Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUMFARMAKOGNOSI

PENETAPAN INDEKS PENGEMBANGAN

Disusun oleh :

Kelompok 4 (2B Farmasi)

Alpin Maulan (31119064)

Bagas Pra Ramdani (31119093)

Dewi Amalia S (31119089)

Hilma Tazkiyatul Fuadah (31119090)

Nadhira Indah S (31119060)

Nadila Oktaviani (31119059)

Prodi S1 Farmasi

STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

2020
PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PENETAPAN INDEKS PENGEMBANGAN

1. Hari, tanggal : Senin, 07 Desember 2020


2. Tujuan
 Memahami cara penetapan indeks pengembangan
 Mengetahui manfaat dari penetapan indeks pengembangan
3. Dasar Teori
Indeks pengembangan didefinisikan sebagai volume dalam mL
yang diambil dari pengembangan 1 gram bahan dalam kondisi
tertentu. Pemelitian didasarkan pada penambahan air terhadap
simplisia (rajangan atau serbuk). Dengan menggunakan gelas uur
berskala bahan dikocok berulang selama satu jam dan biarkan
selama waktu tertentu. Volume campurans dalam mL kemudian
dibaca.
Banyak simplisia tumbuhan memiliki aktifitas karena
kemampuan nya untuk mengembang,terutama tumbuhan yang
mengandung gom, mucilago, pektin dan hemiselulosa.
 Gom adalah polisakarida yang di hasilkan dari penyadapan getah
atau eksudat tanaman. Gom akan membentuk gel apabila
bercampur dengan air, karena mempunyai kelarutan yang
tinggiterhadap air.
 Musilago adalah polisakarida non selulosa yang di temukan
tercampur dengan endosperma biji- bijian. Musilago adalah
hidrokoloid yang stabil .
 Pektin adalah segolongan polimer polisakarida yang di peroleh
dari dinding sel tumbuhan darat.Wujud pectin yang di ekstrak
adalah bubuk putih hingga cokelat terang. Pectin dari sel
tumbuhanmerupakan penyusun lamella tengah, yang merupakan
lapisan penyusun awal dinding sel.
4. Bahan dan Alat
 Bahan  Alat
- Simplisia daun bunga pukul empat - Tabung Sedimentasi
(Mirabilis jalapa) - Neraca Analitik
5. Prosedur

6.
Pengujian secara bersamaan dengan tidak kurang dari 3 kali
7.
penentuan

Masukkan sebanyak 1 gram sampel simplisia daun bunga


pukul empat

Tambahkan air sebanyak 25 mL

Kocok kuat selama 1 menit dengan kecepatan yang sama


kemudian diamkan dalam 10 menit

Ukur tinggi simplisia dan mucilago nya(bukan airnya)

Lakukan selama 1 jam dengan selisih waktu 10 menit


sebanyak 6 kali pengulangan. Setelah itu, diamkan selama 30
menit pada suhu kamar, lalu hitung rata-rata setiap
penentuan. Bandingkan dengan tanaman lain. Tanaman apa
yang banyak mengandung mucilago, gom serta pektin.
6. Hasil Pengamatan
 Hasil Pengamatan Jumlah keseluruhan simplisia Daun bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa folium)
Waktu Jml Keseluruhan
0 25 ml
10 24 ml
20 23 ml
30 23 ml
40 22 ml
50 23 ml
60 23 ml
90 23 ml
Rata-rata 23,25 ml

Kurva Jumlah Keseluruhan


26
25
24
Volume

23 Jumlah Keseluruhan
22
21
20
0 10 20 30 40 50 60 90
Waktu

Kesimpulan:
 Jumlah simplisia yang digunakan= 1 gram
 Volume simplisia sebelum penimbangan = 25 ml
 Volume simplisia setelah penimbangan = 23 ml

 Hasil Pengamatan Muchilago simplisia Daun bunga pukul empat


(Mirabilis jalapa folium)
Waktu Muchilago Sampel
0 0
10 2
20 1
30 1
40 2
50 3
60 1
90 1
Rata-rata 1,375

Kurva Simplisia
3.5
Muchilago simplisia

3
2.5
2
1.5 Muchilago
1
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 90
Waktu

 Kesimpulan
 Jumlah simplisia yang digunakan= 1gram
 Volume simplisia sebelum pengembangan = Tidak ada perubahan
 Volume simplisia setelah pengembangan = 1 ml

 Hasil pengamatan indeks pengembangan beberapa sampel


Kurva Indeks Pengembangan Seluruh Kelompok
30
20
10
0

Series 1

Kurva Indeks Pengembangan Musilago Seluruh


Kelompok
10
8
6
4
2
0

Series 1

Jadi, dari kurva di atas dapat disimpulkan yang paling


mengembang terdapat pada sampel daun kelor.

8. Pembahasan
Pada percobaan kali ini kami melakukan praktikum tentang
“Penetapan Indeks Pengembangan”. Dimana praktikum kali ini
bertujuan untuk memahami cara dan
mengetahuimanfaatdaripenetapanindekspengembangandarisimplisia.
Indekspengembanganmerupakan volume dalam mL yang
diambildaripengembangan1 grambahandalamkondisitertentu.
Praktikuminididasarkan pada penambahan air pada
simplisiadengangelasukurberskala, bahandikocokberulang,
setiappengocokanberkisaranselama 1 menit. Kemudiandibiarkanselama
10 menit, berlakukelipatansampaipengocokankeenam
kali.Pengembanganterjadikarenasimplisia uji mengandunggom,
musilago, pektin, dan hemiselulosa
yangmerupakankomponenmayoritasdindingsel primer darisimplisia uji.
Simplisia yang digunakan pada praktikum kali
iniadalahsimplisiadaunbungapukulempat(Mirabilidisjalapa folium) yang
berupaserbukhalusbukanberbentukrajangan.
Pada percobaanpenetapanindekspengembanganini, tahappertama yang
harusdilakukansetelahmendapatkansimplisiadaunbungapukulempatada
lahmelakukanpenimbangan. Simplisiaditimbangsebanyak 1 gram.
Kemudian, dimasukkankedalamtabungsedimentasi dan ditambahkan air
sebanyak 25 ml. Volume campuransimplisiadengan air sebanyak 25 ml,
berbedadenganjumlah volume campuran air dengansimplisia lain yang
volumenyabertambahbeberapa ml.
Pada waktu 0 menitbelumterlihatadanyamucilago dan volume
keseluruhannyamasih 25 ml, kemudiancampurantersebutdikocokselama
1 menit dan diamkanselama 10 menit dan terusulangipengocokan dan
didiamkannyadenganketentuan yang sama (20,30,40,50,60) dan
terakhirdidiamkanselama 30 menit. Volume keseluruhanberturut-
turutadalah 24 ml, 23 ml, 23 ml, 22 ml, 23 ml, 23 ml, 23 ml jikadirata-
ratakanvolumenyasebesar 23,25 ml dan secaraberturut-turut mucilage
yang terbentuk pada setiappengocokkanyaitu 2 ml, 1 ml, 1 ml, 2 ml, 3
ml, 1 ml, 1 ml, jikadirata-rata mucilago yang terbentukyaitu 1,4 ml.
Dari hasilpengamatan,
simplisiadaunbungapukulempatmengalamiperubahan volume yang di
tepatisetelah di lakukanpengocokan/mengalamipengembangankarena di
dalamdaunbungapukulempatterkandungsenyawakarbohidratsepertigom,
mucilago,pektin,danhemiselulosa.Tetapikadarsenyawatersebuttidakterlal
ubanyak, karena mucilage yang
terbentuktidakterlalubanyak.Jikadibandingkandenganbeberapasimplisia
yaitudiantaranyasimplisiadaunkelor (8,6 ml), daunbabadotan (6 ml),
daun kumis kucing (8,1 ml), daunmareme (4 ml),daunubijalar (4,6
ml)bungatelang (7,4 ml), temulawak (1,25 ml), mengkudu (7,4 ml) dan
kencur (1,5 ml). Jadi yang paling
baikpembentukanmucilagonyaadalahsimplisiadaunkelor.
9. Kesimpulan
Dimana praktikum kali ini bertujuan untuk memahami cara dan
mengetahui manfaat dari penetapan indeks pengembangan dari
simplisia. Praktikum ini didasarkan pada penambahan air pada
simplisia dengan gelas ukur berskala, bahan dikocok berulang, setiap
pengocokan berkisaran selama 1 menit.

Pengembangan terjadi karena simplisia uji mengandung gom,


musilago, pektin, dan hemiselulosa yang merupakan komponen
mayoritas dinding sel primer dari simplisia uji. Simplisia yang digunakan
pada praktikum kali ini adalah simplisia daun bunga pukul empat yang
berupa serbuk halus bukan berbentuk rajangan. Pada percobaan
penetapan indeks pengembangan ini, tahap pertama yang harus
dilakukan setelah mendapatkan simplisia daun bunga pukul empat
adalah melakukan penimbangan. Simplisia ditimbang sebanyak 1 gram.
Volume campuran simplisia dengan air sebanyak 25 ml, berbeda dengan
jumlah volume campuran air dengan simplisia lain yang volumenya
bertambah beberapa ml.

Dari hasil pengamatan, simplisia daun bunga pukul empat


mengalami perubahan volume yang di tepati setelah di lakukan
pengocokan/mengalami pengembangan karena di dalam daun bunga
pukul empat terkandung senyawa karbohidrat seperti
gom,mucilago,pektin,danhemiselulosa, Jika dibandingkan dengan
beberapa simplisia yaitu diantaranya simplisia daun kelor , daun
babadotan , daun kumis kucing , daun mareme , daun ubi jalar bunga
telang , temulawak , mengkudu dan kencur . Jadi yang paling baik
pembentukan mucilagonya adalah simplisia daun kelor.

Lampiran

Daftar Pustaka

Anonim, 1979. Materia Medika Indonesia. Jilid III. DepKes RI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai