Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II


PERCOBAAN 4
SISTEM LOKOMOTOR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1B
M. Rizki Hidayatullah 170106029
Radita Razak A 170106035
Riska Permatasari 170106039
Sindi Widia 170106043
Zachra Noval Dagmar 170106051

Program Studi Farmasi


Universitas Muhammadiyah Bandung
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN
1.1.1 Menjelaskan struktur dan anatomi tulang, otot, dan sendi yang merupakan
komponen utama sistem lokomotorius
1.1.2 Menjelaskan fungsi tulang, otot, dan sendi
1.1.3 Menentukan lokasi jaringan otot
1.1.4 Menjelaskan karakteristik ketiga tipe otot manusia, yaitu otot skelet, otot
jantung, dan otot polos
1.1.5 Menjelaskan mekanisme kontraksi otot

1.2 PRINSIP
1.2.1 Berdasarkan system lokomotor yaitu anatomi tulang, otot dan sendi
terhadap alat peraga dan tulang kaki sapi.
1.2.2 Berdasarkan karakterisktik ketiga otot manusia yaitu otot skelet, otot
jantung, dan otot polos.
1.2.3 Berdasarkan mekanisme kontraksi otot terdapat kontraksi otot
isometric dan kontraksi otot isotonic.
BAB II

TEORI DASAR

Otot adalah salah satu dari empat jaringan tubuh dasar. Terdapat tiga jenis
otot, yaitu terdiri dari sel-sel kontraktil khusus. Suatu otot rangka mengandung
sejumlah besar serat otot. Setiap serat dibungkus oleh suatu jaringan ikat halus yang
disebut endomisium. Seberkas kecil seratdibungkus dalam perimisium, dan otot
keseluruhan dalam epimisium (Brooker,2008).

Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar tubuh,
dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan
energi dalam tubuh yang aktif. Didalam tubuh terdapat tiga jenis jaringan otot,
yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung. Otot merupakan alat gerak aktif
sedangkan rangka tubuh merupakan alat gerak pasif. Secara anatomis, otot terdiri
dari dua filamen (benang) dasar, yaitu aktin dan miosin. Miosin berstruktur tebal,
sedangkan aktin berstruktur tipis (Cambpell,2002).

Jaringan otot yang mencapai 40% sampai 50% berat tubuh. Pada umumnya
tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui kontraksi, sel-sel
otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan. Fungsi sistem muskular
yaitu pergerakan, otot menghasilkan pergerakan pada tulang otot tersebut melekat
dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh. Penopang tubuh dan
mempertahankan postur, otot menopang rangkadan mempertahankan tubuh saat
berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi. Produksi panas,
kontraksi otot secara metabolit menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu
normal tubuh (Sloane,2003).

Tulang adalah suatu jaringan ikat vaskular terdiri atas sel-sel dan zat antar
sel yang mengalami kalsifikasi, seperti tulang padat (tulang kompakta) dan
seperti spons (tulang spongiosa). Tulang juga mempunyai banyak fungsi
sebagai penyokong, pelindung, penyimpan mineral pada ujung-ujung persendian
dimana tulang rawan sebagai pelapis yang khusus untuk mempermudah
pergerakan. Jaringan tulang menyusun struktur berdaging, melindungi organ-organ
vital yang terdapat didalam tengkorak, rongga dada, dan juga menampung
sumsum tulang sebagai tempat sel-sel darah dibentuk. Tulang berfungsi
sebagai cadangan kalsium, fosfat, dan ion lain yang dapat dilepaskan atau
disimpan dengan cara terkendali untuk mempertahankan konsentrasi ion-
ion di dalam cairan tubuh (Gartner dan Hiatt, 2012).

Sendi, yaitu penghubung dua tulang agar bisah digerakkan. Suatu artikulasi
atau persendian, terjadi saat permukaan dari suat tulang bertemu, adanya pergerakan
atau tidak bergantung pada sambungannya. Persendian dapat diklasifikasi menurut
struktur atau berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara tulang-tulang
yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian,
dan menurut fungsi persendian. Klasifikasi struktural persendian terdiri dari
persendian fibrosa, persendian kartilago, dan persendian sinovial. Klasifikasi
fungsional persendian dapat dibagi menjadi sendi sinartosis, sendi amfiartosis dan
sendi diartosis (Iswari, 2006).

Kerangka merupakan organ penyangga tubuh kita sehingga tubuh dapat


berdiri tegak. Ada sekitar 206 jumlah tulang manusia dewasa yang membentuk
bangun tubuh manusia, sedangkan pada anak-anak jumlah tersebut sebenarnya lebih
dari 300 tulang. Proses pertumbuhan anak-anak menjadi dewasa menyebabkan
terjadinya penyatuan beberapa tulang sehingga ketika dewasa jumlahnya menjadi
lebih sedikit. Tempat dimana tulang atau lebih saling berhubungan dinamakan
sendi. Beberapa sendi tidak mempunyai pergerakan, namun beberapa sendi lainnya
ada yang memiliki pergerakan sedikit dan banyak (Devison, 2009)
BAB III

PROSEDUR KERJA

3.1 ALAT DAN BAHAN

NO ALAT BAHAN

1 Skeleton/gambar kerangka Tulang kaki sapi


manusia
2 Gambar otot manusia Katak hidup
3 Seperangkat alat bedah Eter
4 Meja bedah hewan
5 Benang kasur
6 Jarum
7 Toples
8 Buku

3.2 PROSEDUR

3.2.1 Anatomi Tulang

A. Diamati tulang kaki sapi yang tersedia, diidentifikasi bagian-bagian


epifisis, rongga medula, tulang batu karang, tulang pejal, diafisis,
metafisis, dan hilum.

B. Diamati gambar skeleton yang tersedia, diidentifikasi dan diberi nama


tulang-tulang penting yang ditunjukkan pada Gambar 1.

3.2.2 Anatomi Otot

a. Mengenalkan beberapa otot kranial dan fasial


Mengenalkan beberapa otot kranial dan fasial yang ditunjukan pada alat
peraga/pada gambar dan kemudian menentukan otot – otot manakah yang terlibat
dalam beberapa ekspresi. Otot – otot tersebut mulai dari :

 Otot auricularis  Otot zygomaticus

 Otot frontalis  Otot orbicularis oris

 Otot corrugator supercilli  Otot nasalis

 Otot quadratus labii suoerior  Otot oblicularis ocul

b. Pengenalan beberapa otot superfisial tubuh

Mengenalkan beberapa otot superfisial tubuh ppada alat peraga/gambar yang


tesedia, kemudian ditunukan dimana letak otot – otot beserta fungsinya dari
masing – masing otot tessebut yang terdiri dari otot :
3.2.3 Anatomi Otot Skelet

A. Dilengkapi anatomi makro otot skelet seperti pada Gambar 2. Ditemukan


bagian-bagian epimisium, perimisium, endomisium, fesikulus, tendon, dan
serabut otot.

B. Dilengkapi anatomi mikro otot skelet dan miofibril seperti pada Gambar 3.
Ditemukan bagian-bagian filament tipis, filament tebal, garis Z, sarkolema,
sarkomer, sarkoplasma, pita A, pita I, nukleus, tubulus T, retikulum
sarkoplasma, dan zona H.

3.2.4 Gerakan-Gerakan Tubuh

Dengan cara menunjukan berbagai gerakan utama tubuh pada gambar 5.


Kemudian seorang praktikan memeragakan gerakan – gerakan yang terdapat pada
gambar. Praktikan yang lain menentukan tipe geraka yang diperagakan praktikan
tersebut.

3.2.5 Fisiologi Otot

A. Kontraksi Isometrik dan Isotonik

Dengan rileks, diletakkan tangan pada meja, telapak tangan menghadap ke atas.
Ditempatkan sebuah buku diatas telapak tangan kemudian dibuat ancang-ancang untuk
mengangkat buku itu. Diamati permukaan anterior lengan atas selama membuat
ancang-ancang. Dinyatkan tipe kontraksi yang terjadi, apakah kontraksi yang terjadi
merupakan kontraksi isometrik atau isotonik. Kemudian diletakkan kembali lengan
bawah sekali lagi dengan rileks pada meja dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Ditempatkan beberapa buku diatas telapak tangan atau beban lain yang sedemikian
beratnya sehingga tidak mungkin terangkat oleh tangan. Dibuatlah ancang-ancang
untuk mengangkat dan dirasakan serta diamati apa yang terjadi pada otot lengan atas.
Diamati apa yang terjadi pada otot bisep, apakah ada pemendekan dari bisep branchii.
Tipe kontraksi mana yang terjadi apakah isometrik atau isotonik.
B. Kontraksi Otot

Inaktivasi katak

a. Anestesi katak dengan kloroform


Katak dimasukan kedalam toples kemudian basahi kapas dengan cairan kloroform
yang kemudian dimasukan kedalam toples. Lalu tunggu katak sampai melemah dan tidak
bergerak lagi.

b. Desebrasi
Katak dipegang dengan satu tangan dan dengan telunjuk tekanlah keplanya
kebwah sehingga membentuk sudut 900 dengan tubuhnya. Kemudian temukan suatu
lekukan pada batas kepala dengan tubuhnya dengan cara meraba, tusukan jarum dengan
tangan lainnya melalui firamen magnum pada lekukan tersebut kedalam rongga kranial
dan dorong jarum bedah tersebut muka dan kebawah. Putarkan jarum mengelilingi
rongga kranial.
Kemudian isolasi otot gastrocnemius katak dengan cara menggunting kulit dari
bagian posterior pinggul katak yang telah disebrasi kemudian kuliti seluruh kakinya,
dengan jalan menariknya dengan pinset atau jari tangan dengan cepat. Kemudian
pisahkan otot – otot paha dari tulang paha (femur) dengan memperhatikan jangan sampai
otot gastroknemiusnya ikut terlepas dari tulang paha.
Lalu carilah tendon Achilles pada bagian distal gastrocnemius dan bebaskan
tendon tersebut dari jaringan disekitarnya. Potong tendon tersebut sehingga terlepas dari
tulang tumit. Kemudian potong tulang paha kira – kira pada bagian tengahnya pisahkan
juga otot gastrocnemius dari tulang tibia dan fibula. Preparat yang diperoleh merupakan
otot gastrocnemius dengan tendonnya, serta sebagian tulang femur.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

4.1.1 Anatomi Tulang

A. Tulang Kaki
NO NAMA GAMBAR
.
1. Epifisis

2. Rongga Medula

3. Tulang batu karang

B.
Skeleton kerangka
4. Tulang pejal
manusia (Gambar
1 terdapat pada
lampiran)

5. Diafisis

6. Metafisis

7. Hilum
1. Tulang tengkorak 14. Tulang rahang bawah
2. Tulang pelipis 15. Tulang dada
3. Tulang selangka 16. Tulang rusuk
4. Tulang belikat 17. Tulang pengumpil
5. Tulang lengan atas 18. Tulang kelangkang
6. Tulang belakang 19. Tulang hasta
7. Tulang pelvis 20. Pergelangan tangan
8. Tulang paha 21. Telapak tangan
9. Tulang tempurung lutut 22. Tulang jari tangan
10. Tulang talus 23. Tulang kering
11. Tulang telapak kaki 24. Tulang betis
12. Tulang dahi 25. Tulang tarsal
13. Tulang rahang atas 26. Tulang jari kaki

4.1.2 Anatomi Otot

- Pengenalan beberapa otot kranial dan fasial


Gambar. Letak otot – otot kranial dan fasial

No. Jenis otot Letak otot pada tubuh manusia


1. Otot auricularis Terdapat dibagian daun telinga
2. Otot frontalis Terdapat diatas kening bagian kepala
Otot corrugator supercilli Terdapat di dahi dan diantara alis
3.
mata
otot zygomaticus Terdapat dibagian pipi dibawah
4.
bagian kantung mata
Otot orbicularis oris Terdapat dibawah bibir dan daerah
5.
mulut
6. Otot nasalis Terdapat dibagian hidung
Otot orbicularis oculi Terdapat dikantung mata dibagian
7.
bawah rongga mata
8. Otot quadrus labii superior Terletak diatas bibir

Bagian – bagian otot yang terlibat dalam ekspresi wajah terdiri dari :

No. Ekspresi muka Jenis otot yang terlibat


1. Meringis Otot corrugator supercilli
2. Merengut Otot frontalis
3. Menaikan hidung Otot nasalis
4. Mengerutkan bibir keatas Otot orbicularis oris
5. Mengerutkan dahi Otot corrugator supercilli

- Pengenalan beberapa otot superficial tubuh

No. Jenis Otot Letak dalam tubuh manusia


1. Otot sternocleoidomastoid Terletak dileher
2. Otot biceps branchii Terletak di sepanjang lengan atas.
3. Otot quadriceps femoris Terletak dipaha
4. Otot serratus anterior Terletak di dinding lateral dada.
5. Otot triceps branchii Terletak di sepanjang lengan atas.
6. Otot rectus abdominis Terletak pada perut
7. Otot branchioradialis Terletak dilengan bagian bawah
dekat dengan siku
8. Otot gastrocnemius Terletak di betis
9. Otot gluteus maksimus Terletak dipantat
10. Otot Sartorius Terletak di bagian superoanterior
paha
11. Otot ekstensor Merupakan otot rangka yang
terdapat di kaki
12. Otot fleksor Merupakan otot rangka yang
terdapat di kaki
13. Otot soleus Terletak pada kaki
14. Otot peroneus Letaknya lebih tingggi dari otot
soleus
15. Otot pectoralis Terletak di anterior dari dinding
dada.
16. Otot deltoideus Terletak di bahu

4.1.3 Anatomi Otot Skelet

A. Struktur anatomi makro otot (Gambar 2 terdapat pada lampiran)

1. Epimisium
2. Perimisium
3. Endomisium
4. Endomisium
5. Sarkolema
6. Nucleus
7. Sarcoplasma
8. Myofibril
9. Muscle cell of myofibril
10. Fesikulus
11. Total muscle

B. Struktur anatomi mikro otot dan myofibril (Gambar 3 terdapat pada lampiran)

Mikro otot :

1. Garis Z
2. Zona H
3. Garis Z
4. Filament tipis
5. Filament tebal
6. Pita I
7. Pita A
8. Pita I
9. Garis M
Myofibril :

1. Pita I
2. Pita A
3. Zona H
4. Garis Z
5. Retikulum sarkoplasma
6. Filament tipis
7. Filament tebal
8. Tubulus T
9. Sarkomer

4.1.4 Gerakan-Gerakan Tubuh

Tabel. Hasil identifikasi gerakan tubuh pada Gambar 6.

No. Gerakan
1. Abduction
2. Adduction
3. Flexion
4. Extension
5. Hyperexyension
6. Supination
7. Pronation
8. Right Rotation
9. Left Rotation
4.1.5 Fisiologi Otot

A. Kontraksi Isometrik dan Isotonik

No Perlakuan Hasil
.
1. Ditempatkan sebuah buku diatas Kontraksi Isometrik
telapak tangan Otot Bisep tidak mengalami
pemendekan
2. Ditempatkan beberapa buku / Kontraksi Isotonik
benda berat diatas telapak tangan Otot Bisep mengalami pemendekan

B. Kontraksi Otot

- Desebrasi katak

Gambar. Katak yang sudah dianestesi


Table. Hasil identifikasi katak

No. Gambar Keterangan


1. Tibia pada katak

2. Fibula pada katak

3. Terdapat tendon Achilles


pada ka kaki katak

4.2 Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan percobaan sistem lokomotor yang bertujuan untuk
mengetahui letak dan fungsi dari komponen sitem lokomotor. Sistem lokomotorius
merupakan sistem yang dapat menggerakkan tubuh yang terdiri dari tulang otot dan sendi
yang merupakan komponen utama sistem lokomotorius. Ketiga komponen tersebut
berkoordinasi untuk memelihara postur dan posisi tubuh agar menghasilkan gerakan yang
tepat dan terkendali.
Percobaan pertama yaitu anatomi tulang, tulang adalah jaringan ikat yang terdiri
dari sel, serat, dan matriks ekstraselular. Tulang berfungsi sebagai kerangka tubuh yang
kaku, dan memberikan tempat perlekatan pada otot dan organ yang terdapat pada tubuh
seseorang. Selain itu tulang juga berfungsi dalam hemopoiesis (pembentukan sel darah),
dan sebagai reservoir (tempat penyimpanan) kalsium, fosfat, dan banyak mineral lainnya.
Hampir seluruh kalsium (99%) pada tubuh tersimpan di dalam tulang. Tulang panjang,
adalah tulang silinder yang memanjang seperti yang terlihat pada femur atau tulang paha
dan humerus. Pada tulang ini, panjangnya lebih besar daripada lebarnya, mempunyai
corpus berbentuk tubular dan biasanya terdiri dari diafisis, epifisis dan metafisis. Hasil
pengamatan dengan mengidentifikasi tulang kaki sapi, didapatkan bagian-bagian dari
tulang panjang, yaitu :
1. Epifisis
Salah satu ujung bulat tulang panjang tubuh yang membuat sendi,
merupakan tempat menempelnya tendon dan mempengaruhi kestabilan sendi,
epifisis ditutupi dengan tulang rawan artikular dan penuh dengan sumsum tulang
merah dan terdiri dari jaringan tulang kompak dan spongiosa.
2. Diafisis
Bagian tengah tulang panjang yang merupakan bagian utama dari tulang
panjang dan memberikan struktural tulang. Diafisis atau batang berbentuk silinder
dan tersusun dari tulang kortikal yang memiliki kekuatan yang besar, dalam
diafisis terdapat metafisis.
3. Metafisis
Daerah melebar dari tulang panjang antara epifisis dan diafisis. Metafisis
ini terdiri atas tulang rawan dan banyak mengandung osteoblas, merupakan
daerah pertumbuhan tulang selama masa pertumbuhan. Metafisis juga menopang
sendi dan menyediakan daerah yang cukup luas untuk perlekatan tendon dan
ligamen pada epifisis.
4. Rongga medula
Ruang yang terdapat didalam poros diafisis yang mengandung sumsum
tulang kuning dan memiliki fungsi tempat penyimpanan jaringan lemak.
5. Tulang batu karang
Disebut juga tulang spongiosa, adalah tulang yang kurang padat, lebih
lentur, dan lebih flexible. Tulang ini biasanya dapat ditemui di ujung tulang-
tulang panjang, persendian, dan bagian dalam tulang belakang. Tulang ini sangat
vaskular dan seringkali mengandung sumsum tulang merah.
6. Tulang pejal
Disebut juga tulang kompak, adalah tulang yang membentuk cangkang di
sekitar tulang kanselus dan merupakan komponen utama tulang panjang. Tulang
kompak sangat keras dan padat, fungsinya menyediakan tuas untuk gerakan dan
menyimpan mineral.
7. Hilum
Bagian yang menempel pada permukaan tulang.
Tubuh dapat berdiri tegak karena ditunjang oleh rangka. Karena letaknya di dalam
tubuh, maka disebut rangka dalam (endoskeleton). Fungsi rangka adalah untuk
menegakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh, melindungi jaringan lunak yang
mudah rusak, misalnya otak, jantung, paru-paru, hati, dan jaringan saraf tulang belakang,
tempat melekatnya otot-otot rangka, tempat pembentukan sel darah merah, keping darah
dan sel darah putih, dan bersama-sama dengan otot merupakan alat gerak. Rangka
disebut alat gerak pasif, sedangkan otot disebut alat gerak aktif. Hasil pengamatan dengan
mengidentifikasi skleton rangka manusia didapatkan, dalam kerangka manusia terdapat
tulang-tulang penting yaitu, tulang tengkorak, tulang rahang bawah, tulang pelipis, tulang
dada, tulang selangka, tulang rusuk, tulang belikat, tulang pengumpil, tulang lengan atas,
tulang kelangkang, tulang belakang, tulang hasta, tulang pelvis, tulang pergelangan
tangan, tulang paha, telapak tangan, tulang tempurung lutut , tulang jari tangan, tulang
talus, tulang kering, tulang telapak kaki, tulang betis, tulang dahi, tulang tarsal, tulang
rahang atas, dan tulang jari kaki.
Percobaan selanjutnya yaitu anatomi otot, otot adalah sebuah jaringan konektif
dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk
memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh. Jaringan otot tersusun atas
sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Otot memiliki 3 jenis,
yaitu otot polos, adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos, cara kerjanya
tidak disadari, otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan
usus. Otot rangka, otot yang melekat pada tulang dan berfungsi dalam pergerakkan tubuh
dan bekerja di bawah kesadaran. Otot jantung, adalah otot yang bekerja secara terus
menerus tanpa istirahat atau berhenti. Contohnya Otot jantung berfungsi dalam
memompa darah ke seluruh tubuh dan bekerja dibawah kesadaran manusia.
Otot merupakan alat gerak aktif. Tanpa adanya otot, tulang tidak dapat bergerak
sama sekali. Sel-sel otot memiliki struktur serabut kontraktil sehingga mampu
berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Otot bekerja dengan cara kontraksi
(memendek) dan relaksasi (memanjang). Kontraksi otot menghasilkan tenaga mekanis
untuk pergerakan. Sistem Muskuloskeletal menyediakan bentuk, dukungan, stabilitas,
dan gerakan untuk tubuh. Sistem muskuloskeletal mengacu pada sistem yang memiliki
otot yang melekat pada sebuah sistem kerangka internal dan diperlukan bagi manusia
untuk mengatur ke posisi yang lebih menguntungkan.
Pada praktikum kali ini prosedur yang dilakukan adalah menentukan letak dan
fungsi dari otot kranial dan fasial. Otot kranial sendiri merupakan bagian dari sistem saraf
tepi namun berlokasi di dekat sistem saraf pusat yakni kranium/tengkorak. Sehingga
seringkali mereka disalah klasifikasikan. Otot – otot ini terhubung utamanya dengan
struktur yang ada di kepala dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut dan
lidah. Pasangan I dan II mencuat dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari
batang otak. Fungsi utama dari otot - otot ini adalah mengatur segala fungsi organ-organ
yang berada di daerah kepala mulai dari kesadaran, fungsi berkomunikasi, fungsi
mengunyah, hingga fungsi menelan. Sedangkan otot fasial Otot - otot wajah adalah
sekelompok otot kerangka lurik yang dipasok oleh saraf wajah (saraf kranial VII) yang,
antara lain, mengendalikan ekspresi wajah. Otot-otot ini juga disebut otot mimesis.
Ada beberapa otot yang termasuk kedalam bagian otot kranial dan fasial
diantaranya adalah otot auricularis yang terdapat didaun telinga. Otot auricularis ini
terbagi menjadi beberapa bagian otot yaitu Musculus Auricularis anterior yang berfungsi
sebagai penggerak daun telinga ke depan dan keatas, Musculus Auricularis Superior
berfungsi untuk menggerakkan daun telinga ke belakang dan ke atas dan Musculus
Auricularis Posterior Memiliki fungsi sebagai penggerak daun telinga kearah belakang.
Yang kedua ada otot frontalis memiliki fungsi untuk menggerakan kepala dan
membentuk kerutan miring di dahi otot ini juga dapat memberikan efek beberapa ekspresi
diraut wajah misalnya meringis atau merenggut. Selanjutnya ada otot corrugator
supercilli terdapat di dahi dan diantara alis mata yang berfungsi untuk menggerakan kulit
dahi dan alis mata ke arah pangkal hidung, menciptakan kerut vertical tepat di atas
pangkal hidung. Kemudian ada otot quadratus labii superior terletak dibagian atas bibir
yang berfungsi menarik bibir bawah ke lateral dan ke bawah. Lalu otot zygomaticus
terdapat di daerah pipi otot ini terdapat duamacam yaitu otot zygomaticus major yang
berfungsi menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas dan otot zygomaticus minor
fungsinya menggerakkan bibir, cuping hidung, pipi dan kulit dagu, memperdalam sulcus
nasolabialis. Ada juga otot orbicularis oris yang letaknya dibawah bibir yang berfungsi
menutup bibir, sehingga juga menggerakan cuping hidung, pipi dan juga kulit kemudian
ada otot nasalis adalah otot hidung yang menyerupai sfingter yang fungsinya untuk
menekan tulang rawan hidung. Ini adalah otot yang bertanggung jawab untuk "flaring"
lubang hidung. Beberapa orang dapat menggunakannya untuk menutup lubang hidung
untuk mencegah masuknya air saat berada di bawah air. Terakhir ada otot orbicularis
oculi otot ini terletak dibawah mata tepat berada dikantung mata otot ini berfungsi untuk
menutup kelopak mata dan menekan saccus (acrimalis) serta menggerakan alis mata.
Dari beberapa otot kranial dan fasial tersebut dapat berkontraksi secara spontan
seperti menghasilkan ekspresi wajah dari mulai dari meringis, merengut dan yang
lainnya. Ekspresi wajah atau mimik adalah hasil dari satu atau lebih gerakan atau posisi
otot pada wajah. Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal, dan
dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya.
Manusia dapat mengalami ekspresi wajah tertentu secara sengaja, tetapi umumnya
ekspresi wajah dialami secara tidak sengaja akibat perasaan atau emosi manusia tersebut.
Biasanya amat sulit untuk menyembunyikan perasaan atau emosi tertentu dari wajah,
walaupun banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya.
Ada beberapa otot yang terlibat dalam ekspresi muka diantaranya ekspresi muka
saat merenggut otot yang terlibat adalah otot frontalis dimana otot ini berada diatas
kening yang saat merenggut otot ini spontan berkontraksi mengerutkan dahi dan otomatis
menggerutkan juga kedua alis. Lalu ekspresi muka menaikan hidung otot yang terlibat
adalah otot nasalis. Otot nasalis ini berada di hidung dan rongga hidung yang fungsinya
untuk menekan tulang rawan hidung. Ini adalah otot yang bertanggung jawab untuk
"flaring" lubang hidung. Ekspresi muka menggerutkan bibir keatas otot yang terlibat
adalah orbicularis oris dimana otot ini berada didibawah bibir yang fungsinya menutup
bibir, sehingga juga menggerakkan cuping hidung, pipi dan juga kulit dagu. Dan terakhir
yaitu ekspresi muka menggerutkan dahi otot yang terlibat adalah otot corrugator
supercilli yang berfungsi untuk menggerakan kulit dahi dan alis mata ke arah pangkal
hidung, menciptakan kerut vertical tepat di atas pangkal hidung sehingga dapat
menhasilkan ekspresi muka seperti mengkerutkan dahi.
Selanjutnya prosedur yang dilakukan adalah pengenalan beberapa otot bagian
superficial tubuh diataranya ada :
Pertama Otot sternocleidomastoid. Otot Sternokleidomastoid, juga dikenal
sebagai Sternomastoid dan biasa disingkat SCM, adalah otot pasangan dalam dangkal
lapisan anterior sebagian dari leher. Karena berfungsi untuk melenturkan dan memutar
kepala Hal ini juga bertindak sebagai otot aksesori inspirasi, bersama dengan sisi tak
sama panjang otot leher. Dan adapun fungsi utama dari otot ini adalah untuk memutar
kepala ke sisi berlawanan atau miring memutar kepala. Hal ini juga flexes leher.
Kedua Otot biceps branchii, Otot biceps brachii atau lebih dikenal secara umum
dengan otot biceps (walaupun ada beberapa otot lain yang mengandung kata biceps),
adalah otot besar berkepala dua karena berorigo pada dua tempat yang berbeda. Terletak
di sepanjang lengan atas. Otot ini sangat dikenal di masyarakat awam. Otot ini terletak di
dekat dengan permukaan kulit sehingga mudah dilihat. Biceps brachii sering
dipertunjukkan para binaragawan dan dapat tumbuh besar bila diberi latihan beban yang
intensif.
Ketiga Otot quadriceps femoris, quadriceps femoris otot ini mencakup empat
kepala yang berasal dari lokasi yang berbeda tetapi semua berbagi tendon paha depan,
yang menyisipkan ke patela. Kelanjutan dari tendon quadriceps yang memanjang dari
patela dan memasukkan ke tuberositas tibialis tibia disebut ligamen patella. Keempat
bagian otot dipersarafi oleh saraf femoral, dan mereka memperpanjang lutut. Rektus
femoris, bagaimanapun, juga flexes pinggul.
Keempat Otot serratus anterior, Otot serratus anterior adalah otot yang besar, tipis
yang berada di dinding lateral dada. Otot serratus anterior berorigo dari permukaan luar
delapan tulang rusuk atas. Otot ini berfungsi untuk menarik scapula ke arah depan
dinding dada. Karena bagian angulus inferior scapula ikut tertarik, otot ini dapat memutar
scapula ke lateral dan depan. Saat itu cavitas glenoidalis scapula juga ikut terangkat ke
depan dan atas. Pada keadaan ini kerja dibantu oleh otot trapezius. Otot ini juga berfungsi
saat pendorongan lengan ke depan seperti pada gerak meninju ke depan.
Kelima Otot triceps branchii, Otot triceps brachii atau sering disingkat otot
triceps (pemberian istilah ini kurang tepat, karena ada otot lain yang mengandung kata
triceps), adalah otot besar berkepala (caput) tiga karena berorigo pada tiga tempat yang
berbeda. Terletak di sepanjang lengan atas. Otot ini berfungsi untuk menahan beban
lengan pada sendi bahu dan ekstensi sendi siku. Khusus pada caput longum dapat
melakukan adduksi sendi bahu.
Keenam Rectus abdominis / sixpack, adalah otot perut yang paling
dikenal. Tak seperti namanya, otot ini terdiri dari delapan segmen yang dipisahkan
jaringan konektif tebal yang disebut fascia. Dengan membantu menetralkan tarikan otot
yang meluruskan punggung bawah, rectus abdominis menjaga tulang belakang Anda
tetap stabil. Tugas lain adalah menarik torso menuju pinggul.
Ketujuh Otot branchioradialis, Otot brachioradialis; berfungsi utama dalam
stabilisasi elbow, berperan dalam fleksi elbow saat midposisi lengan bawah. Otot-otot
ekstensor elbow adalah:
 Triceps brachii; otot two-joint yang memiliki 3 caput origo, berperan besar
dalam ekstensi elbow, membantu ekstensi shoulder.
 Anconeus; otot ini membantu ekstensi elbow dan berperan sebagai
stabilisasi selama supinasi & pronasi.
Kedelapan otot Gastrocnemius, yakni otot betis yang paling menonjol yang
letaknya ada di bagian belakang betis berbentuk seperti intan (diamond). Gastrocnemius
terletak dengan soleus di kompartemen posterior (belakang) kaki. Kepala lateral berasal
dari kondilus lateral femur, sedangkan kepala medial berasal dari kondilus medial femur .
Ujung lainnya membentuk tendon umum dengan otot soleus ; tendon ini dikenal sebagai
tendon kalkanealis atau tendon Achilles dan menyisipkan ke permukaan posterior
kalkaneus , atau tulang tumit. Ini dianggap sebagai otot superfisial karena terletak
langsung di bawah kulit, dan bentuknya mungkin sering terlihat melalui kulit. Seiring
dengan otot soleus , gastrocnemius membentuk setengah dari otot betis . Fungsinya
adalah plantar melenturkan kaki di sendi pergelangan kaki dan melenturkan kaki di sendi
lutut. Otot gastrocnemius juga terlibat dalam berlari, melompat dan gerakan "cepat" kaki
lainnya, dan pada tingkat yang lebih rendah dalam berjalan dan berdiri.
Kesembilan ada Otot gluteus maksimus, Gluteus maximus adalah otot terbesar
dalam tubuh manusia yang membentuk sebagian dari bokong/pantat. Otot ini besar dan
kuat karena memiliki pekerjaan menjaga batang tubuh dalam posisi tegak. Ini adalah otot
antigravitasi utama yang membantu berjalan menaiki tangga. Selain gluteus maximus,
ada dua otot gluteal lain yang disebut gluteus medius dan gluteus minimus.
Selanutnya otot kesepuluh ada Sartorius, “otot penjahit” (Latin sartus, ditambal
atau diperbaiki) berbentuk panjang dan mirip pita. otot ini menyilang dari lateral ke
medial dari bagian superoanterior paha. sartorius terletak secara superfisial pada
kompartemen anterior, dengan hubungannya ke selubung fascial. Diasumsikan sebgai
otot penjahit karena penjahit sering diasumsikan dalam posisi duduk menyilang. otot ini
menurun secara inferior sejauh sisi medial dari lutut. Sartorius adalah otot terpanjang
dalam tubuh otot ini menekuk panggul dan berperan pada gerakan fleksi sendi lutut. otot
ini juga secara lemah melakukan abduksi paha dan secara lateral memutar paha. aksi
kedua otot sartorius membuat ekstremitas bawah menjadi posisi duduk dengan kaki
menyilang. aksi sartorius tidaklah kuat, oleh karena itu, otot ini diatur bersama-sama
bersinergi dengan otot paha lainnya yang akan menghasilkan gerakan.
Lalu otot ke seblas dan dua belas ada otot fleksor dan ekstensor, Otot fleksor dan
otot ekstensor adalah otot rangka, dengan fungsi yang unik dalam tubuh yang berkaitan
dengan gerakan bersama. Tubuh manusia terdiri dari ratusan otot, masing-masing
diklasifikasikan sebagai otot rangka, visera atau jaringan otot jantung. Keduanya, fleksor
dan ekstensor adalah otot rangka, dan keduanya memiliki fungsi yang unik dalam tubuh
yang berkaitan dengan gerakan bersama. Fleksor adalah sebuah otot yang menyebabkan
tungkai atau bagian lain menekuk mengurangi sudut bagian dalam sendi. Sedangkan
ekstensor adalah kebalikan dari fleksor.
Selanjutnya ada otot soleus, soleus adalah otot yang kuat di bagian belakang
tungkai bawah ( betis ). Ini berjalan dari tepat di bawah lutut ke tumit , dan terlibat dalam
berdiri dan berjalan. Ini terkait erat dengan otot gastrocnemius dan beberapa ahli anatomi
menganggapnya sebagai otot tunggal, triceps surae . Namanya berasal dari kata Latin
"solea", yang berarti " sandal ". Pada manusia, soleus adalah otot multi-pennate yang
kompleks, biasanya memiliki aponeurosis (posterior) terpisah dari otot gastrocnemius.
Sebagian besar serat otot soleus berasal dari masing-masing sisi aponeurosis anterior,
melekat pada tibia dan fibula. Serat lainnya berasal dari permukaan posterior (belakang)
kepala fibula dan bagian atasnya, serta sepertiga tengah batas medial tibia. Otot
gastrocnemius dangkal (lebih dekat ke kulit daripada) soleus, yang terletak di bawah
gastrocnemius. Aksi otot betis, termasuk soleus, adalah plantarflexion kaki (yaitu, otot ini
meningkatkan sudut antara kaki dan kaki). Soleus adalah otot yang kuat dan sangat
penting dalam berjalan, berlari, dan menjaga keseimbangan. Soleus secara khusus
memainkan peran penting dalam mempertahankan postur berdiri, jika bukan karena
tarikannya yang konstan, tubuh akan jatuh ke depan.
Selanjutnya ada otot pororneus, otot poroneus adalah adalah otot superfisial di
kompartemen lateral tungkai , dan bertindak untuk membalik dan plantarflex pergelangan
kaki. Otot, yang terpanjang dan paling dangkal dari tiga otot peroneus , melekat secara
proksimal ke kepala fibula dan 'perutnya' mengalir ke sebagian besar tulang ini. Ini
menjadi tendon yang berjalan di posterior di sekitar malleolus lateral pergelangan kaki ,
kemudian berlanjut di bawah kaki untuk menempel pada runcing medial dan metatarsal
pertama. Otot-otot peroneus berfungsi untuk menstabilkan kaki pada kaki.
Lalu ada otot pectoralis, otot pectoralis ini dibagi menjadi dua yaitu otot
pectoralis major dan otot pectoralis minor. Otot pectoralis major adalah otot tebal,
berbentuk seperti kipas, dan tertletak di anterior dari dinding dada. Otot ini membentuk
dada pada pria dan terletak di bawah payudara pada wanita. otot ini membantu gerakan
aduksi dan endorotasi tulang humerus dan menarik scapula ke arah ventral dan kaudal.
Otot pectiralis minor adalah otot tipis beberntuk segitiga (triangular) berada di posterior
dari otot pectoralis major. Otot ini menarik bahu ke bawah dan depan. Bila bahu
terfiksasi, otot ini akan mengangkat tulang rusuk (origonya).
Terakhir ada otot deltoideus, Otot deltoideus adalah otot yang membentuk
struktur bulat pada bahu manusia. Dinamakan deltoideus, sebab bentuknya mirip seperti
alfabet Yunani Delta (segitiga). Otot ini sering digunakan untuk melakukan suntikan
intra-muskular. Otot deltoideus tersusun dari tiga serat otot yang berasal dari:
 Serat anterior: berasal dari clavicula
 Serat media: berasal dari pinggir lateral dan permukaan atas acromion
scapula.
 Serat posterior: berasal dari bibir bawah dari batas posterior dari spina
scapula.
Serat anterior memungkinkan gerak abduksi bahu saat bahu diputar. Sisi anterior
deltoideus termasuk lemah namun membantu otot pectoralis mayor pada gerakan fleksi
bahu. Serat posterior memungkinkan gerak ekstensi membantu otot latissimus dorsi.
Bagian posterior ini merupakan hiperekstensor utama bahu.
Hasil pengamatan dengan mengidentifikasi makro otot skelet, didapatkan bagian-
bagian yaitu :
a. Epimysium
Jaringan elastis berserat yang mengelilingi otot dan lapisan yang membungkus
otot, merupakan lapisan terluar dalam struktur organisasi otot. Pada satu
epimysium terdiri dari beberapa fascicle otot.
b. Perimysium
Selubung fibrosa yang mengelilingi dan melindungi bundel serat otot.
Membungkus fasikulus otot, terdiri dari serat kolagen dan elastis,
mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.
c. Endomysium
Lapisan yang membungkus sel otot (sarcolema) atau lapisan pembungkus otot
paling dalam. Endomysium adalah selubung jaringan ikat halus yang mengelilingi
atau mencakup setiap serat otot tunggal.
d. Fesikulus
Serabut-serabut otot kerangka yang bergabung membentuk berkas serabut otot
primer atau bundel seperti seikat serat otot yang dikelilingi oleh perimisium.
e. Tendon
Penghubung otot dangan tulang, mempunyai serabut berwarna putih. Tendon
bersifat kuat, fleksibel dapat menekuk di sekitar jaringan lainnya, mengubah
posisi ketika bergerak dan elastis.
f. Serabut otot
sel-sel otot adalah sel khusus yang mampu berkontraksi, sehingga
menyebabkan gerakan antar jaringan atau bagian tubuh lain.

g. Sarkolema
Selaput pembungkus otot yang tersusun ganda, berdiameter 0,01 – 0,1 mm
dan panjang 1-40 mm melapisi suatu sel otot. Jaringan ini dapat berfungsi sebagai
pelindung otot.
h. Nucleus
Inti dari sel otot terletak pada bagian tengah sel.
i. Myofibril
Filamen kontraktil kecil yang terletak di dalam sitoplasma sel-sel otot lurik
atau jaringan serat-serat yang terdapat dalam otot.

Hasil pengamatan dengan mengidentifikasi mikro otot skelet dan myofibril,


didapatkan bagian-bagian yaitu :
1. Filament tipis
Tersusun atas tiga protein yaitu aktin, tropomiosin dan troponin. Aktin
merupakan protein struktural utam penyusun filamen tipus yang terdiri dari dua
untai helix (spiral).
2. Filament tebal
Terdiri dari benang-benang protein miosin. Setiap filamen miosin
membentuk sebuah kepala yang menonjol di salah satu ujung.
3. Garis Z
Intermediate disc, berupa garis tipis dan gelap yang membagi cakram I
sama rata. Dan merupakan tempat menempelnya filamen-filamen aktin.
4. Sarkomer
Merupakan unit fungsional otot rangka yang mampu berkontraksi.
5. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah jaringan yang berupa cairan sel otot yang fungsinya
untuk tempat dimana myofibril dan miofilamen berada.

6. Pita A
Pita A (Anisotropik) adalah pita gelap yang bersifat bias ganda dalam
cahaya terpolarisasi atau disebut daerah gelap.
7. Pita I
Pita I (Isotropik) adalah pita terang yang tidak mengubah cahaya
terpolarisasi atau disebut daerah terang.
8. Zona H
Terdapat dalam cakram A. Merupakan bagian agak cerah di kanan-kiri
garis M, yang bebas dari unsur aktin.
9. Garis M
Terdapat di tengah-tengah cakram A, suatu garis yang disusun oleh bagian
tengah filamen myosin yang menebal.
10. Tubulus T
Yaitu celah yang disebut tubulus transversa (T-tubules), merupakan suatu
invaginasi sarkolemma yang menembus miofibril dan saling melingkari
miofibril membentuk celah yang sempit. Tubulus transversa berfungsi untuk
difusi sinyal yang menimbulkan kontraksi.
11. Reticulum sarkoplasma
Merupakan retikulum endoplasma sel otot, disebut RE halus karena
ribosom pada otot kerangka terdapat bebas dari matriks. Sisterna pada
sarkolasmik retikulum terjalin pararel dengan myofibril.
Selanjutnya adalah prosedur mengamati gerakan – gerakan tubuh yang telah di
praktikan oleh seorang anggota praktikum. Dimana gerakan – gerakan yang dilakukan
diantaranya gerakan abduction, gerakan abduction adalah pergerakan menyamping
menjauhi sumbu tengah tubuh dimana tangan digerakan lurus keatas menjauhi sumbu
tubuh atau jauh dari bagian paru dan jantung. Kedua adalah gerakan tubuh adduction,
adduction adalah pergerakan kearah sumbu tengan tubuh, gerakan ini merupan gerakan
kebalikan dari abduction dimna tangan diayunkan mendekati sumbu tengah tubuh.
Ketiga adalah gerakan flexion yaitu tindakan membengkokkan atau keadaan
dibengkokkan dimana pada gerakan ini praktikan membengkokan kepala dari posisi
tegak ke posisi menunduk. Keempat yaitu gerak tubuh Extension yaitu gerakan yang
mengakibatkan dua ujung tiap bagian yang membentuk sendi saling menjauhi atau
gerakan yang membuat bagian-bagian ekstremitas menuju atau berada dalam keadaan
luas. Kelima ada gerak tubuh hyperexyension dimana pada gerakan ini praktikan
menggerakan kepala kearah belakang dengan posisi wajah menatap keatas. Selanjutnya
ada gerakan tubuh supination yaitu tindakan mengambil posisi terlentang, atau keadaan
terlentang. Kalau merujuk pada tangan, berarti tindakan membalikkan telapak tangan ke
depan (ke anterior) atau ke atas melalui rotasi lateral lengan bawah. Kalau merujuk pada
kaki, umumnya menyatakan sejumlah pergerakan yang menyebabkan terangkatnya tepi
medial kaki dan (dengan sendirinya) aureus pedis longitudinalis. Lalu ada gerakan
tubuh Pronation yaitu gerakan tengkurap atau dalam keadaan telungkup. Pada tangan,
gerakan memutar telapak tangan ke posterior atau ke arah bawah dengan melakukan
rotasi medial lengan bawah. Pada kaki, rotasi bagian depan kaki yang terletak relatif
lateral terhadap punggung kaki sehingga margo medialis kaki dan arkus longitudinalis
kaki terletak lebih rendah. Kemudian ada gerakan tubuh right rotation taitu memutar
kepala kearah sebelah kiri dan left rotation yaitu menggerakan kepala ke arah sebelah
kanan. Dimana perputaran ini dipengaruhi juga oleh otot dan sendi.
Percoban selanjutnya yaitu fisiologi otot, dengan menempatkan sebuah buku
diatas telapak tangan didapatkan hasil yaitu kontraksi isometrik dan otot bisep tidak
mengalami pemendekan. Kontraksi isometrik menyiratkan panjang otot konstan atau
tidak berubah. Dalam kontraksi isometrik, panjang otot tetap konstan sementara
ketegangan mengalami perubahan yang bervariasi. Di sini, ketegangan berkembang pada
otot, tapi otot tidak memendek untuk memindahkan objek. Sedangkan dengan
menempatkan beberapa buku atau beban berat diatas telapak tangan didapatkan hasil
kontraksi isometrik dan otot bisep mengalami pemendekan. Kata isotonik berarti
ketegangan atau bobot yang sama. Dalam kontraksi ini, ketegangan berkembang secara
konstan seiring dengan perubahan panjang otot. Ini melibatkan pemendekan otot dan
kontraksi aktif dan relaksasi otot-otot. Ketika otot bekerja dengan kontraksi secara
isotonik maka bagian tubuh dimana otot melekat akan bergerak. Kontraksi isotonik
memiliki 2 tipe yaitu kontraksi isotonik memendek dan kontraksi isotonik memanjang.
Perbedaan kontraksi isotonik dan isometrik :
1. Pada kontraksi isotonik, ketegangan konstan sedangkan panjang otot bervariasi. Dalam
kontraksi isometrik, panjang otot tetap konstan sementara ketegangan bervariasi.
2. kedutan isotonik memiliki waktu yang lebih singkat, periode kontraksi pendek, dan
jangka waktu relaksasi lebih lama. Sebaliknya, kedutan isotonik memiliki periode
yang lebih lama, periode kontraksi juga, dan periode relaksasi pendek.
3. Kenaikan suhu menurunkan ketegangan isometrik sedangkan meningkatkan kedutan
isotonik saat memendek.
4. Selama kontraksi isometrik, tidak ada pemendekan terjadi dan, oleh karena itu, tidak
ada pekerjaan eksternal yang dilakukan, namun selama kontraksi isotonik,
pemendekan terjadi dan kerja eksternal dilakukan.
5. kontraksi isotonik terjadi di tengah-tengah kontraksi sementara kontraksi isometric
terjadi pada awal dan akhir dari semua kontraksi.
Prosedur terakhir yang dilakukan dalam praktikum ini adalah kontraksi otot yang
diisolasi dari katak. Olehkarena itu katak yang disebrasi dianestesi terlebih dahulu
menggunakan cairan kloroform pada kapas yang dimasukan kedalam toples. Karena otot
yang terisolasi tidak dapat mempertahankan sifat fungsional untuk waktu yang lama, maka
harus perlu diperhatikan agar semua alat yang digunakan sudah siap digunakam serta
proses isolasi dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin. Setelah katak dianestesi
dilakukan desebrasi pada katak dimana ditusukan sebuah jarum ke bagian foramen
magnum, foramen magnum merupakan Tulang tengkorak yang ditusuk oleh lubang
(foramen), dan lubang yang sama ditemukan dalam kaitannya dengan margin yang
berdekatan tulang. Sebagian besar foramina ini terletak di dasar atau lantai tengkorak, dan
untuk masuknya arteri dan keluar dari pembuluh darah dan saraf kranial.

Yang terbesar dari foramina ini – magnum foramen – ditemukan dalam tulang oksipital.
Kota ini terletak tepat di atas cincin dari vertebra serviks pertama (atlas), dan melalui itu
kontinuitas antara otak dan sumsum tulang belakang didirikan, dan lebih jauh,
mentransmisikan arteri vertebralis yang memasok darah ke otak. Selanjutkan diisolasi otot
gastrocnemius pada katak, hasildari isolasi ini adalah bagian – bagian dati otot katak.
Pertama ada tendon Achilles Tendon Achilles atau tendo calcaneus adalah tendon
pada bagian belakang tungkai bawah. Ia berfungsi untuk melekatkan otot gastrocnemius,
otot soleus, dan otot plantaris ke salah satu tulang penyusun pergelangan kaki, calcaneus.
Tendon Achilles berasal gabungan dari tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot
plantaris kaki. Tidak jauh berbeda dengan tendon Achilles pada manusia, letaknya tepat di
bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada badan
manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah.
Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang
calcaneus. Otot-otot ini penting untuk berjalan, berlari dan melompat. Tendon Achilles
menahan beban stress yang cukup besar sepanjang hari dalam kehidupan normal.

Selanjutnya ada tibia adalah satu dari dua tulang yang lebih besar dan lebih kuat
yang berada di bawah lutut pada vertebrata (tulang yang satunya lagi adalah fibula), yang
menghubungkan lutut dengan tulang pergelangan kaki. Secara umum dikenal sebagai
tulang yang paling kuat dalam memikul beban berat,tibia dapat ditemukan di sebelah
fibula. Merupakan tulang terbesar kedua dalam tubuh manusia, yang terbesar adalah femur.
Dinamai tibia berdasarkan seorang pemain flute Yunani, bernama Aulos yang juga dikenal
sebagai Tibia. Tulang kering juga berfungsi sebagai penyambung lengan, tulang kering
berisi sumsum merah yang kaya akan darah merah, dan tulangnya berbentuk pipa.

Terakhir adatulang fibula atau betis adalah tulang kaki yang terletak di sisi lateral
tibia, yang terhubung dengan tulang atas dan bawah. Ini adalah yang lebih kecil dari dua
tulang dan sebanding dengan panjangnya, yang paling ramping dari semua tulang panjang.
Ekstremitas atasnya kecil, ditempatkan ke arah belakang kepala tibia, di bawah tingkat
sendi lutut, dan dikeluarkan dari pembentukan sendi ini. Ekstremitas bawahnya condong
sedikit ke depan, sehingga berada pada bidang yang lebih depan dari ujung atas; itu
memproyeksikan di bawah tibia, dan membentuk bagian lateral dari sendi pergelangan
kaki.

Fibula tidak membawa beban (berat) tubuh yang signifikan. Meluas melewati ujung
bawah tibia dan membentuk bagian luar pergelangan kaki yang memberikan stabilitas pada
sambungan ini. Ini memiliki alur untuk ligamen tertentu yang memberi mereka kekuatan
dan melipatgandakan kekuatan otot. Ini memberikan poin perlekatan untuk otot-otot.
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Mengetahui letak atau posisi serta fungsi dari system lokomotorius yang terdiri dari anatomi
tulang pada manusia, otot dan sendi terhadap alat peraga dan tulang sapi yang dijadikan alat
percobaan.
5.2 Mengetahui karakteristik otot meliputi anatomi otot, fungsi dan posisi otot meliputi otot
kranial, farsial dan jenis – jenis otot superficial. Dan mengetahui jketiga jenis otot lainnya
berupa otot skelet, otot jantung dan otot polos.
5.3 Mengetahui mekanisme konraksi otot terhadap kontraksi otot isometric dan isotonic terhadap
hewan yang diteliti yaitu seekor katak.
DAFTAR PUSTAKA

Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia keperawatan. EGC : Jakarta

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2002). Biologi. Jilid 1. Edisi

Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Erlangga.

Devison, john. 2009. Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Lengan Bawah.

Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Gartner L.P.,Hiatt J.L. 2012: Atlas of Histology. 3rd ed. Baltimore: Williams & Wilkins.

p. 351-357.

Iswari, Parama. 2006. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya : UNAIR Press

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. EGC : Jakarta
LAMPIRAN

Gambar 1. Kerangka Manusia

1. Tulang tengkorak 14. Tulang rahang bawah


2. Tulang pelipis 15. Tulang dada
3. Tulang selangka 16. Tulang rusuk
4. Tulang belikat 17. Tulang pengumpil
5. Tulang lengan atas 18. Tulang kelangkang
6. Tulang belakang 19. Tulang hasta
7. Tulang pelvis 20. Pergelangan tangan
8. Tulang paha 21. Telapak tangan
9. Tulang tempurung lutut 22. Tulang jari tangan
10. Tulang talus 23. Tulang kering
11. Tulang telapak kaki 24. Tulang betis
12. Tulang dahi 25. Tulang tarsal
13. Tulang rahang atas 26. Tulang jari kaki

Gambar 2. Anatomi Makro Otot

1. Epimisium
2. Perimisium
3. Endomisium
4. Endomisium
5. Sarkolema
6. Nucleus
7. Sarcoplasma
8. Myofibril
9. Muscle cell of myofibril
10. Fesikulus
11. Total muscle
Gambar 3. Anatomi Mikro Otot dan Myofibril

Mikro otot :

1. Garis Z
2. Zona H
3. Garis Z
4. Filament tipis
5. Filament tebal
6. Pita I
7. Pita A
8. Pita I
9. Garis M

Myofibril :

1. Pita I
2. Pita A
3. Zona H
4. Garis Z
5. Retikulum sarkoplasma
6. Filament tipis
7. Filament tebal
8. Tubulus T
9. Sarkomer

Gambar 4. Gerakan Tubuh

Gerakan – gerakan tubuh :

1. Abduction
2. Adduction
3. Flexion
4. Extension
5. Hyperexyension
6. Supination
7. Pronation
8. Right rotation
9. Left rotation
Pertanyaan

1. Bagaimana kontraksi otot polos terjadi?

2. Apa fungsi ATPase? Dan dimana terdapat enzim ini?

3. Apa fungsi asetilkolin dalam kontraksi otot?

4. Apa fungsi asetilkolin esterase?

5. Apakah yang terjadi pada otot seandainya todak ada asetilkolinesterase ?

6. Kapan otot menghasilkan asam laktat ?

7. Apakah yang terjadi jika otot kelimpahan asam laktat ?

Jawaban :

1. Sistematika Kontraksi Otot polos:

Adanya hubungan syaraf-otot menimbulkan impuls dari syaraf yang mengakibatkan


neurotransmitter mengeluarkan Asetilkolin. Asetilkolin itu sendiri nantinya akan
dilepaskan kepada reseptor otot melalui celah sinaps. Asetilkolin bergerak dari pra-sinaps
menuju pasca-sinaps.Setelah Asetilkolin berikatan dengan reseptor otot, akan terjadi
suatu potensial aksi sehingga otot terdepolarisasi sehingga Retikulum Sarkoplasma akan
mengeluarkan ion kalsium. Ion kalsium tersebut kemudian akan dibawa ke serabut otot
melalui Tubulus-T (Tubulus transfer).Ion Kalsium kemudian akan berikatan dengan
active sidetroponin dari Aktin. Active side ini sebelumnya memiliki posisi yang tertutup
(terhalang) dengan tropomiosin, sehingga tidak dapat terjadi aktifitas sliding antara aktin
dan miosin. Saat ion Kalsium berikatan dengan active side, maka kepala miosin akan
mengubah konformasinya sehingga active side tidak lagi terhalang (terbuka) dan dapat
terjadi sliding antara aktin dan miosin.Kontraksi terjadi saat terjadi aktivitas sliding
antara aktin dan miosin dengan bantuan ATP.

2. Fungsinya adalah menghidrolisis ATP. Mengkatalisis dekomposisi adenosin trifosfat


(ATP) menjadi adenosin difosfat (ADP) dan ion fosfat bebas. Terdapat di usus halus.
3. Asetilkolin adalah neurotransmiter yang dihasilkan oleh neuron disebut neuron sebagai
kolinergik. Dalam perifer saraf sistem asetilkolin berperan dalam gerakan otot rangka,
serta dalam pengaturan otot polos dan otot jantung. Asetilkolin merupakan salah satu
jenis neurotransmiter (zat kimia penghantar rangsangan saraf) yang paling umum dikenal.
Senyawa neurotransmiter ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf organisme
vertebrata. Asetilkolin berperan dalam mentransmisikan sinyal atau rangsangan yang
diterima untuk diteruskan di antara sel-sel saraf yang berdekatan atau pada sambungan
neuromuscular

4. Enzim yang mengkatalisis pemecahan asetilkolin dan beberapa ester kolin lain yang
berfungsi sebagai neurotransmitter. Fungsi Asetilkolinesterase adalah untuk
mendegradasi asetilkolin sehingga tidak terjadi depolarisasi sel syaraf terus menerus.

5. Apakah yang terjadi pada otot seandainya tidak ada asetilkolinesterase ?

Seandainya tidak ada asetilkolinesterase maka otot akan mengalami kelumpuhan. Ciri
Kelupuhan otot dapat dintandai dengan :

a. Non-depolarisasi
 Tidak ada fasikulasi otot.
 Berpotensiasi dengan hipokalemia, hipotermia, obat anestetik inhalasi (eter, ha-
lotan, enfl uran, isofl uran).
 Kelumpuhan bertahap pada perangsangan tunggal atau tetanik.
 Dapat diantagonis oleh antikolinesterase.

b. Depolarisasi

 Ada fasikulasi otot.


 Berpotensiasi dengan antikolinesterase.
 Kelumpuhan berkurang dengan pemberian obat pelumpuh otot non-depolarisasi
dan asidosis.
 Tidak menunjukkan kelumpuhan bertahap pada perangsangan tunggal
maupun tetanik.
 Belum dapat diatasi dengan obat spesifik
6. Asam laktat dihasilkan ketika ?

Saat olahraga permintaan oksigen melebihi suplai sehingga timbul metabolisme


anaerob yang menghasilkan asam laktat. Asam laktat ini kemudia akan diserap oleh sel
otot untuk djadikan bahan bakar. Pada orang yang rutin berolahraga atau atlet, terjadi
peningkatan efektivitas pemakaian asam laktat sehingga mereka mampu berolahraga
dalam jangka waktu lebih lama. Dibandingkan membuat lelah, asam laktat justru
memperlambat terjadinya kelelahan dan meningkatkan kemampuan dalam olahraga.

siklus Cori, yang disebut berdasarkan penemunya, Carl Cori dan Gerty Cori,
adalah siklus energi yang dibentuk antara lintasan yang menghasilkan tiga senyawa yaitu
asam laktat, asam piruvat dan alanina, dengan lintasan glukoneogenesis. Siklus Cori yang
pertama ditemukan terjadi antara jaringan otot dan hati yang membentuk siklus. Asam
laktat yang disintesis oleh sel otot di lintasan glikolisis akan diserap oleh hati dan diubah
menjadi glukosa. Sekresi glukosa oleh hati pada lintasan glukoneogenesis kemudian
diserap oleh sel otot untuk diubah kembali menjadi asam laktat.

7. Kelebihan asam laktat

Asam laktat merupakan suatu asam lemah. Normalnya, asam laktat yang
terbentuk di dalam tubuh akan dibuang melalui otot, ginjal, dan hati. Bila terjadi suatu
kelainan yang mengganggu perubahan asam laktat maka dapat terjadi penumpukan yang
berlebihan di dalam tubuh. Penumpukan tersebut menyebabkan gangguan kesimbangan
asam basa di dalam tubuh. Asam laktat yang berlebihan ini menyebabkan penyakit
sindrom asidosis laktat.

Pada sindorm ini terjadi gejala berupa mual, muntah, nyeri perut, penurunan berat
badan, kelemahan, gangguan pernafasan, gangguan fungsi hati, gangguan irama jantung,
tangan kaki menjadi dingin dan membiru.

Banyak penyebab yang dapat menimbulkan asidosis laktat, diantaranya:

 Jaringan tubuh kekurangan oksigen, misalnya karena gagal jantung, gagal nafas,
anemia berat, perdarahan besar;
 Infeksi berat yaitu sepsis;
 Obat-obatan (jarang terjadi) seperti paracetamol, antikejang, alkohol, aspirin, dan
lainnya;
 Gangguan kongenital atau bawaan.

Komplikasi dari asidosis laktat yaitu penurunan suplai oksigen ke jaringan tubuhj
sehingga mengakibatkan gagal organ dan kematian. Bila terjadi asidosis laktat maka
memerlukan penanganan segera ke rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai