra (bilik kanan)

 Memompa darah yang diterimanya dari atrium dextra ke sirkulasi pulmonal

4.Ventrikel sinistra (bilik kiri)

 Memompa darah yang diterima dari atrium sinistra ke sirkulasi sistemik


 Mengatasi tahanan sirkulasi sistemik dan mempertahankan aliran darah ke
jaringan perifer.

Antara atria kanan dan atria kiri dipisahkan oleh sekat miokardium yang disebut Septum
Interatrial.Ventrikel, yang terbagi menjadi ventrikel kanan dan ventrikel kiri, yang berdinding tebal
dan dipisahkan oleh Septum Interventrikular.

 Katup-katup pada jantung

Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang memisahkan keduanya yaitu katup
trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai katup yang disebut dengan
katup mitral/ bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup
pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel.

a.Katup Atrioventrikuler

 Katup Trikuspid

Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini
terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup
trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara
menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3
daun katup.

 Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri.Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel.
Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.

b.Katup Semilunaris

 Katup pulmonalis

Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan
melalui truncus pulmonalis. Truncus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan
dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus
pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila
ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga
memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.

 Katup Aorta

Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan
membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh.
Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah
masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

 Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :


 Lapisan epikardium (lapisan luar jantung )
 Lapisan Miokardium ( Lapisan tengah )dan merupakan lapisan yang paling tebak
terdiri dai otot
 Lapisan endokardium (Lapisan dalam)

 Permukaan jantung
 Facies sternocostalis : dibentuk oleh atrium dektrum dan ventriculus dexter, yang
dipisahkan satu sama lain oleh sulkus atrioventricularis
 Facies diaphragmatika : dibentuk oleh ventriculus dexter dan sinister yang
dipisahkan oleh sulkus interventricularis postrerior. Permukaan inperior atrium
dextrum, tempat bermuara vena cava inferior juga ikut membentuk facies
diaphragmatika.
 Basis cordi (facies posterior) dibentuk oleh atrium sinistrum, tempat bermuara
empat venae,pulmonales, basis cordi terletak berlawanan dengan apex cardi.
 Apex cordi dibentuk oleh : ventrikulus sinister mengarah ke bawah,depan,dan kiri
apex terletak setinggi spatium intercostalis V sinistra.
 Tepi jantung:
 Tepi kanan, agak cembung, disebut oleh atrium dextrum dan terletak antara vena
cava superior dan vena cava inferior
 Tepi bawah, hampir horizontal,dibentuk terutama oleh ventriculus dexter dan
hanya sedikit oleh ventriculus sinister
 Tepi kiri, dibentuk terutama oleh ventriculus sinister dan sedikit oleh auricular
sinistra
 Ditepi atas, dibentuk oleh auricula dextra dan auricula sinistra, yakni tempat
keluar dan masuknya pembuluh besar.

 Pembuluh darah jantung


 Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian atas
diafragma menuju atrium kanan.
 Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian
bawah diafragma ke atrium kanan.
 Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari
jantung sendiri.
 Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis
 Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah
kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
 Arteri coronaria berasal dari sinus vasalva
 Arteri coronaria kanan, memperdarahi : Atrium kanan,sebagian septum
interventrikel, 70% S A node,92% A V node,bundle HIS dan serabut purkinje
 Arteri coronaria kiri,memperdarahi : Bagian anterior ventrikel kiri,septum
interventrikular,25% S A node,bagian posterior ventrikel kiri, dan serabut
purkinje
 Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah
bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
 Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari
ventrikel kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ
tubuh bagian atas.
 Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung
jawab dengan organ tubuh bagian bawah.

 Persarafan Jantung
Jantung dipersarafi oleh susunan saraf otonom melalui plexus cardiacus yang terletak
dibawah arcus aortae.System simpatis menggiatkan kerja jantung sedangkan system parasimpatis
bersifat menghambat kerja jantung. Perangsangan simpatis jantung mempunyai efek yaitu :
a. Mempercepat denyut jantung sehingga menyebabkan takikardia.
b. Daya kontraksi jantung menjadi lebih kuat terutama kontraksi miokardium ventrikal

 Persarafan parasimpatis berasal dari Nervus vagus (saraf kranial ke-10) yang memperlambat
frekuensi jantung dan menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi melalui hantaran impuls
ke nodus sinuatrial, nodus atrioventricularis dan arteriae coronariae
 Saraf simpatis berasal dari bagian cervicale dan thorachale bagian atas truncus symphaticus
mempercepat frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi.
Persarafan ganda terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat jantung di medula oblongata
otak.

HISTOLOGI JANTUNG

Jantung merupakan organ berotot yang berkontraksi secara ritmik

Secara Histologis terdiri dari 3 lapisan :

1. Endokarium
2. Miokardium
3. Epikardium
 Endokardium
 Terdiri dari 4 lapisan:
1. Endotel → sel- sel gepeng poligonal
2. Subendotel terdiri atas serat kolagen, elastis, fibrosa
3. Elastikomukosa terdiri serat elastin dan otot polos
4. Subendokard
- jar. ikat longgar, lemak, pembuluh darah
- menghubungkan endokard dan miokard
- serabut purkinje (ventrikel)
 Membatasi rongga atrium dan ventrikel dan seluruh struktur yang menonjol ke
dalam jantung.(valvula, korda tendinea dan muskulus papilaris).
 Endokard atrium lebih tebal dibandingkan ventrikel.sehingga endokard atrium tampak
lebih pucat.

 Miokardium
 Lapisan jantung yang paling tebal
 Tersusun oleh berkas serat otot jantung yang saling melilit/ berpilin
 Diantara serat otot jantung ada celah-celah yang mengandung jaringan penyambung
halus berisi pembuluh darah dan kapiler limfe

 Sel- sel otot jantung dibagi menjadi 2 populasi


1. sel- sel kontraktil
2. sel- sel pembangkit dan penghantar rangsang → membangkitkan dan menghantar
sinyal listrik → memulai denyut jantung
 Hantaran impuls:
1) SA node (pacemaker)
 memiliki aktivitas ritmik tercepat
 Terletak di dekat masukny VCS di atrium kanan
 Modifikasi dari sel otot jantung yang tersusun konsentris di sekitar sebuah
arteri nodus besar
2) AV node
 Modifikasi sel otot jantung
 Terletak di bawah endokard dinding septum atrium kanan
 Terdapat arteriol besar dan banyak jaringan lemak
3) HIS
 Dibentuk oleh sel purkinje
 Terletak di bagian ventrikel jantung
 Menembus kerangka fibrosa membentuk cabang berkas kanan dan berkas
kiri Berjalan di lapisan subendokard menuju apeks jantung → berbalik arah
→ bercabang → kontak dengan otot jantung →kontraksi
 Epikardium / Perikardium Visceral
 Pembungkus serosa dari jantung
 Bagian luar dilapisi epitel selapis gepeng
 Terdiri dari jaringan penyambung yang tipis,berisi kapiler darah, lemak dan limfe

 Stuktur pembuluh darah


1. Tunika Intima : Terdiri dari endotel,Subendotel dan membrana elastika interna
2. Tunika Media : Terdiri dari lapisan konsentris Sel otot polos yang tersusun berpilin,
Lamina elastika eksterna
3. Tunika adventitia : Terdiri dari serat kolagen dan elastin

A. Arteri
 Mengangkut darah dari jantung ke jaringan
 Tahan terhadap perubahan tekanan darah Pada bagian awal
 Mengatur aliran darah pada bagian terminal
 Makin ke perifer makin tebal

Berdasarkan ukuran arteri dibagi menjadi :

1. Arterior
 Merupakan unsur utama bagi tahanan perifer terhadap aliran yang mengatur
tekanan darah
 Memiliki diameter 40 – 200 μm
 Tersebar di seluruh tubuh, >> tidak bernama
 Memiliki granul Weibel- Palade/ faktor von willebrand/ faktor VIII
1. Tunika intima
 terdiri dari lapisan endotel utuh dan subeendotel tipis
mengandung retikuler dan elastin
 sebagian memiliki membrana elastika interna
2. Tunika media
terdiri dari 1-2 lapisan otot polos yang melingkari endotel
3. Tunika adventitia
mengandung kolagen dan fibroblast

2. Arteri muscular
 Sebagian besar arteri yang diberi nama
 Disebut juga arteri distribusi
 Contoh : a. Brachialis, a. Femoralis, a. Radialis, a. Poplitea
 Ukuran lebih besar dari arteriol, paling kecil ± 0,5 mm
1. Tunika intima
 terdiri dari lapisan endotel utuh dan subendotel tebal
mengandung retikuler, elastin dan sedikit otot polos
 membrana elastika interna tampak jelas, berombak akibat
kontraksi PD, fenestrasi
 Memiliki taut rekah (gap junction)
2. Tunika media
 mengandung sampai 40 lapisan otot polos tersusun konsentris
 Berkas serabut kolagen dalam ruang intersel
 Serat elastis konsentris
 membrana elastika eksterna, neuron
3. Tunika adventitia
 mengandung kolagen,elastin, fibroblas terorientasi memanjang
 Mengandung sel lemak, pembuluh limfe dan vasa vasorum
 Kurang bisa menahan perubahan diameter pembuluh darah
4. Arteri besar/ Elastis/ konduksi
 Fungsinya adalah menyalurkan darah dan mempertahankan tekanan dalam sistem
arteri selama diastole, sehingga diperoleh aliran darah yang kontinyu.
 Pembuluh darah bersifat sangat elastis karena banyak mengandung membran
elastin.
 Contoh: Arteri Carotis, Aorta, Arteri Subclavia, Arteti Karotis komunis
1. Tunika intima
 terdiri dari lapisan endotel dan subendotel
tebal yang melekat melalui taut kedap dan taut rekah
 memiliki membrana elastika interna dengan fenestra
 memiliki faktor von Willebrand
2. Tunika media
 Memiliki banyak lamel elastis konsentris dengan fenestra
berselang- seling dengan otot polos terorientasi melingkar
 Mengandung serat kolagen
 Membrana elastika interna tidak terlalu nyata
3. Tunika adventitia
 Relatif tipis
 Mengandung serat kolagen memanjang dan anyaman longgar
elastin
 Vasa vasorum
B. Kapiler

Memiliki variasi struktur yang memungkinkan adanya perbedaan derajat metabolik


antara darah dan jaringan sekitar

 memiliki dinding yang dibentuk oleh selapis sel endotel tersusun memanjang

 Membentuk saluran berbentuk silindris dengan membrana basalis meliputi bagian


luarnya.

 Diameter bervariasi 7-9 μm

 Memiliki banyak mikrofilamen yang menjamin kontraktilitas

 Memiliki sabuk kedap (zonula occludens) dan taut rekah (gap junction)

 Memiliki perisit → proliferasi dan diferensiasi saat ada cedera

 Fungsi:

1. Permeabilitas

2. Fungsi metabolik

a. Aktivasi

b. Inaktivasi

c. Lipolisis

d. Produksi faktor vasoaktif

3. Fungsi antitrombogenik

Kapiler terbagi atas :

1. Kapiler kontinue
 Merupakan kapiler dengang sel endotel yang melingkar penuh (tidak berpori).
 Terdapat di paru, otot dan kulit, ssp (susunan saraf perifer), jaringan ikat
 Di jaringan saraf kapiler ini dikenal dengan blood brain barrier.
 Mempunyai endotel dan lamina basalis yang seluruhnya mengelilingi lumen.
2. Kapiler bertingkap
• Terdapat di mukosa intestinum, kelj endokrin, glomerulus ginjal,pankreas.
• Endotel berlubang dengan diameter 60-80 nm
Sehingga pertukaran zat lebih cepat dari pada tipe kontinue.
• lubang-lubang ada ygditutup oleh diafragma yang sangat tipis,Ada yang tidak
• Diluarnya terdapat lamina basalis.
• lubang Kapilar fenestrata bervariasi dalam ukuran ,jumlah dan distribusi
• glumeruli ginjal tidak mempunyai diafragma lamina basalisnya lebih tebal 3X

3. Kapiler sinusoidal
Merupakan kapiler yang dindingnya tidak di batasi sel sel endotel,
sehingga tetap terbuka di antara ruang ruang antar sel dan diameternya lebih
besar dari kapiler biasa.
• Aliran darah menjadi lambat karena memiliki diameter relatif besar (30-40 μm)
• Pada potongan melintang tampak berkelok-kelok,
• jaringan ikat yang sangat tipis antara dinding sinusoid dengan parenkim suatu
organ.
C. Vena

Mengembalikan darah ke jantung, dibantu aktivitas otot polos dan katup- katup khusus

1) venule
1. Tunika intima Terdiri atas endotelsangat tipis dengan serat retikulin dan
perisit
2. Tunika media mengandung otot polos
3. Tunika adventitia relatif lebih tebal
2) Vena sedang
1. Tunika intima td endotel , serat elastin ,Lamina basalis
2. Tunika media mengadung otot polos melingkar, lebih tipis dan lebih
longgar dari arteri
3. Tunika adventitia lapis paling tebal Terdiri berkas kolagen dan elastin
3) Vena besar
1. Tunika intima td endotel dan subendotel (lebih tebal), serat elastin dan
fibroblas
2. Tunika media kebanyakan tidak ada otot polos (v. Meninges, retina,
plasenta,v penis) Kecuali vena pada rahim hamil,vena pulmoner
3. Tunika adventitia membentuk sebagianBesar ketebalan dinding, td
kolagen dan Elastin, vasa vasorum
Katup Vena
 Mencegah darah mengalir menjauhi jantung
 Katup semilunar
 Sinus katup
 Banyak di vena tungkai bawah
 Tidak ada pada vena kecil atau vena sangat besar

FISIOLOGI JANTUNG
Fungsi dasar jantung adalah memompa darah merah yang kaya akan oksigen (O 2) dan nutrisi
melalui pembuluh darah besar ke seluruh tubuh. Ketika oksigen telah diserap oleh jaringan,
pembuluh vena membawa balik darah yang berwarna biru dan mengandung sedikit sekali oksigen
ke jantung.

Mekanisme sirkulasi darah jantung :

Aliran darah dari tubuh masuk ke vena cava superior dan vena cava inferior melewati atrium
kanan kemudian ke ventrikel kanan dengan melalui katup trikuspid,selanjutnya ke pembuluh
darah besar kemudian ke arteri pulmonari masuk ke paru-paru menuju ke vena pulmonary masuk
ke arium kiri menuju ventrikel kiri melalui katu mitral (bikuspid) kemudian darah dibawa ke aorta
melewati katup aorta selanjutnya darah di alirkan keseluruh tubuh.

Sirkulasi darah dibagi menjadi 2 bagian :

1. Sirkulasi Pulmonal :

Aliran darah dari ventrikel kanan - arteri pulmonalis - paru-paru - vena pulmonalis - atrium kiri

Sirkulasi darah yang bemula saat darah keluar dari ventrikel kanan jantung masuk ke paru-paru
kemudian ke rongga serambi kiri jantung. Setelah meninggalkan ventrikel kanan, darah mengalir
melalui pembuluh kapiler yang mengelilingi kantong-kantong udara di paru-paru.Di sinilah darah
menyerap oksigen (yang kita hirup) dan melepaskan karbondioksida (yang kita keluarkan melalui
hembusan napas).Selanjutnya, darah di atriun kiri akan dialirkan ke ventrikel kiri.Dimana,Arteri
pulmonal mengandung darah yangg tidak teroksigenasi dan Vena pulmonal mengandung darah
yag teroksigenasi.Dalam paru-paru arteri pulmonalis membagi menjadi arteri yg lebih kecil,
arteriol dan kapiler.

2. Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik pun dimulai saat darah yang kaya akan oksigen itu dialirkan ke luar dari
ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Darah kemudian kembali ke
jantung melalui atrium kanan.

Jantung

Vena cava superior dan inferior I. Aorta

Vena Arteri

Venula arteriola

Kapiler

Darah yang kaya O2 dari jantung akan mengalir ke aorta, kemudian ke arteri, selanjutnya ke
arteriola dan terakhir ke kapiler. Dikapiler akan terjadi pertukaran zat-zat nutrisi dan O 2 dengan
sisa metabolisme dan CO2 akan mengalir ke vanule, selanjutnya ke vena dan akhirnya kembali ke
jantung diameter pembuluh darah akan semakin kecil kearah kapiler dan kembali membesar
kearah jantung.Ketika darah mengalir maka pembuluh darah akan mengalami distensi dan arah
tersebut mendapat tekanan.
Transport gas

Transport Oksigen Dan Karbondioksida Terbagi Menjadi 2 Yaitu


1.Respirasi Eksternal:Pertukaran Gas Pada Pulmonary:Atrium KiriàVentrikel Kiri Terjadi Oxygenated Darah
Po2=100mmhg Pco2=40mmhg Masuk Ke Jaringan Sel
2.Respirasi Internal:Pertukaran Gas Sistemik Jaringan Sel Sistemik Po 2=40mmhg, Pco2=45mmhg Masuk Ke
Vena Cava(Superior,Inferior)àMasuk Ke Atrium Kanan Terjadi Deoxygenated Darah Po2=40mmhg
Pco2=40mmHg
Komponen Sistem Induksi Jantung
1). Sinoatrial
2). Atrioventrikular
3). RA, LA, RV, LV
4) Peace Meker ( Pusat Picu Jantung )
Nodus sinus (nodus SA tempat impuls peransangan ritmis yang normal di impulskan) – nodus
Atrio ventricular AV melalui jalur internodus – nodus atrio ventricular dari atrium mengalami
perlambatan sebelum masuk ke ventrikel berkas atrioventricular yang menjalankan impuls yang
berasal dari atrium ke ventrikel – berkas serat purkinje kiri dan kanan menjalarkan impuls-impuls
ke seluruh bagian ventrikel

Fungsi utama jantung adalah memompa darh ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa
jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Untuk fungsi tersebut, otot jantung
mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas
listrik. Aktifitas listrik ini dimulai pada nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara
vena cava suiperior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara
spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium,
nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot
ventrikel.

Mekanisme takikardi
Aktivitas beratàMetabolisme tubuh meningkatàTekanan oksigen menurun (terjadi
hipoksia)àMeningkatkan kerja jantung sehingga saraf simpatis melepas hormone
norepinefrinàFrekuensi denyut jantung meningkatàTakikardi

Aktivitas tubuh yang meningkat akan menyebabkan metabolisme tubuh meningkat pula
sehingga tekanan oksigen menurun (terjadilah hipoksia), kemudian meningkatnya kerja jantung
sehingga saraf simpatis melepaskan hormon norepinefrin pada ujung saraf simpatis. Hormon ini akan
meningkatkan permeabilitas membrane serabut terhadap ion natrium dan kalsium. Di dalam nodus
sinus, peningkatan permeabilitas natrium dan kalsium akan menyebabkan potensial membrane
istirahat menjadi lebih positif. Dan juga menyebabkan peningkatan kecepatan penyimpangan ke atas
dari potensial membaran diastolic menuju ke nilai ambang agar timbul self excitation, oleh karena itu
akan meningkatkan frekuensi denyut jantung.

Didalam nodus A-V dan berkas A-V,peningkatan permeabilitas natrium dan kalsium akan
membuat potensial aksi lebih mudah merangsang setiap berkas serabut yang lain,sehingga akan
menurunkan waktu konduksi dari atrium menuju ke ventrikel.

Dibawah pengaruh perangsangan saraf simpatis,peningkatan permeabilitas terhadap ion


kalsium sebagiannya bertanggung jawab atas peningkatan kekuatan kontraksi otot jantung sebab ion
kalsium mempunyai peran yang sangat kuat dalam merangsang proses kontraksi miofibril.

Factor yang mempengaruhi denyut jantung

Denyut jantung dipercepat oleh :

 Penurunan aktivitas baroreseptor di arteri, ventrikel kiri dan sirkulasi pilmonal

 Peningkatan aktivitas reseptor regang atrium

 Inspirasi

 Kegembiraan

 Marah

 Kebanyakan rangsang nyeri

 Hipoksia

 Olahraga

 Epinefrin
 Hormone tiroid

 Demam

 Refleks Bainbridge

Denyut jantung diperlambat oleh :

 Norepinefrin

 Peningkatan aktivitas baroreseptor di arteri, ventrikel kiri, dan sirkulasi pulmonal

 Ekspirasi

 Takut

 Sedih

 Perangsangan saraf nyeri di saraf trigeminus

 Peningkatan tekanan intrakranial

Mekanisme Palpitasi

cemas→hypothalamus→merangsang pengeluaran hormon epinephrin dan


norepinephrin→merangsang kerja jantung lebih lebih cepat

Nilai normal denyut nadi

Denyut nadi normal : 60 – 100 / menit


Denyut nadi abnormal : lebih dari / kurang dari 120/80
Denyut nadi >100 : takikardi
Denyut nadi <60 : bikardi

Cara mengukur denyut nadi :

14. Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari tengah
dan jari manis jika kita kesulitan menggunakan 2 jari.
15. Temukan titik nadi ( daerah yang denyutannya paling keras ), yaitu nadi karotis di cekungan
bagian pinggir leher kira-kira 2 cm di kiri/kanan garis tengah leher ( kira-kira 2 cm disamping
jakun pada laki-laki ), nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari.
16.
17. Mengukur Nadi
18. Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah jumlah denyutannya
selama 15 detik, setelah itu kalikan 4, ini merupakan denyut nadi dalam 1 menit.
19. Denyut nadi pada orang yang sedang beristirahat adalah
20. 60 - 80 kali permenit untuk orang dewasa,
21. 80 - 100 kali permenit untuk anak-anak,
22. 100 - 140 kali permenit pada bayi.
23. Bila Anda semakin bugar, denyut nadi Anda sewaktu istirahat akan makin menurun, kuat dan
lebih teratur.
24. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah
raga, atau demam. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk
setiap satu derajat celcius penderita demam.
Sedangkan untuk mengetahui kekuatan denyut jantung maksimal yaitu dengan rumus:
25. Nadi Max = 80% x (220 - umur )
26. Misalkan anda sekarang berusia 40 tahun maka kekuatan maksimal jantung anda adalah 80 %
X 180 = 144 kali/menit.
Yang perlu diperhatikan adalah, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak
beraturan dapat berarti gangguan pada jantung.
Polisitemia

Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah sel darah merah akibat
pembentukan sel darah merah yang berlebihan oleh sumsum tulang.Polisitemia adalah suatu
kondisi yang jarang terjadi di mana tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah merah. Ada
dua jenis utama polisitemia: polisitemia vera dan polisitemia sekunder. Penyebab, gejala, dan
perawatan dari dua kondisi yang berbeda-beda. Polisitemia Vera lebih serius dan dapat
mengakibatkan komplikasi kritis lebih dari polisitemia sekunder. Sel darah tubuh diproduksi
di sumsum tulang ditemukan di beberapa tulang,Seperti tulang paha.

Biasanya produksi sel darah diatur oleh tubuh sehingga jumlah sel darah baru dibuat untuk
menggantikan sel-sel darah yang lama karena mereka mati. Dalam polisitemia, proses ini
tidak normal karena berbagai penyebab dan menghasilkan terlalu banyak sel darah merah dan
kadang-kadang sel-sel darah lainnya. Hal ini menyebabkan penebalan darah.
Berikut ini adalah daftar penyebab atau kondisi yang mendasarinya (lihat juga mendiagnosis
penyebab yang mendasari polisitemia) yang mungkin dapat menyebabkan polisitemia
meliputi:

- Terpapar Karbon monoksida kronis - Dehidrasi

- polycythemia Akut myelofibrosis - Polisitemia vera rubra

Terdapat 3 jenis polisitemia yaitu relatif (apparent), primer, dan sekunder.

1. Polisitemia relatif berhubungan dengan hipertensi, obesitas, dan stress. Dikatakan


relatif karena terjadi penurunan volume plasma namun massa sel darah merah tidak
mengalami perubahan.

2. Polisitemia primer disebabkan oleh proliferasi berlebihan pada sel benih


hematopoietik tanpa perlu rangsangan dari eritropoietin atau hanya dengan kadar eritropoietin
rendah. Dalam keadaan normal, proses proliferasi terjadi karena rangsangan eritropoietin
yang kuat.
3. Polisitemia sekunder, dimana proliferasi eritrosit disertai peningkatan kadar
eritropoietin. Peningkatan massa sel darah merah lama kelamaan akan mencapai keadaan
hemostasis dan kadar eritropoietin kembali normal. Contoh polisitemia ini adalah hipoksia.
Daftar pustaka

1. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland edisi 25. Jakarta: EGC

2. Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11. 2008. Jakarta: EGC
3. Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 17. 1999. Jakarta: EGC
4. Sherwood, lauralee. 2001. Fisiologi Manusia Edisi 2. Jakarta: EGC

5. Gerard J.Tortora dan Bryan Derrickson.2012.Principles of anatomy &physiology edisi


13.united states of Amerika

6. Leeson, C. Roland. 1996. Buku Ajar Histologi Edisi 5. Jakarta: EGC

7. Djojodibroto, R.daramanto.2007.Respiratologi (respiratory medicine).Jakarta: EGC

8. Gray, dawkins, morgan dan simpson;2005;’’lecture notes kardiologi’’;edisi4;penerbit


erlangga:Jakarta

9. McKinley, Michael P.2012. Human Anatomy Third Edition. E-book :


http://bookmedico.blogspot.com

10. Saladin.2009.Anatomy and Physiology fifth Edition.E-book : http://bookmedico.blogspot.com

11. .Luiz Carles Junqueira Jose Carneiro.Histologi Dasar Teks dan Atlas edisi
10.Jakarta:EGC
‘.

Anda mungkin juga menyukai