Disusun oleh:
Kelompok 2
II. PRINSIP
Berdasarkan reaksi kimia yang terjadi pada identifikasi Vitamin C dan vitamin B6
Vitamin C di alam ditemukan dalam dua bentuk bentuk yaitu oksidasi (asam
askorbat) dan delusi (dehidroaskorbat asam). Keduanya memiliki aktivasi sebagai
vitamin C. Vitamin C sangat ditemukan dalam sayuran berwarna hijau dan buah,
Vitamin C larut dalam air dan cukup stabil dalam larutan pengasaman, tetapi mudah
teroksidasi terutama ketika dipanaskan. Proses oksidasi akan dipercepat dengan
ketersediaan tembaga, oksigen dan alkali.
Serbuk kristal putih atau kekuningan. Tidak berbau, rasa asam. Larut dalam 3,5
bagian air, 25 bagian etanol, tidak larut dalam eter, CHCI 3.
Vitamin B6, di alam vitamin B6 terdiri dari tiga oreaps pirodoxin, pirodoxal dan
pirodoksamine. Tiga bentuk vitamin B6 ditemukan pada hewan atau tanaman, terutama
pada beras dan gandum. Pirodoksin stabil melawan pemanasan, alkali dan asam.
Pirodoxal dan pirodoksamin mudah dihancurkan oleh pemanasan, udara, dan cahaya.
Dari bentuk ketiga vitamin B6 hanya pirodoxin yang paling tahan hingga pengaruh
pengolahan dan penyimpanan. Identifikasi vitamin A memiliki dua jenis prosedur
pengujian.
Serbuk kristal putih, tidak berbau, rasa asam pahit. Larut dalam 5 bagian air, 100 bagian
etanol, tidak larut dalam aseton, eter dan CHCI3.
IV. MSDS
1. NaHCO3
kristal putih atau bubuk padat tanpa bau
Menyebabkan iritasi kulit ringan.
Menyebabkan gangguan mata.
Mungkin berbahaya jikatertelan
Pencegahan
2. NaOH
Bahaya
Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar
Berbahaya jika tertelan
Hindari uap/asapnya
Hindari kontak dengan mata, kulit dan pakaian
Cuci tangan dengan bersih setelah memegang
Pertolongan pertama
4. H2SO4
Sifat Fisik dan Kimia
Bentuk : Cairan
Warna : Tak berwarna
Bau : tak berbauTitik didih: 330 oC330
Titik lebur: 10 oC330
Batas ledakan : -Densitas: 1,84
Kelarutan dalam air: Larut dalam air dengan segala perbandingan
Tekanan Uap : 1 mmHg (146 oC)))
Bahaya
Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar
Berbahaya jika teroles
Hindari uap atau asapnya
Hindari kontak dengan mata, kulit dan pakaian
Cuci tangan sampai bersih
Pertolongan pertama
5. HNO3 13%
Bahaya
Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar
Berbahaya jika teroles
Hindari uap atau asapnya
Hindari kontak dengan mata, kulit dan pakaian
Cairan Cairan-cairan pengoksidasi, Kategori 3 (H272: Dapat memperhebat
api, pengoksidasi)
Korosi kulit, Kategori 1A (H314: Menyebabkan luka bakar pada kulit dan
kerusakan mata yang serius)
Membuat logam berkarat (H290: Dapat merusak logam-logam)
Pertolongan pertama
6. AgNO3
Beracun, berbahaya, korosif. menyebabkan luka bakar pada setiap jaringan tubuh. bisa
fatal jika tertelan. berbahaya jika dihirup. oksidator kuat. dapat menyebabkan
kebakaran
apabila kontak dengan bahan lain.
Pertolongan Pertama
Inhalasi:
Hilangkan dengan udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Mendapatkan perhatian medis segera.
Ingesti:
Jangan menyedot langsung dengan mulut. Berikan minum yang banyak. Jangan
pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.
Segera beri pertolongan medis.
Kontak Kulit:
Segera basuh kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit sambil
menghilangkan kontaminan pada pakaian dan sepatu. Segera beri pertolongan
medis. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum
digunakan kembali.
Kontak Mata:
Segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit, sambil dikedip-
kedipkan. Segera beri pertolongan medis.
7. FeSO4
Bahaya
Iritasi kulit Campuran mengakibatkan luka bakar yang parah. Iritasi mata
Campuran menyebabkan kerusakan mata berat. Resiko kebutaan!
Efek berbahaya akibat perubahan pH. Dapat membakar kulit (kaustij) walaupun
dalam bentuk encer.
Membahayakan pasokan air minum jika dibiarkan memasuki tanah dan/atau air
dalam jumlah besar.
informasi lebih lanjut tentang ekologi Pelepasan ke lingkungan harus
dihindarkan.
Pencegahan
9. FeCL3
- Pemerian : coklat atau cairan kuning tidak berbau.
- Pertolongan pertama :
Terhirup : pindahkan ke udara segar dan jaga posisi nyaman untuk bernafas.
Kontak mata : bilas dengan hati hati dengan air lepaskan lensa kontak, jika berlanjut
hubungi medis.
Kontak kulit : bilas dengan air mengalir selama 15 menit, jika berlanjut hubungi
medis.
Tertelan : bilas dengan air dan hubungi medis.
10. CuSO4
- Bentuk : padat
- Warna : biru
- Bau : Tak berbau
- Pertolongan pertama:
Setelah menghirup: hirup udara segar.
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak).
Periksakan kedokter.
11. K NA Tartarat
- Bentuk: Padat
- Warna: keputih-putihan
- Bau: Tak berbau Ambang
- Pertolongan pertama :
Setelah terhirup : hirup udara segar.Jika napas terhenti: berikan napas buatan
mulutke mulut atau secara mekanik. Berikan masker oksigen jikamungkin. Segera
hubungi dokter.
Bila terjadi kontak kulit : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter
mata.Setelah kontak pada mata :bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi
dokter mata.Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan : segera beri korban minum air putih (dua gelas paling
banyak).Periksakan ke dokter.
12. CHCL3
- Bentuk : cair
- Warna : tidak berwarna
- Bau : manis
- Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.
Setelah terhirup: hirup udara bersih. Segera hubungi dokter. Jika napas terhenti:
segera berikan pernapasan buatan secara mekanik, jika diperlukan berikan oksigen.
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Periksakan ke dokter.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: perhatian jika korban muntah. Resiko pengeluaran! Jaga agar
aliran udara tetap bebas. Kerusakan paru-paru mungkin terjadi setelah pengeluaran
muntah. Segera panggil dokter. Sesudah itu berikan : arang aktif (20-40 g dalam
10% slurry).
13. NH4OH
- Bentuk : Cair
- Warna : tidak berwarna
- Bau : bau yang kuat seperti ammonia
- Rasa : rasa pedas
- Kelarutan : sangat larut dalam air, mudah larut dalam air dingin, larut dalam semua
proporsi
- Pertolongan pertama :
Terhirup : Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Berikan pernapasan buatan
jika tidak bernapas atau berikan oksigen jika sulit bernapas. Jika sulit bernapas
berlanjut segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas terdekat.
Kontak dengan Kulit :Segera tanggalkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
Cuci kulit menggunakan sabun dan air yang banyak sekurangnya selama 15 menit.
Oleskan pada kulit yang iritasi dengan emolien. Jika iritasi kulit berlanjut segera
bawa ke rumah sakit atau fasilitas terdekat. Cuci pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi sebelum digunakan kembali.
Kontak dengan Mata : Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya
selama 15 - 30 menit dengan sesekali membuka kelopak mata. Dapat menggunakan
air dingin. Jika iritasi mata berlanjut segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
Tertelan :Jangan lakukan induksi muntah. Jangan berikan apapun melalui mulut
pada korban yang tidak sadarkan diri. Jika korban sadar sepenuhnya, berikan
segelas air untuk diminum. Cuci mulut dengan air. Longgarkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau kemban. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat.
14. C3COOH
- Warna : tidak berwarna
- Bau : pedih
- Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya :
Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Segera panggil dokter.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter
mata. Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari
muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
V. STRUKTUR KIMIA
1. NaHCO3
2. NaOH
3. HCl
4. H2SO4
5. HNO3
6. AgNO3
7. FeSO4
8. Na-Nitroprusid 5%
9. FeCl3
10. CuSO4
13. NH4OH
14. CH3COOH
1. NaHCO3
2. NaOH, HCl
3. H2SO4
4. HNO3 13%
5. AgNO3
6. FeSO4
7. AgNO3
8. Na-Nitroprusid 5%
9. FeCl3
10. CuSO4
11. K NA Trtarat
12. CHCl3
13. NH4OH
14. CH3COO
V. PROSEDUR KERJA
Identifikasi vitamin c
A.
Tambahkan 1 ml larutan fehling ke dalam 1 ml larutan zat 2%
C.
Tambahkan 1 tetes larutan natrium nitropusid 5%,2 ml Naoh ecer
lalu 0,6 ml HCL
D.
Tambahkan 0,1 gram NaHCO dan 20 ng FeSO4 ke dalam larutan 40
mg zat dalam 4 ml air
F.
Mempunyai daya reduksi kuat terhadap aqua brom,KmnO4
G.
Vitamin C dinetralkan sampai PH 6-8
Identifikasi vitamin B6
A.
Tambahkan larutan Fecl3 ke dalam sampel yang akan digunakan
B.
Tambahkan Larutan asam sulfanilat 0,5 ml dengan 3 tetes larutan
NaNO2 1% dan 1 ml NaoH 3N
E.
Reaksi frohde akan menghasilkan warna biru pucat