Anda di halaman 1dari 30

LUKA BAKAR

Penanganan Umum
 Penangan luka bakar ditujukan untuk:
 Pengurangan rasa panas dan sakit.
 Pengurangan terjadinya pelepuhan.
 Pemberian cairan atau minuman sebanyak mungkin.
 Pencegahan dan pengurangan terjadinya shock.
Penangan Luka Bakar Benda Panas
1. Bagian yang terbakar direndam dalam air dingin (air
kran) atau kompres dengan kain basah sampai rasa
sakitnya hilang.
2. Bagian yang melepuh jangan dilepas, akan tetapi
segera tutup dengan kasa steril.
3. Bawa ke dokter segera.
Penangan
1.
Luka Bakar Kimia
Luka bakar yang banyak, segera lepas pakaian yang
terkena kimia lalu guyur bagian luka selama 15 menit.
2. Akibat asam, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan
Natrium bikarbonat 1 %, lalu cuci dengan air lagi.
3. Akibat basa, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan
Asam Asetat 1 %, lalu cuci dengan air lagi.
4. Akibat bromin, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan
Ammonia encer 6,25 %.
5. Akibat Na atau K, ambil pecahan Na atau K yang
melekat di kulit, lalu rendam dalam air selama 20 menit,
keringkan dan tutup dengan kasa steril.
6. Akibat fosfor, cuci dengan air, lalu bersihkan fosfor yang
melekat selama direndam, lalu rendam dengan tembaga
sulfat 3 % dan tutup dengan kasa steril.
LUKA BENDA TAJAM ATAU
TUMPUL
Luka gores atau terpotong
 Periksa retakan atau bagian yang pecah. Ganti
dengan alat gelas yang baru.
 Perhatikan instruksi penanganan alat-alat gelas
 Jika mencuci alat gelas selalu gunakan sikat untuk
mencuci bagian dalamnya
 Selalu gunakan sarung tangan sebagai
perlindungan tambahan
 Jika terjadi luka, kendalikan pendarahan dan
dapatkan perawatan medis secepatnya.
Penanganan Umum
 Bersihkan luka dengan air dan kemudian dengan
antiseptik.
 Tutup luka dengan kain kasa steril atau plester.
 Bila perlu dijahit, segeralah ke dokter.
 Bila luka oleh benda karatan, beritahu dokter.
 Jika darah keluar terus, hentikan dengan menekan
daerah luka dengan kasa.
 JIka luka bekas pecahan termometer, segera ke dokter.
 Pada kasus patah tulang, jangan pindahkan pasien
kecuali jika tidak memungkinkan seperti pada kasus
kebakaran atau kebocoran gas.
Disposal of Broken Glass and Sharps
 Jika Anda memecahkan alat gelas saat bekerja, periksa
dulu kondisi Anda baru bersihkan sisa pecahan supaya
tidak melukai yang lain
 Buang sisa pecahan pada kantung berlabel broken
glass
 Untuk benda-benda tajam, dibuang ke kantung
terpisah
Sharps & Glass Disposal Boxes
PERDARAHAN
 Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau
sekitar luka. Tekan terus-menerus. Jangan melepas
tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat apakah
pendarahan sudah berhenti.
 Apabila setelah diberikan tekanan
pendarahan masih belum berhenti,
mungkin nadi atau pembuluh darah
balik terputus, tekan nadi yang di
dekat luka, untuk menghentikan aliran
darah dari jantung ke tempat lain.
Segera bawa ke dokter !!
CEDERA MATA
Penanganan Umum
 Kelilipan, keluarkan dengan boorwater.
 Luka di mata, segera bawa ke dokter dengan mata dibalut
kasa steril.
 Luka di kelopak mata, tutup bagian luka dengan kasa steril
yang dibasahi air (jaga agar selalu basah) dan bawa ke
dokter.
 Tersiram asam keras, guyur dengan larutan soda 5 % atau
air biasa, guyur selama 15-30 menit terus menerus dan
harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik
kelopak.
 Tersiram basa keras, guyur dengan larutan cuka encer (1
bagian cuka dapur + 1 bagian air) atau air biasa, guyur
selama 30-45 menit terus menerus dan harus mengenai
bagian-bagian yang berada di balik kelopak. Selama
diguyur gerakan-gerakan bola matanya.
SHOCK
Penanganan Umum
 Gejala
 Kesadaran penderita menurun, nadi denyut cepat (lebih dari 140
kali per menit) kemudian melemah dan menghilang, kulit
penderita pucat, dingin dan lembab, dahi dan telapak tangan
berkeringat, penderita merasa mual, nafasnya dangkal dan tidak
teratur, mata (pupil) melebar tidak bercahaya.
 Pertolongan
 Baringkan penderita dengan posisi kepala lebih rendah kecuali
yang geger otak.
 Ditempatkan di udara terbuka akan tetapi jaga tubuh korban agar
tetap hangat (selimuti).
 JIka muntah, miringkan kepalanya.
 Tarik lidah penderita, lalu bersihkan mulut dan hidung dari lendir
yang menyumbat.
 Hentikan pendarahan jika ada.
 Beri stimulan (obat hisap hidung) untuk menyadarkan korban.
 Berikan kopi atau teh jika sudah sadar.
Penanganan Umum
Shock Tersengat Arus Listrik
 Gejala
 Shock karena listrik dibawah 220 volt mengacaukan denyut
jantung.
 Shock karena listrik diatas 1000 volt menghentikan pernafasan.
 Shock karena listrik 220-1000 volt menimbulkan gejala denyut
jantung dan menghentikan pernafasan.
 Pingsan akibat listrik dapat berlangsung lama.
 Pernafasan mungkin terhenti, namun denyut mungkin masih ada.
 Pertolongan
 Matikan sumber arus listrik.
 Lakukan pernafasan buatan sampai pernafasannya normal.
 Jaga badan korban agar tetap hangat.
 Jika terjadi luka bakar, rawat lukanya.
PINGSAN
Penanganan Umum
 Gejala
 Hilang kesadaran.
 Berkeringat pada bagian kepala dan bibir atas.
 Pertolongan
 Baringkan korban pada tempat sejuk dengan posisi
datar atau kepala korban sedikit lebih rendah.
 Lepas atau longgarkan semua pakaian yang menekan
leher dan segera bungkukan kepalanya di antara kedua
kakinya sampai mukanya merah.
 JIka penderita muntah, miringkan kepalanya agar tidak
tersedak.
 Kompres kepala dengan air dingin.
KERACUNAN
Penanganan Umum
 Cari jenis racun
 Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan.
 Jangan beri nafas buatan
 Apabila jenis racun belum diketahui, untuk sementara beri putih telur/
susu/ air sebanyaknya untuk mengurangi akibat yang timbul.
 Jenis keracunan:
 Racun yang terisap pernafasan, bawa ke udara bebas atau beri oksigen,
jika napas terhenti lakukan nafas buatan.
 Racun yang masuk kulit, lepas pakaian yang terkontaminasi, kemudian
guyur.
 Racun yang tertelan, jika sadar beri susu atau air sebanyaknya (min. 2-4
gelas), bila tidak muntah rangsang agar muntah sampai muntah jernih.
Jika keracunan basa kuat/ asam kuat/ hidrokarbon beri putih telur/ air
susu/ minyak mineral. Atau untuk penanganan pertama beri 1 sendok
antidotum yang dilarutkan dalam setengah gelas hangat.
Tumpahan Mikroba
 Tuangkan segera ke atas tumpahan, 5% Lysol ®,
dan biarkan selama 10 menit untuk desinfektan
 Lap tumpahan dan buang ke kantung
Microbiology Discard Cart.
 Untuk tumpahan yang besar, tuangkan ke atas
area tumpahan, 20% pemutih (bleach) dan
biarkan selama 10 menit
 Lap hingga area tumpahan ebnar-benar kering
 Buang bahan yang terkontaminasi ke dalam
kantung Discard Cart.
Membersihkan Tumpahan
Bahan Kimia
Rule of thumb: dapat
dibersihkan sendiri kalau
jumlahnya sedikit dan yakin
bukan bahan berbahay

Laporkan.

Section Five
Develop plan of action
Tahu kapan harus meminta
bantuan
Bagaimana menangani bahan
tsb
Siapa yang bertanggung jawab
Bagaimana dekontaminasi
bahan
tersebut
Fire
 Bunsen umumnya digunakan di lab. Untuk
mencegah kebakaran, jauhkan bahan apapun yang
mudah terbakar dari daerah sekitar bunsen.
 Hindari melewatkan tangan ke atas nyala api.
 Jangan menghadapkan muka di atas nyala api dan
ikat rambut yang panjang ke belakang
 Jika terjadi kebakaran segera padamkan sesuai
prosedur yang tepat atau segera hubungi petugas
laboratorium
Chemical Exposure
1. Mata
jika mata terkena zat kimia, SEGERA minta
bantuan dan pergi ke eyewash station. Tetap buka
mata dan siram mata sedikitnya selama 15 menit.
Dapatkan perawatan medis secepatnya.
2. Kulit
bilas tangan atau lengan air dingin di atas bak cuci
selama 15 menit. Dapatkan perawatan medis
secepatnya.
Personal Hygiene at Work
 Put nothing in your mouth.
 Wash hands frequently.
 Never apply cosmetics.
 No eating or drinking.
 Tie back long hair.
 Button lab coat.
 No food in lab fridge.
 No loose, dangling clothing or jewelry.
 Opened toed shoes usually prohibited
Pearson Education
Copyright 2005
IMPORTANT SAFETY MESSAGES
1. Think safety first. Be prepared for lab.
Tentukan peralatan pelindung yang akan
digunakan. Pencegahan lebih mudah dilakukan
daripada penanganan kecelakaan.
2. Kenali dengan alat dan bahan apa Anda bekerja.
Baca label, referensi untuk hazard rating index
chart atau MSDS.
3. Ikuti semua prosedur safety.
4. Jaga kebersihan diri dan area tempat bekerja.
5. Laporkan aktivitas dan situasi yang
membahayakan. Waspadalah terhadap keadaan di
sekitar Anda.
Lanjutan
6. Pelajari cara penanganan keadaan darurat, kenali
rute keluar gedung, perhatikan letak alat
pemadam kebakaran, eyewash stations & shower,
serta kotak P3K. first aid kits. Laporkan semua
kecelakaan atau luka pada petugas lab atau
asisten.
7. Jangan bercanda di lab. Gunakan perlengkapan
pelindung sesuai keperluan.
8. Beritahu petugas lab tentang alergi atau kondisi
kesehatan anda khususnya jika anda sedang hamil
atau sedang sakit
9. Jika tidak tahu....TANYA!
Cont..

Kenali bahan kimianya


Lindungi diri
Peringatkan yang lain
Cek adanya luka
Bersihkan atau minta
bantuan

Section Five

Anda mungkin juga menyukai