Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini membahas tentang titrasi asam basa – asidimetri
Pada prinsipnya asidimetri adalah analisa titrimetri yang menggunakan asamkuat
sebagai titrannya dan sebagai analitnya adalah basa atau senyawa yangbersifat basa, ataupun
pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah basa atau garamnya).
Pentiter disimpan didalam buret dan yang terdapat di elenmeyer itu sampelnya. Pada
saat mau titrasi buret dibersihkan terlebih dahulu menggunakan aquadest, setelah itu buret
dibilas menggunakan pentiter yang akan digunakan.
Sampel yang dititrasi adalah Natrium bikarbonat dengan menggunakan larutan baku
asam klorida (HCl). Pada titrasi ini untuk menentukan sampel bikarbonat perlu
ditambahkannya indikator, fungsi dari penambahan indikator ini bertujuan untuk
menunjukkan titik akhir titrasi yang telah tercapai melalui perubahan warna. Titik akhir titrasi
dalam asam basa ditandai dengan adanya warna merah mudah. Titrasi dilakukan biasanya
minimal duplo agar antara volume satu dan volume dua hasilnya tidak terlalu jauh.
Pertama yaitu melakukan pembakuan asam klorida dengan cara 100 mg natrium
karbonat anhidrat yang sebelumnya dipanaskan pada suhu 270 0C selama 1 jam dilarutkan
dalam 25 mL air kemudian ditambahkan indikator dan ditirasi dengan asam klorida hingga
terbentuk warna yang tidak hilang saat didihkan. Kemudian larutan HCl yang akan
diteteskan (titran) dimasukkan ke dalam buret melalui corong terlebih dahulu, hal ini
bertujuan agar pertumpahan larutan baku dapat lebih diminimalisir dan jumlah titran yang
terpakai dapat diketahui dari tinggi sebelum dan sesudah titrasi.pada saat melakukan titrasi
asam klorida dilakukan selama 2 kali, hal ini di lakukan agar kita dapat nilai rata-rata yang
lebih tepat dan lebih akurat. Hasil dari pembakuan HCl yang didapat yaitu 0,0577 N.
Kemudian Selanjutnya setelah selesai melakukan pembakuan asam klorida sebanyak
2 kali. Selanjutnya yaitu menentukan kadar sample dengan mentitrasi sample yaitu natrium
bikarbonat, dengan cara 500mg natrium bikarbonat dilarutkan dalam 25ml air. Ditambah
indikator merah dan dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai terbentuk warna merah muda. Setelah
itu sama halnya dengan cara pembakuan asam klorida yaitu dengan melakukan titrasi
sebanyak 2 kali. Dan hasil dari rata-rata penetapan kadar Natrium Bikarbonat yaitu
68,0054%.
KESIMPULAN
1. Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah
larutan tersebut yang volumenya terukur dengan suatu larutan lain yang telah
diketahui kadarnya (larutan standar) secara bertahap.
2. Asidimetri adalah analisa titrimetri yang menggunakan asamkuat sebagai titrannya
dan sebagai analitnya adalah basa atau senyawa yangbersifat basa, ataupun
pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah basa atau garamnya).
3. Hasil dari Pembakuan HCl yg didapat yaitu 0,0577 N
4. Hasil dari penetapan kadar dari Natrium Bikarbonat dengan titrati asam basa jenis
asidimetri yaitu 68,0054%

DAFTAR PUSTAKA
1. Khopkar.1984. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press
2. Day, R.A dan Underwood, A.L. 1998. Anilisa Kimia Kuantitatif.Erlangga: Jakarta
3. Daintith, J.,1997, Kamus Lengkap Kimia, 7, 17, Erlangga, Jakarta
4. Keenan, Charles W., 1980, Ilmu Kimia untuk Universitas, Edisi VI, 422,Erlangga,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai