Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

INDEKS PENETAPAN PEMBUSAAN

Disusun Oleh :
Baran Haekal Akbar 191FF01020
Akbar Marta N 191FF01022
Niken Salma 191FF01023
Loudia Meilisa 191FF01024
D3 2 FA 1

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG


FAKULTAS FARMASI
2020
I. Tujuan
Dapat memahami cara penetapan indeks pembusaan simplisia serta dapat mengetahui
manfaat dari penetapan indeks pembusaan.

II. Prinsip
Berdasarkan dekok simplisia ki sabun yang mengandung saponin jika dikocok akan
terbentuk busa.

III. Teori Dasar


Indeks pembusaan adalah suatu pengujian untuk menentukan kadar
saponin didalam simplisia dengan cara simplisia direbus dengan air
kemudian dikocok hingga terbentuk busa yang dapat diukur. Nilai indeks
pembusaan dapat mengindikasikan aman tidaknya suatu tanaman untuk
dijadikan sediaan obat. Walau dapat melindungi tanaman terhadap mikroba dan
jamur, pada beberapa tanaman (misalnya dari gandum dan bayam) juga
dapat meningkatkan penyerapan gizi dan membantu pencernaan hewan.
Namun pada konsentrasi tinggi seperti yang terdapat dalam lerak, ki sabun
atau daun saga saponin memiliki efek toksin yang dapat mengancam
kehidupan sebagian hewan (terutama hewan berdarah dingin). (Nio, Oey
Kam,1989)"
Karakteristik saponin selain menimbulkan busa pada saat dikocok dalam air adalah
saponin membentuk larutan koloid dalam air, memiliki rasa pahit, rasa yang tajam,
dan pada umumnya dapat mengiritasi mukosa. Saponin juga dapat merusak sel darah
merah dan bersifat racun (toksik) terutama untuk hewan berdarah dingin, sehinngah
banyak digunakan sebagai racun ikan. Saponin yang beracun sering disebut dengan
“sapotoxin”. Sapotoxin menyebabkan gangguan perut yang parah dan toksisitasnya
timbul karena terbentuknya suatu senyawa saat bereaksi dengan lesitin yang
mempunyai komponen utama dari sebagian besar lamak pada sel hewan. Hal ini
dapat memicu timbulnya gangguan saraf pusat dan jantung.
Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian
tertentu dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam
tumbuh-tumbuhan tidak diketahui, mungkin sebagai bentuk penyimpanan
karbohidrat, atau merupakan waste product dari metabolisme tumbuh tumbuhan.
Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga (Liener IE.
(ed). Toxic constituents of plant foodstuffs. Academic Press, New York, 1969.
Diakses tanggal 18 Oktober 2010).
Sifat-sifat Saponin adalah sebagai berikut :
1.      Mempunyai rasa pahit.
2.      Dalam larutan air membentuk busa yang stabil.
3.      Menghemolisa eritrosit.
4.      Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi.
5.      Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya.
6.      Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi.
7.      Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris
yang mendekati (Liener IE. (ed). Toxic constituents of plant foodstuffs. Academic
Press, New York, 1969. Diakses tanggal 18 Oktober 2010.

IV. Alat Dan Bahan


Alat: Bahan :
- Beakerglass - Dekok
- Erlenmeyer - Aquadest
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Batang pengaduk
- Penggaris
- pemanas
- Gelas ukur

V. Prosedur
1. Pembuatan dekok

makukan 1 gram
panaskan pada
sampel (ki sabun) tambahkan 100 ml
suhu 30oc ad
kedalam aquades
mendidih
beakerglass

masukan ke dalam
erlenmeyer dan
lalu saring
genapkan dengan
akuades ad 100 ml
2. Pengujian

1. buat seri pengenceran pada tabung

Tabung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dekok ( ml) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aquades (ml) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -
Tutup tabung reaksi dan kocok kearah memanjang selama 15 detik dengan
frekuensi 2 kocokan per detik

Biarkan selama 15 menit dan ukur tinggi busa


Ket :
- tinggi busa pada tiap tabung < 1cm maka indeks busa <100
-tinggi busa pada suatu tabung , jika terdapat pada tabung 1/2 maka
lakukan pengenceran agar lebih rinci
-tinggi busa pada tiap tabung >1cm maka indeks busa > 1000

VI. Hasil Pengamatan

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabun
g
Tinggi 1,3 1,5 2,7 3,6 3,7 4,5 4,7 3,6 4,8 4,5
Busa

Perhitungan

1000
Indeks busa =
a

α= volume dekok yang digunakan dimana busa setinggi 1cm

1000
Indeks busa = = 1000
1
VII. Pembahasan
Pada percobaan penetapan indeks pembusaan, tahap pertama yang harus
dilakukan setelah mendapatkan simplisia Ki Sabun adalah melakukan penimbangan.
Simplisia ditimbang sebanyak 1 gram. Kemudian, menghaluskan simplisia. Tujuan
simplisia dihaluskan adalah untuk memperbesar skelarutan. Dimana semakin besar
luas permukaan, semakin besar pula kelarutan.
Tahap kedua adalah masukkan simplisia Ki Sabun ke dalam gelas kimia yang berisi
aquadest mendidih. Lalu, diamkan selama 30 menit. Setelah, di diamkan selama 30
menit simplisia Ki Sabun di ekstraksi menggunakan pelarut aquadest. Sebenarnya
simplisia ini dapat larut dalam etanol, namun dipilihnya aquadest sebagai pelarut,
karena keamanannya saat percobaan dan kemudahan mendapatkannya (Harbone. J.
B., 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Modern Menganalisa Tumbuhan. Terbitan ke-
2. Terjemahan Kosasih PAdmawinata Dan Iwang Soediro. ITB Bandung. Diakses
tanggal 18 Oktober 2010).
Pada tahap pengujian pertama dibuat seri pengenceran pada tabung Hal ini
bertujuan agar dapat dipilih volume (mL) dekokta yang memiliki tinggi busa 1 cm
sehingga dapat ditentukan indeks pembusaannya.
Kemudian tutup tabung reaksi dan kocok kearah memanjang selama 15 detik
dengan frekuensi 2 kocokan per detik ini bertujuan untuk menghasilkan busa
pengocokan ini berfungsi agar terbentuk busa yang diakibatkan kontak air dengan
saponin. Proses pengocokan larutan dengan berbagai variasi pengeceran seharusnya
dilakukan oleh satu orang dengan tangan yang sama. Hal ini perlu dilakukan supaya
busa yang terbentuk valid secara kuantitatif berdasarkan kekuatan dan
kecepatan pengocokan yang sama rata. Tetapi karena kendala waktu sehingga proses
pengocokan dilakukan oleh 2 orang pada kelompok kami
Kemudian Biarkan selama 15 menit dan ukur tinggi busa tujuan didiamkan selama 15
menit dan diukur tinggi busa.

VIII. Kesimpulan
1. Indeks pembusaan adalah suatu pengujian untuk menentukan kadar saponin
didalam simplisia dengan cara simplisia direbus dengan air kemudian dikocok
hingga terbentuk busa yang dapat diukur
2. Saponin adalah senyawa yang dapat menyebabkan timbulnya busa yang dapat
bertahan lama ketika bahan tumbuhan tersebut direbus dalam air dan kemudian
dikocok.
3. Dari hasil pengamatan indeks busa yang didapat adalah 1000

IX. Daftar Pustaka


1. Didik Gunawan, Sri Mulyani. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1.
2. Sudjadi, Drs., (1986), "Metode Pemisahan", UGM Press, Yogyakarta.
3. Tumbuhan. Terbitan ke-2. Terjemahan Kosasih padmawinata Dan Iwang Soediro.
ITB Bandung.
4. Nio, Oey Kam dra.1989.”Zat-zat Toksik yang Secara Alamiah Ada pada Bahan
Makanan Nabati” dalam majalah Cermin Dunia Kedokteran No. 58 1989 2

Anda mungkin juga menyukai