Anda di halaman 1dari 9

ALKALOID

KELOMPOK 4
Rizky Arta dinata 191FF01001
Resa sri Wulan 191FF01010
Akbar Marta 191FF01022
Nabila Husnaila 191FF01026
Suci Adiastuti 191FF01029
Linda Eka Haryati 191FF01030
Cut Widi astute 191FF01033
Sheli Dewanti Noor 191FF01040
1. PENGGOLONGAN SENYAWA
• Alkaloid sesungguhnya (True Alkaloid)
 - Bersifat basa (kecuali kolkhisin dan asam aristolokhat)
 - Toksik
 - Lazim mengandung Nitrogen dalam cincin heterosiklik (kecuali kolkhisin dan asam aristolokhat)
 - Diturunkan dari asam amino
 - Terdapat dalam bentuk garam dengan asam organik
 - Contoh : atropin, morfin
• Alkaloid Sederhana (Protoalkaloid)

 - Merupakan amin yang relatif sederhana di mana nitrogen dan asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik
 - Bersifat basa
 - Diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino
 - Contoh : meskalin (kaktus), ephedrin, N,N-dimetiltriptamin

• Alkaloid semu (Pseudoalkaloid)


 - Tidak diturunkan dari prekursor asam amino
 - Misal alkaloid terpen (aconitin : alkaloid diterpen), alkaloid dari jalur metabolisme asetat (coniin)
 - Sifat kebasaan rendah
 - Contoh : Alkaloid steroidal (contoh konessiin) dan purin (kaffein)
 
Berdasarkan atom nitrogen :
• Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik
1. Alkaloid Piridin-Piperidin
Mempunyai satu cincin karbon, mengandung 1 atom nitrogen
Contoh : Conium maculatum (Fam. Apiaceae)
Nicootiana tabacum (Fam. Solanaceae)
2. Alkaloid Tropan
-Mengandung satu atom nitrogen dengan
gugus metil (N-CH3)
-Mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sumsum
tulang belakang
Contoh : Atropa belladona (Fam. Solanaceae)
Hyoscyamus nigerKokain dari Erythroxylum coca (Fam. Erythroxylaceae)
3. Alkaloid Quinnolin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen.
Contoh : Cinchona ledgeriana (Fam.Rubiaceae)
Quinin yang toxic terhadap Plasmodium vivax.
4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen.
Contoh : Cytisus scoparius (Fam. Fabaceae)
5. Alkaloid Indol
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol.
Ergine dan psilocybin
Contoh : Reserpin dari Rauwolfia serpentine
Vinblastin dan vinkristin dari Catharanthus roseus (Fam. Apocynaceae)
6. Alkaloid Imidazol
Berupa cincin karbon mengandung 2 atom nitrogen.
Contoh : Jaborandi paragua (Fam. Rutaceae)
7. Alkaloid Lupinan
mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N,
Contoh : Lunpinus luteus (Fam. Leguminoceae)
8. Alkaloid Steroid
-Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang
mengandung 4 cincin karbon
Contoh : Zigadenus venenosus (Fam. Solananceae)
9. Alkaloid Purin
-mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen
Contoh : Coffea arabica (Fam. Rubiaceae), Teh/
Camellia sinensis (Fam. Theaceae), Cola nitida
(Fam. Sterculiaceae), dan Theobroma cacao
2. SIFAT – SIFAT ALKALOIDA :
 Secara umum, ia memiliki bentuk seperti kristal yang halus dan tidak berwarna,
karena itu tidak mudah menguap dan tidak mudah larut dalam air, sehingga dapat larut
dalam pelarut organik.
 Memiliki karakter asam dan pahit
 Memiliki efek fisiologis dan juga aktif secara optik.
 Dapat membentuk endapan dengan larutan asam fosungungstat, kemudian asam
fosfomolibidat, serta asam pikrat dan kalium merkuri.
 Mengandung atom nitrogen yang awalnya terbuat dari asam amino.
3. FUNGSI SENYAWA ALKALOID
 Fungsi Alkaloid Pada Tanaman
 Adapun fungsi yang dapat diperoleh atas alkaloid, beberapa fungsi alkaloid yang terjadi
pada tumbuhan, antara lain :
 Pada Alkaloid ini bisa berguna sebagai suatu hasil dari proses pembuangan gas nitrogen,
Contohnya seperti asam urat dan urea.
 Dapat dijadikan sebagai sebuah tempat menyimpan gas nitrogen, meskipun begitu tetapi
masih sering bisa difungsikan sebagai metabolisme.
 Biasa digunakan untuk pelindung dan menjaga tumbuhan atas berbagai jenis serangan
parasit. Contohnya seperti hama, bahkan dapat juga melindunginya dari pemangsa lainnya.
 Biasa digunakan sebagai pengontrol dan pengatur proses berkembangnya tumbuhan.
Karena dari segi strukturnya pada alkaloid ini memang dianggap memiliki kemampuan
dalam merangsang percabangan dan jika terjadi melambatnya proses perkembangan pada
berbagai tumbuhan.
 b. fungsi alkaloid secara farmakologi
Adapun sejumlah contoh senyawa alkaloid yang umumnya di kenal di budang
farmakologi yaitu

Nama alkaloid Fungsi


Kafein Penenag saraf, penghambat rasa kantuk

Nikotin Menstimulasi kerja saraf otonom


Morfin Pereda rasa sakit (analgesik)
Kodein Pereda nyeri, obat batuk
Atropin Obat tetes mata
Kokain Preda rasa sakit
Piperin Bioinsektisida
Quinin Obat penyakit malaria
Saporin Antibakteri
Vinblastin Obat kanker
Ergotamin Analgesik pda migrain
Mitraginin Analgesik dan antitusif
Reserpin Obat disfungsi ereksi
Epedrin Mempengaruhi konstriksi pembuluh darah

Nikotin Bahan aktif dalam rokok


Meskalin Berefek halusinogen
Psilosibin Berefek halusinogen
strikhnin Racun yang sangat kuat
4. PROSES METABOLISME
Metabolit sekunder adalah golongan senyawa yang terkandung dalam tubuh
mikroorganisme, flora dan fauna yang terbentuk melalui proses metabolisme
sekunder yang disintesis dari banyak senyawa metabolisme primer, seperti asam
amino, asetil koenzim A, asam mevalonat dan senyawa antara dari jalur shikimate
(Herbert, 1995). Salah satu golongan senyawa metabolit sekunder adalah alkaloid.
Sebagai salah satu golongan besar dari metabolit sekunder, senyawa-senyawanya
banyak yang memiliki khasiat sebagai obat (De Luca dan St-pierre, 2000). Salah satu
metabolit sekunder yang berkhasiat sebagain obat memiliki kemampuan sebagai anti
malaria yang terdapat pada tumbuhan Senna siamea Lam.
Kandungan senyawa alkaloid cassiarin di dalam daun S. siamea sangat rendah,
yaitu sebesar 0,008% (Widiyastuti et al., 2017). Berdasarkan hal tersebut, maka
dibutuhkan upaya untuk memperoleh senyawa alkaloid lebih banyak. salah satu
upaya untuk menghasilkan metabolit sekunder dengan jumlah yang banyak yaitu
menggunakan teknologi kultur jaringan seperti kultur kalus. Alexandrova et al.
(2000), menyatakan kelebihan metode kultur jaringan yaitu dapat memproduksi
metabolit sekunder. Keuntungannya yaitu, produksi senyawa dapat diatur, kualitas
produksi konsisten, biaya lebih kecil dan penggunaan lahan sedikit. Namun,
kandungan metabolisme sekunder dalam kultur masih relatif rendah. Menurut
DiCosmo dan Misawa (1995), pembentukan metabolisme sekunder dipengaruhi oleh
faktor internal dan fator eksternal. Maka perlu upaya untuk meningkatkan metabolit
sekunder dalam kultur jaringan, salah satunya menggunakan prekursor.
Prekursor adalah senyawa yang terbentuk dari starting material bukan produk,
senyawa ini sering ditambahkan untuk meningkatkan produk. Prekursor
kebanyakan berupa asam amino (Saifudin, 2014). Cassiarin A merupakan hasil
metabolisme sekunder pada tumbuhan S. siamea yang termasuk kedalam
senyawa golongan alkaloid isokuinolin (Anggia, Kusrini dan Fachriyah, 2016).
Alkaloid disintesis melalui jalur sikimat dengan prekursor berupa asam amino,
salah satunya adalah tirosin (Maeda dan Dudareva, 2012). Farjaminezad et al.
(2016), menyatakan 3 pertumbuhan suspensi sel poppy Iran (Papaver
bracteatum) dengan pemberian prekursor L-tirosin meningkatkan produksi
thebaine. Kandungan sel thebaine tertinggi (42.30 mg/l) diperoleh setelah enam
hari pemberian prekursor, secara signifikan lebih tinggi dari kontrol. Konsentrasi
optimum untuk meningkatkan kandungan thebaine hingga 22,26 kali lipat
dibandingkan dengan kontrol yaitu, 1 mM L-tyrosin.

Anda mungkin juga menyukai